1. Inspeksi
Minta pasien berjalan terlebih dahulu
Anterior: lihat postur kepala dan leher dan kesimetrisan bahu
Lateral: lihat lordosis cervikal, kifosis thorakal, lumbar lordosis
Posterior: lihat sikatriks, atrofi otot, skoliosis
3. Pergerakan
Aktif fleksi
Aktif ekstensi
Rotasi lateral aktif
Fleksi lateral aktif
Fleksi anterior aktif
Fleksi lumbar aktif
Ekstensi lumbar aktif
Rotasi thorakal
4. Tes khusus
Schober test: di tandai dulu lumbal SIPS lalu minta pasien bungkukkan tubuh,
hitung lagi perpanjangannya
Straight Leg raise: pasien telentang angkat kaki pasif setingginya
Femoral nerve stretch test: telungkup, terus tekuk kakinya pasif
Pemeriksaan Panggul
1.Inspeksi: inform konsent, cuci tangan, posisi pasien berdiri dengan pakaian bawah
terbuka kecuali pakaian dalam.
Pasien Berdiri :
Anterior: ada atau tidak deformitas (tilting pelvis), sikatriks, sinus,
pembengkakan, atrofi otot, rotasi, short leg, perubahan warna kulit.
Lateral: ada atau tidak meningkat/menurunnya lordosis lumbal, fleksi/ekstensi
panggul, fleksi/ekstensi lutut, foot arch.
Posterior: ada atau tidak tilting bahu/ pelvis, skoliosis, scar, sinus, gluteal muscle
wasting, deformitas tumit/ kaki.
Minta pasien untuk berjalan
Pasien supinasi :
- Kulit :scar, sinus, pembengkakan, muscle wasting (m. quadriceps femoris, gluteal).
- Bandingkan kedua ekstremitas inferior adakah pemendekan ?
2.Palpasi
Palpasi origo m. adductor longus, bila nyeri biasanya oleh karena strain adductor
longus & osteoarthritis panggul, lakukan rotasi eksternal artikulasio coxae,
palpasi trochanter mayor. Bila terasa nyeri, biasanya oleh karena strain m.
illiopsoas.
Pengukuran panjang kaki (panjang sebenarnya dan panjang yang dilihat)
Pasien berbaring
4.Tes khusus
thomas tes: seperti melakukan pasif hip fleksi tetapi salah satu tangan pemeriksa
memegang bagian lumbal penderita.
Trendelenburg’s Tes : pasien berdiri, minta pasien berdiri dengan satu kaki
selama 30 detik sambil pemeriksa memegang panggul pasien
Faber fadir
Hasil pemeriksaan: tidak ada deformitas pada inspeksi, tidak ada nyeri pada kedua
panggul, dan untuk pergerakan sendi tidak terbatas baik saat melakukan gerakan aktif
maupun pasif.
Pemeriksaan lutut
1. Inspeksi
Perubahan warna kulit, scar, pembengkakan, atrofi otot
Aspek anterior dan posterior adakah varus dan valgus
Aspek lateral adakah genu recurvatum.
Minta pasien untuk berjalan dan jongkok.
2. Palpasi
cara mengukur lingkar paha.
Lutut ditekuk
Palpasi : nyeri, suhu lutut, atrofi otot, palpasi tendon, tulang
Pasien berbaring
3. RoM
Fleksi & ekstensikan lutut.
Internal & eksternal rotasi lutut.
Pasien berbaring
4. Tes khusus
Solomons test
Patella tap test
Pemeriksaan tumit dan kaki
1. Inspeksi :
Minta pasien berjalan
Bandingkan kedua sisi
Dilihat kelainan kulit (inflamasi, scar,pembengkakan)
Dilihat deformitas tungkai dan kaki old fracture, deformitas Talipes, hammer toe
Plantar pedis : hyperhidrosis, infeksi (jamur, misalnya athlete’s foot), ulserasi.
Pasien berdiri : apakah tumit & kaki bagian depan sejajar? Bila tidak, dicari
penyebabnya, misalnya pemendekan kaki/ tendo calcaneus.
Intoeing (oleh karena torsi tibia/ adduksi panggul/ adduksi kaki depan.
Genu Valgum/ varum : oleh karena gangguan pertumbuhan lutut; inversi & eversi
kaki.
2. Palpasi
Pasien berbaring
Diraba suhu kulit
Nyeri tekan : pada Sever’s disease (A), bursitis (B), plantar fasciitis (C), pes
cavus (D).
Diraba penonjolan-penonjolan tulang (bony prominence) : maleolus medialis &
lateralis., tulang tulang jati dan pergelangan kaki
3. Pada pergerakan :
Eversi
Inversi
Dorsofleksi kaki, plantarfleksi kaki
Metatarsophalangeal joint (MTPJ) : ekstensi (normal : 0 - 65o ), fleksi (normal :
0 - 40o ).
Interphalangeal joint (IPJ) : fleksi (normal : 0 - 60o , ekstensi = 0o ).
4. Test khusus
Squeeze test: pasien telungkup kta pegang bagian betis