LANDASAN TEORI
Dalam bab dua akan menjelaskan teori- teori yang terkait pada penelitian ini untuk
mendukung bukti representasi POLWAN dalam menangani pelanggar lalu lintas pada
2.1.1 Komunikasi
dalam masyarakat itu sendiri saling berbagi informasi (information sharing) untuk
Berdasarkan apa yang telah disebutkan oleh Mulyana dalam buku Teori
Komunikasi Perspektif, Ragam dan Aplikasi, hal 10, [8] “komunikasi juga di pahami
sebagai suatu bentuk komunikasi interaksi, yaitu komunikasi dengan proses sebab-akibat
atau aksi reaksi yang arahnya bergantian”. Salah satu pakar komunikasi Harold D.
Lasswell dalam Hafied Cangara, hal 2, [6] menjelaskan bahwa ada tiga fungsi dasar
alam sekitar. Melalui komunikasi manusia dapat mengetahui suatu kejadian atau
12
pengetahuannya, yakni belajar dari pengamalannya, maupun melalui informasi
saja terletak pada kemampuan manusia memberi tanggapan terhadap gejala alam
seperti banjir, gempa bumi, dan manusia yang mempengaruhi perilaku manusia,
Misalnya bagaimana orang tua mengajarkan tata krama bermasyarakat yang baik
Ketiga fungsi ini menjadi patokan dasar bagi setiap individu dalam berhubungan
dengan sesama anggota masyarakat dan dapat disimpulkan bahwa manusia selalu
dilakukan dengan cara yang sama. Harold Lasswell dalam Deddy Mulyana, hal 69, [1]
Says What in Which Channel to Whom with What Effect? Atau Siapa Mengatakan Apa
Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?”. sehingga terdapat
lima unsur komunikasi yang bergantung satu sama lain yaitu, pengirim pesan (sender)
disebut juga dengan komunikator, pesan, saluran atau media yang digunakan untuk
13
menyampaikan pesan, penerima pesan (receiver) disebutjuga dengan komunikan dan
efek atau suatu respon yang di terima penerima pesan ketika mendapatkan pesan yang
GAMBAR 2.1
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat model Laswell terdiri atas beberapa unsur yaitu:
acara
3. Unsur saluran komunikasi (in which channel-media) alat atau media yang
digunakan
menerima pesan.
14
Selain itu menurut Hafied Cangara unsur atau elemen dalam proses dari
penyampaian pesan sehingga komunikan mendapatkan efek dari pesan yang di terima,
sebagai berikut:
1. Sumber
satu, tetapi bisa juga digunakan dalam bentuk kelompok misalnya partai,
organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam
2. Pesan
tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan,
hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa Inggris pesan biasanya
3. Media
Media yang dimaksud di sini ialah alat yang digunakan untuk memindahkan
saluran atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam
media komunikasi.
15
4. Penerima
Pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa
terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau negara.
Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran,
komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver. Dalam
karena adanya sumber. Tidak ada penerima jika tidak ada sumber.
5. Pengaruh
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan,
dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini
bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang (De Fleur, 1982).
Oleh karna itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau penguatan keyakinan
pada pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerima pesan.
6. Tanggapan balik
Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu
bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya
umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan media, meskipun pesan
belum sampai pada penerima. Misalnya sebuah konsep surat yang memerlukan
perubahan sebelum dikirim, atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan
7. Lingkungan
16
macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis,
1. Komunikasi Verbal
Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu
kata atau lebih. Hampir semua rangsangan wicara yang kita sadari termasuk ke
dalam kategori pesan verbal disengaja, yaitu usaha-usaha yang dilakukan secara
sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara lisan. Bahasa dapat juga
Secara sederhana pesan non verbal adalah semua isyarat yang bukan kata-
kata. Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter, komunikasi non verbal
individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima.
Penyampaian pesan dari satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau
Hidayat, hal 42, [33], “komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara seorang
untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku manusia berhubung prosesnya yang
diagolis”. Definisi lain diungkapkan Barnlund dalam Dasrun Hidayat, hal 42, [33]
17
“bahwa komunikasi antarpribadi selalu dihubungkan dengan pertemuan antara dua, tiga
atau mungkin empat orang yang terjadi secara spontan dan tidak berstruktur”.
yaitu:
1. Bersifat Dialogis
Komunikasi antar pribadi bersifat dialogis, dalam arti arus balik antara
komunikator dengan komunikan terjadi langsung (face to face) atau tatap muka
sehingga pada saat itu juga komunikator dapat mengetahui secara langsung
komunikasinya positif, negatif, dan berhasil atau tidak. Apabila tidak berhasil
seluas-luasnya.
sedang dihadapi serta memberikan informasi tentang masa lalu yang relevan untuk
18
Yaitu merasakan apa yang di rasakan orang lain. Komunikasi antarpribadi dapat
komunikasn.
lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk
Komunikasi antar pribadi dimulai dari dalam diri pribadi atau diri sendiri,
dalam hal ini awal dari proses komunikasi adalah persepsi. Persepsi bukan sekedar
rekaman atas objek yang telah terstimulasikan pada otak manusia, tetapi otak
manusia itu tidak seperti komputer yang mengolah input sebagaimana data adanya.
8. Bersifat Transaksional
19
2.1.3 Komunikasi Massa
Komunikasi massa dapat dikatakan sebagai suatu tipe komunikasi manusia yang muncul
sebuah pesan dan informasi. Komunikasi massa diambil dari Bahasa Inggris, yakni mass
massa. Menurut Stanley J. Baran, hal 7, [9], “komunikasi massa adalah proses
lanjut, menurut Onong Uchana Effendy hal 50, [10], mengungkapkan bahwa,
ditunjukan kepada massa yang abstrak, yakni sejumlah orang yang tidak tampak oleh si
penyampai pesan”.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa televisi termasuk salah satu
media massa yang digunakan pengirim pesan atau komunikator dalam komunikasi
massa untuk menyampaikan pesan atau informasi yang kemudian akan menimbulkan
efek tertentu dari penerima pesan. Komunikasi massa juga memiliki fungsinya bagi
masyarakat. Pembahasan fungsi komunikasi telah menjadi diskusi yang cukup penting,
20
(hiburan). Elvinaro Ardinato, hal 14, [11]. Fungsi komunikasi massa secara umum
adalah:
1. Fungsi Informasi
kepentingannya.
2. Fungsi Pendidikan
education). Salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah melalui
pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa atau
pembaca.
3. Fungsi Mempengaruhi
oleh iklan-iklan yang ditayangkan televisi ataupun surat kabar. Elvinaro Ardianto,
Fungsi komunikasi massa juga memiliki fungsi lain seperti yang diungkapkan
Hafied Cangara, hal 69, [6]. “Fungsi lain komunikasi massa, untuk menyebarluaskan
21
yang begitu cepat terutama dalam bidang penyiaran dan media audiovisual,
Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari
fenomena sosial baru dan ciri utama dari dunia baru yang muncul, Media massa pada
dasarnya dibagi menjadi dua kategori, yakni media massa cetak dan elektronik. Media
cetak seperti surat kabar dan majalah. Sedangkan media elektronik seperti radio, televisi,
film, media on-line (internet). “Media massa merujuk kepada alat untuk berkomunikasi
secara terbuka dan terorganisir dalam jarak jauh, dan kepada banyak orang dalam waktu
hiburan sebagai pelepas ketegangan, dan yang tidak kalah pentingnya adalah peranan
media sebagai kontrol sosial untuk memberikan kritik maupun dukungan kebijakan
Massa dalam media massa lebih merujuk pada penerima pesan yang berkaitan
dengan media massa. Dengan kata lain massa yang dalam sikap perilakunya berkaitan
dengan peran media massa seperti televisi atau koran, maka massa di sini dimaksudkan
22
Media massa menurut Hafied Cangara, hal 140, [6] mempunyai karakteristik
1. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari banyak
untuk terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Bila terjadi reaksi atau
3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak, karena
media massa memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, di mana
informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang pada saat yang sama.
4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat kabar, dan
semacamnya.
5. Bersifat terbuka, artinya pesan dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja
Selain mengetahui karakteristik dari media massa, Riswandi, hal 113, [14]
mengatakan “adapun dampak pesan yang dimiliki oleh media massa terhadap khalayak”,
diantranya:
1. Dampak Kognitif
Dampak ini terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami,
atau dipersepsi oleh khalayak. Dengan perkataan lain, dampak ini berkaitan
23
2. Dampak Efektif
Dampak pesan media massa sampai tahap efektif bila pesan yang disebarkan
media massa mengubah apa yang dirasakan, disenangi, atau yang dibenci oleh
atau nilai.
Dampak pesan media massa sampai pada tahap konatif bila pesan-pesan
tindakan tertentu.
Dalam hal ini peneliti mengkaji televisi karna dianggap salah satu media massa
2.1.5 Televisi
Televisi memiliki jangkauan yang luas, tidak ada batasan geografis tertentu. Maka
dari itu, televisi sangat mudah dijangkau oleh semua kalangan. Televisi juga memiliki
kelebihan yaitu audiovisual, sehingga para penikmat televisi dapat menerima langsung
dan paham atas pesan yang disampaikan melalui media televisi. Aksurifai Baksin, hal
16, [4], mendefinisikan bahwa “televisi merupakan hasil produk teknologi tinggi (hi-
tech) yang menyampaikan isi pesan dalam bentuk audiovisual gerak. Isi pesan
audiovisual gerak memiliki kekuatan yang sangat tinggi untuk mempengaruhi mental,
Televisi memiliki dampak yang jauh lebih besar daripada hal-hal yang
sekarang ini televisi memberikan kesempatan kepada para penontonnya untuk melihat
24
diri mereka sendiri sebagai ‘peserta’ dalam perang dan konflik yang berlangsung di
Danesi menyatakan terdapat tiga efek utama yang datang bagi orang-orang yang
1. Efek pemitologian, yaitu gejala ketika televisi menciptakan tokoh yang dipahami
sebagai tokoh mitos yang lebih besar daripada yang ada dalam kehidupan.
2. Efek rekayasa sejarah, yaitu terkait dengan fakta bahwa secara harfiah televisi itu
beberapa peristiwa yang sebenernya biasa-biasa saja adalah peristiwa yang sangat
penting.
3. Efek pemampatan kognitif, yaitu terkait dengan fakta bahwa medium televisi
bisa disiarkan dalam waktu tertentu. Marcel Danesi, hal 176, [13].
Sekarang ini orang-orang akan terpengaruh oleh citra-citra media terutama jika hal
ini mencerminkan atau memperkuat kecenderungan yang sudah mapan di dalam suatu
budaya. Akan lebih tepat kalau dikatakan bahwa televisi menghasilkan acara dan citra
menarik untuk penontonnya, kreatifitas menjadi faktor yang sangat penting dalam
“Program berasal dari Bahasa Inggris Programme atau program yang berarti acara
atau rencana. Undang-undang penyiaran indonesia tidak menggunakan kata
program untuk acara, tetapi menggunakan istilah ‘siaran’ yang di definisikan
25
sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Namun
kata ‘program’ lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia
daripada kata ‘siaran’ untuk mengacu kepada pengertian acara. Program adalah
segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan
audiennya. Dengan demikian program memiliki pengertian yang sangat luas”,
Morissan, hal 210, [3].
Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audien tertarik
McCavitt (1991) dalam buku karya Morissan, hal 211, [3], fungsi utama bagian program
(memproduksi dan membeli atau akuisisi program yang dapat menarik audien yang
dituju).
diinginkan).
commercial (memproduksi layanan publik dan promosi serta produksi iklan lokal)
publik)
5. The generation of a profit for the station’s owners (menciptakan keuntungan bagi
Bagian program yang bagus terdiri dari orang-orang yang telah belajar untuk
mengukur selera atau cita rasa publik melalui penelitian untuk mengetahui kebiasaan
26
2.1.6.1 Jenis Program Televisi
Morissan dalam buku Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio &
1. Program informasi
Hard news adalah segala informasi penting dan menarik yang harus
segera disiarkan oleh media penyiaran, karena sifatnya yang harus segera
disajikan dalam suatu program berita yang berdurasi mulai dari beberapa
menit saja hingga program berita yang berdurasi 30 menit, bahkan satu jam.
sebagainya.
27
3) Infotainment. Berasal dari dua kata, yaitu information yang berarti
Soft news adalah segala informasi yang penting dan menarik yang
mendalam.
2) Magazine. Diberin nama magazine karena topik atau tema yang disajikan
mirip dengan topik – topik atau tema yang terdapat dalam suatu majalah.
mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature dengan durasi
4) Talk show. Yaitu program yang menampilkan satu atau beberapa orang
28
2. Program Hiburan
menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program
a. Drama.
Kata ”drama” berasal dari bahasa Yunani ”dran” yang berarti bertindak
(tokoh) yang melibatkan konflik dan emosi. Drama terbagi atas sinetron dan
film.
1) Sinetron. Di negara lain disebut dengan opera sabun (soap opera atau
secara bersamaan.
2) Film. Film yang dimaksudkan disini adalah film layar lebar yang dibuat
setelah film tersebut tayang beberapa lama di bioskop – bioskop atau layar
lebar kemudian dibuat dalam VCD atau DVD setelah itu baru boleh
b. Permainan
orang baik secara individu ataupun kelompok yang saling bersaing untuk
mendapatkan sesuatu. Program ini terbagi atas tigas (3) jenis yaitu :
29
1) Quiz Show. Yaitu permainan yang dimana sejumlah peserta saling
c. Music Show
musik dari satu atau banyak penyanyi dan pemain musik, diselenggarakan di
program yang beragam, trend menjadi acuan program yang akan di buat. Permintaan
yang tinggi terhadap program drama saat ini menjadi salah satu sasaran untuk
mendapatkan audience. Salah satu program yang memiliki banyak peminat adalah
reality show. Menurut Andi Fachruddin, hal 176, [16] “program reality show yang
berkembang pesat pertama kali di Inggris awal tahun 1990 adalah genre acara televisi
30
skenario, dengan pemain yang umumnya khalayak umum biasa, bukan public figure
Sesuai dengan namanya program ini mencoba menyajikan suatu situasi seperti
konflik yang terjadi seperti kejadian sebenarnya. Morissan, hal 227, [3], “program ini
mencoba menyajikan suatu keadaan yang nyata (riil) dengan cara sealamiah mungkin
tanpa rekayasa”. Terdapat beberapa bentuk reality show menurut morrisan, yaitu:
1. Hidden camera. atau kemera tersembunyi. Ini merupakan program yang paling
realistis yang menunjukan situasi yang di hadapi seseorang secara apa adanya,
laku subjek.
2. Competition show. Program ini melibatkan beberapa orang yang saling bersaing
dalam kompetisi yang berlangsung selama beberapa hari atau seminggu untuk
3. Relationship show. Seorang konstestan harus memilih satu orang dari sejumlah
orang yang berminat untuk menjadi pasangannya. Para peminat harus bersaing
seseorang (biasanya orang terkenal) mulai dari kegiatan pribadi hingga aktivitas
profesionalnya.
yang terkait dengan dunia gaib, paranormal, klenik, praktik spiritual magis, mistik,
31
2.1.8 Polisi
Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Pasal 13 menyebutkan tugas
http://www.hukumonline.com. [35].
Pada satu sisi, penegak hukum di tuntut untuk menjalankan tugas sesuai dengan
amanat undang-undang yang berunjung pada pemberian putusan dengan subtansi berupa
keadilan bagi para pihak, akan tetapi di sisi lain di jumpai penegak hukum yang justru
melakukan kejahatan dan ini menyebabkan citra lembaga penegak hukum Indonesia
Salah satu penegak hukum yang sering kali mendapat sorotan adalah polisi.
Menurut Satjipto Rahardjo dalam jurnal Agus Raharjo, hal 389, [19] mengatakan bahwa,
‘polisi merupakan garda terdepan dalam penegakan hukum pidana, sehingga tidak lah
32
POLRI memiliki lingkup tugas, aktivitas dan organisasi yang luas, terbagi menjadi
beberapa satuan kerja, yaitu Divisi Hubungan Masyarakat, KORPS Lalu-lintas POLRI,
Direktorat Polisi Air POLRI, Divisi Profesi Dan Pengamanan POLRI, Lembaga
Peraturan Presiden No.52 tanggal 4 Agustus tahun 2010 Dit.Lantas POLRI Menjadi
lalu lintas, registrasi dan identifikasi pengemudi dan kendaraan bermotor serta patroli
masyarakat khusunya para pengguna lalu-lintas, berikut beberapa tugas Polisi lalu-lintas:
lintas (engineering);
33
7. Mengkoordinasikan pemangku kepentingan yang berkaitan dengan
go.id/aboutus/profil/, [21].
2.1.8.2 POLWAN
untuk mengubah citra buruk yang sudah melekat pada masyarakat, salah satunya dengan
menurunkan POLWAN (Polisi Wanita) untuk tampil di berbagai media, karna terlihat
lebih ramah dan mudah di sukai, para POLWAN yang dihadirkan di berbagai
De Guzman dan Frank dalam jurnal Edwin Rizal, hal 57, [20] ‘Pada awalnya
perempuan mulai menjadi polisi pada tahun 1910, tetapi hingga 1970an keberadaan
mereka pada lembaga kepolisian tetap dibatasi pada jumlah dan posisi tertentu saja.
Kesempatan mereka untuk berkarier di bidang kepolisian ternyata tetap dibatasi pada
bidang tertentu saja dikarenakan dasar stereotip dan persepsi yang dimiliki oleh
didiskriminasikan, yaitu mulai dari proses perekrutan, promosi jabatan, tugas yang
jilbab atau sekarang lebih dikenal dengan sebutan hijab, namun pada tahun 2015 POLRI
34
POLWAN mengenakan hijab, Berdasarkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2015, Bab IV, Pasal 34, Ayat 1 menyebutkan “PD
Indonesia Nomor 19 Tahun 2015, Bab IV, Pasal 31, huruf c menjelaskan bahwa Pakaian
Terdapat beberapa peraturan yang harus dipatuhi bagi para pengguna jalan yang
kendaraan bermotor dijalan yang melanggar aturan perintah atau larangan yang
dinyatakan dengan alat pemberi isyarat lalu lintas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 106 ayat (4) huruf b dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua)
bulan atau denda paling banyak Rp 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah).
UU no 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan sudah mengatur
Indonesia (SNI). Bahkan dalam UU tersebut dengan jelas tertera pula sanksi jika
35
pengemudi tidak mengenai helm, maka ia bisa dipidana dengan pidana kurungan
Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Pasal 107 ayat (1) tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan menyatakan bahwa wajib menyalakan lampu utama pada siang
kurangnya sosialisasi khususnya untuk lampu di siang hari bisa menjadi penyebab
Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Pasal 106 ayat (5), Pada saat diadakan
a. Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor atau Surat Tanda Coba Kendaraan
Bermotor;
tahun-2009-lalu-lintas-dan-angkutan-jalan/, [21]
2.1.10 Semiotika
Pada dasarnya semiotika dan semiologi memiliki pengertian yang sama namun
yang menggunakan teori pierce maka akan menggunakan kata semiotika, dan saussure
36
menggunakan kata semiologi. Menurut Hawkes dalam Alex Sobur, hal 12, [17], “istilah
yang berbahasa Inggris. Dalam definisi Saussure semiolog merupakan sebuah ilmu yang
bagian dari disiplin psikologi sosial. Dengan tujuan untuk menunjukan bagaimana
Ilmu semiotika merupakan ilmu yang mengkaji tentang tanda. Tidak hanya dengan
kajian ilmu komunikasi, semiotika juga bisa diterapkan dalam berbagai aspek ilmu
seperti seni musik, art, puisi, arti warna, arti font dalam sebuah tulisan dan komunikasi
makhluk hidup. Dalam seni musik ilmu semiotika sering digunakan untuk mengetahui
makna yang terkandung didalam syair dan lirik lagu. Didalam seni memahat patung
‘Kajian semiotika sampai saat ini telah membedakan dua jenis semiotika, yaitu
semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi. Yang pertama menekankan pada
teori tentang produksi tanda yang salah satu di antaranya mengasumsikan adanya
enam faktor dalam komunikasi, yaitu pengirim, penerima kode (sistem tanda),
pesan, saluran komunikasi, dan acuan (hal yang dibicarakan)’ Jakobson dalam
buku Alex Sobur, hal 15, [17].
Semiotika berasal dari kata yunani semeion yang berarti tanda. Tanda itu sendiri di
definisikan sebagai suatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya
dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain. Dalam pandangan piliang, penjelajahan
bahasa. Dengan kata lain, bahasa dijadikan model dalam berbagai wacana sosial.
Semiotika memang telah menjadi bidang kajian yang penting dalam ilmu komunikasi.
Menurut John Fiske dalam buku Nawiroh Vera, hal 34, [7], ‘Dalam ilmu semiotika
37
(ilmu tentang tanda) terdapat dua perhatian utama, yakni hubungan antara tanda dan
Dalam ilmu semiotika tentu saja terdapat beberapa tokoh yang memiliki berbagai
pendapat dalam semiotika. Menurut Nawiroh Vera, hal 18, [7], dalam bukunya
1. Ferdinand de Saussure
Tanda atau simbol (termasuk bahasa) bersifat arbitari, yaitu tergantung pada
2. Roland Barthes
konotasi.
Tanda adalah sesuatu yang dikaitkan pada seseorang untuk sesuatu dalam
beberapa hal atau kapasitas. Tanda menunjuk pada seseorang, yakni, menciptakan
dibenak orang tersebut sesuatu tanda yang setara, atau suatu tanda yang lebih
Pada penelitian ini tanda yang yang muncul akan dianalisis berdasarkan tanda,
objek, dan interpretant melalui ikon, indeks dan simbol seperti yang dipaparkan oleh
38
GAMBAR 2.2
Interpentan Object
t
SUMBER: Indiawan Seto Wahyu Wibowo, hal 169, [15]
GAMBAR 2.3
Indeks Simbol
Tanda menurut Charles Sanders Peirce dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu:
1. Ikon adalah tanda yang mengandung kemiripan rupa sehingga tanda itu mudah
2. Indeks adalah tanda yang memiliki keterkaitan fenomena atau eksistensial di antara
objeknya bersifat kongkret, aktual dan biasanya melalui suatu cara yang sekuensial
atau kausal.
39
3. Simbol, merupakan jenis tanda yang bersifat abriter dan konvesional sesuai
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa semiotika merupakan ilmu yang
mempelajari mengenai makna sebuah tanda dari suatu kejadian atau peristiwa dalam
kehidupan sehari-hari.
2.1.11 Representasi
diindra, dibayangkan atau dirasakan dalam bentuk fisik tertentu. Marcel Danesi, hal 3,
[13].
representasi. Lebih tepatnya, ini dapat di definisikan sebagai kegunaan dari ‘tanda-
tanda’ (gambar, suara, dan sebagainya) untuk menampilkan ulang sesuatu yang dicercap,
diindra, dibayangkan, atau dirasakandalam bentuk fisik. Hal ini bisa dicirikan sebagai
yang ada baiknya dalam bentuk material ataupun konseptual, dengan cara tertentu, yaitu
X = Y”.
mengkonstruksikan suatu tanda yang sudah dirasakah oleh panca indra, kemudian
dituangkan kembali ke dalam Bahasa yang mudah dipahami sebagai hasil pemikiran
manusia, sehingga dapat menghubungkan konsep dan ide-ide mengenai sesuatu tanda
40
Sedangkan menurut David Croteau dan William dalam Indiawan Seto W. Wibowo,
hal 149, [15], mengatakan bahwa, “representasi merupakan hasil dari suatu proses
Isi media bukan hanya pemberitaan tetapi juga iklan dan hal-hal lainnya, orang-
orang, kelompok, atau gagasan tertentu dapat direpresentasikan dengan berita, iklan, dan
program televisi. John Fiske merumuskan tiga proses yang terjadi dalam representasi
TABEL 2.1
PERTAMA REALITAS
Dalam bahasa tulis, seperti dokumen wawancara transkrip
KEDUA REPRESENTASI
Elemen tadi ditandakan secara teknis. Dalam bahasa tulis
sebagainya.
41
Semua elemen diorganisasikan dalam koheransi dan kode
Pada tahap pertama yaitu realitas. Dalam proses ini peristiwa atau ide dikonstruksi
sebagai realitas oleh media dalam bentuk Bahasa gambar yang pada umumnya
berhubungan dengan aspek seperti pakaian, lingkungan, ekspresi dan lain sebagainya.
perangkat teknis seperti Bahasa tulis, gambar, grafik, animasi dan lain-lain.
Pada tahap ketiga yaitu tahap ideologi. Dalam proses ini peristiwa-peristiwa
42
2.2 Kerangka Pemikiran
POLWAN (Polisi
Wanita)
Icon
43