Anda di halaman 1dari 26

Klimakterium

& Manopause

Eleni Kenanga P., Sp.Kep.An


Definisi

Premenopause
Masa antara usia 40 tahun dan dimulainya siklus haid tak
Teratur , menoragia, haid kadang-kadang nyeri.
Telah muncul keluhan vasomotorik, Premenstrual sindroma, kadar
FSH dan esterogen bisa normal atau meningkat

Perimenopause
Masa perubahan antara premenopause dan post
menopause (sampai 12 bulan setelah menopause), haid
mulai tidak teratur Oligomenore, menoragia, dismenore,
premenstrual sindrome

Menopause
Haid terakhir yang masih dikendalikan
oleh hormon ovarium
Paska Menopause
Waktu setelah menopause sampai senium
(dimulai setelah 12 bulan amenore

Senium
Post menopause lanjut sampai usia >65 tahun

Klimakterium
Masa peralihan antara masa reproduksi dan senium

Masa peralihan normal yang berlangsung beberapa tahun


sebelum dan sesudah menopause  mulai 5-6 tahun sebelum
menopause berakhir 6-7 tahun sesudah menopausen ( ± 13
tahun )
KLIMAKTERIUM

Pramenopause Menopause Paskamenopause

Estrogen

gonadotropin

-6 -5 -4 -3 -2 -1 49,3 +1 +2 +3 +4 +5 +6
tahun
Gejala Klimakterium (Sindroma kekurangan Estrogen)

 Pramenopause :
 Perdarahan tidak teratur
 Gangguan Neurovegetatif :
 Gejolak panas (hot flush), keringat banyak,
rasa kedinginan , sakit kepala, desing dalam
telinga , berdebar-debar, jari-jari atrofi,
meteorismus

 Gejala Psikis :
 Mudah tersinggung, depresi, lekas lelah,
susah tidur, semangat berkurang,
mudah curiga, kesepian, tertekan,
tegang, cemas.
 Gangguan Organik :

 Infark miokard ; gangguan sirkulasi


 Aterosklerosis ; hiperkolesterolemia
 Osteoporosis ; Gangguan resorbsi kalsium
 Adipositas ; Gangguan met. Karbohidrat
 Kolpitis, Ureterisistitis, disuria, dispareunia
; atrofi epitel vulva dan vagina
 Artritis ; estrogen menekan autoimun
 Endokrinium ; hipertirosis,
defeminisasi,virilisasi, gangguan libido
Keluhan klimakterium
Atrofi vagina

Inkontinensia urin

Inkontinensia urin

Osteoporosis

Aterosklerosis

40 45 50 55 60 65 70 Usia
Diagnosis Sindroma klimakterium

 Umur dan gejala yang timbul


 FSH dan LH (FSH 10-12 x), (LH 5-10 X)
 Estrogen rendah
 Kalsium rendah, kolesterol meningkat
 Rontgen lumbal I
 Sitologi (Paap’s smear)
 Biopsi endometrium
Perubahan Kejiwaan

Merasa tua
Tidak menarik lagi
Rasa tertekan karena takut menjadi tua
Mudah tersinggung
Mudah kaget
Takut tidak dapat memenuhi kebutuhan seksua l
suami
Rasa takut suami selingkuh
Penatalaksanaan
 Sedative / Psikofarmaka
 Psikoterapi
 Diet
 Terapi sulih hormon

Estrogen
Syarat pemberian estrogen

 Tekanan darah tidak tinggi


 Paap’s smear normal
 Uterus tidak membesar
 Varises tidak ada
 Tidak obesitas
 Kel tiroid normal
 Hb, kolesterol,Triglesirida, kalsium dan fungsi
hepar lain normal
Pemberian estrogen

 Mulai dengan estrogen yang lemah


 Pemberian secara siklik
 Usahakan kombinasi dengan
progesteron
 Pengawasan ketat
 Bila terjadi perdarahan atopik perlu
dilakukan kuretase
 Keluhan nyeri dada, hipertensi kronik,
hiperlipidemia dan DM konsultasikan
ke Peny. dalam
Jenis estrogen dan progesteron

Hormon Dosis
Estrogen
 Estradiol valerat (Progynova) 2–4
 Etinil estradiol (Lynoral) 00,1-00,2
 Estrogen konjugasi (premarin) 0,625-1,25
 Estriol (Synapause) 2–8

Progesteron
 Medroksi progesteron asetat (Provera) 5 – 10
 Didrogesteron (Duphaston) 10
 Noetisteron (Primolut) 10
 Linesterenol (Endometril) 5
CARA PEMBERIAN THP

Oral
Implan
Penggunaan pervaginam
Sublingual
intramuskular
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai