Anda di halaman 1dari 5

Laporan

Praktiku
m
PRAKTIKUM MATA KULIAH MANAJEMEN AGRIBISNIS

Judul : Agribisnis Usaha Ternak Itik

Nama : (1) Hanif Alaudi

(NPM) (200110190131)
(2) Fitri Nur Aminah
(200110190132)
(3) Nadjani Sekar Satiti
(200110190133)
(4) Sirron Taufiqurrahman
(200110190134)
(5) Gilang Dzulfikar Wijaya
(200110190205)

Kelompok : 9

Kelas : A

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN
2020
SUB SISTEM V : Kelembagaan Penunjang Agribisnis dalam Sistem agribisnis

SUB SISTEM LEMBAGA KETERANGAN

Keberhasilan suatu usaha peternakan di


SUB SISTEM I pengaruhi oleh tersedianya sarana
produksi secara kontinu dan jumlah
Input dan Sarana
1. CV.Mulawarman Farm yang tepat. Penyediaan sarana produksi
Produksi dalam
pada CV.Mulawarman Farm meliputi
sistem agribisnis
penyediaan kandang, bibit, pakan,
vaksin, peralatan penunjang kandang
dan tenaga kerja.

Pada sub sistem produksi primer


bekerjasama dengan dinas kesehatan
1. Dinas Kesehatan dalam hal pengontrolan usaha,
penyuluhan dan pencegahan penyakit
pada itik.

Pada sub sistem produksi primer


melakukan kerja sama dengan asuransi
SUB SISTEM II JASINDO AGRI untuk asuransi itik,
2. Jasa Asuransi juga bekerja sama dengan Asuransi
Produksi Primer
Ketenagakerjaan untuk setiap pekerja.
(On Farm) dalam
sistem agribisnis
Pada sub sistem produksi primer
bekerja sama dengan lembaga ini dalam
3. Rumah Sakit Hewan hal pengontrolan usaha, penyuluhan
Cikole dan pencegahan penyakit pada itik,
serta jika hewan itik menderita suatu
penyakit dapat dengan mudah
menanganinya.
BPOM atau Badan Pengawas Obat dan
Makanan adalah suatu lembaga yang
penting dalam peredaran makanan dan
obat-obatan karena apabila suatu
1. BPOM (Badan Pengawas makanan tidak terdaftar pada BPOM
Obat dan Makanan) produk tersebut dianggap ilegal dan
kita harus berhati-hati. Apabila proses
pengolahan telah selesai, kita harus
mendaftarkan produk olahan kita pada
BPOM. Lalu BPOM akan melakukan
penelitian kandungan-kandungan yang
terdapat dalam olahan tersebut, ketika
ditemukan zat berbahaya produk tidak
lulus dan tidak bisa dipasarkan. Tugas
utama BPOM tertera pada Peraturan
SUB SISTEM III Presiden Nomor 80 Tahun 2017 Pasal 2
tentang Badan Pengawas Obat dan
Pengolahan
Makanan.
Produk Agribisnis
dalam sistem
LPPOM MUI atau Lembaga
agribisnis
Pengkajian Pangan Obat-obatan dan
Kosmetik adalah sebuah lembaga yang
dibentuk oleh MUI atas dasar perintah
dari pemerintah agar MUI berperan
aktif dalam meredakan kasus lemak
babi. Sebagai penguatan fungsi LPPOm
terbitlah Keputusan Menteri Agama
2. LPPOM MUI (KMA) 518 Tahun 2001 dan KMA 519
Tahun 2001 yang menguatkan MUI
sebagai lembaga sertifikasi halal serta
melakukan pemeriksaan/audit,
penetapan fatwa, dan menerbitkan
sertifikat halal.
Badan Standarisasi Nasional
merupakan acuan dalam pelaksana
sertifikasi produk-produk yang dibuat
3. Badan Standarisasi dari daging hewan ternak yang
Nasional Republik dicampur pati dan bumbu-bumbu,
Indonesia dengan atau tanpa penambahan bahan
pangan lainnya, dan atau bahan
tambahan pangan yang diizinkan, yang
berbentuk bulat atau bentuk lainnya dan
dimatangkan. Pada proses pengelolan
tidak asal-asalan tetapi tetap ada
standar ketentuan yang telah ditetapkan
agar mutu makanan atau olahan buatan
kita tetap terjaga.

badan hukum yang didirikan oleh


orang perseorangan atau badan hukum
koperasi, dengan pemisahan kekayaan
1. Koperasi para anggotanya sebagai modal untuk
menjalankan usaha, yang memenuhi
SUB SISTEM IV aspirasi dan kebutuhan bersama di
bidang ekonomi, sosial, dan budaya
Pemasaran Produk
sesuai dengan nilai dan prinsip
Agribisnis dalam
koperasi.
sistem agribisnis

2. Agen perantara, Makelar Lembaga yang tidak memiliki tapi


(broker, selling broker dan menguasai komoditi.
buying broker)

3. Pedagang Pengumpul, Lembaga yang memiliki dan menguasai


Tengkulak, Eksportir, dan komoditi pertanian yang diperjual
Importir belikan,
Perusahaan-perusahaan Lembaga pemasaran yang tidak
penyedia fasilitas memiliki dan tidak menguasai komoditi
transportasi, Asuransi, pertanian yang diperjualbelikan,
Surveyor

Agen pelengkap berfungsi


melaksanakan jasa-jasa tambahan
dalam penyaluran barang dengan tujuan
memperbaiki adanya kekurangan-
4. Agen Pelengkap kekurangan. Apabila pedagang atau
lembaga lain tidak dapat melakukan
kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan penyaluran barang, maka agen
pelengkap ini dapat menggantikannya.
Jasa-jasa yang dilakukannya antara lain
berupa: jasa konsultasi, jasa finansial,
jasa informasi dan jasa khusus lainnya.
 Tengkulak, yaitu lembaga pemasaran
yang secara langsung berhubungan
dengan petani. Tengkulak melakukan
transaksi dengan petani baik secara
tunai, ijon maupun kontrak
pembelian.
 Pedagang pengumpul, yaitu lembaga
pemasaran yang menjual komoditi
5. Berdasarkan keterlibatan yang dibeli dari beberapa tengkulak
dalam proses pemasaran dari petani. Peranan pedagang
pengumpul adalah mengumpulkan
komoditi yang dibeli tengkulak dari
petani-petani, yang bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi pemasaran
seperti pengangkutan.
 Pedagang besar, untuk lebih
meningkatkan pelaksanaan fungsi-
fungsi pemasaran maka jumlah
komoditi yang ada pada pedagang
pengumpul perlu dikonsentrasikan

Anda mungkin juga menyukai