Anda di halaman 1dari 22

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Dalam bab ini penulis akan menjelaskan teori – teori yang terkait dengan

penelitian ini untuk mendukung bukti perbandingan gaya moderator Tina Talisa dan Ira

Koesno dalam mengatur jalannya debat Pilgub DKI Jakarta 1 2017. Berikut teori – teori

yang terkait:

2.1.1 Program Televisi

Kata ”program” berasal dari bahasa Inggris programme atau program yang berarti

acara atau rencana. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk

memenuhi kebutuhan audiensnya. Menurut Morissan, hal 210, [1] mengatakan,

”program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia

mengikutinya”.

Dalam buku karya Morissan, hal 218-229, [1], program terbagi dalam dua jenis,

yaitu :

1. Program informasi

Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan

tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Program informasi

terbagi menjadi dua bagian besar yaitu :

a. Berita keras (hard news)

11
Hard news adalah segala informasi penting dan menarik yang harus segera

disiarkan oleh media penyiaran, karena sifatnya yang harus segera

ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audiens secepatnya. Hard news

disajikan dalam suatu program berita yang berdurasi mulai dari beberapa

menit saja hingga program berita yang berdurasi 30 menit, bahkan satu jam.

Hard news dibagi ke dalam beberapa berita yaitu :

1) Straight news. Yang berati ”langsung” (straight), maksudnya suatu berita

singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja

yang mencakup 5W + 1H (what, who, when, why, where, how) terhadap

suatu peristiwa yang diberitakan.

2) Feature. Yaitu berita ringan namun menarik. ”Menarik” maksudnya

informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan kekaguman, dan

sebagainya.

3) Infotainment. Berasal dari dua kata, yaitu information yang berarti

informasi dan entertainment yang berarti hiburan, namun infotainment

bukanlah berita hiburan atau berita yang memberikan hiburan.

Infotainment adalah salah satu bentuk hard news karena memuat

informasi yang harus segera ditayangkan.

b. Soft News (Berita Lunak)

Soft news adalah segala informasi yang penting dan menarik yang

disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat harus segera

ditayangkan. Program yang masuk ke dalam kategori soft news yaitu :

12
1) Current Affair. Yaitu ”persoalan kekinian”. Current affair adalah

program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita

penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan

mendalam.

2) Magazine. Diberin nama magazine karena topik atau tema yang disajikan

mirip dengan topik – topik atau tema yang terdapat dalam suatu majalah.

Magazine adalah program yang menampilkan informasi ringan namun

mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature dengan durasi

yang lebih panjang.

3) Dokumenter. Yaitu program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran

dan pendidikan namun disajikan dengan menarik.

4) Talk show. Yaitu program yang menampilkan satu atau beberapa orang

untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa

acara (host).

2. Program Hiburan

Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur

audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang termasuk

dalam kategori program hiburan yaitu :

a. Drama.

Kata ”drama” berasal dari bahasa Yunani ”dran” yang berarti bertindak atau

berbuat (action). Drama adalah pertunjukkan (show) yang menyajikan cerita

mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh)

yang melibatkan konflik dan emosi. Drama terbagi atas sinetron dan film.

13
1) Sinetron. Di negara lain disebut dengan opera sabun (soap opera atau

daytime serial) namun di Indonesia lebih populer dengan sebutan sinetron.

Sinetron merupakan drama yang menyajikan cerita dari berbagai tokoh

secara bersamaan.

2) Film. Film yang dimaksudkan disini adalah film layar lebar yang dibuat

oleh perusahaan – perusahaan film. Film baru bisa ditayangkan di televisi

setelah film tersebut tayang beberapa lama di bioskop – bioskop atau layar

lebar kemudian dibuat dalam VCD atau DVD setelah itu baru boleh

ditayangkan ke dalam televisi.

b. Permainan

Permainan merupakan suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah

orang baik secara individu ataupun kelompok yang saling bersaing untuk

mendapatkan sesuatu. Program ini terbagi atas tigas (3) jenis yaitu :

1) Quiz Show. Yaitu permainan yang dimana sejumlah peserta saling

bersaing untuk menjawab sejumlah pertanyaan.

2) Ketangkasan. Dalam permainan ini peserta harus menunjukkan

kemampuan fisik atau ketangkasannya untuk melewati suatu halangan

atau rintangan atau melakukan suatu permainan yang membutuhkan

perhitungan dan strategi.

3) Reality Show. Program ini menyajikan dimana suatu situasi konflik,

persaingan atau hubungan berdasarkan realitas sebenarnya.

14
c. Music Show

Music show adalah format acara televisi yang menyajikan pertunjukkan

musik dari satu atau banyak penyanyi dan pemain musik, diselenggarakan di

lokasi indoor ataupun outdoor, dimana produksi televisi harus menggunakan

sistem rekaman multikamera.

2.1.2 Program Talkshow

Program acara televisi yang menarik dan sekaligus sebagai program yang

mendidik bagi penonton adalah program talkshow. Program ini dikatakan mendidik

karena merupakan program yang menghadirkan narasumber sebagai pembicaraan dalam

hal meningkatkan wawasan bagi seseorang. Selain narasumber, daya tarik program

talkshow terletak pada topik permasalahan yang dibicarakan. Menurut Rusman Latief

dan Yusiatie Utud, hal 25, [10] menjelaskan ada tiga permasalahan menarik yang

dibicarakan, yaitu:

1. Masalah yang sedang menjadi pergunjingan di masyarakat yang hangat

dibicarakan

2. Masalah tersebut mengandung kontrofersi dan konflik diantara masyarakat.

3. Masalah tersebut menyangkut dengan kepentingan masyarakat banyak dan

masyarakat membutuhkan informasi serta jawaban yang jelas mengenai

permasalahan tersebut.

Selain topik permasalahan yang menarik dan narasumber yang ditunggu penonton,

modal utama kesuksesan sebuah program talkshow dalam memikat penonton tentu saja

15
pembawa acara atau presenter. Program talkshow ini akan menjadi menarik apabila

seorang presenter yang membawakan juga menarik dan tidak membosankan dengan

menggunakan joke ketika penonton sedang bosan.

Dalam perkembangannya, talk show terbagi dalam beberapa jenis. Seperti yang

telah dikutip dalam buku karya Andi Fachruddin, hal 154 [21], jenis program talk show

yaitu :

1. Talkshow News

Talkshow news merupakan program dialog yang dipandu oleh seorang

pembawa acara atau moderator atau host dengan beberapa narasumber sesuai

kebutuhan redaksi atau divisi current affair, yang membahas konten actual

berkaitan dengan hard news dari program berita suatu stasiun televisi atau isu

hangat yang sedang berkembang.

2. Talkshow Entertainment

Talkshow entertainmet adalah program dialog yang dipandu oleh seorang

pembawa acara atau moderator atau host yang umumnya sudah memiliki

ketenaran dengan beberapa narasumber sesuai konsep produser atau tim kreatif,

sedangkan konten yang dibahas segala sesuatu yang menjadi isu hangat dan

menarik atau marketable bagi departemen program stasiun televisi ataupun

production house.

3. Talkshow Sponsorship

Talkshow sponsorship adalah pogram dialog yang dipandu oleh seorang

pembawa acara atau moderator atau host dengan beberapa narasumber yang

16
mensponsori atau mem-blocking program sesuai konsep produser atau tim kreatif

atau pihak sponsor, dengan konten yang dibahas segala sesuatu yang merupakan

promosi komersial atau sosialisasi program kerja yang dikemas semenarik

mungkin atau marketable oleh departemen program stasiun televisi ataupun

production house sesuai permintaan sponsor utama.

Menurut Rusman Latief dan Yusiatie Utud, hal 25, [10] mengatakan
bahwa, “Untuk membuat program talkshow menjadi rileks dan menghibur,
sebaiknya program talkshow diiringi dengan dengan musik dengan seseorang atau
beberapa penyanyi yang bernyanyi secara live sebelum atau sesudah bummper in
atau out program atau lagu dan musik yang dijadikan selingan materi diskusi.”
Program wicara di televisi, atau biasa disebut the talk program. Menurut Fred

Wibowo, hal 67, [24] mengatakan “dalam program talkshow (the talk program) terdapat

empat jenis format, diantaranya:

1. Program Uraian Pendek atau Pernyataan (The talk program)


Ketika penonton menyaksikan acara televisi, pada saat itu muncul seorang
presenter (penyaji) menceritakan sesuatu yang menarik. Seorang presenter muncul
di tengah suatu program feature, di antara sajian acara musik, dan di awal suatu
acara sebagai pembukaan atau dalam suatu acara cerita yang menarik yang
disajikan secara khusus
2. Program Vox-pop Suara Masyarakat
Vox-pop kependekan dari vox populi dalam istilah indonesia sebagai “suara
masyarakat”. Artinya, suatu program yang mengetengahkan pendapat umum
tentang suatu masalah.
3. Program wawancara (interview)
Dalam hal ini terdapat dua macam wawancara, yaitu wawancara luar studio dan
wawancara di studio. Memproduksi program talkshow wawancara yang baik di
televisi merupakan suatu kerja keras, karena program itu memerlukan persiapan-
persiapan yang cukup banyak.
4. Program Panel Diskusi
Program talkshow Diskusi adalah program pembicaraan tiga orang atau lebih
mengenai suatu permasalahan. Dalam program ini masing tokoh yang diundang

17
dapat saling berbicara mengemukakan pendapat dan presenter bertindak sebagai
moderator yang kadang-kadang juga melontarkan pendapat atau membagi
pembicaraan.
Program talkhsow diskusi atau panel diskusi sebenarnya sebuah program yang
dapat memperkaya wawasan penonton akan suatu permasalahan.

2.1.3 Debat

Debat merupakan kegiatan adu argumentasi antara dua belah pihak atau lebih, baik

secara perorang maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan

perbedaan. Secara formal, debat banyak dilakukan dalam institusi legislatif seperti

parlemen, salah satunya debat pemilihan gubernur (pilgub).

Debat pemilihan gubernur (pilgub) merupakan salah satu upaya untuk

menyebarluaskan profil, visi dan misi, serta program kerja pasangan cagub kepada

masyarakat. Dengan adanya debat posisi kebijakan pasangan capres akan dapat

dielaborasi lebih dalam dan luas atas setiap tema yang didiskusikan.

Pada peraturan Komisi Pemilihan Umum nomor 16 tahun 2014 dikatakan bahwa

kegiatan debat dapat memberikan gambaran kepada masyarakat terutama pemilih agar

dapat menggunakan informasi dari debat tersebut sebagai salah satu pertimbangan dalam

menentukan pilihannya. Debat ini mengutamakan posisi moderator sebagai pengarah

proses debat. Pada peraturan Komisi Pemilihan Umum nomor 16 tahun 2014, BAB IV

pasal 22 ayat 2, menjelaskan bahwa debat dipandu oleh moderator dari kalangan

professional dan akademis yang mempunyai integritas tinggi, jujur, simpatik, dan tidak

memihak kepada salah satu pasangan calon. Dan, dalam teknis penyelengaraan,

diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penangung jawab. Debat ini

18
dapat mempengaruhi sikap para pemilih sesuai dengan hati nuraninya pada waktu

pemilihan umum. http://www.kpud-bantulkab.go.id/data/hal/0/10/14/92-peraturan-kpu-

no-16-tahun-2014-tentang-kampanye-pemilihan-umum-presiden-dan-wakil-presiden ,

[22].

2.1.4 Diskusi Panel

Kata diskusi berasal dari Bahasa Latin discutio atau discusum yang berarti bertukar

pikiran. Dalam Bahasa Inggirs digunakan kata discussion yang berarti perundingan atau

pembicaraan. Pada segi istilah, diskusi berarti perundingan atau bertukar pikiran tentang

suatu masalah untuk memahami, menemukan sebab terjadinya masalah, dan mencari

jalan keluarnya. Diskusi dapat dilakukan oleh dua sampai tiga orang, puluhan, dan

bahkan ratusan orang.

Salah satu macam diskusi, yaitu diskusi panel. Diskusi panel termasuk dalam

program talkshow. Program panel diskusi merupakan salah bentuk diskusi yang

direncanakan tentang suatu topik di depan para panelis yang biasanya terdiri dari empat

sampai lima orang dihadapan audien dipandu oleh moderator atau presenter sebagai

pemandu acara.

Menurut Joko Untoro, hal 258, [19] menjelaskan, “diskusi panel adalah diskusi

yang dilakukan oleh beberapa orang atau panelis dan moderator untuk membahas

permasalahan yang menjadi perhatian umum.” Diskusi panel sering dilakukan untuk

membahas situasi politik, masalah yang mempengaruhi masyarakat, dan topik akademik.

19
Daya tarik program talkshow diskusi atau panel diskusi, terletak pada topik

pembicaraan atau permasalahan yang dibicarakan. Selain permasalahan yang menarik,

program talkshow diskusi panel juga harus menghadirkan tokoh yang menarik. Selain

itu, program ini juga akan menarik apabila presenter yang membawakan dan

memoderatori program ini menarik dan mampu mengimbangi pembicaraan para tokoh.

“Dalam program ini suatu permasalahan dilihat dari bidang yang berbeda
oleh sejumlah ahli, narasumber, atau tokoh yang menguasai bidang sendiri-sendiri.
Kemudian, presenter akan mewakili penonton mengajukan pertanyaan kepada
narsumber sesuai dengan bidang masing-masing mengenai permasalahan tersebut.
Boleh juga presenter membandingkan atau mengkonfrontasikan pendapat dari
narasumber, apabila program tersebut bukan interaktif. Pada akhir program
talkshow diskusi panel, presenter menyampaikan pula resume dan kesimpulan dari
apa yang dibicarakan”. Fred Wibowo, hal 83, [24]
Kunci utama dari kesuksesan program ini adalah kemampuan moderator dalam hal

ini presenter dalam mengendalikan dan menjaga pembicaraan agar tetap segar, dan

presenter yang tidak menguasai permasalahan dalam program acara semacam ini hanya

akan menurunkan suasana, membuat acara tidak hidup dan membosankan.

2.1.3 Gaya Komunikasi

Manusia sebagai individu memiliki karakter dan gaya komunikasi yang berbeda-

beda. Gaya komunikasi (communication style) didefinisikan sebagai seperangkat

perilaku antarpribadi yang terspesialisasi digunakan dalam suatu situasi tertentu. Gaya

komunikasi merupakan cara penyampaian dan gaya bahasa yang baik. Gaya yang

dimaksud sendiri dapat bertipe verbal yang berupa kata-kata atau non verbal berupa

vokalik, bahasa badan, penggunaan waktu, dan penggunaan ruang dan jarak. Gaya

20
komunikasi sangat penting dan bermanfaat karena akan memperlancar proses

komunikasi dan menciptakan hubungan yang harmonis.

Gaya komunikasi dipengaruhi situasi, bukan kepada tipe seseorang, gaya

komunikasi bukan tergantung pada tipe seseorang melainkan kepada situasi yang

dihadapi. Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi

yang dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu dalam situasi yang

tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan, bergantung pada

maksud dari pengirim dan harapan dari penerima.

Komunikasi asertif adalah gaya individu dalam komunikasi yang dengan jelas

menyatakan pendapat dan perasaan, dan dengan tegas membela hak-hak dan kebutuhan

pribadi tanpa melanggar hak orang lain. Selain itu gaya yang digunakan dipengaruhi

oleh banyak faktor, gaya komunikasi adalah sesuatu yang dinamis dan sangat sulit untuk

ditebak. Menurut Hariyana er.al, hal 14, [11], gaya komunikasi yang akan dijadikan

acuan adalah sebagai berikut:

5. Gaya Komunikasi Mengendalikan (The Controlling Style)

Gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, ditandai dengan adanya satu

kehendak atau maksud untuk membatasiu, memaksa, dan mengatur perilaku.

Pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya

komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one way

communication.

6. Gaya Komunikasi Dua Arah (The Equalitarian Style)

21
Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. The

equalitarian style of communication ini ditandai dengan adanya berlakunya arus

penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah

(two-way traffic of communication)

7. The Structuring Style

Gaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan-pesan verbal secara

tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan,

penjadwalan tugas, dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan

(sender) lebih member perhatian kepada keinginan untuk mempengaruhi orang lain

dengan jalan berbagai informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan,

dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut.

8. The Dynamic Style

Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena

pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya

berorientasi pada tindakan (action-oriented). The dynamic style of communication

ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawa

para wiraniaga (salesmen atau saleswomen). Tujuan utama gaya komunikasi yang

agresif ini adalah menstimulasi atau meransang pekerja atau karyawan untuk

bekerja dengan lebih cepat dan lebih baik.

9. The Relinguishing Style

22
Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran,

pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk member perintah,

meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan

mengontrol orang lain.

10. The Withdrawal Style

Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak

komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini

untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun

kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.

Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa gaya komunikasi

merupakan suatu perilaku yang timbul akibat situasi tertentu. Gaya komunikasi berperan

penting untuk membawakan suatu program acara televisi. Terutama pembawa acara atau

presenter yang membawakan program acara.

2.1.4 Presenter

Presenter adalah orang yang membawakan dan menyampaikan suatu materi yang

bertujuan untuk memberikan informasi kepada audiens dan memungkinkan adanya

dialog. Istilah presenter memiliki arti seorang yang membawakan dan menyampaikan

informasi, atau narasi dalam sebuah program acara televisi. Seperti program acara

talkshow, game show, acara musik, infotainment, acara olahraga, dan reality show.

“Pembawa acara (host), pembaca berita (presenter) atau sering juga disebut
dengan anchor, menjadi citra bagi stasiun televisi. Banyak orang yang lebih suka
memilih program informasi pada stasiun televisi tertentu karena alasan pembawa
acaranya. Kredibilitas presenter dapat menjadi aset penting suatu staisun televisi”.
Morissan, hal 112, [1].

23
Presenter atau host berperan penting dalam membawakan acara dan bertanggung

jawab dalam bertugas membawakan acara. Dalam tayangan acara televisi, host atau

presenter menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan oleh produsen acara televisi.

Menurut Askurifai Baksin, “host adalah orang yang memegang sebuah acara tertentu”.

Askurifai Baksin, hal 155, [3].

Dalam dunia penyiaran televisi, dikenal dua jenis, yaitu:

1. Presenter berita (news presenter)

Presenter yang bertugas membacakan sebuah berita, tidak terlibat dalam proses

peliputan serta penentu sebuah berita. Pembaca berita (news presenter atau penyaji

berita) atau sering disebut dengan anchor.

2. Presenter acara (non-news)

Presenter yang bertugas membawakan sebuah program acara, namun tidak terlibat

dalam konsep. Acara yang dibawakan seperti presenter musik, infotainment, dan

kuis.

2.1.5 Moderator

Moderator adalah orang yang memimpin, mengatur, memandu jalannya diskusi

dalam forum acara yang dianggap resmi, misalnya acara debat, seminar, workshop.

Moderator menjadi penengah dan mengatur jalannya pembicaraan. Moderator memiliki

beberapa tugas yang harus dilaksanakan dengan baik agar pelaksanaan diskusi atau

debat berjalan dengan baik. Teori tentang moderator “......................................”

Untuk memastikan tugas berjalan dengan sukses, seorang moderator harus

mempersiapkan langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum dan pada saat acara,

sebagai berikut:

24
1. Persiapan sebelum acara

a. Cari informasi tentang narasumber

Ini adalah hal pertama yang harus dilakukan oleh seorang moderator untuk

mencari tahu siapa narasumber yang akan menjadi pembicara. Mulai dari

apa profesi utama mereka, apa saja karya mereka, dan aktivitas apa yang

saat ini mereka lakukan.

b. Pelajari materi yang akan disampaikan oleh narasumber

Setelah mengetahui informasi tentang narasumber, selanjutnya mempelajari

materi apa yang akan disampaikan. Tujuannya agar tahu bagaimana

memberikan pengantar yang tepat sebelum narasumber berbicara.

c. Pelajari urutan acara secara menyeluruh dan durasi waktu

d. Persiapkan senjata perang

Senjata perang yang dimaksud antara lain, alat tulis, formulir profil

narasumber.

e. Persiapkan draf yang akan dibicarakan

Tujuan membuat draf ini agar memiliki rules yang jelas pada saat

moderator berbicara didepan, jadi tidak asal bicara tanpa runtutan yang

jelas dari apa yang akan disampaikan.

f. Memilih pakaian yang akan dikenakan

Dalam pemilihan pakaian menjadi salah satu yang tidak kalah penting.

Seorang moderator harus memikirkan pakaian yang sesuai dengan situasi

seminar, maupun diskusi.

2. Pelaksaan tugas pada saat acara

25
a. Melakukan koordinasi dengan panitia

Tujuannya untuk mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam sebuah

acara, dan untuk menyambut narasumber atau pembicara.

b. Bangun komunikasi dengan narasumber

Saat narasumber sudah datang, segera sambut mereka dan perkenalkan diri

bahwa anda adalah moderator yang akan memandu acara. Lalu, konfirmasi

formulir profil pembicara dan pastikan narasumber mengetahui durasi waktu

acara.

c. Buka sesi pertanyaan untuk narasumber

d. Atur jalannya diskusi atau tanya jawab

Tugas disini sangat penting karena lancar dan tidaknya kegiatan diskusi atau

tanya jawab sangat dipengaruhi bagaimana moderator memimpinnya.

e. Tutup sesi dengan kesimpulan

Setelah kegiatan diskusi selesai, moderator segera menutup sesi dengan

memberika resume dari kesimpulan acara.

https://www.ronapresentasi.com/cara-menjadi-moderator-seminar/, [23]

2.1.5.1 Perbedaan Presenter dan Moderator

2.1.5 Semiotika

Guna memenuhi kebutuhan berinteraksi untuk mengadakan kontak dengan realitas

lingkungannya, maka digunakanlah bahasa dalam komunikasi manusia, baik bahasa

26
verbal maupun non verbal. Sebagai bentuk pesan yang digunakan oleh manusia, bahasa

verbal dan non verbal menggunakan lambang atau simbol.

Semiotika dapat diartikan pula sebagai tanda. Semiotika digunakan sebagai

pendekatan untuk menganalisis media dengan asumsi bahwa media itu sendiri

dikomunikasikan melalui seperangkat tanda. Seperti yang dijelaskan oleh ahli

semiotika, Umberto Eco ‘tanda sebagai suatu kebohongan dan dalam tanda ada sesuatu

yang tersembunyi dibaliknya dan bukan merupakan tanda itu sendiri’. Indiawan Seto

Wahyu Wibowo, hal 9, [8].

Penuturan lain mengenai semiotika disampaikan oleh Morissan dalam bukunya,

yaitu:

“semiotika adalah studi mengenai tanda (signs) dan simbol yang


merupakan tradisi penting dalam pemikiran tradisi komunikasi. Tradisi semiotika
mencakup teori utama mengenai bagaimana tanda mewakili objek, ide, situasi,
keadaan, perasaan, dan sebagainya yang berada diluar diri. Studi mengenai tanda
tidak saja memberikan jalan atau cara mempelajari komunikasi, tetapi juga
memiliki efek besar pada hampir setiap aspek (perspektif) yang digunakan dalam
teori komunikasi”. Morissan, hal 32, [..]
Dalam buku Nawiroh Vera, hal 4, [12], berdasarkan lingkup pembahasannya

semiotika dibedakan atas tiga macam, yaitu:

1. Semiotika Murni (pure), membahas tentang dasar filosofis semiotika, yaitu

berkaitan dengan metabahasa, dalam arti hakikat bahasa secara universal.

2. Semiotika Deskriptif (descriptive), adalah lingkup semiotika yang membahas

tentang semiotika tertentu.

27
3. Semiotika Terapan (applied), adalah lingkup semiotika yang membahas tentang

penerapan semiotika pada bidang atau konteks tertentu.

Dari beberapa definisi diatas, disimpulkan bahwa pengertian semiotika merupakan

sebuah studi mengenai tanda. Tanda tersebut dapat mewakili objek, ide, situasi, keadaan,

perasaan, dan sebagainya yang berada diluar diri. Semiotika juga membahas mengenai

bagaimana masyarakat memproduksi makna dalam sebuah sistem komunikasi sehingga

dari sebuah tanda akan mempresnetasikan sesuatu hal yang melibatkan persepsi dari

setiap pelaku komunikasi.

Setelah mengetahui beberapa macam tentang semiotika, dalam semiotik terdapat

beberapa tokoh semiotika. Menurut Nawiroh Vera, hal 18, [12], dalam bukunya

menjelaskan tentang para tokoh sebagai berikut :

1. Ferdinand de Saussure

Tanda atau simbol (termasuk bahasa) bersifat arbitari, yaitu tergantung pada

impuls (rangsangan) maupun pengalaman personal pemakainya.

f. Roland Barthes

Bahasa merupakan sebuah sistem tanda yang mencerminkan asumsi-asumsi

dari masyarakat tertentu dalam waktu tertentu. Barthes menggunakan teori

significant-signifie yang dikembangkan menjadi teori tentang metabahasa dan

konotasi.

g. Charles Sanders Pierce

28
Tanda adalah sesuatu yang dikaitkan pada seseorang untuk sesuatu dalam

beberapa hal atau kapasitas. Tanda menunjuk pada seseorang, yakni, menciptakan

dibenak orang tersebut sesuatu tanda yang setara, atau suatu tanda yang lebih

dikembangkan. Tanda yang diciptakannya dinamakan interpretant dari tanda

pertama. Nawiroh Vera, hal 18, [12].

Berdasarkan pengertian tanda dari beberapa tokoh diatas, penelitian ini

menggunakan teori semiotika dari Charles Sanders Pierce. Berikut ini merupakan

penggambaran pemikiran Charles Sanders Pierce melalui segitiga makna.

GAMBAR 2.1

SEGITIGA ELEMEN MAKNA MENURUT CHARLES SANDERS PIERCE

Sign

Interpretant Object

Sumber: Nawiroh Vera, hal 22, [12]

GAMBAR 2.2

KATEGORI TIPE TANDA MENURUT PIERCE

Ikon

29
Indeks Simbol
Sumber: Burhan Bugin, hal 176, [13]

Pada penelitian ini tanda yang muncul akan dianalisis berdasarkan tanda, objek,

dan interpretant melalui ikon, indeks, dan simbol yang dipaparkan oleh Charles Sanders

Pierce. Menurut Nawiroh Vera, hal 24, [12] tanda menurut Charles Sanders Pierce

dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu :

1. Ikon

Ikon adalah tanda yang menyerupai benda yang diwakilkan atau suatu tanda yang

menggunakan kesamaan atau ciri-ciri yang sama dengan apa yang dimaksudkan.

Ikon juga dapat terdiri atas kata-kata onomatope, gambar (diagram, bagan, dan

lain-lain).

2. Indeks

Indeks adalah suatu tanda mempunyai kaitan atau kedekatan dengan apa yang

diwakilinya. Misalnya tanda asap dengan api, tiang penunjuk jalan, tanda

penunjuk angin, dan sebagainya.

3. Simbol

Simbol adalah suatu tanda, dimana hubungan tanda dan denotasinya ditentukan

oleh suatu peraturan yang berlaku umum atau ditentukan oleh suatu kesepakatan

bersama (konvensi).

30
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa semiotika merupakan

ilmu yang mempelajari bagaimana mengkaji tanda dari suatu kejadian atau peristiwa

dalam kehidupan sehari-hari.

31
2.2 Kerangka Pemikiran

DEBAT PILGUB DKI


JAKARTA 1 2017

MODERATOR TINA
TALISA

MODERATOR IRA
KOESNO

GAYA MODERATOR

IKON
SEMIOTIKA CHARLES
SANDERS PIERCE INDEKS

SIMBOL

PERBANDINGAN GAYA MODERATOR TINA


TALISA DAN IRA KOESNO DALAM
MENGATUR JALANNYA DEBAT PILGUB
DKI JAKARTA 1

32

Anda mungkin juga menyukai