Anda di halaman 1dari 11

Nama : Afinatus Syu’bah

Nim : 191520100017

Matakuliah : Askeb Nifas dan Menyusui

REVIEW JOURNAL CARA ALAMIAH MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA


IBU NIFAS MENGGUNAKAN MADU

ASI adalah susu yang di produksi alamiah dalam tubuh maanusia yang terdapaat
dalam payudara ibu. ASI ini hanya ada apabila seorang ibu tengah menyusui bayi dan hanya
untuk di konsumsi bayi. Beberapa epidemiologis menyatakan bahwa ASI dapat melindungi
bayi dan aanaak dari beberapa penyakit infeksi, misalnya diare dan infeksi saluran pernafasan
akut.

Madu murni adalaah kumpulan dari sari bunga. Madu biasanya terdapat daalam
saraang lebah yang berbentuk segi enam. Maadu memiliki kandungan yang sangat banyak
dan bermanfaat bagi manusia. Madu memiliki banyak khasiat makanan yang baik bagi
kesehatan dan mengandung banyak unsur positif dari kandungan madu tersebut (WHO :
2016).

Dalam 2-3 minggu setelah melahirkan, produksi ASI sebenarnya akan meningkat 800
ml perharinya. Jumlah produksi ASI dapat mencapai 1,5 – 2 Liter perhari, semakin sering ibu
menyusui bayinya maka akan semakin banyak hormone prolactin yang dilepaskan dan akan
semakin banyak pula produksi ASI yang dihasilkan oleh ibu. Produksi ASI ini juga sangat
erat kaitannya dengan makanan yang dikonsumsi oleh ibu, kemungkinanan ibu membutuhkan
2500 – 2700 kkal perharinya untuk memproduksi sekitar 500 ml – 800 ml ASI setiap harinya.
Sementara itu madu mengandung 304 kkal setiap 100 gram maka dari itu ibu dianjurkan
unutk mengkonsumsi madu murni khusus untuk ibu menyusui untuk meningkatkan produksi
ASI.

Terdapat banyak peningkatan produksi ASI pada ibu nifas setelah mengkonsumsi
madu dengan jumlah 2 sendok madu setiap pagi, siang dan malam, ibu yang mengkonsumsi
madu ini mengalami peningkatan produksi ASI sekitar 100 ml, kenaikan produksi ASI
tersebut dianggap normal antara 50 – 100 ml.
Menurut penelitian di Negara jepang membuktikan bahwa madu murni mampu
memperbanyak keluaran ASI dan memperbanyak jumlah antibody dalam ASI. Dengan
demikian kekebalan tubuh bayi terhadap penyakit akan bertambah. Oleh karena itu seorang
ibu yang sedang menyusui anaknya dianjurkan untuk mengkonsumsi madu sebanyak 6
sendok setiap harinya. Khasiat madu juga sangat efektif dalam menghadapi pembengkakan
jamur di mulut bayi, selain itu madu juga sangat baik untuk memelihara kesehatan lambung.
Nama : Afinatus Syu’bah

Nim : 191520100017

Matakuliah : Askeb Nifas

STATUS PARITAS DAN PEKERJAAN IBU TERHADAP PENGELUARAN ASI


PADA IBU MENYUSUI 0-6 BULAN

ASI merupakan nutrisi yang paling tepat untuk di berikan pada bayi yang baru lahir
sampai umur 6 bulan karena pada masa tersebut usus bayi belum mampu untuk mencerna
makanan lain selain ASI. Proses menyusui akan memberikan dampak yang baik seperti pada
proses awal menyusui, setelah bayi lahir terdapat zat kekebaaln tubuh yang terdapat pada
kolostrum yang kaya akan protein dan mengandung immunoglobulin A yang keluar pertama
kali melalui ASI pada hari pertamaa sampaai 3 – 5 (Suradi, 2008).

Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengeluaran ASI diantaranya


yaitu perubahan sosial budaya, faktor psikologis, faktor fisik ibu, meningkatnya promosi susu
formula, faktor petugas kesehatan, makanan ibu, berat badaan baayi baaru lahir, penggunaan
alat kontrasepsi.

Perubahan sosial budaya yang dimaksud adalah dimana ibu-ibu yang bekerja atau ibu-
ibu yang mempunyai kesibukan lainnya. Meniru teman atau tetangganya yang menggunakan
susu formula, merasa ketinggalan zaman jika masih menyusui.

Produksi ASI ini juga sangat mempengaruhi kejiwaan karena perasaan ibu dapat
menghambat atau meningkatkan pengeluaran oksitosin bila ibu dalam keadaan tertekan,
sedih, kurang percaya diri dan berbagai bentuk ketegangan emosional lainnya dapat
menurunkan produksi ASI sehingga ibu yang sedang menyusui tidak boleh terbebani oleh
urusan pekerjaan rumah tangga, urusan kantor dan lain-lain.

Ada juga beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi pengeluarah ASI yaitu
kurangnya pengetahuan pada responden. Semakin tinggi pendidikan seseorang juga semakin
muda menerima informasi sehingga makin banyak pengetahuan yang dimiliki maka dari itu
dapat dikatakan pengetahuan ibu juga dapat menjadi penyebab gagalnya pemberian ASI
eksklusif.
Faktor psikologis ibu juga dapat mempengaruhi pengeluaran ASI dimana kurangnya
dukungan keluarga merupakan salaah satu penyebab gagalnya pemberian ASI eksklusif.
Terutama pada ibu yang memounyai suami bekerja di luar kota dan hanya pulang seminggu
sekali atau beberapa bulan sekali. Hal tersebut dapat memicu ketegangan internal dalam
tubuh ibu karena ibu relative menangani pekerjaan rumahnya sendiri atau memikirkan
keberadaan suami yang tinggal jauh dengan si ibu tersebut.
Nama : Afinatus Syu’bah

Nim : 191520100017

Matakuliah : Askeb Nifas

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT IBU MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF

Air susu ibu (ASI) adalah cairan yang diciptakan khusus oleh tuhan yang keluar
langsung dari payudara seorang ibu untuk bayinya. ASI merupakan makanan yang paling
sempurna, praktis, murah dan bersih karena langsung diminum dar payudara ibu. ASI
mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan bayi untuk memenuhi kebutuhan gizi
di 6 bulan pertamanya. Kandungan ASI melipuuti sel darah putih, zat kekebalan, enzim
pencernaan, hormone dan protein yang sangat cocok untuk emenuhi kebutuhan bayi selama 6
bulan kedepan.

Pemberian ASI eksklusif selain mengandung manfaat untuk bayi juga bermanfaat
untuk ibu diantaranya yaitu sebagai kontrasepsi alami saat ibu menyusui dan sebelum
menstruasi, menjaga kesehatan ibu dengan mengurangi resiko terkena kanker payudara dan
membantu ibu untuk menjalin ikatan batin dengan anak. Proses pemberian ASI tanpa bantuan
makanan tambahan lain pada bayi berumur 0-6 bulan disebut ASI eksklusif.

Faktor pengetahuan dan informasi yang didapat akan mempengaruhi niat seorang ibu
untuk memberikan ASI Eksklusif. Faktor yang berpengaruh terhadap niat ibu hamil dalam
memberikan ASI Eksklusif yaitu usia kehamilan, norma sosial, pekerjaan ibu, dan
pengalaman menyusui ibu.

ayah juga memiliki peran penting dalam proses menyusui karena bagi istri seorang
suami adalah orang terdekat yang diharapkan selalu ada disisinya dan selalu siap untuk
memberikan bantuan. Motivasi ibu akan bertambah jika mendapat dukungan dari suami
untuk menambah kepercayaan dirinya untuk dapat melakukan pemberian ASI Eksklusif.

mayoritas ibu memiliki niat untuk memberikan ASI Eksklusif. Alasan ibu untuk
memberikan ASI Eksklusif diantaranya ibu menginginkan bayinya sehat, kandungan ASI
yang tidak dapat digantikan oleh susu formula, ibu ingin bayi terhindar dari penyakit infeksi,
pemberian ASI praktis, hemat dan ekonomis karena tidak mengeluarkan biaya sebesar
penggunaan susu formula.
Nama : Afinatus Syu’bah

Nim : 191520100017

Matakuliah : Akeb Nifas

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN TERHADAP PERUBAHAN


STATUS GIZI ANAK BALITA KURANG DI KOTA MANADO

Balita merupakan salah satu golongan penduduk rentan gizi yang paling mudah
menderita gangguan kesehatan dan kekurangan gizi. Kelompok tersebut berada pada suatu
siklus pertumbuhan dan perkembangan yang memerlukan zat—zat gizi dalam jumlah yang
lebih besaar dari kelompok umur lain.pada masa balita sel-sel otak anak akan tumbuh dan
berkembang. Jika masa ini terabaikan, makan akan menjadi masalah kesehatan yang serius
bagi balita tersebut baik ppaada masa ini maupun masa depan.

Masalah gizi yang terjadi pada balita disebabkan oleh 2 faktor yaitu faktor langsung
dan faktor tidak langsung. Faktor langsung ialah makanan anak dan penyakit yang mungkin
di derita oleh anak tersebut. Sedangkan faktor tidak langsung adalah ketahanan pangan
keluarga, pola pengasuhan anak serta pelayanan kesehatan dan juga kesehatan lingkungan.

Pemberian makanan tambahan merupakan program intervensi terhadap balita yang


menderita kurang gizi yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan status gizi anak serta
untuk mencukupi kebutuhan zat gizi anak sehingga tercapainya status gizi dan kondisi gizi
yang baik sesuai dengan usia anak tersebut. Pemenuhan makanan tambahan bagi anak usia 6-
59 bulan sebagai makanan tambahan bukan sebagai pengganti makanan utama sehari hari.

Dalam penelitian mengeni tentang faktor yang berpengaruh terhadaap status gizi
balita yang mengnalisis umur anak, jenis kelami, usia orang tua, pekerjaan orang tua, tingkat
pendidikan orang tua, jumlah anggota keluarga dan lamnya menyusui menunjukkan hasil
bahwa pendapat orangtua merupkan hal yang berpengaruh terhadap status gizi anak balita.
Gizi balita dikatan baik jika terdapat keseimbangan dan keserasian antara perkembangaan
fisik dan mental balita dimna keadaan status gizi yang dittunjukkan balita dipenuhi oleh
konsumsi makanaan yang diterima.maka dari itu dianjurkaan untuk balita mengkonsumsi
makanan tambahan yang berupa beras, kacang hijau, susu dan biskuit agar dapat memenuhi
status gizi normal anak.
Nama : Afinatus Syu’bah

Nim : 191520100017

Matakuliah : Askeb Nifas

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES PANAS TERHADAP INTENSITAS NYERI


PEMBENGKAKAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM

Perubahan fisiologis yang terjadi selama masa post partum meliputi semua sisitem
tubuh salah satu diantaranya yaitu perubahan pada sistem reproduksi (sulistyawati, 2009).
Masalah yang timbul selama masa nifas dan menyusui dapat dimulai sejak periode masa
pasca persalinan dini (masa nifas atau laktasi) adalah paayudara bengkak atau disebut juga
bendungan ASI. Payudara akan terasa nyeri, keras pada perabaan, tegang, bengkak yang
terjadi pada hari ketiga sampaihari ke lima masa nifas.

Nyeri akibat pembengkakan payudara pada ibu post partum dapat diberikan kompres
panas sebelum menyusui untuk mengurangi rasa sakit. Kompres panas ini dianggap baik
untuk memperbaiki sirkulasi darah, terutama pada engorgement payudara post partum.

Nyeri yang terjadi pada ibu menyusui adalah hal fisiologis, hal ini disebabkan karena
berkumpulnya ASI pada sistem duktus yang mengakibatkan terjadinya pembengkakan. Pada
permulaan masa post partum apabila bayi tidak menyusu dengan baik atau kemudian apabila
kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan secara sempurna maka akan terjadi pembendungan air
susu sehingga terjadi pembengkakan pada payudara (engorgement), payudara panas serta
kertas pada perabaan dan nyeri.

Pembengkakan payudara biasanya memuncak pada hari ketiga dan keempat sesudah
melahirkan. Pada ibu yang melahirkan multipara persepsi nyeri pada pembengkakan payudar
fisiologis akan meningkat lebih jelas pada hari ke 3 dan 4, sedangkan pada ibu yang
melahirkan lebih dari saru kali produksi ASI pada hari ke 4 lebih banyak dibandingkan
dengan ibu yang melahirkan pertama kali.

Nyeri payudara juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu
kelelahan, ansietas, mekanisme pemecahan masalah, budaya, efek placebo, perhatian,
dukungan keluarga dan sosial ataupun pengalaman masa lalu
Pemberian kompres panas menimbulkan efek hangat serta efek stimulasi kutaneus
berupa sentuhan. Efek ini dapat menyebabkan terlepasnya endorphin sehingga memblok
transmisi stimulus nyeri. Cara kerjanya adalah rangsangan panas pada daerah lokal akan
merangsang reseptor bawah kulit dan mengaktifkan transmisi nyeri melalui serabut C dan
delta A berdiameter kecil. Keadaan ini menimbulkan transmisi impuls nyeri.

Kompresa panas juga akan menghasilkan efek fisiologis untuk tubuh yaitu
peningkatan metabolisme sel dan merelaksasikan otot sehingga nyeri yang dirasakan akan
lebih berkurang. Ketika panas diterima reseptor, impuls akan diteruskan menuju hipotalamus
posterior lalu akan terjadi reaksi refleek penghambatan simpatis yang akan membuat
pembuluh darah berdilatasi.
Nama : Afinatus Syu’bah

Nim : 191520100017

Matakuliah : Askeb Nifas

RANGKUMAN

madu murni mampu memperbanyak keluaran ASI dan memperbanyak jumlah


antibody dalam ASI. Dengan demikian kekebalan tubuh bayi terhadap penyakit akan
bertambah. Oleh karena itu seorang ibu yang sedang menyusui anaknya dianjurkan untuk
mengkonsumsi madu sebanyak 6 sendok setiap harinya. Khasiat madu juga sangat efektif
dalam menghadapi pembengkakan jamur di mulut bayi, selain itu madu juga sangat baik
untuk memelihara kesehatan lambung.

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengeluaran ASI diantaranya yaitu


perubahan sosial budaya, faktor psikologis, faktor fisik ibu, meningkatnya promosi susu
formula, faktor petugas kesehatan, makanan ibu, berat badaan baayi baaru lahir, penggunaan
alat kontrasepsi. Semakin tinggi pendidikan seseorang juga semakin muda menerima
informasi sehingga makin banyak pengetahuan yang dimiliki maka dari itu dapat dikatakan
pengetahuan ibu juga dapat menjadi penyebab gagalnya pemberian ASI eksklusif.

Pemberian makanan tambahan merupakan program intervensi terhadap balita yang


menderita kurang gizi yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan status gizi anak serta
untuk mencukupi kebutuhan zat gizi anak sehingga tercapainya status gizi dan kondisi gizi
yang baik sesuai dengan usia anak tersebut. Pemenuhan makanan tambahan bagi anak usia 6-
59 bulan sebagai makanan tambahan bukan sebagai pengganti makanan utama sehari hari.

Pemberian kompres panas menimbulkan efek hangat serta efek stimulasi kutaneus
berupa sentuhan. Efek ini dapat menyebabkan terlepasnya endorphin sehingga memblok
transmisi stimulus nyeri. Cara kerjanya adalah rangsangan panas pada daerah lokal akan
merangsang reseptor bawah kulit dan mengaktifkan transmisi nyeri melalui serabut C dan
delta A berdiameter kecil. Keadaan ini menimbulkan transmisi impuls nyeri. Kompresa panas
juga akan menghasilkan efek fisiologis untuk tubuh yaitu peningkatan metabolisme sel dan
merelaksasikan otot sehingga nyeri yang dirasakan akan lebih berkurang. Ketika panas
diterima reseptor, impuls akan diteruskan menuju hipotalamus posterior lalu akan terjadi
reaksi refleek penghambatan simpatis yang akan membuat pembuluh darah berdilatasi.

Pemberian ASI eksklusif selain mengandung manfaat untuk bayi juga bermanfaat
untuk ibu diantaranya yaitu sebagai kontrasepsi alami saat ibu menyusui dan sebelum
menstruasi, menjaga kesehatan ibu dengan mengurangi resiko terkena kanker payudara dan
membantu ibu untuk menjalin ikatan batin dengan anak. Proses pemberian ASI tanpa bantuan
makanan tambahan lain pada bayi berumur 0-6 bulan disebut ASI eksklusif.

Anda mungkin juga menyukai