TINJAUAN PUSTAKA
(4) Derajat 4
Berwarna abu-abu yang sangat gelap. Biasanya tidak
bereaksi terhadap pemutihan
c) Defek dalam pembentukan gigi
Kerusakan dalam pembentukan gigi terjadi sebatas email
berupa hipoplasia atau hipokalsifikasi,terlihat warna gigi
kecoklatan.
d) Kelainan darah dan faktor-faktor lain
(1) Kondisi sistemik mengakibatkan lisis eritrosit secara
luas. Produk kerusakan darah dapat bergabung ke dalam
dentin dan mewarnai gigi.
(2) Suhu tubuh yang tinggi saat pembentukan gigi
menyebabkan perubahan warna beebentuk pita pada
email.
(3) Porfiria penyakit metabolisme menyebabkan
menyebabkan gigi susu atau gigi permanen berubah
warna menjadi kemerahan atau kecoklatan.
(4) Penyakit sistemik dan masuknya bahan obat-obatan,
merupakan kejadian yang jarang dan tidak dapat
diidentifikasi.
b. Penyebab Perubahan Warna Iatrogenik
Perubahan warna sebagai akibat prosedur perawatan gigi atau
dapat disebabkan oleh berbagai bahan kimia dan bahan yang
dipakai di bidang kedokteran gigi.
1) Perubahan Warna Gigi karena Perawatan Endodontik
Perubahan warna gigi akibat perawatan endodontik dapat
disebabkan oleh beberapa hal tersebut dibawah ini (Walton &
Torabinejab, 1996)
a) Bahan obturasi
Bahan obturasi yang dapat menyebabkan perubahan warna
gigi adalah semen saluran akar dari jenis seng oksida
eugenol atau semen saluran akar dengan komponen logam.
b) Sisa-sisa jaringan pulpa
Fragmen jaringan pulpa yang tertinggal di dalam mahkota,
biasanya dalam tanduk pulpa, dapat mengakibatkan
perubahan warna secara perlahan.
c) Obat-obatan intra kanal
Kebanyakan obat-obatan dapat menyebabkan perubahan
warna gigi, misalnya obat intrakanal golongan fenol
berkontak langsung dengan dentin, dalam waktu yang lama
memungkinkan obat berpenetrasi ke dalam dentin sehingga
akan menyebabkan perubahan warna gigi.
c. Perubahan Warna Gigi karena Restorasi Korona
Restorasi yang dipakai biasanya ada dua tipe, yaitu (Walton &
Torabinejab,1996):
1) Restorasi logam
Amalgam merupakan penyebab paling hebat karena elemen
warna gelap dapat mengubah warna dentin menjadi abu-abu
gelap.
2) Restorasi komposit
Kebocoran mikro tumpatan komposit dapat menyebabkan
perubahan warna gigi. Tepi tumpatan yang terbuka merupakan
tempat masuknya bahan kimia yang mewarnai dentin.
E. Light-Accelerated Bleaching
Sering kali dalam bahasa sehari-hari disebut sebagai laser bleaching,
menggunakan energi cahaya untuk mempercepat proses in office bleaching.
Berbagai jenis energi dapat digunakan dalam prosedur ini, dengan halogen yang
paling umum, LED, atau plasma arc. Uji klinis telah menunjukkan bahwa di
antara tiga pilihan ini, lampu halogen adalah jenis sinar terbaik, untuk pemutihan
gigi yang optimal. Sumber energi ideal adalah energi yang tinggi untuk
merangsang molekul peroksida tanpa menghasilkan panas yang mengenai pulpa
gigi. Sinar dalam spektrum cahaya biru telah ditemukan mengandung panjang
gelombang yang paling efektif untuk memulai reaksi hidrogen peroksida.
Perawatan dengan power bleaching biasanya melibatkan isolasi jaringan lunak
dengan penghalang resin-based, light-curable barrier, aplikasi profesional dental-
grade gel hydrogen peroksida (hidrogen peroksida 25-38%), dan penyinaran
dengan sumber cahaya selama 6 - 15 menit. Kemajuan tekhnologi terbaru telah
meminimalkan panas dan emisi ultraviolet, yang memungkinkan prosedur tahap
persiapan lebih mudah (Patel A, dkk, 2008). Tujuan menggunakan sinar dalam
pemutihan gigi adalah sebagai akselerator efektif untuk reaksi kimia yang
terjadi selama proses pemutihan dan membantu bahan pemutih mengenai
pewarnaan gigi yang dalam melewati email gigi (Patel A, dkk, 2008).
Gambar 7 : Litex 686 LED Curing Light