Anda di halaman 1dari 19

Imam Sufyan Ats-Tsauri lahir pada tahun 77 H. di Kufah pada masa khalifah Sulaiman bin Abdul Malik.

Imam Sufyan ats-Tsauri menuturkan, “ Aku pergi haji. Manakala Tawaf di Ka’bah, aku melihat seoerang
pemuda yang tak berdoa dan berzikir melainkan hanya berselawat kepada Nabi ‫ﷺ‬. Baik
ketika di Ka’bah, di Padang Arafah, di mudzdalifah dan Mina, atau ketika tawaf di Baytullah, doanya
hanyah selawat kepada Baginda Nabi ‫ﷺ‬.”

Saat kesempatan yang tepat datang, aku berkata kepadanya dengan hati-hati, “Sahabatku, ada doa
khusus untuk setiap tempat. Jikalau engkau tidak mengetahuinya, perkenankanlah aku mengajarimu.”

Namun, dia berkata, “Aku tahu semuanya. Izinkan aku menceritakan apa yang terjadi padaku agar
engkau mengerti tindakanku yang aneh ini.”

Pemuda itu menyambungnya “Aku berasal dari Khurasan. Ketika para jamaah haji mulai berangkat
meninggalkan daerah kami, ayahku dan aku mengikuti mereka untuk menunaikan kewajiban agama
kami. Naik turun gunung, lembah, dan gurun. Kami akhirnya memasuki kota Kufah. Disana ayahku jatuh
sakit, dan pada tengah malam dia meninggal dunia. Dan aku mengkafani jenazahnya. Agar tidak
mengganggu jemaah lain, aku duduk menangis dalam batin dan memasrahkan segala urusan pada Allah
‫ﷻ‬.

Sejenak kemudian, aku merasa ingin sekali menatap wajah ayahku, yang meninggalkanku seorang diri di
daerah asing itu. Akan tetapi, kala aku membuka kafan penutup wajahnya, aku melihat kepala ayahku
berubah jadi kepala keledai.

Terhentak oleh pemandangan ini, aku tak tahu apa yang mesti kulakukan. Aku tidak dapat menceritakan
hal ini pada orang lain. Sewaktu duduk merenung, aku seperti tertidur. Lalu, pintu tenda kami terbuka,
dan tampaklah seseorang bercadar.

Seraya membuka penutup wajahnya, dia berkata, “Alangkah tampak sedih engkau! Ada apakah
gerangan?” Aku pun berkata, “Tuan, yang menimpaku memang bukan sukacita. Tapi, aku tak boleh
meratap supaya orang lain tak bersedih.”
Lalu orang asing itu mendekati jenazah ayahku, membuka kain kafannya, dan mengusap wajahnya. Aku
berdiri dan melihat wajah ayahku lebih berseri-seri ketimbang wajah tuanya. Wajahnya bersinar seperti
bulan purnama. Melihat keajaiban ini, aku mendekati orang itu dan bertanya, “Siapakah Anda, wahai
kekasih kebaikan?” Dia menjawab, “Aku Muhammad al Musthafa” (semoga Allah melimpahkan
kemuliaan dan kedamaian kepada Rasul pilihanNya).

Mendengar perkataan ini, aku pun langsung berlutut di kakinya, menangis dan berkata, “MasyaAllah,
ada apa ini?

Demi Allah, mohon engkau menjelaskannya ya Rasulullah.” Kemudian dengan lembut Baginda
‫ ﷺ‬berkata, “Ayahmu dulunya tukang riba. Baik di dunia ini mahupun di akhirat nanti, wajah
tukang riba berubah menjadi wajah keledai, tetapi disini Allah Yang Maha Agung mengubah lagi wajah
ayahmu. Ayahmu dulu mempunyai sifat dan kebiasaan yang baik. Setiap malam sebelum tidur, dia
melafazkan selawat seratus kali untukku.

Saat diberitahu perihal nasib ayahmu, aku segera memohon izin Allah untuk memberinya syafaat kerana
selawatnya kepadaku. Setelah diizinkan, aku datang dan menyelamatkan ayahmu dengan syafaatku.”

Sufyan menuturkan, “Anak muda itu berkata, “Sejak saat itulah aku bersumpah untuk tidak berdoa
selain selawat kepada Rasulullah, sebab aku tahu hanya selawatlah yang diperlukan manusia di dunia
dan di akhirat.”

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah ‫ ﷺ‬telah bersabda bahwa, “Malaikat Jibril, Mikail, Israfil,
dan Izrail Alaihumus Salam telah berkata kepadaku.

Jibril As. berkata, “Wahai Rasulullah, siapa yang membaca selawat atasmu tiap-tiap hari sebanyak
sepuluh kali, maka akan kubimbing tangannya dan akan ku bawa dia melintasi titian seperti kilat
menyambar.”

Berkata pula Mikail As., “Mereka yang berselawat atasmu akan aku beri mereka itu minum dari
telagamu.”
Dan Israfil As. berkata pula, “Mereka yang berselawat kepadamu, maka aku akan bersujud kepada Allah
‫ ﷻ‬dan aku tidak akan mengangkat kepalaku sehingga Allah ‫ ﷻ‬mengampuni orang itu.”

Kemudian Malaikat Izrail As. pun berkata, ”Bagi mereka yang berselawat atasmu, akan aku cabut ruh
mereka itu dengan selembut-lembutnya seperti aku mencabut ruh para nabi.”

Bagaimana kita tidak cinta kepada Rasulullah ‫ ? ﷺ‬Sementara para malaikat memberikan
jaminan masing-masing untuk orang-orang yang berselawat atas Rasulullah ‫ ﷺ‬.

TUJUH PEMIMPIN TERBURUK DI AKHIR ZAMAN


Setidaknya menurut hadits-hadits Rasulullah Saw ada 7 tanda pemimpin yang dimurkai dan terburuk di
akhir zaman, antara lain:

#1. Para Pemimpin Sesat*

Dari Aus yang berkata bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

َ ‫تي إِالَّ األَئِ َّمةَ ال ُم‬ ُ


*« َ‫ضلِّين‬ ِ ‫*»إِنِّي الَ أَخَافُ عَل َى أ َّم‬

“Aku tidak takut (ujian yang akan menimpa) pada umatku, kecuali (ujian) para pemimpin sesat.” (HR.
Ibnu Hibbân).*_

Sufyan as-Tsauri menggambarkan mereka dengan mengatakan:

_“Tidaklah kalian menjumpai para pemimpin sesat, kecuali kalian mengingkari mereka dengan hati, agar
amal kalian tidak sia-sia.”_

#2. Para Pemimpin Bodoh*

Dari Jabir bin Abdillah bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬berkata kepada Ka’ab bin Ajzah:

َ ‫*» أَعَا َذكَ هللاَ ِم ْن إ َم‬


*«‫ار ِة ال ُّسفَهَا ِء‬

“Aku memohon perlindungan untukmu kepada Allah dari kepemimpinan orang-orang bodoh.” (HR.
Ahmad)*_
Dalam hadits riwayat Ahmad dikatakan bahwa pemimpin bodoh adalah pemimpin yang tidak mengikuti
petunjuk dan sunnah Rasulullah ‫ ﷺ‬. Yakni pemimpin yang tidak menerapkan syariah Islam.

#3. Para Pemimpin Penolak Kebenaran, Penyeru Kemungkaran*

Dari Ubadah bin Shamit berkata bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

*«ٌ‫ك َعلَ ْي ُك ْم طَا َعة‬ َ ‫ْرفُونَ َويَ ْف َعلُونَ َما تُ ْن ِكرُونَ فَلَي‬ ْ ُ
َ ِ‫ْس ِالؤلَئ‬ ِ ‫*» َسيَ ُكونُ َعلَ ْي ُك ْم أ َم َرا ُء يَأ ُمرُونَ ُك ْم بِ َما الَ تَع‬

“Kalian akan dipimpin oleh para pemimpin yang memerintah kalian dengan hukum yang tidak kalian
ketahui (imani). Sebaliknya, mereka melakukan apa yang kalian ingkari. Sehingga terhadap mereka ini
tidak ada kewajiban bagi kalian untuk menaatinya.” (HR. Ibnu Abi Syaibah)*_

#4. Para Penguasa Yang Memerintah dengan Mengancam Kehidupan dan Mata Pencaharian*

Dari Abu Hisyam as-Silmi berkata bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

*« ،‫ص ِّدقُوْ ا َك ِذبَهُ ْم‬َ ُ‫ ال يَرْ ضَوْ نَ ِم ْن ُك ْم َحتَّى تُ َح ِّسنُوا قَبِ ْي َحهُ ْم َوت‬، َ‫ َويَ ْع َملُوْ نَ فَيُ ِسي ُؤون‬، َ‫َسيَ ُكونُ َعلَ ْي ُك ْم أَئِ َّمةٌ يَ ْملِ ُكوْ نَ ِرقَابَ ُك ْم َويُ َح ِّدثُوْ نَ ُك ْم فَيَ ْك ِذبُون‬
‫ق َما َرضُوا بِ ِه‬ َّ ‫الح‬َ ‫*»ا ْعطُوْ هُ ُم‬

“Kalian akan dipimpin oleh para pemimpin yang mengancam kehidupan kalian. Mereka berbicara
(benjanji) kepada kalian, kemudian mereka mengingkari (janjinya). Mereka melakukan pekerjaan, lalu
pekerjaan mereka itu sangat buruk. Mereka tidak senang dengan kalian hingga kalian menilai baik
(memuji) keburukan mereka, dan kalian membenarkan kebohongan mereka, serta kalian memberi pada
mereka hak yang mereka senangi.” (HR. Thabrani)*_

#5. Para Pemimpin Yang Mengangkat Pembantu Orang-orang Jahat, dan Mengakhirkan Shalat
(Mengabaikan Syari'ah)*
Dari Abu Hurairah ra yang berkata bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

*« ‫َريفًا‬ َ ‫ فَ َم ْن أَ ْد َر‬،ٌ‫ء َك َذبَة‬Uُ ‫ َوفُقَهَا‬،ٌ‫ضاةٌ خَ َونَة‬


َ ِ‫ك ِم ْن ُك ْم َذل‬
ِ ‫ك ال َّز َمنَ فَال يَ ُكون ََّن لَهُ ْم َجابِيًا َوال ع‬ َ ‫ َو ُو‬،ٌ‫ان أُ َم َرا ُء ظَلَ َمة‬
َ ُ‫ َوق‬،ٌ‫زَرا ُء فَ َسقَة‬ ِ ‫يَ ُكونُ فِي آ ِخ ِر ال َّز َم‬
ًّ‫ا‬UX‫*» َوال ُشرْ ِطًي‬

“Akan ada di akhir zaman para penguasa sewenang-wenang, para pembantu (pejabat pemerintah) fasik,
para hakim pengkhianat, dan para ahli hukum Islam (fuqaha’) pendusta. Sehingga, siapa saja di antara
kalian yang mendapati zaman itu, maka sungguh kalian jangan menjadi pemungut cukai, pegawai kanan,
dan polisi.” (HR. Thabrani)*_

Ada riwayat lain seperti hadits di atas dengan matan yang sedikit berbeda:

ْ
ِ َّ‫ لَيَأتِيَ َّن َعلَ ْي ُك ْم أُ َم َرا ُء يُقَ ِّربُونَ ِش َرا َر الن‬: ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
* ‫ َويُؤَ ِّخرُونَ الصَّالةَ ع َْن‬، ‫اس‬ َ ِ ‫ قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬: ‫ قَاال‬، َ‫ َوأَبِي ه َُري َْرة‬، ‫ع َْن أَبِي َس ِعي ٍد‬
ِ ‫ َوال خ‬، ‫ َوال َجابِيًا‬، ‫ َوال ُشرْ ِطيًا‬، ‫َريفًا‬
‫َازنًا‬ ِ ‫ك ِم ْن ُك ْم فَال يَ ُكون ََّن ع‬ َ ِ‫ك َذل‬ َ ‫ فَ َم ْن أَ ْد َر‬، ‫* َم َواقِيتِهَا‬

Daripada Abu Sa'id dan Abu Hurairah mereka berdua berkata: Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

"Akan datang atas kalian pemerintah yang rapat dengan seburuk-buruk manusia dan melewat-lewatkan
sholat (sehingga terkeluar) daripada waktunya. Maka barangsiapa antara kalian yang menemui keadaan
ini janganlah menjadi pegawai kanan, jangan polisi, jangan pemungut cukai dan jangan (pula menjadi)
bendahari." (HR. Ibn Hibban dalam Sahih-nya [4586])*_

#6. Para Pemimpin Diktator (Kejam Dan Tangan Besi)*

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

*«ُ‫*»إِ َّن َش َّر ال ُوالَ ِة ال ُحطَ َمة‬

“Sesungguhnya seburuk-buruknya para penguasa adalah penguasa al-huthamah (diktator).” (HR. Al-
Bazzar)*_
Pemimpin al-huthamah (diktator) adalah pemimpin yang menggunakan politik tangan besi terhadap
rakyatnya.

Dari Abu Layla al-Asy’ari bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

*« َ‫ق َمألُ ُك ْم َحتى ال‬ ِ ‫ وإِ ْن أُ ِمرُوا بال َم ْعر‬،‫ق لَ ْم يُ ْعطُوا‬


َ ‫ و َستَخَافُوْ نَهُ ْم َويَتَفَ َّر‬،‫ُوف أَ ْن َكرُوا‬ َ ‫وإن ُسئِلُوا‬
َّ ‫الح‬ ْ ‫و َسيَلي أُ َم َرا ُء‬
ْ ،‫إن ا ْستُرْ ِح ُموا لَ ْم يَرْ َح ُموا‬
َ‫ًًّمال‬UX ‫ق أَ ْن الَ تٌّا ُخ ُذوا لَهُ ْم َعطَا ًء وال تَحْ ضُروا لَهُ ْم في ال‬ ِّ ‫ ا ْدنَى ال َح‬،ً‫*»يَحْ ِملُو ُك ْم عَلى شَي ٍء إِالَّ احْ تُ ِم ْلتُ ْم َعلَ ْي ِه طَوْ عا ً َوكَرْ ها‬

“Dan berikutnya adalah para pemimpin jika mereka diminta untuk mengasihani (rakyat), mereka tidak
mengasihani; jika mereka diminta untuk menunaikan hak (rakyat), mereka tidak memberikannya; dan
jika mereka disuruh berlaku baik (adil), mereka menolak. Mereka akan membuat hidup kalian dalam
ketakutan; dan memecah-belah tokoh-tokoh kalian. Sehingga mereka tidak membebani kalian dengan
suatu beban, kecuali mereka membebani kalian dengan paksa, baik kalian suka atau tidak. Serendah-
rendahnya hak kalian, adalah kalian tidak mengambil pemberian mereka, dan tidak kalian tidak
menghadiri pertemuan mereka.” (HR. Thabrani)*_

#7. Para Penguasa Zindik (Pura-Pura Beriman)*

Dari Ma’qil bin Yasar bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

ُ
*«‫ق‬ ِ ‫ َو ُكلُّ غَا ٍل َم‬،‫ إِ َما ٌم ظَلُو ٌم‬:‫ص ْنفَا ِن ِم ْن أ َّمتِي لَ ْن تَنَالَهُ َما َشفَا َعتِي‬
ٍ ‫ار‬ ِ »*

“Dua golongan umatku yang keduanya tidak akan pernah mendapatkan syafa’atku: pemimpin yang
bertindak zalim, dan orang yang berlebihan dalam beragama hingga sesat dari agama.” (HR.
Thabrani).*_

* َ‫ي ع َْن أَبِي هُ َر ْي َرة‬ ِّ ‫ت ع َْن ْال َم ْقب ُِر‬ ِ ‫ق ب ِْن أَبِي ْالفُ َرا‬َ ‫ك بْنُ قُدَا َمةَ ْال ُج َم ِح ُّي ع َْن إِ ْس َح‬
ِ ِ‫َح َّدثَنَا أَبُو بَ ْك ِر بْنُ أَبِي َش ْيبَةَ َح َّدثَنَا يَ ِزي ُد بْنُ هَارُونَ َح َّدثَنَا َع ْب ُد ْال َمل‬
ُ‫ق َوي ُْؤتَ َم فِيهَا ْالخَائِنُ َويُ َخ َّون‬ ُ ‫ق فِيهَا ْالكَا ِذبُ َويُك ََّذبُ فِيهَا الصَّا ِد‬ ْ
ُ ‫ُص َّد‬
َ ‫َات ي‬ُ ‫ات خَ َّداع‬ ٌ ‫اس َسن ََو‬ ِ َّ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َسيَأتِي َعلَى الن‬ َ ِ ‫ال َرسُو ُل هَّللا‬َ َ‫قَا َل ق‬
‫ضةُ قَا َل ال َّر ُج ُل التَّافِهُ فِي أَ ْم ِر ْال َعا َّم ِة‬ َ ِ‫ضةُ ق‬
َ ِ‫يل َو َما الرُّ َو ْيب‬ َ ِ‫ق فِيهَا الرُّ َو ْيب‬ ُ ‫*فِيهَا اأْل َ ِمينُ َويَ ْن ِط‬
"Akan datang kepada masyarakat tahun-tahun yang penuh tipuan. Pada tahun-tahun itu pembohong
dipandang benar, yang benar dianggap bohong; pada tahun-tahun tersebut pengkhianat diberi amanat,
sedangkan orang yang amanah dianggap pengkhianat. Pada saat itu yang berbicara adalah
ruwaibidhah.” Lalu ada sahabat bertanya, “Apakah ruwaibidhah itu?” Rasulullah menjawab, “Orang
bodoh yang berbicara/mengurusi urusan umum/publik.” (Dalam riwayat lain disebutkan, ruwaibidhah
itu adalah “orang fasik yang berbicara/mengurusi urusan umum/publik” dan “al-umara [pemerintah]
fasik yang berbicara/mengurusi urusan umum/publik”)." (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Abu Ya’la dan al-
Bazzar)*_

(gwa).

*‫*و هللا اعلم ب الصواب‬

✍️*RIYA' TERSELUBUNG*

👤 _*Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A*_


Syaitan tidak berhenti berusaha menjadikan amalan anak Adam tidak bernilai di sisi Allah. Diantara cara
jitu syaitan adalah menjerumuskan anak Adam dalam berbagai model riyaa’. Sehingga sebagian orang
“KREATIF” dalam melakukan riyaa’, yaitu riyaa’ yang sangat halus dan terselubung. Diantara contoh
kreatif riyaa’ tersebut adalah :

*Pertama:* Seseorang menceritakan keburukan orang lain, seperti pelitnya orang lain, atau malas sholat
malamnya, tidak rajin menuntut ilmu, dengan maksud agar para pendengar paham bahwasanya ia
tidaklah demikian. Ia adalah seorang yang dermawan, rajin sholat malam, dan rajin menuntut ilmu.
Secara tersirat ia ingin para pendengar mengetahui akan amal ibadahnya.

Model yang pertama ini adalah model riya’ terselubung yang terburuk, dimana ia telah terjerumus
dalam dua dosa, yaitu mengghibahi saudaranya dan riyaa’, dan keduanya merupakan dosa besar. Selain
itu ia telah menjadikan saudaranya yang ia ghibahi menjadi korban demi memamerkan amalan
sholehnya

*Kedua:* Seseorang menceritakan nikmat dan karunia yang banyak yang telah Allah berikan kepadanya,
akan tetapi dengan maksud agar para pendengar paham bahwa ia adalah seorang yang sholeh,
karenanya ia berhak untuk dimuliakan oleh Allah dengan memberikan banyak karunia kepadanya.

*Ketiga:* Memuji gurunya dengan pujian setinggi langit agar ia juga terkena imbas pujian tersebut,
karena ia adalah murid sang guru yang ia puji setinggi langit tersebut. Pada hakikatnya ia sedang
berusaha untuk memuji dirinya sendiri, bahkan terkadang ia memuji secara langsung tanpa ia sadari.
Seperti ia mengatakan, “Syaikh Fulan / Ustadz Fulan…luar biasa ilmunya…, sangat tinggi ilmunya
mengalahkan syaikh-syaikh/ustadz-ustadz yang lain. Alhamdulillah saya telah menimba ilmunya tersebut
selama sekian tahun…”

*Keempat:* Merendahkan diri tapi dalam rangka untuk riyaa’, agar dipuji bahwasanya ia adalah seorang
yang low profile. Inilah yang disebut dengan “Merendahkan diri demi meninggikan mutu”

*Kelima:* Menyatakan kegembiraan akan keberhasilan dakwah, seperti banyaknya orang yang
menghadiri pengajian, atau banyaknya orang yang mendapatkan hidayah dan sadar, akan tetapi dengan
niat untuk menunjukkan bahwasanya keberhasilan tersebut karena kepintaran dia dalam berdakwah
*Keenam:* Ia menyebutkan bahwasanya orang-orang yang menyelisihinya mendapatkan musibah. Ia
ingin menjelaskan bahwasanya ia adalah seorang wali Allah yang barang siapa yang mengganggunya
akan disiksa atau diadzab oleh Allah.

Ini adalah bentuk tazkiyah (merekomendasi) diri sendiri yang terselubung.

*Ketujuh:* Ia menunjukkan dan memamerkan kedekatannya terhadap para dai/ustadz, seakan-akan


bahwa dengan dekatnya dia dengan para ustadz menunjukkan ia adalah orang yang sholeh dan
disenangi para ustadz. Padahal kemuliaan di sisi Allah bukan diukur dari dekatnya seseorang terhadap
ustadz atau syaikh, akan tetapi dari ketakwaan. Ternyata kedekatan terhadap ustadz juga bisa menjadi
ajang pamer dan persaingan.

*Kedelapan:* Seseorang yang berpoligami lalu ia memamerkan poligaminya tersebut. Jika ia berkenalan
dengan orang lain, serta merta ia sebutkan bahwasanya istrinya ada 2 atau 3 atau 4. Ia berdalih ingin
menyiarkan sunnah, akan tetapi ternyata dalam hatinya ingin pamer. Poligami merupakan ibadah, maka
memamerkan ibadah juga termasuk dalam riyaa’.

Para pembaca yang budiman, ini sebagian bentuk riyaa’ terselubung, semoga Allah melindungi kita dari
terjerumus dalam bentuk-bentuk riyaa’ terselubung tersebut. Tidak perlu kita menuduh orang
terjerumus dalam riyaa’ akan tetapi tujuan kita adalah untuk mengoreksi diri sendiri.

Hanya kepada Allahlah tempat meminta hidayah dan taufiq.

#kelas.firanda.com

🌏 Web | Firanda.com

📹 Youtube : youtube.com/firandaandirja

📺 Instagram : instagram.com/firanda_andirja_official

📠 Telegram : t.me/firanda_andirja
️Twitter : twitter.com/firanda_andirja

📱 Facebook : facebook.com/firandaandirja

🔊 Soundcloud : soundcloud.com/firanda-andirja

[22/8/2018 14.06] +62 817-0357-9999: NABI IBRAHIM  & IBRAHIM*

(Reposting)

NABI IBRAHIM (bapak nya Ismail),

Diperintahkan ALLAH utk meninggalkan anak dan isterinya di sebuah gurun tandus tak berpenghuni dan
setelah anaknya besar diperintahkan ALLAH utk "menyembelih" leher anaknya itu.

Nabi Ibrahim pun tanpa banyak alasan melakukan semua perintah ALLAH itu
IBRAHIM (manusia biasa, karyawan lembaga keuangan ribawi),

Diperintahkan ALLAH utk meninggalkan pekerjaannya dan "menyembelih" gajinya yg mengandung Riba
itu,

Si Ibrahim pun dengan banyak alasan belum bisa melakukan perintah ALLAH itu.

Bila kita lihat dari sisi resiko dari kedua perintah diatas :

PERINTAH UNTUK NABI IBRAHIM,

Resiko nya sangat jelas dimana isteri dan anak nya harus di tinggal seorang diri di tengah gurun tandus
yang tidak berpenghuni yg satu tetes air pun tidak ada saat mereka di tinggalkan, dalam kondisi
demikian yg dipikirkan oleh si Ibrahim bukan lagi besok anak dan isterinya mau makan apa tapi apakah
besok anak dan isterinya masih hidup. Belum lagi resiko menyembelih anak nya, membayangkan pisau
yg di genggam sendiri olehnya menempel dan mulai mengiris leher Ismail bukanlah satu hal yg mudah,
yang ada dalam pikiran Nabi Ibrahim bukan hanya dia tdk akan memiliki anak lagi tapi betapa beratnya
pengorbanan anaknya.

PERINTAH UNTUK IBRAHIM ,

Resiko nya apakah dia akan kehilangan anak dan isterinya ?

dia hanya akan kehilangan pekerjaan, itu pun hanya utk sementara dimana dia bisa mencari pekerjaan
yg lain atau membuat pekerjaan sendiri dgn berbisnis,

Resiko menyembelih gaji nya, apakah dia akan kehilangan rejekinya ?

dia hanya kehilangan gaji bukan kehilangan rejeki.

Kedua Ibrahim ini diberikan ujian yg sama oleh ALLAH yaitu di uji akan KEYAKINAN nya pada ALLAH, tapi
dengan level resiko yg berbeda karena memang Nabi Ibrahim  adalah manusia luar biasa sedangkan
Ibrahim hanya manusia biasa, itulah adil nya ALLAH yg dalam memberikan ujian pun disesuaikan dengan
kemampuan masing2 hambanya.
Sebenarnya ALLAH bukan ingin menjadikan Nabi Ibrahim  seorang pembunuh dengan memerintahkan
nya utk meninggalkan keluarga nya di tempat kering dan tandus bahkan memotong leher anaknya, tapi
ALLAH sdg menguji "rasa memiliki" dari Nabi Ibrahim , kalau saat itu Nabi Ibrahim  merasa bahwa anak &
isterinya itu adalah milik nya pasti keduanya tdk akan di tinggalkan nya di gurun tandus itu, begitu juga
kalau dia merasa memiliki anak yg di dapatnya setelah lama di idam2 kan pasti dia tdk akan mengajak
anaknya mendaki bukit itu utk menyembelih anak tersebut.

Nabi Ibrahim sadar bahwa anak & isterinya ini adalah bukan miliknya tapi kepunyaan ALLAH, maka dia
dgn ikhlas menjalankan perintah dari sang PEMILIK, krn dia yakin sang PEMILIK lah yg akan menjaga
milik NYA.

Bagaimana dengan Ibrahim , apakah ALLAH ingin menjadikan dia orang yg menzhalimi anak dan
isterinya krn keluar dari pekerjaan ribawi nya ? Apakah ALLAH ingin dia membunuh anak & isterinya
secara perlahan krn Ibrahim  tidak bisa memberinya makan setelah gaji nya di "sembelih" ?

Sekali2 tidak, ALLAH bahkan ingin menyelamatkan Ibrahim  saat hidup di dunia dan di akherat kelak.

ALLAH hanya ingin Ibrahim yakin bahwa rejeki nya ada dalam genggaman ALLAH dan hanya kepada DIA
lah seharusnya Ibrahim bergantung, bukan kepada pekerjaannya, bukan pada perusahaannya, bukan
pada gajinya.

Lalu bagaimana dengan anak & isterinya ? ...mereka adalah milik ALLAH bukanlah milik Ibrahim ,
percayalah sang PEMILIK akan menjaga mereka.

Wahai Ibrahim .....engkau tidak perlu menjadi Nabi Ibrahim dulu utk menjalankan perintah ALLAH itu.

Selamat Idul Adha saudaraku

EL Candra

Ketua XBank
*Catatan : nama Ibrahim hanya merupakan lambang utk mewakili kita semua sebagai manusia biasa,
bila ada kesamaan nama itu hanyalah faktor kebetulan saja.

[13/10/2018 20.37] +62 813-7810-6060: *Mengenal RIBA karena menyaksikan _AZAB KUBUR_*

Nama saya Indra Firmansyah, mulai merasa penuh keresahan dalam hidup sejak tahun 2015.

Saya menghubungi ustadz Abu Fida (sesama orang tua wali murid di TK Sunda Kelapa) melalui
sambungan telephon untuk menyatakan pertobatan dan berazzam untuk memperbaiki ibadah yang
selama ini dilaksanakan alakadarnya saja.

2015 s.d. juli 2017 saya menjalankan ibadah dengan baik tetapi kenapa hati ini masih galau.

Bingung dan resah makin melanda. Dan datanglah berita duka cita itu, bulan juni atau juli 2017, salah
satu sahabat baik saya meninggal dunia.

Seorang Kacab sebuah Bank plat merah dengan logo pita berlatar belakang warna biru itu meninggalkan
saya dan kami semua.

Sahabat yang baik, yang rajin sholat, selalu tahajjud (pada waktu jalan2 ke pulau disaat yg lain sibuk
karaoke, main musik, main kartu, minum bir, beliau bertahan di kamar dan tahajud), bos yang baik, royal
dalam berbagi, meninggal dunia di umur 43 tahun.

Saya dan beberapa teman dari kantornya ikut mengantar sampai ke pemakaman di karet tengsin depan
citywalk sudirman.

Alhamdulillah, pemakaman berjalan lancar, lau doa penutup pun dilantunkan ustadz.
Selesai berdoa kami semua siap2 beranjak pulang, lalu.... masalah dimulai....

Datanglah rombongan jenazah lain menuju lokasi kuburan sahabat kami, lalu serta merta seorang ibu
menghampiri dan bertanya, "Kenapa lubang kuburan anak saya dipakai?".

Subhanallah, ternyata hari itu ada 2 jenazah yang akan dimakamkan, dan jenazah kawan saya telah salah
dimakamkan di liang lahat orang lain.

Keluarga sahabat saya berusaha bernegosiasi agar jenazah kedua bersedia dimakamkan di liang lahat
yang seharusnya milik teman saya.

Tetapi keluarga jenazah kedua bersikukuh ingin agar jenazah teman saya digali lagi dan dipindahkan.

Segala upaya dilakukan tetapi pada akhirnya, makam sahabat saya di gali lagi... saya dan teman2 saya yg
lain membatalkan diri untuk pulang dan memilih bertahan untuk ikut membantu proses penggalian
ulang dan pemindahan jenazah sahabat saya.

Proses penggalian pun dimulai, dan subhanallah, saat liat lahat baru berhasil digali setengahnya, ujung2
papan baru terlihat sedikit, kami semua saling pandang satu sama lain dan merasakan jantung berdegup
kencang, karena kami semua mencium bau khas seperti rambut terbakar, bau sangit seperti ada yang
terbakar.

Ibu sahabat saya sontak pingsan saat itu juga dan menimbulkan kekacauan dan teriakan dari ibu2 lain.
Penggalian di lanjutkan dan.... Subhanallah... kami semua melihat papan liat lahat yang sudah
menghitam, serta jenazah yang sudah berasap denga kain kafan yang hangus, dan bau daging terbakar
tercium sangat kencang sekali.... kami semua berteriak subhanallah, astaghfirullah, semua lafadz yang
kami ingat kami bacakan.... para penggali makam loncat keluar dari liang lahat lalu berlari menjauh.

Ya Allah... sahabat kami yang rajin sholat dan royal dalam berbagi, baik hati dan disenangi bawahan,
Engkau buka aibnya kepada kami, dosa apa yang ia pikul sampai ia merasakan dibakar di alam kubur
padahal belum 1 jam makamnya ditutup.

Keluarga jenazah kedua pun merasa bersalah dan mengikhlaskan sahabat saya tetap dikubur di liang
lahat itu, lalu, subhanallah.... para penggali kubur cepat2 menurunkan tanah tanpa menyusun lagi
papan2 yang sudah menghitam dan sebagian sudah patah2 serta rapuh.

Ya Allah.... engkau azab sahabatku, engkau buka aibnya, dan engkau buat ia dikubur lsg dengan tanah....
Ya Allah dosa apakah ini..... Allah Maha Pengasih dan Penyayang, ibu sahabat saya dilindungi dari
melihat kondisi anaknya dengan cara dipingsankan sebelum penggalian selesai.

Selesai acara penguburan lalu saya dan teman2 bersepakat untuk belajar mengaji dan mencari tahu
dosa apa sampe azabnya seperti itu.

satu bulan kami keliling2 mendatangi pengajian, lalu kami semua sepakat berhenti dari profesi kami
sebagai karyawan bidang keuangan.

Satu teman saya sekarang menduda karena istrinya menolak dia mengundurkan diri dari
pekerjaannya..... tapi Allah buktikan janjinya, setelah berhenti kerja, dia skrg berjualan susu kefir dengan
omzet sama seperti gajinya saat dia bekerja sebagai karyawan di lembaga keuangan.
Itu lah awal mula saya mengenal riba dan akhirnya di referensikan oleh ustadz abi fida untuk masuk ke
grup KTR jabodetabek di bulan agustus 2017.... semoga bermanfaat.

Seperti yg diceritakan pak indra waktu pertemuan komunitas tanpa riba di rumah adik saya (red-Saya =
Eka Melala bisa search di FB ) Aramiko Gayo di cileduk (komp yayasan peruri) tgl 7 oktober 2018...cerita
ini asli... Dan tdk ada unsur menakut nakuti....

*Mudah mudahan share artikel ini termasuk kategori syiar dalam kebaikan ..

[30/10/2018 06.42] +62 823-8674-1260: Kita Tahu, Tapi Sayang … -


https://seindahsunnah.com/nasehat/kita-tahu-tapi-sayang/

Kita Tahu, Tapi Sayang …

Disampaikan Oleh : Ustadz Zainal Abidin, ‫ﺣﻔﻈﻪ ﻪﻠﻟﺍ ﺗﻌﺎﻟﻰ‬

✏ Kita mengetahui, bahwa pahala dua raka’at Dhuha setara dengan pahala 360 shodaqah, akan tetapi
sayang, Hari berganti hari tanpa kita melakukan sholat Dhuha.

✏ Kita mengetahui, bahwa orang yang berpuasa sunnah karena Allah satu hari saja, akan dijauhkan
wajahnya dari api neraka sejauh 70 musim atau 70 tahun perjalanan. Tapi sayang, kita tidak mau
menahan lapar.

✏ Kita mengetahui, bahwa siapa yang menjenguk orang sakit akan diikuti oleh 70 ribu malaikat yang
memintakan ampun untuknya. Tapi sayang, kita belum juga menjenguk satu orang sakit pun pekan ini.

✏ Kita mengetahui, bahwa siapa yang membantu membangun masjid karena Allah walaupun hanya
sebesar sarang burung, akan dibangunkan sebuah rumah di surga. Tapi sayang, kita tidak tergerak untuk
membantu pembangunan masjid

walaupun hanya dengan beberapa puluh ribu.

✏ Kita mengetahui, bahwa siapa yang membantu janda dan anak yatimnya, pahalanya seperti berjihad
di jalan Allah, atau seperti orang yang berpuasa sepanjang hari tanpa berbuka, atau orang yang sholat
sepanjang malam tanpa tidur. Tapi sayang, sampai saat ini kita tidak berniat membantu seorang pun
janda dan anak yatim.
✏ Kita mengetahui, bahwa orang yang membaca satu huruf dari Al Qur’an, baginya sepuluh kebaikan
dan satu kebaikan akan dilipatgandakan sepuluh kali. Tapi sayang, kita tidak pernah meluangkan waktu
membaca Al-Qur’an dalam jadwal harian kita.

✏ Kita mengetahui, bahwa haji yang mabrur, tidak ada pahala baginya kecuali surga, dan akan diampuni
dosa-dosanya sehingga kembali suci seperti saat dilahirkan oleh ibunya. Tapi sayang, kita tidak
bersemangat untuk melaksanakannya,

padahal kita mampu melaksanakannya.

✏ Kita mengetahui, bahwa orang mukmin yang paling mulia adalah yang yang paling banyak sholat
malam, dan bahwasanya Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallaam dan para shahabatnya tidak pernah
meremehkan sholat malam di tengah segala kesibukan dan jihad mereka. Tapi sayang kita terlalu
meremehkan sholat malam.

✏ Kita mengetahui, bahwa hari kiamat pasti terjadi, tanpa ada keraguan, dan pada hari itu Allah akan
membangkitkan semua yang ada di dalam kubur. Tetapi sayang, kita tidak pernah mempersiapkan diri
untuk hari itu.

✏ Kita sering menyaksikan orang-orang yang meninggal

mendahului kita. tetapi sayang, kita selalu larut dengan senda gurau dan permainan dunia seakan kita
mendapat jaminan

hidup selamanya dan tidak akan akan menyusul mereka.

✏ Kita mengetahui, riba itu haram, dosanya sama dengan menzinai ibu kandung sendiri dan menantang
perang dengan Allah dan RosulNya, tetapi masih banyak yg mencari pembenaran dan melakukannya..

✏Wahai Saudaraku yang di Rahmati Allah.. Semoga kita segera

merubah keadaan kita mulai detik ini, dan mempersiapkan

datangnya hari perhitungan yang pasti akan kita hadapi..

Hari dimana kita mempertanggung jawabkan setiap perbuatan kita di dunia..

✏Hari ketika lisan kita dikunci, sedangkan mata, kaki, dan

tangan kita yang menjadi saksi..

Dan pada hari itu, setiap orang akan lari dari saudaranya, ibu dan bapaknya, teman-teman dan anaknya,
karena pada hari itu setiap orang akan disibukkan dengan urusannya masing2.

✏Saya telah mengirimkan Nasehat ini kepada orang yang saya cintai karena Allah, maka kirimkanlah
nasehat ini kepada orang yang Anda cintai.
❤Agama itu Nasihat…😇

Anda mungkin juga menyukai