Anda di halaman 1dari 3

REVIEW JURNAL

MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN TERNAK

Praktikum ke: 1

Keyword: SNI Bibit Ayam Petelur

Judul Jurnal : Performa Ayam KUB pada Perbibitan di Kabupaten Sigi

Sulawesi Tengah

Penulis Jurnal : Wardi, Dewi M., Cahyono A., Ishak A.B.L

Sumber Jurnal : Pros.Semnas.TPV-2019-p.710-717

Nama Mahasiswa : Nadjani Sekar Satiti

NPM Mahasiswa : 200110190133

Kelompok :8

1. Pendahuluan

Ayam KUB merupakan galur ayam kampung hasil penelitian

Balitnak, yang berhasil dilepas sebagai salah satu galur unggul nasional

sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor

698/Kpts/PD.410/2/2013. Produksi Telur ayam KUB ini termasuk tinggi

yaitu dengan HDP 45-50% dengan bobot 30 gram/butir saat pertama kali

bertelur dan akan bertambah hingga 36 gram/butir pada akhir bulan kedua

berproduksi. Ketersediaan bibit dengan jumlah yang kontinu dan kualitas

yang memadai serta pemberian pakan yang baik akan memudahkan usaha

ternak untuk menghasilkan prosduksi yang maksimal. Akan tetapi, di

Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah yang memiliki kondisi geografis

potensial, masyarakatnya memiliki kemampuan yang terbatas termasuk


keterbatasan kemampuan menyediakan pakan. Bibit ayam kampung yang

berkualitas juga belum tersedia secara kontinu di daerah ini. Maka dari itu,

tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat pertumbuhan ayam KUB

dari bibit hingga usia 20 minggu dan produktivitas telurnya dari usia 21-23

minggu.

2. Material dan Metode

Alat yang digunakan adalah thermometer, gas soleq, tempat

pakan, tempat minum, tabung gas, timbangan digital, mesin tetas dan

generator. Serta bahan Bahan yang digunakan adalah penyiapan sarana

produksi (Pullet KUB-1 250 Ekor dan Pejantan SenSi-1 Agrinak 50 ekor,

sekam, lampu, terpal, obat-obatan, pakan ternak (pakan komersil). Data

pengamatan yang diambil adalah pertambahan bobot badan mingguan,

keseragamaan pada usia ayam 0-20 minggu dan performa produksi telur

pada ayam usia 21-23 minggu. Metode analisis yang digunakan adalah

analisis deskriptif dengan membandingkan pertambahan bobot badan

pada Badan Litbang Pertanian (2017).

3. Hasil dan Pembahasan

Pertambahan bobot badan ayam KUB pada inti cederung

meningkat dari minggu 1 sampai dengan minggu 20. Rataan bobot badan

ayam dari 25 sampel pada umur 0 minggu adalah 28 gram/ekor dan

meningkat menjadi 1.550 gram/ekor pada umur 20 minggu. Hal ini diduga

dikarenakan dipengaruhi oleh jenis dan jumlah ransum yang digunakan,

genetik ternak, lingkungan serta tingkah laku ternak itu sendiri. Rataan

pertumbuhan per hari untuk umur 20 minggu sebesar 11,07 gr/hari untuk

ayam KUB. Hal ini sesuai dengan peningkatan bobot badan dari DOC
hingga periode bertelur yang sesuai dengan juknis Badan Litbang

Pertanian (2017).

Pada peternak inti, tingkat keseragaman pada umur 0 minggu dan 1

minggu adalah 70%, sedangkan untuk umur 0-20 minggu memperlihatkan

rataan tingkat keseragaman 78%±9%. Rendahnya pencapaian tingkat

keseragaman tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

kepadatan kandang, ketersediaan pakan, suhu, kelembaban dan

pencahayaan.

Bobot telur yang dihasilkan pada masa awal produksi biasanya tidak

menunjukkan bobot telur suatu jenis ayam yang sebenarnya (lebih kecil).

Seperti hasil pengamatan bobot telur ayam KUB pada usia 21-23 minggu

ini, awalnya hanya 30,25 gram, lalu minggu selanjutnya bertambah menjadi

32,29 gram, dan minggu ke 23 mencapai 37,73 gram. Untuk telur yang

ditetaskan, bobot yang diminta adalah lebih dari 36 gram dengan cangkang

putih mulus, oval, dan tidak retak serta indeks telur diatas 72%.

4. Kesimpulan

Performa pertumbuhan ayam KUB pada kegiatan perbibitan di

Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah menunjukkan produktivitas yang baik

sesuai dengan petunjuk teknis. Rataan bobot badan ayam KUB pada

umur 20 minggu adalah 1.550 gr dengan tingkat keseragaman 83%.

Produksi telur pertama pada umur 21 minggu dengan rataan berat telur

30,25 gram. dan pada umur 23 minggu rataan berat telur adalah 37,73 gram.

Anda mungkin juga menyukai