i
ii
PROPOSAL TUGAS AKHIR
i
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
ii
iii
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
iv
ST., MT.
S.ST.,
S.ST.,M.T.
MT.
v
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
vi
PERANCANGAN PROTOTIPE SHIP IDENTIFICATION
DILENGKAPI DENGAN WARNING ACIDENT CONTROL
UNTUK MENGANTISIPASI TABRAKAN PADA KAPAL
NELAYAN
RINGKASAN
Nelayan lokal di Jawa banyak yang menggunakan kapal motor dengan
ukuran kecil sampai sedang tanpa peralatan navigasi dan komunikasi untuk
berlayar. Hal tersebut mengakibatkan kapal nelayan rentan mengalami
kecelakaan karena cuaca atau tertabrak kapal lain. Tabrakan pada kapal nelayan
dengan kapal lain terjadi karena tidak adanya perangkat navigasi yang
mengidentifikasi lingkungan sekitar. Warning acident control merupakan
alternatif teknologi navigasi yang bisa menjadi solusi untuk menghindari
tabrakan. Ship identification dilengkapi warning acident control merupakan
prototipe yang dapat melakukan identifikasi kapal dengan mengolah data kapal
berupa kordinat menggunakan komunikasi frekuensi radio serta dapat
mengirimkan distress message ke kapal lain ketika dalam bahaya. Selain itu
prototipe ini dapat melakukan kontrol manuver dengan memberikan warning
dan rute manuver untuk menghindari tabrakan dengan menentukan jalur lintasan
yang aman. Sehingga, prototipe ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi
pelaku pelayaran kecil (nelayan) di indonesia sebagai perangkat penting untuk
mengurangi adanya kecelakan dan kapal hilang.
vii
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
viii
DAFTAR ISI
BAB 1......................................................................................................................1
BAB 2......................................................................................................................5
2.2 Komunikasi...............................................................................................6
2.5 GLBB......................................................................................................10
2.6 NMEA.....................................................................................................12
2.8 ESC..........................................................................................................14
2.10 Display.....................................................................................................15
BAB 3....................................................................................................................19
ix
3.2.1 Identifikasi Masalah..................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................30
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Modul NRF24l01.................................................................................7
Gambar 2.2 Model MDTC.......................................................................................8
Gambar 2.3 Model Head-on collision......................................................................9
Gambar 2.4 Overtaking collision.............................................................................9
Gambar 2.5 Crossing Collision..............................................................................10
Gambar 2.7 Grafik GLBB......................................................................................11
Gambar 2.8 Motor Servo.......................................................................................13
Gambar 2.9 ESC....................................................................................................14
Gambar 2.10 Raspberry pi.....................................................................................15
Gambar 2.11 LCD TFT 3.5" inch..........................................................................16
Gambar 2.12Modul GPS Neo 8.............................................................................17
Gambar 3.1 Alur Penelitian...................................................................................19
Gambar 3.2 Konsep Blok Sistem...........................................................................21
Gambar 3.3 Perancangan Diagram Sistem............................................................22
Gambar 3.4 Diagram Blok Kontrol........................................................................22
Gambar 3.5 Flowchart Alur kerja sistem...............................................................25
Gambar 3.6 Flowchart Alur Kerja Sistem.............................................................26
Gambar 3.7 Desain hardware.................................................................................27
xi
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Spesifikasi NRF24l01.................................................................................6
Tabel 2 Parameter Data NMEA.............................................................................12
Tabel 3 Spesifikasi LCD........................................................................................17
Tabel 4 Spesifikasi GPS.........................................................................................18
Tabel 3.1 Tabel Perencanaan Jadwal Pengerjaan..................................................29
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Bioda Mahasiswa 21
xiv
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
xv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
karena Kapal Baruna Jaya tidak mengetahui adanya kapal nelayan pada lambung kiri
haluan [5]. Pentingnya perangkat navigasi untuk identifikasi kapal lain serta mencegah
terjadinya tabrakan perlu di aplikasikan pada kapal nelayan untuk mengantisipasi
kejadian yang sama.
Untuk melakukan identifikasi kapal lain perangkat navigasi yang bisa di
gunakan adalah AIS. AIS merupakan perangkat navigasi yang dapat mengidentifikasi
kapal menggunakan kordinat GPS dengan komunikasi radio frekuensi. Data kapal dari
AIS berisi informasi umum kapal, rute, lokasi, dan navigasi kapal [2]. Namun, karena
harga yang relatif mahal serta instalasi yang rumit tidak memungkinkan bagi kapal
kecil sampai sedang untuk mengaplikasikan perangkat tersebut. Sehingga, diperlukan
alternatif perangkat lain yang mampu mengidentifikasi kapal lain serta
mengidentifikasi adanya tabrakan. Dalam menentukan kemungkinan tabrakan, dapat
dilakukan dengan metode path planning. Pada penelitian sebelumnya pengaplikasian
path planning di gunakan pada mobile robot dalam menetukan jalur terpendek
mencapai titik tujuan pada lingkungan yang statis [6]. Pada penelitian ini penggunaan
path planning akan digunakan pada lingkungan yang dinamis. Dalam melakukan
navigasi pada lingkungan yang dinamis, terdapat dua komponen utama yaitu lokalisasi
dan perencanaan jalur [7]. Lokalisasi merupakan penetuan posisi dan orientasi kondisi
kapal dengan melihat kondisi lingkungan sekitarnya, sementara perencanaan jalur
lebih berfokus tentang bagaimana kapal dapat meghindari adanya tabrakan (collision
free).
Inovasi teknologi maritim dipelukan sebagai alternatif menanggulangi
permasalahan pada kapal nelayan. Ship identification dengan warning acident control
merupakan prototipe yang dapat melakukan identifikasi kapal dengan mengolah data
kapal menjadi kordinat dan kecepatan menggunakan mikrokontroler dengan
komunikasi radio. Selain itu prototipe ini juga dapat melakukan kontrol peringatan
kecelakaan dengan memberikan warning dan rute manuver apabila akan terjadi
tabrakan dengan menerapkan menode path plannng algoritma.
2
1. Bagaimana sistem dapat melakukan transmit dan receive data kapal sendiri
maupun kapal lain?
2. Bagaimana sistem dapat melakukan loging location ?
3. Bagaimana sistem dapat mengolah data NEMIA menjadi data kordinat dan
kecepatan kapal ?
4. Bagaiman sistem dapat melakukan warning acident control untuk menghindari
tabrakan dengan kapal lain?
1. Sebagai salah satu inovasi teknologi sistem navigasi dan keselamatan perkapalan
di indonesia.
2. Megurangi kemungkinan adanya tabrakan serta kapal hilang pada kapal – kapal
nelayan kecil.
3. Menjadi salah satu prodak PPNS di bidang prangkat navigasi dan keselamatan.
3
3. Penerapan alat digunakan pada kapal nelayan.
4
2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi tinjauan pustaka yang digunakan sebagai referensi atau
sumber, laporan penilitian dan jurnal ilmiah dengan menjelaskan tentang metode,
objek, software ataupun hardware yang akan digunakan dalam pembuatan Tugas
Akhir ini. Hal ini sangat membantu dalam proses pengerjaan Tugas Akhir.
5
INDONESIA. Penulis akan menggunakan cara mengolah data NMEA
untuk diaplikasikan sesuai objek yang ditentukan serta menetukan kondisi
kapal dapat dikatakan akan mengalami tubrukan. Perbedaan dari
penelitian sebelumnya adalah adanya feedback tindakan untuk melakukan
kontrol manuver arah kapal. Sehingga tidak hanya menentukan
kemungkinan tabrakan yang sering terjadi pada kapal.
2.2 Komunikasi
Modulation GFSK
Interface SPI
6
2.3 Gambar 2.1 Modul NRF24l01 Estimasi
Peluang Tubrukan
Pada penelitian kali ini diperlukan estimasi peluang tabrakan yang mungkin
terjadi pada kapal dalam menentukan kemungkinan terjadinya tabrakan yang bisa
tejadi pada kapal nelayan dengan menggunakan tiga kemungkinan (head on, over
taking, dan crossing).
7
mengalami tubrukan. Teori pemodelan MDTC bertujuan untuk menentukan "zona
kritis" dengan mengkombinasikan jenis kapal dengan lainnya, kecepatan kapal yang
berbeda dalam berbagai variasi sudut pertemuan, sehingga sempat dilakukan tindakan
menolak agar tidak terjadi tubrukan dengan mengetahui jarak kritis antara dua kapal.
Pemodelan dilakukan dengan variasi tiga skenario tubrukan, yaitu head on collison,
overtacking collision, crossing collision dan variasi tipe kapal yang ada pada alur
pelayaran yang akan dianalisa.
8
Gambar 2.3 Model Head-on collision
9
2.4.3 Crossing Collision
2.5 GLBB
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda dalam lintasan
garis lurus dengan percepatan tetap. Jadi, ciri utama GLBB adalah bahwa dari waktu
ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama semakin cepat/lambat sehingga
gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami percepatan/perlambatan. Pada Gambar
2.7 Menjelaskan hubungan antara kecepatan (v) dan waktu (t) pada sebuah benda yang
bergerak lurus beraturan dalam kondisi dipercepat.
10
Gambar 2.6 Grafik GLBB
vt=vo+ a .t (1)
Setelah menentukan kecepatan akhir, dapat ditentukan kecepatan rata-rata dan jarak
yang ditempuh seperti rumus di bawah.
vo+ vt
v=
2
vo+(vo +a . t)
v=
2
vo+(vo +a . t)
v=
2
s
diketahui v=
t
1
s=vo . t+ a.t2 (2)
2
a = percepatan
2.6 NMEA
11
digunakan pada prangkat seperti AIS, GPS, gyrocompas, dan lain-lain. Bentuk data
standar NMEA 0813 pada perangkat komunikasi kapal yaitu berupa data serial
dengan standar ASCI (American Standard Code for Information Interchange). Dalam
mengirim satu pesan, protokol ini dapat mengirimkan11 sampai 79 karakter. Semua
data yang terkirim pada NMEA menggunakan format kalimat. Setiap kalimat pada
format pengiriman diawali dengan tanda “$” dan diakhiri dengan format <CR><LF> ,
hanya printable dari ASCII yang diikuti dengan CR (Cariage Return) (Betke klause,
2000). dalam format penulisan, terdapat tiga basic sentence, yaitu : talker sentence,
proprietary sentence, dan query sentence.
d1,d2 : Data
12
ll : pengenal penerima
Q : data
Motor servo adalah motor yang mampu bekerja dua arah (CW dan CCW)
dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan hanya dengan
memberikan pengaturan duty cycle sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya. Ada dua
jenis motor servo yaitu continuous dan standart 180 o. Pada motor servo standar, motor
hanya bisa bergerak dua arah (CW dan CCW) dengan besaran maksimal sudut 90o.
Sedangkan, motor servo continuous dapat bergerak (CW dan CCW) tanpa batasan
maksimal sudut dan bergerak secara continuous [8]. Pada Gambar . merupakan
gambaran dari servo yang akan digunakan untuk menggerakan ruder.
2.8 ESC
13
2.9 Raspberry pi
14
Gambar 2.9 Raspberry pi
2.10 Display
Tampilan informasi dari data kapal akan ditampilkan pada display LCD
prototipe. LCD merupakan singkatan dari Liquid Crystal Display yang dapat
digunakan untuk menampilkan berbagai hal berkaitan dengan aktivitas
mikrokontroller, salah satunya adalah menampilkan teks yang terdiri dari berbagai
karakter. LCD banyak digunakan karena fungsinya yang bervariasi, dan juga
pemrogramannya yang mudah. Informasi yang ditampilkan dalam display yaitu data
kapal, kordinat, ploter maping lintasan kapal serta menampilkan tampilan perintah
mengenai tindakan yang harus dilakukan pada kondisi kapal akan mengalami
tabrakan. Pada penelitian ini menggunakan display TFT 3.5” inch touch screen untuk
menampilkan informasi dan monitoring. Pada Gambar . merupakan gambaran dari
display LCD TFT yang akan digunakan
dalam penelitian ini.
15
Gambar 2.10 LCD TFT 3.5" inch
Frekuensi 0.25 Hz - 10 Hz
16
Navigasi maksimal 10 Hz
Velocity accuracy 0.1 m/s
Heading accuracy 0.5 degrees
Operational Limits 500 m/s
17
(Halaman ini sengaja dikosong
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang konsep dan metodologi yang akan di gunakan pada
tugas akhir ini. Penjalasan alur penelitian, konsep sistem, dan metodologi akan
dijelaskan secara berurutan.
18
Mulai A
Identifikasi
Pemrograman software
Masalah
Tidak
Analisa Kebutuhan
Sistem Apakah
Sesuai dengan
Tujuan ?
Perancangan Sistem
Ya
Tidak
Tidak
Apakah
Apakah Sesuai Dengan Sesuai dengan Tujuan ?
Tujuan ?
Ya
Ya
Analisa Pembahasan
A
Selasa
Gambar 3.2 menunjukkan diagram alur penelitian yang dimulai dari identifikasi
masalah mengenai hardware dan software yang digunakan, kemudian perancangan
sistem untuk mengatur seluruh sistem yang digunakan pada tugas akhir, kemudian
dilanjutkan untuk perancangan dan pembuatan mekanik serta hardware. Setelah itu
akan dilakukan uji coba, jika dalam pembuatan dan perancangan mekanik serta
hardware tidak berhasil, maka alur penelitian akan kembali ke pembuatan dan
perancangan mekanik serta hardware untuk diadakan perbaikan. Jika pada uji coba
sudah berhasil, maka akan dilanjutkan pada proses pembuatan software kemudian
apabila terdapat error maka penelitian akan kembali ke perbaikan program kemudian
apabila seluruh alur telah terpenuhi maka akan ditarik sebuah analisa dan kesimpulan
mengenai tugas akhir ”PERANCANGAN PROTOTIPE SHIP IDENTIFICATION
19
DILENGKAPI WARNING ACIDENT CONTROL DENGAN METODE PATH
PLANNING UNTUK MENGANTISIPASI TERJADINYA TABRAKAN PADA
KAPAL NELAYAN”
Dalam proses pembuatan tugas akhir ini perlu adanya identifikasi masalah
yang ditemukan dilapangan. Sehingga selanjutya dapat menentukan langkah atau
solusi yang dapat diambil untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Sehingga,
pada tugas akhir ini dapat diambil judul “PERANCANGAN PROTOTIPE SHIP
IDENTIFICATION DILENGKAPI WARNING ACIDENT CONTROL DENGAN
METODE PATH PLANNING UNTUK MENGANTISIPASI TERJADINYA
TABRAKAN PADA KAPAL NELAYAN” sebagai perangkat navigasi dan
keselamatan untuk kapal kecil yang berlayar.
20
3.3 Konsep Sistem
Pada Gambar 3.2 Blok Konsep Sistem dijelaskan bahwa pada suatu sistem
terdapat Konsep blok sistem yang digunakan untuk merancang dan merencanakan
sistem. Pada konsep blok sistem akan dijelaskan bahwa didalam sebuah sistem
terdapat input berupa GPS. Dari inputan data GPS akan diproses menjadi kordinat,
untuk selanjutnya akan diproses menjadi data kecepatan di mikrokontroler. Data
kordinat dan kecepatan akan diproses untuk menentukan kemungkinan tabrakan. Hasil
pemrosesan akan diteruskan menuju proses pengendalian aktuator sebagai output dari
sistem ini. Dalam melakukan monitoring, sistem terintegrasi dengan sebuah interface
untuk memudahkan user dalam penggunaanya.
Input Output
User
21
3.3.1 Perancangan Diagram Sistem Kendali
Kemudi
Kapal
Modul Servo
GPS Raspberry Pi
Alarm
LCD TFT
Pada Gambar 3.3 dijelakan bahwa dalam kondisi normal modul dalam
kondisi manual akan mendapat input dari kemudi untuk menggerakan rudder
dan GPS memberikan input berupa kordinat. Selanjutnya input kordinat akan
diproses menggunakan mikrokontroler Raspberry pi menjadi kecepatan kapal.
kecepatan kapal akan dibandingkan dengan data kapal lain. Setelah kapal
berada pada zona tabrakan, mikrokontrol akan merubah modul (switch relay)
dengan memotong kendali kemudi pada generator kemudi sehingga kendali
berubah mode otomatis. selanjutnya kapal melakukan manuver secara
otomatis untuk menghindari tabrakan. Output dari data dan monitoring akan
ditampilkan pada LCD TFT.
22
Berdasarkan Gambar 3.4 Diagram Blok Kontrol untuk menentukan gerak servo
sesuai sudden point. Mikrokontroler Raspberry pi akan mengontrol gerakan
servo ke kiri / ke kanan. Arah gerak dari servo akan dibandingkan dengan
kordinat suddent point apakah sesuai dengan arah yang di tentukan.
1. 2 Raspberry pi
2. 2 Modul GPS
3. 2 Modul Radio Frekuensi
4. 6 Push button
5. 2 Powerbank
6. 2 Buzzer
7. 2 TFT LCD display
8. 2 ESC
9. 2 Servo
23
maksimal dilakukanya manuver untuk menghindari kemungkinan tabrakan pada
kapal.. Arah lintasan serta manuver akan ditentukan menggunakan metode path
planning setelah ditentukan MDTC mengacu pada titik-titik kordinat perpindahan.
Dalam melakukan pengujian kapal menggunakan mode manual untuk menentukan
jalur sesuai kemungkinan terjadinya tabrakan yang telah ditentukan (head on, over
tacking, crossing). Setelah di tentukan MDTC, kapal akan bergerak secara otomatis
dalam melakukan kontrol arah kapal sesuai jalur yang direncanakan.
24
Mulai C
Tidak
Algoritma Path
Apakah Planning
Menerima Data Kapal
Lain ?
Kontrol Lintasan Kapal
Sesuai Titik Perpindahan
Ya
Mikrokontrol
Mengolah Data Kapal Kontrol Gerakan
Lain menjadi Kordinat Servo dan Warning
dan Kecepatan alarm
Tidak
Mikrokontrol
membandingkan Kordinat
Apakah
dan Kecepatan kapal Lain
Arah Servo Sesuai Sudden
dengan Kapal Peneliti
Point ?
Tidak
Apakah Ya
Memiliki Kemungkinan
Tabrakan ? Selesai
Ya
25
Mulai A
Mode Manual
Mode Otomatis Tidak A
Push Button
Ya
Ditekan
GPS
Mikrokontrol
mngambil data dari
Mikrokontrol GPS
Menerima Data dari
GPS
Mikrokontrol
Mengirimkan Data
melalui Radio
Mikrokontrol Frekuensi
Megrimkan Data
melalui Radio
Frekuensi
Selesai
Selesai
26
3.6 Perencanaan Desain Hardware
27
3.7 Rancangan Jadwal Pengerjaan
Waktu
No Jenis Kegiatan Bulan1 Bulan 2 Bulan 3 Bualn 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi Lapangan
2 Studi Literatur
3 Analisa Kebutuhan Sistem
4 Perancangan Hardware
5 Perancangan Mekanik
6 Perancangan Program
7 Integrasi Sistem
8 Pegujian dan Analisis
9 Konsultasi Dosen Pembimbing
10 Pengerjaan Proposal
28
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
DAFTAR PUSTAKA
[1] Gabel, Muhammad Irza. 2018. Studi Model Operasi Kapal Ikan Dengan Kapal
Angkut Dalam Upaya Peningkatan Produksi Penangkapan Ikan: Studi Kasus Kapal 30
– 60 GT di PPP Bajomulyo – Pati. Surabaya, Teknik Kelautan, Institut Teknologi
Sepuluh November.
29
[3] Alfanda, Dian B. 2015. Estimasi Peluang Tubrukan Kapal Dengan Metode
Minimum Distance To Collison (MDTC), Studi Kasus : Alur Pelayaran Barat
Surabaya. Surabaya, Program Magister, Teknik Sistem dan Pengendalian
Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh November.
[4] Okezon. 2020. Kapal Nelayan Berawak 20 ABK Hilang di Perairan Nias Selatan,
(Online), (https://news.okezone.com/read/2019/03/05/608/2026047/kapal-
nelayan-berawak-20-abk-hilang-di-perairan-nias-selatan, diakses tanggal 23
Januari 2020)
[5] Detik. 2020. Tabrakan dengan Perahu Nelayan, Kapal BPPT Tengah Survey
Perairan Banten, (Online), (https:// news.detik.com/berita/d-4770043/tabrakan-
dengan-perahu-nelayan-kapal-bppt-tengah-survey-perairan-banten, diakses
tanggal 23 Januari 2020)
[6] Yi Zang, Fuli Wang, Fukang Fu dan Zukiang Fu. 2018. Multi-AGV Planning for
Indoor Factory by Using prioritized Planning and Improved Ant Algorithm.
Chongqing, School of Advanced Manufacture Engineering, Chongqing
University of Posts and Telecomunication.
[7] Tonny Suhendra dan Tri Kuntoro Priyambodo. 2017. Analisis Perbandingan
Algoritma Perencanaan Jalur Robot Bergerak Pada Lingkungan Dinamis.
Yogyakarta, Ilmu Komputer dan Elektronika, Universitas Gajah Mada.
[8] Rianto Sigit, Setiawardhana, Ali Husein, dan Henry O. 2007. Motor Servo.
Surabaya, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
[9] Isa Rachman, Ramadhani Bima Hammam Nurafalah dan Noorman Rinanto. 2018.
Akuisisi Data NMEA 0183 AIS Berbasis Mikrokontrol Sebagai Sistem
Monitoring Informasi Kapal. Surabaya, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
[10] Marzuki, Irfan. 2018. Implementasi Path Planning Algorithm Pada Kinematika
Gerak robot Sepakbola. Surabay, Teknik Otomasi, Politeknik perkapalan Negeri
Surabaya.
30
Lampiran Biodata Mahasiswa
PENDIDIKAN FORMAL
Pendidikan Tahun Tempat Pendidikan Jurusan
2016 – Politeknik Perkapalan Teknik
Diploma 4
Sekarang Negeri Surabaya Otomasi
SMA 2013 – 2016 SMAN 1 Tuban -
SMP 2010 – 2013 SMPN 1 Bojonegoro -
SD 2004 – 2010 SDN 1 Ngambon -
31