Anda di halaman 1dari 2

Nama : Lugas Wicaksono

NIM : 1512000010

A. Macam pengertian Fenomenologi

1. Pengertian Biasa

Manusia sadar dengan dunianya, karena memang bisa dilihat, didengar, dan masih banyak
lagi. Dalam hal ini Manusia melakukannya secara spontan. Fenomenologi berusaha mencari
pemahaman bagaimana manusia mengkonstruksi makna dan konsep penting dalam kerangka
intersubyektivitas (pemahaman kita mengenai dunia dibentuk oleh hubungan kita dengan orang lain).
(Kuswarno,2009:2) . Fenomenologi berasumsi bahwa orang-orang secara aktif menginterpretasi
pengelaman-pengelamannya dan mencoba memahami dunia dengan pengelaman pribadinya
(Littlejohn,2009:57). Fenomena yang tampak adalah refleksi dari realitas yang tidak dapat berdiri
sendiri, karena ia memiliki makna yang memerlukan penafsiran yang lebih lanjut. Fenomenologi
secara khusus berbicara tentang kesadaran dan strukturnya, atau cara-cara bagaimana fenomena
muncul pada kita. Karena kesadaran semestinya merupakan apa, di mana segala sesuatu menyatakan
dirinya dan fenomenologi adalah studi tentang kesadaran, maka fenomenologi merupakan filsafat
utama.

2. Pengertian Sempurna

Fenomenologi sebagai filsafat memberi pengetahuan yang perlu dan esensial mengenai apa
yang ada (Titus, 1984:401).Di sini fenomenologi dapat dijelaskan sebagai metode kembali ke benda
itu sendiri,oleh karena dalam tahap-tahap penelitiannya menemukan objek-objek yang
membentukdunia yang'manusia alami. Menurut Husserl untuk mencapai hakikat murni harus
diadakansemacam pemberishan atau penyaringan (Reduksi). Hakikat murni adalah. sampai pada
benda itu sendiri (zalihnya): 'zur den sachen selbst' sebagaimana yang menjadi semboyannya.
Menurut Husserl terdapat tiga macam reduksi: reduksi fenomenologis, reduksi eidetis, dan reduksi
transendental (Delfgaauw, 1988: 106).

Pertama, reduksi eidetis: menghilangkan semua perbedaan-perbedaa dari sejumlah item yang ada
dalam khayalan sehingga tinggal saja suatu 'esensi'. Dengan kata lain, semua yang lain yang bukan inti
eidos, fenomen perlu diletakkan di dalam tanda kurung. Dengan demikian akan sampai pada hakikat
sesuatu. Pengertian inilah dalam arti yang muri. Dalam hal ini hakikat oleh Husserl diberi arti yang
khusus, ialah struktur dasariah, yang meliputi: isi fundamental, sifat hakiki, semua relasi hakiki dengan
kesadaran dan dengan objek-objek lain yang disadari.

Kedua, reduksi fenomenologis: menyaring pengalaman sehingga orang sampai pada, fenomen semurni
murninya, setiap orang (subjek) harns melepaskan benda itu dari pandangan-pandangan lain: agama,
adat, pandangan ilmu pengetahuan. Jika berhasil maka akan sampai pada fenomen yang sebenarnya.
Dengan kata lain, untuk mencapai pada fenomen yang sebenarnya adalah dengan menempatkan
tealitas benda-benda di luar kita antara kurung (epoche). Dalam reduksi ini, Husserl meninggalkan
sikap alamiah yang biasa pada orang 'biasa' yang tanpa ragu-ragu melihat benda benda dan
tidak sebagai gejala kesadaran saja. Yang muncul dalam kesadaran ialah gejala (fenomenon).

Anda mungkin juga menyukai