Anda di halaman 1dari 3

“CERITA MUDA”

PRODUSER & PENULIS NASKAH : DIAN HENDRIANI

FORMAT : SINETRON KOMEDI

JUDUL PROGRAM : CERITA MUDA

TEMA : PROGRAM HAMIL

DURASI : 44 MENIT

LOKASI : RUANG TAMU, DAPUR + RUANG MAKAN

TALENT : MURIEL, DANIA, TUKANG PIJAT DAN SANUSI (SATPAM KOMPLEK)

KARAKTER :

MURIEL BRAMASTA

Muriel adalah seorang blasteran German Indonesia. Bekerja sebagai Public Relation dipabrik kopi
didaerah Jakarta, lulusan Sarjana Komunikasi dari LSPR. Muriel seorang pecinta kopi.dan Muriel memliki
sifat perfectionis, pendiam,sabar, selalu mengalah, dan selalu memberikan solusi.

DANIA

Dania adalah wanita kelahiran Bandung yang merupakan lulusan sarjana komunikasi di LSPR, tetapi
Dania tidak bekerja, karena setelah lulus sarjana dia langsung menikah dengan Muriel. Dania memiliki
sifat yang sangat manja, cerewet, dan hiperaktif.

Konflik segment 1 :

- Dania heboh saat mengetahui teman temannya sudah mempunyai anak


- Dania memarahi Muriel karena kopi yang dibuat oleh Muriel terlalu panas
- Dania tidak setuju dengan program untuk tidak meminum kopi

Segment 1 :

Dania yang sedang membaca majalah tak sengaja melihat artis favoritnya yang sedang mengandung
anak keduanya, yaitu Ashanty. Tak lama handphone nya berdering dan ternyata pemberitahuan di grup
teman seperkumpulannya semasa kuliah. Dania pun heboh dan langsung memanggil Muriel untuk
menceritakan apa yang baru Dania ketahui tadi. Muriel pun bergegas menghampiri Dania kemudian
Dania langsung menceritakan tentang kehebohan Dania. Setelah Muriel mendengarkan cerita dari
Dania, ia mencoba memberi solusi dan menenangkan suasana dengan cara meminum kopi bersama
tetapi karena kopi yang dibuat itu masih terlalu panas Dania pun memarahi Muriel. Lalu Muriel pun
menasihati agar Dania tidak langsung meminum kopi yang masih terlalu panas dan Muriel meminta
maaf kepada Dania. Muriel yang menenangkan suasana dan ia memberikan solusi untuk melakukan
program hamil. Lalu Muriel bergegas mengambil artikel di kamar untuk mencari program apa saja yang
cocok untuk mereka. Setelah itu, mereka membaca artikel itu. Yang isinya adalah bermacam-macam
program hamil, beberapa program yang menurut Muriel cocok adalah meminum ramuan herbal,
berolahraga, dan wanita tidak diajurkan untuk mengkonsumsi kopi karena dapat menghambat
kesuburan untuk memiliki anak. Dania pun tidak menerima program untuk tidak minum kopi. Muriel
tetap ingin Dania melakukan program tersebut.

Konflik segment 2 :

- Dania ketahuan meminum kopi


- Muriel salah meracik ramuan herbal yang membuat perut dania dan Muriel sakit, dania
memarahi Muriel
- Dania heboh karena kopi-kopinya hilang

Segment 2 :

Dania dan Muriel mulai melakukan program hamil dengan cara mengkonsumsi minuman herbal yang
diracik oleh Muriel. Tak hanya itu, Muriel pun melarang Dania untuk meminum kopi. Tetapi Dania yang
tidak bisa untuk tidak meminum kopi, akhirnya Dania meminum kopi secara diam-diam. Dan pada
akhirnya Dania kepergok oleh Muriel saat Dania sedang minum kopi. Tetapi Muriel mencoba memahami
dan menasihati Dania agar tidak terlalu sering mengkonsumsi kopi. Namun, Dania tetap tidak setuju
saran Muriel itu. Dan Muriel berfikir bagaimana caranya agar Dania tidak meminum kopi. Akhirnya
Muriel menyembunyikan kopi-kopi tersebut setelah Dania masuk ke kamar untuk tidur. Tak lama setelah
Muriel menyembunyikan kopi Dania keluar dari kamar dan mengeluh karena perutnya sakit. Muriel pun
mengalami hal yang sama dan mereka berfikir semua itu karena minuman herbal yang diracik oleh
Muriel. Pada akhirnya Dania pun menyalahkan Muriel atas sakitnya itu. Muriel pun meminta maaf
kepada Dania dan berfikir untuk melakukan program hamil selanjutnya, yaitu dengan berolahraga. Pada
saat Muriel ingin beristirahat ke kamar. Dania kembali heboh karena kopi yang biasanya di tata rapi
olehnya di meja dapur menghilang. Muriel pun tidak jadi beranjak ke kamar dan mengatakan bahwa ia
yang sudah menyembunyikan kopi-kopi tersebut agar Dania tidak lagi meminum kopi secara diam-diam.
Dan dania menuruti perkataan Muriel untuk kebaikan dirinya sendiri.

Konflik segment 3 :

- Dania yang terganggu konsentrasinya oleh muriel saat yoga


- Dania yang memijat kaki muriel
- Perdebatan dania dan Muriel dengan tukang pijat
- Perdebatan dania yang tidak merasa salah kepada muriel

Segment 3 :

Muriel dan Dania melakukan langkah selanjutnya dengan berolahraga. Muriel memilih berolahraga kecil
dengan bermain skipping sedangkan Dania memilih olahraga yoga. Saat mereka sudah memulai
olahraga masing masing, Dania yang membutuhkan konsentrasi penuh tiba-tiba terganggu oleh Muriel
yang sedang melakukan olahraga skipping. Dania memarahi Muriel untuk tidak berisik karena dania
ingin focus kepada yoganya. Muriel pun memutuskan untuk olahraga di halaman rumah, tetapi Dania
ingin Muriel tetap berolahraga bersamanya. Muriel dan Dania melanjutkan olahraganya, namun
beberapa kali hal itu terjadi. Dania tetap terganggu konsentrasinya. Olahraga mereka terhenti saat
Muriel mengalami kram pada kakinya. Dania yang panik bergegas untuk memijat kaki Muriel, akan
tetapi dania yang salah dalam memijat yang menyebabkan kaki Muriel semakin sakit. Dania akhirnya
memanggil pijat refleksi, sambal menunggu pijat refleksi itu datang, Muriel terus merasa kesakitan. Dan
saat pijat refleksi itu datang, Dania meminta untuk langsung memijat Muriel. Pemijatanpun dilakukan,
saat sedang dipijat Muriel merasa kesakitan, tukang pijatpun memarahi agar Muriel untuk diam dan
mematuhi apa yang diperintahkan tukang pijit tersebut. Setelah proses pijat itu selesai dan tukang pijat
itu pun pergi, Muriel menyalahkan Dania karena pijitannya yang salah, tetapi Dania yang tidak merasa
bersalah dan kembali meyalahi Muriel. Sampai pada akhirnya, Dania lah yang meminta maaf kepada
Muriel.

Konflik segmen 4 :

- Berebutan untuk membuat kopi


- Kopi tumbah ke kaki dania

Segment 4 :

Muriel yang keluar dari kamar dengan keadaan kaki yang pincang dan menuju ke dapur untuk membuat
kopi. Dania yang sedang membaca majalah sambil makan biskuit tiba-tiba melihat Muriel yang
kesusahan untuk berjalan. Dania pun menghampiri Muriel dan membantu untuk membuatkan kopi.
Namun, Muriel hanya diam saja dan terus membuat kopi sendiri. Dania pun tetap memaksa untuk
membantu membuatkan kopi. Mereka saling berebutan untuk membuat kopi. Ketika itu Muriel tak
sengaja menumpahkan bubuk kopi ke kaki Dania. Dan dania kesal dan memarahi Muriel. Akhirnya
Muriel meminta maaf kepada Dania dan menyuruh Dania ke kamar mandi untuk membersihkan kakinya.
Tak lama kemudian suara bel rumah berbunyi “tingtong”, Muriel pun membuka pintu. Datanglah Sanusi
yang bertugas sebagai salah satu satpam komplek yang membawa surat edaran dari RT. Saat Muriel dan
sanusi sedang berbincang, dania keluar dari kamar mandi dengan raut wajah yang cemberut. Sanusi
menanyakan kepada Dania kenapa dengan raut wajahnya. Tetapi Dania menjawab dengan nada kesal
dan melihat Muriel dengan tatapan sinis. Muriel menjelaskan kepada sanusi apa yang terjadi dan
memanggil dania untuk duduk bersama. Dania pun mengikuti perkataan Muriel karena tidak enak
kepada sanusi. Sanusi tertawa melihat tingkah laku Muriel dan dania yang masih memliki sifat kekanak-
kanakan. Lalu Muriel yang mengetahui bahwa sanusi memliki lima orang anak, akhirnya menanyakan
tips cara cepat memiliki anak. Setelah tips itu ditanyakan, Muriel sempat bercerita bahwa setiap usaha
program hamil yang dania dan Muriel lakukan selalu gagal. Tetapi sanusi selalu memberikan semangat
kepada mereka berdua. Muriel dan dania yang sudah mulai pasrah akhirnya diberikan satu tips yang
sangat jitu dari sanusi. Raut wajah Dania berubah menjadi ceria kembali. Tak lama Muriel dan dania pun
masuk kedalam kamar dan langsung mencoba tips jitu yang diberikan oleh sanusi. Karena Muriel dan
Dania yang sangat ingin mencobanya, merekapun lupa bahwa masih ada sanusi disitu. Muriel yang
kembali lagi menghampiri sanusi, akhirnya berterima kasih dan menyuruh sanusi untuk meninggalkan
mereka berdua.

Anda mungkin juga menyukai