PERAN ZAKAT DALAM KONTEKS PEREKONOMIAN MODERN

OPTIMALISASI ZAKAT DAN WAKAF DALAM PEMBANGUNAN

Zakat dan wakaf ini seperti adik dan kakak,kakaknya itu adalah zakat dan adiknya itu
wakaf,jadi mereka ini layak nya saudara kandung yang sama-sama merefleksikan semangat
berbagai sebagai bagian dari refleksi keimanan yang ada di dalam diri kita.Karena hal dalam
berbagi itu bukan bukan soal kaya dan miskin,bukan hal seperti kaya bisa berbagi dan miskin
tidak bias berbagi.Berbagi itu adalah persoalan ada atau tidak ada iman,maka dari itu masalah ini
kita harus sadari karena ini ada didalam berbagai ayat.Ketika Allah S.W.T mendefinisikan apa
ciri atau kriteria orang bertaqwa yaitu orang yang suka dalam hal berbagi.
Dalam situasi perekonomian sekarang semangat berbagi ini juga menjadi sewaktu yang
sangat penting karena dapat membantu meringankan dan turut serta dalam mengatasi persoalan
perekonomian yang kita hadapi.

DIMENSI ZAKAT DAN WAKAF

Pada dasarnya zakat dan wakaf ini adalah ibadah yang bersifat multi dimensi.Zakat dan
wakaf memiliki impilikasi terhadap penguatan spiritualitas dan mentalitas (keimanan),ia juga
memiliki implikasi terhadap penguatan aspek social dan memiliki implikasi secara
ekonomi,ketiga dimensi ini bias di refleksikan oleh ibadah zakat dan wakaf ini.
Ketika kita mengkampanye kan gerakan zakat dan wakaf maka pada dasar nya kita
tengah merealisasikan perbaikan dan peningkatan terhadap kualitas spiritualitas
masyarakat,penguatan terhadap solidaritas social masyarakat sekaligus juga memiliki implikasi
terhadap perbaikan ekonomi,sehingga dengan karakteristik zakat dan wakaf yang memiliki
dimensi ekonomi apalagi potensinya kemudian sangat meningkat maka keberadaan zakat dan
wakaf ini juga diharapkan bias ikut memberikan andil kepada upaya untuk mereduksi dampak
dari resesi ekonomi yang kita hadapi.Dampak resesi ini bisa meminimalisir dengan
mengoptimalkan potensi zakat dan wakaf.Zakat dan wakaf juga telah banyak berperan dalam
konteks penanganan pandem.
Bertahun-tahun berabad-abad sejak agama islam dating lebih dari 7 dekade sejak
Indonesia merdeka kita selalu membayar zakat tetapi pemahaman tentang zakat itu masih dalam
kategori menengah yang seharusnya sudah mencapai kategori tinggi.