Anda di halaman 1dari 2

Muhammad Gilang Aldiansach

12019043

Resume 4
Etika Pengembangan IPTEKS Dalam Agama Islam
Di masa sekarang manusia mempunya peranan untuk membangun suatu peradaban, agar
peradaban itu berjalan sempurna maka diperlukan etika agama islam. Peran Islam menjadi keniscayaan
dalam mengembangkan IPTEKS
1. Menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan.
2. Menjadikan syariah Islam (yang lahir dari aqidah Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan iptek
dalam kehidupan sehari-hari
Dalam mengembangkan juga ada dalil yang menyertainya yaitu surah Al Qasahash ayat 77.
Secara bahasa, kata ilmu asal bahasa Arab ‘ilm berarti pengetahuan. Dalam perspektif Islam,
ilmu didefinisikan sebagai pengetahuan lebih yang merupakan hasil usaha yang sungguh-sungguh dari
para ilmuwan muslim untuk persoalan duniawi dan ukhrawi dengan sumber Allah SWT.
Sejarah tentang ilmuwan islam dalam berbagai bidang :
1. Bidang Kedokteran
 Ibnu Zuhr, seorang ahli fisika dan ahli kedokteran yang telah menghasilkan
berbagai kitab kedokteran. Ibnu Zuhr juga dikenal sebagai Bapak Ilmu Bedah
Eksperimental.
 Ibnu Sina, seorang ilmuwan Muslim dan filsuf besar yang telah banyak
menyumbangkan karya-karya di bidang kedokteran. Ibnu Sina juga mendapatkan
julukan Bapak Kedokteran Dunia
2. Bidang Matematika dan Astronomi
 Al-Khawarizmi, seorang ilmuwan yang memperkenalkan cabang ilmu dalam
matematika yaitu geometri, aljabar, dan aritmetika.
 Abu Ma’shar, seorang ilmuwan Muslim yang sangat ahli di bidang perbintangan
(astrologi) sehingga dijuluki Al-Falaki.
 Ibnu Shuja, seorang ahli hitung yang dijuluki Ahli Hitung dari Mesir atau Al-Hisab al-
Misri. Salah satu karyanya, kitab at-Ta’arif al-Hisab berisi penyelesaian integral
terhadap persamaan-persamaan tak tentu.
3. Bidang Farmakologi dan Kimia
 Jabir Ibnu Hayyan adalah ilmuwan yang berjasa dalam bidang kimia, dikenal
sebagai the Father of Modern Chemistry.
 Al-Biruni, ilmuwan yang berprestasi di berbagai bidang yang memisahkan ilmu
farmasi dari ilmu kedokteran, sehingga farmasi menjadi ilmu yang berdiri sendiri.
 Rasyid Ad-Din Ibn Ash-Shuri, ilmuwan yang meneliti tumbuhan untuk obat.
 Izz Ad-Din Aj-Jaldaki, seorang ahli kimia yang memberikan sumbangan penting
bagi ilmu kimia tentang pencegahan gas berbahaya serta pemisahan perak dan emas
4. Bidang Fisika
 Al-Khazini adalah ilmuwan yang menulis sebuah kitab berjudul Mizan al-Hikmah
(Balance of Wisdom) yang menjelaskan teori mengenai pusat gravitasi, 500 tahun
lebih sebelum Isaac Newton mengemukakan teori gravitasinya.
 Al-Kindi adalah ilmuwan yang mencetuskan teori relativitas 11 abad sebelum Einstein,
berdasarkan pengetahuannya tentang Al-Quran.
 Ibnu Haitsam, seorang ahli fisika, matematika, astronomi, dan filsafat abad
pertengahan yang berhasil menemukan sebuah kamera obscura di sekitar abad ke-10.

Anda mungkin juga menyukai