Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH NUTRISI TERNAK

“Vitamin Larut Lemak”


Dosen Pengampu : Prof.Dr.Ir.H. U. Hidayat Tanuwiria, M.Si.

Oleh:
Kelas: A
Kelompok: 10

Yending Idham 200110190129


Hanif Alaudi 200110190131
Fitri Nur Aminah 200110190132
Nadjani Sekar Satiti 200110190133

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2020

1
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah kelompok kami dapat menyelesaikan makalah berjudul
“Vitamin Larut Lemak” tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Prof.Dr.Ir.H. U. Hidayat
Tanuwiria, M.Si. Mata kuliah nutrisi ternak di Fakultas Peternakan
Universitas Padjadjaran. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini
dapat diterima dan di nilai baik.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pak Hidayat


selaku dosen mata kuliah Nutrisi Ternak. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.

13 September, 2020

Kelompok 10

2
Daftar Isi

Kata Pengantar......................................................................................................... 2

Daftar Isi.................................................................................................................. 3

Daftar Gambar..........................................................................................................4

Daftar Tabel............................................................................................................. 5

BAB I....................................................................................................................... 6

PENDAHULUAN................................................................................................... 6

1.1 Latar Belakang................................................................................................... 6

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 6

1.3 Maksud dan Tujuan............................................................................................7

BAB II......................................................................................................................8

PEMBAHASAN...................................................................................................... 8

2.1 Definisi Vitamin Larut Lemak.......................................................................................... 8

2.2. Macam Vitamin Larut Lemak.......................................................................................... 9

BAB III.................................................................................................................. 16

KESIMPULAN......................................................................................................16

Daftar Pustaka........................................................................................................ 17

3
Daftar Gambar

Gambar 1. Langkah Kerja Vitamin A Berfungsi Di Retina Mata…………..10

Gambar 2. Struktur Vitamin A …………………………………………………………….……11

Gambar 3. Struktur Vitamin D…………………………………………………..12

Gambar 4. Struktur Vitamin E…………………………………………………...14

Gambar 5. Struktur Vitamin K…………………………………………….……..15

4
Daftar Tabel

Tabel 1. Perbedaan vitamin larut air dan vitamin larut lemak……………………8

5
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Vitamin termasuk nutrien organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil.


Umumnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus dipasok dari
makanan.Memiliki sifat yang cukup bervariatif dalam tubuh.
Berbeda dengan mineral yang tidak mudah untuk rusak,vitamin memiliki sifat
yang terbalik dari mineral yaitu mudah rusak bila terkena asam, namun sangat
dibutuhkan. Vitamin yang pertama kali ditemukan adalah vitamin A dan B , dan
ternyata masing-masing larut dalam lemak dan larut dalam air. Kemudian
ditemukan lagi vitamin-vitamin yang lain yang juga bersifat larut dalam lemak
atau larut dalam air.

Sifat larut dalam lemak atau larut dalam air dipakai sebagai dasar klasifikasi
vitamin.Vitamin yang larut dalam lemak merupakan molekul hidrofobik apolar,
yang semuanya adalah derivat isoprene. Upaya untuk menghasilkan performan
produksi yang tertinggi, ternak memerlukan nutrien. Nutrien ini dibutuhkan untuk
hidup pokok (maintenance) dan berbagai produksi (production). Oleh karna itu
kita perlu mengetahui apa saja yang termasuk vitamin larut lemak dan apa saja.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
sebagai berikut :
1. Apa saja yang termasuk ke dalam vitamin larut lemak?
2. Apa saja gejala dari defisiensi?
3. Apa saja sifat dari vitamin larut lemak?
4. Dari mana saja sumber vitamin larut lemak?
5. Bagaimana struktur dari vitamin larut lemak?
6. Apa peranan dari vitamin larut lemak?

6
1.3 Maksud dan Tujuan
Dengan mengacu pada rumusan masalah di atas, maka maksud dan tujuan
dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja yang termasuk vitamin larut lemak
dan sifatnya.
2. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja gejala dari defisiensi.
3. Mahasiswa dapat mengetahui sifat dari vitamin larut lemak.
4. Mahasiswa dapat mengetahui sumber vitamin larut lemak.
5. Mahasiswa dapat mengetahui struktur dari vitamin larut lemak.
6. Mahasiswa dapat mengetahui peranan dari vitamin larut lemak.

7
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Vitamin Larut Lemak

Penggolongan vitamin berdasarkan sifat kelarutannya dibagi menjadi dua,


yaitu vitamin larut dalam air dan larut dalam lemak. Vitamin larut dalam air
terdiri dari vitamin B dan C. Vitamin larut dalam lemak terdiri dari vitamin A,D,E,
dan K.

Vitamin larut lemak adalah jenis vitamin yang diproses bersama lemak
setelah masuk ke dalam sistem limfatik untuk kemudian ikut dialirkan dalam
peredaran darah. Secara singkat vitamin larut lemak berhubungan dengan absorbsi
dan transport dari lipid. Jika lemak di tubuh kurang, maka penyerapan vitamin
A,D,E, dan K pun akan terganggu.

Perbedaan Vitamin Larut Air Vitamin Larut Lemak

Tidak ada sebagai provitamin, Pada jaringan tanaman


Awal Terjadi
ada disetiap jaringan hidup berbentuk provit

Fungsi Fisiologis Mentransfer energi Tidak mentransfer energi

Hanya mengandung C,
Komposisi Kimia Mengandung C, H, O, N
H, dan O

Diserap pada usus halus


dengan bantuan
Penyerapan terjadi bersama
Penyerapan kilomikron dan misel,
penyerapam air di usus halus
jumlah penyerapan
sebanding dengan lemak

Tersimpan pada tempat


Penyimpanan Tersimpan pada setiap sel hidup
penyimpanan lemak

Eksresi Melalui urin Melalui feses

Tabel 1. Perbedaan vitamin larut air dan vitamin larut lemak

8
2.2 Macam Vitamin Larut Lemak

2.2.1 Vitamin A ( Retinol)

A. Sifat dan Fungsi

Vitamin A merupakan kristal alkohol yang berwarna kuning dan


dapat larut dalam lemak. Vitamin A ini tahan terhadap panas, asam, dan
alkali, namun mudah untuk teroksidasi bila dipanaskan disuhu tinggi
dengan udara, sinar, dan lemak yang sudak tengik (Winarno, 1997).
Vitamin A adalah jenis vitamin yang aktif sehingga memiliki beberapa
bentuk, yaitu:

1. Vitamin A alkohol (Retinol)


2. Vitamin A aldehida (Retinal)
3. Vitamin A asam (Asam retinoat)
4. Vitamin A ester (Ester retinil)
Tumbuhan tidak mengandung vitamin A, tetapi mengandung
karotenoid yang akan menghasilkan vitamin A atau provitamin A.
Provitamin A ini yang akan diubah di dalam tubuh menjadi vitamin A
alkohol. Proses perubahan itu dibantu enzim di dalam mukosa usus
hewan. Jumlah karotenoid di alam sangat banyak, namun hanya ada
sekitar 50 jenis yang dapat di vitamin A. Apabila vitamin A yang
diperoleh dari hewani sudah berbentuk vitamin A tanpa harus melalui
proses khusus agar menjadi vitamin A yang aktif dan dapat digunakan
tubuh.

Vitamin merupakan zat yang penting untuk mendukung proses-proses


dalam tubuh manusia. Vitamin memiliki beberapa fungsi, ialah:

1. Mendukung proses diferensiasi dan menjaga integritas sel epitel mata


2. Pertumbuhan dan perkembangan rangka tubuh
3. Meningkatkan jumlah sel pembentuk antibodi
4. Mendukung siklus reproduksi

9
Vitamin A dalam bentuk retinol dan retinal berperan dalam
reproduksi pada tikus. Pembentukan sperma pada hewan jantan serta
pembentukan sel telur dan perkembangan janin dalam kandungan
membutuhkan vitamin A dalam bentuk retinol (Almatsier, 2002).

Gambar 1. Langkah Kerja Vitamin A Berfungsi Di Retina Mata


Dalam mata vitamin A berfungsi membantu untuk melihat dengan
lebih baik. Vitamin bekerja di retina mata bersama-sama dengan protein.
Bentuk vitamin A-nya adalah retinol dimana ia akan membantu retina
meghasilkan pigmen layer berwarna kuning dan ungu.

B. Sumber

Sumber vitamin A untuk ternak berasal dari jagung kuning, alfalfa


dan rumput, kuning telur, hati, minyak ikan, hijauan, preparat komersial.
Warna hijau tumbuh tumbuhan merupakan tinggi rendahnya kadar
karoten ( hijau tua berkaroten tinggi). pada minyak ikan, kandungan
vitamin A ada dalam bentuk ester.

C. Defisiensi

Buta malam atau hemeralopia, pertandukan epitel, pertumbuhan


terganggu, xerophthalmia, tak ada koordinasi urat daging, rambut atau
bulu kasar, fertilitas menurun. Pertandukan epitel membuat jaringan
berubah menjadi keratin yang merupakan protein tidak dapat larut dan
merupakan bagian penting dari tanduk ,kuku, dan bulu) jaringan yang
berubah menjadi keratin menyebabkan infeksi organisme ( pneumonia,
diare, batu ginjal, efisiensi reproduksi menurun).

10
D. Struktur

Gambar 2. Struktur vitamin A

2.2.2 Vitamin D (Kalsiferol)


A. Sifat dan Fungsi

Vitamin D adalah sebutan umum yang digunakan terhadap sterol


yang larut dalam lemak adapula sebutan lain untuk vitamin D ialah
vitamin anti rakhitis. Vitamin D yang kita peroleh dari makanan itu tidak
berbentuk vitamin D aktif namun prekursor vitamin D.

Pengubahan prekursor tersebut terjadi di kulit dengan bantuan sinar


matahari. Prekusor vitamin D tersebut ada sekitar 10 derivat sterol yang
mempunyai aktivitas vitamin D. Vitamin D juga merupakan nama umum
untuk dua molekul, ialah vitamin D2 (ergokalsiferol) dan vitamin D3
(kolekalsiferol). Bentuk awal dari D3 adalah 7-dehidrokolestrol.

Kolekalsiferol (vitamin D3) diperoleh dari penyinaran


7-dehidrokolestrol dengan sinar ultraviolet matahari dan disintesis di
lapisan kulit bagian luar lalu dibawa darah kelipida ke seluruh tubuh.
Ergokalsiferol didapat dari penyinaran kalsiferol, ergokalsiferol ini lebih
efektif untuk mamalia namun vitamin ini bukan vitamini anti rakhitis.

Vitamin D ini tidak larut dalam air, tetapi larut dalam minyak
tumbuh-tumbuhan dan larutan organik. Pengunaan vitamin ini juga harus
diubah terlebih dahulu menjadi hormon yaitu kalekalsiferol.

Vitamin D juga berfungsi penting dalam sintesis kalsium dan fosfor


dalam proses pertumbuhan, reproduksi, dan laktasi. Peran lainnya untuk

11
mengaktifkan hormon pada ginjal yang memiliki pengaruh sebagai
berikut:

1. Meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfat

2. Perintah untuk melakukan reabsorbsi pada ginjal

3. Mempercepat aliran kalsium pada darah

B. Sumber

Sumber vitamin D untuk ternak adalah minyak hati ikan, kuning telur,
ragi yang disinari, lemak susu, preparat komersial

C. Defisiensi

Apabila kekurangan vitamin D maka ternak akan mengalami gejala


rachitis, osteomalasi, produksi telur turun, daya tetas turun,
pembengkakan persendian. Rachitis merupakan suatu kelainan tulang
akibat kekurangan kalsium dan fosfor (hanya mamalia dan burung).
osteomalasi merupakan keadaan ditandai dengan dekalsifikasi sebagian
tulang yang mengakibatkan tulang menjadi lunak dan rapuh.

D. Struktur

Gambar 3. Struktuur vitamin D

2.2.3 Vitamin E

A. Sifat dan Fungsi

Vitamin E ditemukan sejak tahun 1922 yang digunakan untuk mecegah


keguguran dan sterilitas pada tikus. Pada awal penemuannya vitamin E
disebut sebagai zat antisterilitas. Vitamin E ini tidak bisa langsung didapatkan

12
dari proses sintesis pada tubuh lalu zat ini didapatkan dari makanan nabati.
Vitamin ini tersebar pada tubuh yang disimpan pada lemak, sehingga jarang
ada pada komposisi ransum sehari-hari ternak.

Vitamin E tidak larut dalam air, tetapi larut dalam lemak dan pelarut
organik. Zat ini memiliki ketahanan terhadap suhu tinggi dan asam kuat,
bersifat antioksidan membuat vitamin E dapat teroksidasi dengan lemak yang
sudah tengik, timah, dan garam besi. Sinar ultraviolet pula dapat merusak
vitamin E.

Vitamin E ini terdiri dari dua jenis senyawa yaitu tokoferol dan
tokotrienol. Bentuk senyawanya adalah berupa kepala dan ekor (rantai
samping).

Fungsi utama vitamin E adalah antioksidan dalam pencegahan oksidasi


komponen sel (contohnya, asam lemak tidak jenuh ganda) oleh molekul
oksigen dan radikal bebas (Lippincott Biochemistry). Dalam jaringan,
vitamin E menekan terjadinya oksidasi asam lemak tidak jenuh, dengan
demikian membantu mempertahankan fungsi membran sel (Winarno, 1997).
Vitamin E mempunyai fungsi penting lain yang tidak berkaitan dengan fungsi
sebagai antioksidan, yaitu:

1. Melindungi paru-paru dari polusi


2. Membantu proses pernapasan
3. Reproduksi normal pada beberapa spesies
4. Daya tetas telur
5. Aktivitas inti sel
B. Sumber

Sumber vitamin E untuk ternak adalah butiran- butiran( sebagian besar


pada lembaganya), kuning telur, minyak dari kacang kedelai, kacang tanah,
dan biji kapas, alfalfa, hati sapi, Kolostrum manusia dan sapi mengandung
vitamin E sepuluh kali lebih tinggi daripada susunya. Minyak jagung, minyak
biji kapas, dan minyak lcmbaga, gandum mengandung tokoferol sebanyak 0,
01 -0,05 persen. Vitamin E dapat pula dibuat secara sintetis.

13
C. Defisiensi

Kemandulan pada tikus, marmut, dan babi, gangguan urat


syaraf,diathesis eksudatif, encefalomasi, nekrosis hati,abnormalitas urat
daging, jantung, dan depigmentasi gigi. Gangguan urat syaraf merupakan
gejala ensefalomalasia, seringkali kepala ditetakkan diantara kedua kaki atau
dilekukakan ke belakang, sehingga tidak sanggup makan dan minum.
Dhiatesa eksudatif merupakan suatu edema (pembengkakan jaringan karena
kandungan cairannya bertambah) jaringan bawah kulit. Abnormalitas urat
daging contohnya garis garis merah muda pada ayam berumur empat minggu.

D. Struktur

Gambar 4. Striktur vitamin E

2.2.4 Vitamin K

A. Sifat dan Fungsi

Vitamin K ini ditemukan pada 1934 di Denmark. Pada saat itu


terdapat penyakit pada ayam berupa pendarahan parah padahal ransum
yang diberikan memiliki kadar gizi yang cukup. Ayam tersebut lalu
diberikan pakan berupa tepung ikan yang mulai busuk, lalu perubahan
mulai tampak pendarah mulai membaik. Tepung ikan tersebut diteliti
lalu muncullah sebutan vitamin K. Sebutan K merupakan kepanjangan
dari koagulasi yang maksudnya pembekuan (Brody, 1999).

Terdapat 2 jenis dari vitamin K, yaitu Vitamin K1 (filokinon) dan


K2 (menakinon). Perbedaannya terdapat pada rantai samping dimana K1
memiliki rantai samping fitil di posisi ke 3 yang terdapat pada tumbuhan
hijau, sedangkan K2 memiliki ikatan samping yang tediri dari beberapa
isopern. Mekanion disintesis bakteri di saluran cerna (Almatsier, 2002).

14
Vitamin K larut dalam lemak dan juga tahan terhadap panas, namun
dapat rusak yang disebabkan oleh radiasi, asam, dan alkali. Walaupun
begitu vitamin K ini memiliki fungsi penting dalam tubuh karena
menyangkut paut dengan pembekuan darah dan pembentukan tulang
dalam tubuh. Vitamin k ini membantu mempercepat pembentukan
protombin yaitu zat yang essensial saat pembekuan darah.

B. Sumber

Dua sumber alam utama vitamin K adalah :

(1) filokuinon (vitamin Ki) terdapat dalam bahan makanan


tumbuh-tumbuhan, terutama hijauan yang banyak daunnya;

(2) menakuinon (vitamin K2) yang dihasilkan oleh bakteri flora pada
hewan. Menakuinon terutama penting dalam menyediakan kebutuhan
vitamin K untuk manusia dan sebagian besar malia. Ayam tidak cukup
mendapat vitamin K dari mikrobial usus. Dewasa ini telah dapat dibuat
vitamin K sintetis secara komersial dan vitamin sintetis tersebut
merupakan bentuk utama dari pelengkap vitamin K dalam bahan
makanan unggas.

C. Defisiensi

Perdarahan subkutan dan intramuskular karena waktu pembekuan


darah diperpanjang sedemikian rupa sehingga ternak bisa mati, terutama
pada unggas. Defisiensi protombin dalam darah atau hipoprotombinemia

D. Struktur

Gambar 5. Struktur vitamin K

15
BAB III
KESIMPULAN
Vitamin larut dalam lemak terdiri dari vitamin A,D,E, dan K. Vitamin larut
lemak adalah jenis vitamin yang diproses bersama lemak setelah masuk ke dalam
sistem limfatik untuk kemudian ikut dialirkan dalam peredaran darah. Secara
umum sifat vitamin larut lemak adalah Pada jaringan tanaman berbentuk provit,
tidak mentransfer energi, hanya mengandung unsur C,H, dan O, diserap pada usus
halus dengan bantuan kilomikron dan misel, jumlah penyerapan sebanding
dengan lemak, tersimpan pada tempat penyimpanan lemak, dan diekskresi melalui
feses, kurang stabil (dapat dipengaruhi oleh cahaya, oksidasi,dll)

16
Daftar Pustaka
Almatsier, Sunita. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama:
Jakarta

Anggordi, R. 1994. Ilmu Makanan Ternak. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

Tillman, A.D., dkk. 1984. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.

Triana, V. (2006). Macam-Macam Vitamin Dan Fungsinya Dalam Tubuh


Manusia. Jurnal Kesehatan Mayarakat, 1(1), 40–47.

Weiss, W. P. (1998). Requirements of Fat-soluble Vitamins for Dairy Cows: A


Review. Journal of Dairy Science, 81(9), 2493–2501.

17
Lampiran Pertanyaan
No. Pertanyaan Jawaban
1. Allya_190002 Hanif_190131
Kenapa vitamin yang Vitamin termasuk mikronutrien sama
dibutuhkan oleh ternak itu seperti mineral. Akan tetapi
jumlahnya sedikit sedangkan keberadaannya sangan penting karena
fungsinya untuk mengatur berpengaruh terhadap metabolisme
berberapa proses dalam tubuh ? dll. Karena termasuk mikronutrien
fungsinya hanyalah sebagai
pendukung yaitu kofaktor enzim atau
aktivator hormon dan penyerapan zat
lain.
2. Auliya_190008 Nadjani_190133
Apa gejala awal pada ternak Vitamin A : tidak nafsu makan, diare,
contohnya ruminansia ketika buta malam, mata kusan berair.
kekurangan salah satu vitamin Vitamin D :pembengkakan persendian
A,D,E dan K, lalu pengaruhnya lalu tulang tidak tumbuh sebagaimana
seperti apa? mestinya karena vitamin D
berhubungan denganmetabolisme
calsium dan phospor.
Vitamin E : gangguan pada saraf dan
otot berupa pelemahan jaringan otot
atau yang disebut muscular distrropia.
Vitamin K : pecahnya urat darah yang
dapat menyebabkan luka luka. Jika
ada luka luar maka darah mengucur
sulit berhenti.
3. Fadila_190010 Hanif_190131
Apa yang terjadi jika hewan Vitamin juga memiliki efek toksik jika
ternak mengalami kelebihan pemberiannya berlebihan. Contohnya,
vitamin ? jika pemberian vitamin A dilakukan
secara berlebihan, 4 – 10 kali lipat dari
kebutuhan normal, maka unggas akan
mengalami keracunan. Jika
dibandingkan dengan vitamin A, E
dan K, ambang toksisitas paling
rendah adalah vitamin D. Ambang
toksisitas vitamin larut air jika
dibandingkan vitamin larut lemak jauh
lebih tinggi karena bisa dibuang oleh
tubuh.
Kasus kelebihan vitamin, misalnya
kelebihan vitamin D pada unggas akan
menimbulkan gejala klinis berupa
kotoran berwarna putih karena terjadi
proses pengapuran tulang diiringi
penurunan konsumsi pakan.
Sementara itu, keracunan vitamin A
dapat menyebabkan kerusakan hati.
4. Asih_190017 Fitri_190132
Vitamin kan berfungsi untuk Vitamin A 1500 IU/kg
mengatur proses pertumbuhan Vitamin D 7-20 IU
dan reproduksi hewan ternak. Vitamin K 0,53mg/kg
Nah kalo misalkan pada ternak Vitamin E 400 mg/kg
unggas biasanya berapa
persentase dari masing-masing
vitamin A,D,E,K yang baik
dalam proses pertumbuhan
hewan tersebut ?
5. Susi_190102 Fitri_190132 dan Nadjani_190133
Saya pernah baca kalo Precursor Dapat menggunakan vitamin D
vitamin d itu kan ada pada kulit, tambahan dengan takaran sebagai
yang dirubah oleh sinar ultra berikut :
violet menjadi vitamin D, jadi Pada pedet 30 IU/kg bb
keperluan pada ruminansia telah Sapi dewasa 10 IU/kg bb
tercukupi karena memperoleh Kambing 5 IU/kg bb
sinar ultra violet, terutama pada Babi <10kg 132 IU
ternak yang diumbar. nah Jangan khawatir karena vitamin A,D,E
gimana yaa kalo kebutuhan sering ditambahkan dalam premix dan
untuk ternak yang dipiara suplemen.
dengan sistem insentif (dalam
kandang) ?
6. Rina_190106 Fitri_190132
Apakah vitamin di dalam tubuh Bisa rusak, kerusakan ini dapat
dapat rusak? Jika iya apa dipercepat dengan adanya oksidasi
penyebabnya dan bagaimana terpapar sinar, panas dan logam
cara pencegahannya? misalnya besi,tembaga.
Dan bila diberi obat dengan
kandungan sulfa vit.K menjadi tidak
bekerja karna kandungan tersebut
antagonis dengan vitamin K, cara
mencegahnya menghindari hal-hal
tersebut.
7. Nabila_190108 Fitri_190132
Bagaimana jika ternak kelebihan Konsumsi vitamin A yang berlebihan
vitamin A? Kan disebutkan selama periode yang panjang akan
bahwa fungsi vitamin A itu toksis bagi kebanyakan spesies hewan.
untuk pembentuk hormon, Hipervitaminosis merupakan suatu
apakah hormonnya juga akan istilah yang merujuk pada kadar
berlebih? Lalu jika hormonnya abnormal vitamin yang tersimpan
berlebih apa dampak terhadap dalam tubuh hingga dapat
ternaknya? menyebabkan keracunan. Dan
kelebihan vitamin A dapat
menyebabkan kerusakan hati.
8. Iman_190115 Nadjani_190133
Kenapa kekurangan vitamin E Vitamin E berperan sebagai
menyebabkan kemandulan pada antioksidan dan anti koagulan alami.
babi? Antioksidan baik untuk kesuburan
karena bekerja menghilangkan
oksigen reaktif. Oksigen reaktif yang
tinggi dapat merusak sel yang
membangun sel telur. Fungsi sebagai
antikoagulan yaitu melancarkan
peredaran darah di rahim sehingga
dapat memicu peningkatan ketebalan
dinding rahim. Maka dari itu, vitamin
E dapat menjaga sistem reproduksi
dan kesehatan rahim.
9. Lili_190124 Nadjani_190133
Vitamin kan ada dua larut dalam Masing- masing vitamin dibutuhkan
air sama lemak. Vitamin yang tubuh ternak karena fungsinya
lebih penting dalam pakan dan berbeda-beda. Keberadaan vitamin
air ternak yang mana ? juga memengaruhi kerja beberapa
hormon dan enzim. Maka dari itu,
tidakdapat disimpulkan vitamin mana
yang lebih penting. Akan tetapi, ada
beberapa vitamin yang dapat disintesis
sendiri oleh tubuh ternak sehingga
tidak perlu tambahan dengan disuntik
dan sebagainya.
10. Meisha_190279 Hanif_190131
Bagaimana cara untuk Selalu mengetahui kandungan vitamin
mengetahui jika hewan ternak yang sudah ada pada pakan dan
kelebihan atau kekurangan memperhatikangejala gejala awal pada
vitamin? defisiensi maupun hipervitaminosis.
Vitamin larut lemak lebih sering
terjadi hipervitaminosis karena
dikeluarkan langsung dengan urin
tetapi tersimpan dalam tubuh dengan
lemak. Diare dan tidak napsu makan
merupkan ciri kelebihan atau
kekurangan vitamin.
11. Yuliana Magdalena_190283 Nadjani_190133
Kira kira seberapa banyak Kebutuhan vitamin pada ruminansia
kebutuhan dari masing masing dibedakan menutrut usia atau fasenya.
vitamin terhadap ternak Kebutuhan vitamin A,D,E (IU/kg)
ruminansia? pada masa growing and finishing yaitu
berturut turut 2200, 275, dan 15-60.
pada masa dry yaitu 2800, 275. masa
laktasi yaitu 3900, 275. pada sapi
stress yaitu 4000-6000, 275,75-100.
12. Zhahidah_190291 Hanif_190131
Bagaimana cara terbaik untuk Pada pakan sudah terdapat kandungan
memberikan vitamin pada vitamin, tubuh ternak juga dapat
ternak, dari pakannya kah atau mensintesis vitamin tertentu , vitamin
dengan cara terpisah dengan D alami juga bisa didapat dari sinar
pakannya? matahari. Jika sumber vitamin dari
hal-hal tersebut masih kurang, maka
ternak dapat diberikan suplemet atau
premix yang didalamnya ada vitamin.
Bisa juga ternak disuntik dengan
takaran tertentu. Selalu perhatikan
kadar vitamin yang diterima ternak
karena akan menimbulkan masalah
apabila terjadi kelebihan vitamin
dalam tubuh.

Yending Idham : Tidak hadir saat presentasi dan sebelum hari-H tidak
memberikan alasan serta tidak muncul di grup kelompok .

Anda mungkin juga menyukai