Anda di halaman 1dari 25

Ahmad Yusuf Rozak 121160103

Mazmur Hasiholan Purba 121160115

Proposal Prarancangan Pabrik Kimia


Dhipenil Amin Dari Anilin
Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

BAB I

PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Pembangunan dibidang industri kimia di Indonesia semakin pesat
perkembangannya. Hal ini dibuktikan dengan telah didirikannya beberapa
pabrik kimia di Indonesia. Kegiatan pengembangan industri kimia di
Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan nasional dalam
memenuhi kebutuhan dalam negeri akan bahan kimia dan juga sekaligus
ikut memecahkan masalah ketenagakerjaan.
Diphenylamine (DPA) atau N- phenylbenzenamine adalah salah
satu bahan kimia yang harus didatangkan dari luar negeri untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri. Hal ini dikarenakan Indonesia belum memiliki
pabrik yang memproduksi diphenylamine. Berdirinya pabrik
diphenylamine di Indonesia diharapkan akan mengurangi ketergantungan
terhadap produk impor, tidak hanya produk diphenylamine saja, melainkan
produk-produk lain yang juga menggunakan diphenylamine sebagai bahan
baku sehingga dapat memacu pertumbuhan industri hilir lain yang
berhubungan atau menggunakan produk diphenylamine itu sendiri dan
sasaran pembangunan dimana terbukanya lapangan kerja baru dapat
terealisasi.
Diphenylamin dapat dibuat dengan beberapa proses antara lain
adalah Kondensasi katalitik anlinin yaitu proses yang terdiri dari
kondensasi anilin dengan adanya katalis. Kemudian dapat dibuat juga dari
proses Konversi fase uap Anilin yang menggunakan katalis padat,katalis
yang umum digunakan adalah aluminium oksida murni atau titanium
oksida. Ketiga,diphenylamine dapat dibuat dari proses mereaksikan fenol
dan amonia dimana fenol dan amonia akan bereaksi dengan cepat
membentuk anilin in situ,disirkulasikan secara keseluruhan pada
system,mengkontakan dan mereaksikan secara katalitik dengan fenol atau
dengan sebagian anilin untuk membentuk diphenylamine.

Ahmad Yusuf Rozak 121160103


Mazmur Hasiholan Purba 121160115
Ahmad Yusuf Rozak 121160103
Mazmur Hasiholan Purba 121160115

Proposal Prarancangan Pabrik Kimia


Dhipenil Amin Dari Anilin
Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

1. Kegunaan Produk
Diphenylamine merupakan turunan diarylamines yang
banyak dikomersialkan secara signifikan. Pemanfaatan
diphenylamine dalam dunia industri antara lain:

 Stabilizer, serta antioksidan untuk karet dan minyak pelumas,

 Inhibitor polimerisasi

 Indikator redoks

 Intermediet dye, warna fotografi, dan obat.

Kegunaan diphenylamine banyak digunakan dalam


industry-industri yang ada Indonesia antara lain adalah P.T Bakrie
Sumatra Plantations bermarkas di Jakarta yang memproduksi karet
alam yang ada di Indonesia, P.T Perkebunan Nusantara III yang
berada di Sumatera Utara penghasil karet bermutu tinggi, P.T
Aswindo Jaya Sentosa yang berada di kota Cimahi bergerak dalam
bidang produksi dan pengolahan tekstil.

2. Ketersediaan Bahan
Baku Bahan baku utama dalam memproduksi
diphenylamine adalah anilin yang dapat diperoleh dari China.
Katalis yang digunakan adalah alumina aktif (Al2O3). Kebutuhan
bahan baku dan katalis masih harus diimpor dari luar negeri. Anilin
dapat diperoleh dari Anhui Eapearl Chemical dan Shandong
Shidashenghua Chemical Group dengan harga rata-rata $1,1/kg.
Sedangkan katalis dapat diperoleh dari Gongyi Beishankau
Hongchang Factory dengan harga $0,7/kg.

II. Kapasitas Rancangan


Untuk mencukupi kebutuhan di dalam negeri, diphenylamine
masih diimpor dari berbagai negara karena hingga saat ini di Indonesia
belum terdapat pabrik yang memproduksi diphenylamine. Berdasarkan

Ahmad Yusuf Rozak 121160103


Mazmur Hasiholan Purba 121160115
Ahmad Yusuf Rozak 121160103
Mazmur Hasiholan Purba 121160115

Proposal Prarancangan Pabrik Kimia


Dhipenil Amin Dari Anilin
Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

U.S. International Trade Commissions’s Synthetic Organic Chemicals,


Production, and Sales, ada 3 pabrik di dunia yang menghasilkan
diphenylamine yaitu Rubicon, Inc, Aristech Chemical Corp., dan Uniroyal
Chemical Co. Indonesia sendiri mengimpor diphenylamine dari Korea,
Taiwan, Kanada, India, Jepang, Cina, dan Jerman (BPS, 2020).

Tabel 1.1 Data Pabrik Penghasil Diphenylamine di dunia

Pabrik Kapasitas
(Ton/Tahun)
Jiangsu Feiya Chemical Industry Co.,Ltd. (Cina) 30.000
Sigma-Aldrich (Canada) 46.000
KH Boddin GmbH (Jerman) 65.000
Jinan Haohua Industry Co.,Ltd. (Cina) 55.000
Hangzhou J&H Chemical Co., Ltd. (Cina) 105.000
Aristech Chemical Corp., 120.000
Uniroyal Chemical Co. 115.000
Sumber : ICIS,2020

Tabel. 1.2. Data Impor Diphenylamine Indonesia


No Tahun Impor (Ton/Tahun)
1 2019 71.463
2 2018 43.555
3 2017 63.613
4 2016 59.184
5 2015 66.304

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2020

Dari Grafik dibawah dapat diperkirakan kebutuhan impor


diphenylamine pada tahun 2025 dengan persamaan regresi linier.
Menggunakan persamaan garis lurus: y = ax + b
Dimana diperoleh:

Ahmad Yusuf Rozak 121160103


Mazmur Hasiholan Purba 121160115
Ahmad Yusuf Rozak 121160103
Mazmur Hasiholan Purba 121160115

Proposal Prarancangan Pabrik Kimia


Dhipenil Amin Dari Anilin
Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

a = -531,1
b = 1.00E+06
80000
70000
Jumlah Impor (ton/tahun)

60000 f(x) = − 531.1 x + 62948.2


R² = 0.01
50000
40000
30000
20000
10000
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Tahun

Gambar II.1. Grafik kebutuhan (impor) diphenylamine Indonesia.

Dengan persamaan regresi linier di atas dapat diperkirakan


kebutuhan diphenil amin sebesar ±75.477,5 ton/tahun pada tahun 2025.
Sehingga pabrik diphenilamine akan didirikan di Indonesia dengan
kapasitas produk 80.000 ton/tahun dengan harapan bisa memenuhi
kebutuhan dalam negeri dan berpeluang mengekspor ke berbagai negara.

A. Ketersediaan bahan baku.


Bahan baku produksi diphenylamine adalah anilin dengan
bantuan katalis Alumina Aktif (Al2O3). Anilin diperoleh dari Anhui
Eapearl Chemical dan Shandong Shidashenghua Chemical Group
yang dapat memproduksi anilin 60.000 ton/tahun dan katalis
diperoleh dari Gongyi Beishankau Hongchang Factory.
B. Kapasitas pabrik yang sudah ada
Di Indonesia belum terdapat pabrik diphenylamine, sehinga
pabrik ini sangat layak untuk didirikan. Dengan memperhatikan
kedua hal di atas, maka dalam perancangan pabrik diphenylamine

Ahmad Yusuf Rozak 121160103


Mazmur Hasiholan Purba 121160115
Ahmad Yusuf Rozak 121160103
Mazmur Hasiholan Purba 121160115

Proposal Prarancangan Pabrik Kimia


Dhipenil Amin Dari Anilin
Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

ini dipilih kapasitas 80.000 ton/tahun dengan pertimbangan antara


lain:
a. Prediksi kebutuhan dalam negeri akan diphenylamine pada
tahun 2020 adalah sebesar 75.477,5ton sehingga kebutuhan
dalam negeri terpenuhi.
b. Dari aspek bahan baku, kebutuhan akan aniline dan Al 2O3
dapat tercukupi dengan baik.
c. Dapat merangsang berdirinya industri-industri kimia yang
menggunakan bahan baku diphenylamine.
d. Dapat memperluas lapangan kerja.

III. Tinjauan Pustaka


Diphenylamine mempunyai bentuk padatan berwarna putih dan
mudah larut dalam aseton, etil alkohol, methanol, dan eter. Diphenylamine
mempunyai rumus molekul (C6H5)2NH dan mempunyai nama lain N-
Phenylbenzene Amine. Diphenylamine pertama kali ditemukan oleh
Hofman pada tahun 1863 dengan destilasi destruktif dari triphenilmetane
(Kirk& Othmer, 4thed).

1. Proses-Proses Reaksi Pembuatan Diphenylamine Proses-proses


untuk membuat diphenylamine adalah sebagai berikut:
a) Konversi Fase Uap Anilin.
Konversi fase uap anilin ke diphenylamine melalui
katalis padat telah dipelajari secara ekstensif. Pada
umumnya, katalis yang digunakan adalah aluminium oksida
murni atau titanium oksida, disiapkan dalam kondisi
khusus. Promotor, seperti kromit tembaga, nikel klorida,
asam phosporic, dan amonium fluorida, juga
direkomendasikan. konversi anilin sebesar 93% dan yield
sebesar 95% Persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut:
Al2O3

Ahmad Yusuf Rozak 121160103


Mazmur Hasiholan Purba 121160115
Ahmad Yusuf Rozak 121160103
Mazmur Hasiholan Purba 121160115

Proposal Prarancangan Pabrik Kimia


Dhipenil Amin Dari Anilin
Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

2C6H5NH2 (g) (C6H5)2NH(g) + NH3(g)

Tekanan yang disarankan tidak boleh kurang dari 40 psig ,


dan tekanan maksimum mencapai 150 psig, suhu dijaga pada suhu
450-500oC, dan tekanan dijaga pada tekanan 50-150 psig ( United
States Patent. 3,118,944)

b) Mereaksikan Fenol dan Amonia


Fenol dan amonia bereaksi dengan cepat
membentuk anilin in situ, dimana disirkulasikan secara
keseluruhan pada sistem, mengkontakan dan mereaksikan
secara katalitik dengan fenol atau, dengan sebagian anilin
yang sudah ada, untuk membentuk diphenylamine secara
kinetik dengan reaksi yang lebih lambat. Dengan
memvariasikan rasio dan banyaknya umpan fenol dan
amonia, bersamaan dengan sejumlah anilin, fenol, dan/atau
amonia yang direcycle, rasio produk akhir dari DPA/anilin
dapat diperoleh hanya dari fenol-amonia sebagai umpan
masukan dan menggunakan sebuah sistem reaktor single.
Suhu reaksi 370oC dan tekanan 220 psig Persamaan reaksi
yang terjadi adalah sebagai berikut:
C6H5OH(g) + NH3(g) C6H5NH2(l) + H2O(l)…...… (1)
C6H5NH2(l) + C6H5OH(l) (C6H5)2NH(l) +H2O(l)……. (2)
Persamaan reaksi menjadi:
2C6H5OH(l) + NH3(l) (C6H5)2NH(l) + 2H2O(l).… (3)
Katalis yang digunakan adalah katalis padat alumina
gel. Konversi phenol sebesar 95-98% dan selektivitas
diphenylamine sebesar 93% (United States Patent.
4,480,127).

Ahmad Yusuf Rozak 121160103


Mazmur Hasiholan Purba 121160115
Ahmad Yusuf Rozak 121160103
Mazmur Hasiholan Purba 121160115

Proposal Prarancangan Pabrik Kimia


Dhipenil Amin Dari Anilin
Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

2. Pemilihan Proses
a) Tinjauan Ekonomi
Tinjauan ekonomi ditujukan untuk melihat potensial
ekonomi yang diperoleh dari setiap reaksi yang ada untuk
memproduksi diphenylamine.
Tabel 1.3. Harga bahan baku dan produk.
Komponen Harga BM
(US$/Kg) (Kg/Kmol)
Diphenylamin 15 169
Phenol 10 94
Amonia 1 17
Anilin 10 93
Sumber : Alibaba.com
a. Konversi Fase Uap Anilin

Al2O3
2C6H5NH2 (g) (C6H5)2NH(g) + NH3(g)

PE =∑ [ Harga Bahan/kg x BM Bahan x mol Bahan]produk -∑ [ Harga


Bahan/kg x BM Bahan x mol Bahan]reaktan

PE = [ (169 x 15 x 1) + (17 x 1 x 1)] – [(2 x 93 x 10)]

= [2552] – [1860] = US$692 / Kmol produk

b. Reaksi Fenol dan Amonia


2C6H5OH(l) + NH3(l) (C6H5)2NH(l) + 2H2O(l)
PE =∑ [ Harga Bahan/kg x BM Bahan x mol Bahan]produk -∑ [ Harga
Bahan/kg x BM Bahan x mol Bahan]reaktan

PE = [ (169 x 15 x 1)] – [(94 x 10 x 2) + (17 x 1 x 1)]

= [2535] – [1897] = US$638 / Kmol produk

Ahmad Yusuf Rozak 121160103


Mazmur Hasiholan Purba 121160115
Ahmad Yusuf Rozak 121160103
Mazmur Hasiholan Purba 121160115

Proposal Prarancangan Pabrik Kimia


Dhipenil Amin Dari Anilin
Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

3. Tinjauan Proses
Perbandingan dari beberapa proses pembuatan
diphenylamine dapat dilihat pada tabel 2.8 di bawah ini.
Tabel 1.4. Perbandingan dari Beberapa Proses Pembuatan Diphenylamine.

No Tinjauan Proses
Konversi Fase Uap Reaksi Fenol dengan
Anilin Amonia
1 Konversi X= 93% (*) X= 95% (**)
Produk Y= 95 % (**) S = 93% (*)
2 Katalis Activated Gel Alumina (*)
Aluminium Oxide
(**)
3 Temperatur 450 oC(*) 370 oC (**)
4 Tekanan 100 p.s.i.g (**) 220 p.s.i.g (*)
5 Tinjauan Reaksi eksotermis Reaksi eksotermis
termodinamika dan berlangsung dan berlangsung
spontan (**) spontan (**)
6 Potensial Ekonomi US$692 / Kmol US$638 / Kmol
produk (**) produk(*)
7 Kelebihan Yield tinggi (*) Konversi dan
selektivitas tinggi
(**)
8 Kerugian Suhu operasi tinggi Dibutuhkan tekanan
dan terbentuknya tinggi untuk menjaga
kokas pada katalis fase liquid (*)
(**)
Jumlah 15 13

Keterangan: (*) = cukup


(**) = baik

Ahmad Yusuf Rozak 121160103


Mazmur Hasiholan Purba 121160115
Ahmad Yusuf Rozak 121160103
Mazmur Hasiholan Purba 121160115

Proposal Prarancangan Pabrik Kimia


Dhipenil Amin Dari Anilin
Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Dalam prarancangan pabrik diphenylamine ini dipilih


proses kedua,yaitu Konversi Fase Uap Anilin untuk memperoleh
produk utama diphenylamine karena:
1. Bahan baku yang digunakan hanya anilin
2. Tidak diperlukan peralatan tahan korosi
3. Tidak membutuhkan peralatan operasi yang banyak
4. Katalis dapat diregenerasi
4. Mekanisme Reaksi
Proses Mekanisme reaksi saat komponen A teradsorbsi oleh katalis
A+σ Aσ (Adsorption)

Aσ + A Bσ + C (Surface Reacton)

Bσ B+σ (Desorption)

Tekanan operasi adalah 6,8 atm. Diketahui laju reaksi mengikuti


persamaan :

k 1. Ka2 Pa2
ra = (Indian Institute of Technology,Volume 64,1986)
(1+ KaPa)2

Tabel 1.5 Data kinetika dalam berbagai suhu

Temperatur oC Rate Constant (k1 x 107) Rate Constant (KA x 109)


370 0.428 0.7853
383 0.9956 1.5894
404 1.4773 2.3033
426 2.778 4.0469
(The Canadian Journal of Chemical Engineering)

Dimana :
T=K
R = 8.314 x 10-3 KJ·K−1 ·mol−1
k1 = konstanta laju reaksi permukaan (kmol/ detik.kg katalis)
KA = konstanta laju adsorbsi (kmol/ detik.kg katalis.kPa)
rA = kecepatan reaksi, kmol/ detik.kg katalis
Pa = Tekanan parsial anilin (kPa)
Ea1= Energi Aktivasi (9220 kJ/kmol)

Ahmad Yusuf Rozak 121160103


Mazmur Hasiholan Purba 121160115
Ahmad Yusuf Rozak 121160103
Mazmur Hasiholan Purba 121160115

Proposal Prarancangan Pabrik Kimia


Dhipenil Amin Dari Anilin
Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Eaa= Energi Aktivasi (6800 kJ/kmol)


dengan Konversi sebesar 93% (Kirk Orthmer, 4thed)
5. Tinjauan Termodinamika
a) Panas Pembentukan Standar (H°f)

Tinjauan dari segi termodinamika adalah untuk


mengetahui apakah reaksi tersebut melepaskan panas
(eksotermis) atau memerlukan panas (endotermis) dan juga
untuk mengetahui apakah reaksi berjalan searah
(irreversible) atau bolak-balik (reversible).

∆HR(T) = ∆Hreaktan + ∆HR⁰(298K) + ∆Hproduk

Jika ∆HR(T) reaksi berharga negatif maka reaksi akan


bersifat eksotermis, sebaliknya jika berharga positif reaksi
akan bersifat endotermis.

ΔHR(T)

Reaktan Produk
T= 723K T= 773K

ΔH1 ΔH2

ΔH298

Perhitungan ∫ Cp dT dan data Cp untuk masing-masing komponen:

Dengan Rumus Cp = A+BT+CT2+DT3+ET4 (joule/mol K)

Ahmad Yusuf Rozak 121160103


Mazmur Hasiholan Purba 121160115
Ahmad Yusuf Rozak 121160103
Mazmur Hasiholan Purba 121160115

Proposal Prarancangan Pabrik Kimia


Dhipenil Amin Dari Anilin
Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Table 1.5. Data Cp masing-masing komponen

Komponen A B C D E

C6H5NH2 -22,381 5.731E-01 -4.565E-04 1,841E-07 -2,987E-011

(C6H5)2NH -119,401 1,3060 -1,22E-03 5,876E-07 -1,145E-10

NH3 33,933 -1,26E-02 8,89E-05 -7,18E-08 1,86E-11

(Yaws, 1999)

Penentuan sifat reaksi eksotermis atau endotermis


dapat ditentukan dengan perhitungan panas pembentukan
standart (H°f) pada P = 1 atm dan T = 298 K. Pada proses
pembentukan diphenylamine terjadi pada reaksi sebagai
berikut:
Al2O3
2C6H5NH2 (g) (C6H5)2NH(g) + NH3(g)

Harga ΔH°f masing-masing komponen pada suhu


298,15 K dapat dilihat pada Tabel 5.2. sebagai berikut:
Tabel 1.6. Harga ΔH°f Masing-masing Komponen
Komponen Harga ΔH°f (kJ/mol)
C6H5NH2 86,86
(C6H5)2NH 202
NH3 -45,90
(Yaws, 1999)
ΔH°f 298.15K = ΔH°f produk – ΔH°f reaktan
= (ΔH°f (C6H5)2NH+ H°f NH3) – ΔH°f C6H5NH2
= [202 + (-45,90)] – [2 x 86,86]
= - 17,86 kJ/mol
Karena harga ΔH°f 298.15K negatif, maka reaksi
bersifat eksotermis.
Reaksi:
Al2O3

Ahmad Yusuf Rozak 121160103


Mazmur Hasiholan Purba 121160115
Ahmad Yusuf Rozak 121160103
Mazmur Hasiholan Purba 121160115

Proposal Prarancangan Pabrik Kimia


Dhipenil Amin Dari Anilin
Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

2C6H5NH2 (g) (C6H5)2NH(g) + NH3(g)


 Panas pembentukan reaktan (ΔH1)
ΔH1 = n Cp dT

∫ Cp dT = ∫ A+ BT + CT 2+ DT 3+ ET 4 dT J/mol. K
T2
2 3 4
= ∫ A+ BT + CT + DT + ET dT J/mol. K
T1

T1 = 450oC = 723 K
T2 = 25oC = 298 K
298
2 3 4
Cp C6H5NH2 = ∫ A + BT +CT + DT + ET dT
723

298
−1
=∫ (−22,381)+5.731.10 T +¿ ¿
723

5.731.10 −1 2 1,841.10
{−22,381 T + T +(−4.565 .10−4 ¿T 3 ¿ ¿ 3)+
2 4
={

5.731.10 −1 2 2 −4.565 .10−4


−22,381(298−723)+ (298 −723 )+(
2 3
}
Cp dTC6H5NH2 = -1,71E+05 kJ/mol
ΔH1 = n. Cp. dT = 2 x (-1,71E+05 kJ/mol)
= -3,41E+05 kJ/mol
 Panas pembentukan produk (ΔH2)
ΔH2 = n Cp dT
T1 = 25oC = 298 K
T2 = 500oC = 773 K
T2
2 3 4
Cp (C6H5)2NH = ∫ A+ BT +CT + DT + ET dT
T1

Ahmad Yusuf Rozak 121160103


Mazmur Hasiholan Purba 121160115
Ahmad Yusuf Rozak 121160103
Mazmur Hasiholan Purba 121160115

Proposal Prarancangan Pabrik Kimia


Dhipenil Amin Dari Anilin
Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

773

∫ −119,401+1,3060 T +(−1,22 E−03) T 2+5,876 E−07 T 3 +(−1,1


298

1,3060 2 −1,22 E−03 3 5,876 E−07 4


−119,401 T + T +( )T + T +¿
2 3 4
=

1,3060 2 2 −1,22 E−03


−119,401(723−298)+ (77 3 −298 )+( )(77
2 3
Cp dT(C6H5)2NH = 1,24E+05 kJ/mol
T2
2 3 4
Cp NH3 = ∫ A+ BT +CT + DT + ET dT
T1

723

∫ 33,933+(−1,26 E−02 T )+8,89 E−05 T 2+(−7,18 E−08 T 3 )+1,86


298

−1,26 E−02 2 8,89 E−05 3 −7,18 E−08 4 1,8


33,933 T +( T )+ T +( T )+
2 3 4
=

−1,26 E−02 2 2 8,89 E−05


33,933(723−298)+( )(723 −298 )+ (723
2 3
Cp dTNH3 = 1,81E+04 kJ/mol
ΔH2 = n. Cp. dT(C6H5)2NH + Cp. dTNH3
= 1,24E+05 kJ/mol + 1,81E+04 kJ/mol
= 1,42E+05 kJ/mol
ΔHR(T) = ∆H1 + ∆HR⁰(298K) + ∆H2
= -3,41E+05 + (- 17,86 kJ/mol) + 1,42E+05
= -1,81E+05

Ahmad Yusuf Rozak 121160103


Mazmur Hasiholan Purba 121160115
Ahmad Yusuf Rozak 121160103
Mazmur Hasiholan Purba 121160115

Proposal Prarancangan Pabrik Kimia


Dhipenil Amin Dari Anilin
Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Karena ΔHR 450°C pada reaksi utama bernilai negatif


maka reaksi utama melepaskan panas atau bersifat
eksotermis.
b) Energi Bebas Gibbs (ΔG°f)
Perhitungan energi bebas gibbs (∆G) digunakan
untuk meramalkan arah reaksi kimia cenderung spontan
atau tidak. ΔGo bernilai positif (+) menunjukkan bahwa
reaksi tersebut tidak dapat berlangsung secara spontan,
sehingga dibutuhkan energi tambahan dari luar yang cukup
besar. Sedangkan ΔGo bernilai negatif (-) menunjukkan
bahwa reaksi tersebut dapat berlangsung secara spontan dan
hanya sedikit membutuhkan energi.

Al2O3
2C6H5NH2 (g) (C6H5)2NH(g) + NH3(g)

Harga ΔG°f masing-masing komponen pada suhu


298,15 K dapat dilihat pada Tabel VI.3 sebagai berikut:
Tabel 1.7. Harga ΔG°f Masing-masing Komponen
Komponen Harga ΔG°f (kJ/mol)
C6H5NH2 166,69
(C6H5)2NH 345
NH3 -16,40
(Yaws, 1999)
ΔG°f298.15K = ΔG°f produk – ΔG°f reaktan
= (ΔG°f (C6H5)2NH + G°f NH3) – ΔG°f C6H5NH2
= [345 + (-16,40)] – [2 x 166,69]
= -4,78 kJ/mol
Karena harga ΔG°f298.15K negatif, maka reaksi berlangsung
secara spontan.
Menhitung K298,15 K :
−∆ G °
ln K298,15 K =
RT

Ahmad Yusuf Rozak 121160103


Mazmur Hasiholan Purba 121160115
Ahmad Yusuf Rozak 121160103
Mazmur Hasiholan Purba 121160115

Proposal Prarancangan Pabrik Kimia


Dhipenil Amin Dari Anilin
Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

−4,78 kJ /mol
ln K298,15 K =

( 0,008314
kJ
mol K
x 298.15 K )
ln K298,15 K = 1,928
K298,15 K = 6,88474
Maka nilai K pada T723K dapat dihitung dengan
meninjau persamaan kesetimbangan di bawah ini:
K 2 −∆ H 298,15 1 1
ln ( )
K1
=
R
x −
T2 T1 ( )
Dengan :
T1 = Temperatur pada kondisi standar = 298,15 K
T2 = Temperatur reaksi = 723,15 K
K1 = Konstanta kesetimbangan reaksi pada saat T1
K2 = Konstanta kesetimbangan reaksi pada saat T

R = Tetapan gas ideal 8,314 x 10-3 kJ/mol.K


ΔH298,15K = Panas reaksi standar pada 298,15 K

(Smith & Van Ness, 2001)

Menghitung K723K :

K 723 −ΔHfᵒ 1 1
ln
K 298
=
R
-
T2 T1 ( )
−4,78 kJ /mol
ln
K 723
K 298
=-
(
0,008314
kJ () 1723 - 1298 )
mol K

−4,78 kJ /mol
ln
K 723
K 298
=-
(
0,008314
kJ () 1723 - 1298 )
mol K

K 723
= 0,3217
K 298

K723 = 0,3217 x 6,8757

Ahmad Yusuf Rozak 121160103


Mazmur Hasiholan Purba 121160115
Ahmad Yusuf Rozak 121160103
Mazmur Hasiholan Purba 121160115

Proposal Prarancangan Pabrik Kimia


Dhipenil Amin Dari Anilin
Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

K723 = 2,212

Karena harga konstanta kesetimbangan positif, maka reaksi


berlangsung searah (irreversible).

6. Tinjauan Kinetika
Tekanan operasi adalah 6,8 atm. Diketahui laju reaksi mengikuti
persamaan :

k 1. Ka2 Pa2
ra = (Indian Institute of Technology,Volume 64,1986)
(1+ KaPa)2

Tabel 1.5 Data kinetika dalam berbagai suhu

Temperatur oC Rate Constant (k1 x 107) Rate Constant (KA x 109)


370 0.428 0.7853
383 0.9956 1.5894
404 1.4773 2.3033
426 2.778 4.0469
(The Canadian Journal of Chemical Engineering)

Dimana :
T=K
R = 8.314 x 10-3 KJ·K−1 ·mol−1
k1 = konstanta laju reaksi permukaan (kmol/ detik.kg katalis)
KA = konstanta laju adsorbsi (kmol/ detik.kg katalis.kPa)
rA = kecepatan reaksi, kmol/ detik.kg katalis
Pa = Tekanan parsial anilin (kPa)
Ea1= Energi Aktivasi (9220 kJ/kmol)
Eaa= Energi Aktivasi (6800 kJ/kmol)
dengan Konversi sebesar 93% (Kirk Orthmer, 4thed)

7. Pemilihan Reaktor
Reaktor yang digunakan adalah reaktor multitube
fixed bed Pemilihan jenis Reaktor Fixed bed ini didasarkan
atas pertimbangan sebagai berikut:

Ahmad Yusuf Rozak 121160103


Mazmur Hasiholan Purba 121160115
Ahmad Yusuf Rozak 121160103
Mazmur Hasiholan Purba 121160115

Proposal Prarancangan Pabrik Kimia


Dhipenil Amin Dari Anilin
Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

a. Pada reaktor ini reaksi berlangsung pada fase gas,


irreversible, eksotermis, non adiabatik, non
isothermal.
b. Pada kondisi operasi dengan suhu 450-500˚C dan
tekanan 50-150 psig.

8. Utilitas
Unit utilitas merupakan sekumpulan unit yang
bertugas menyediakan sarana penunjang proses produksi.
Unit ini keberadaannya sangat penting dan harus ada dalam
rancangan suatu pabrik. Fasilitas-fasilitas yang terdapat
dalam unit utilitas pabrik Dhipenilamin ini yakni:
1. Unit penyediaan dan pengolahan air
Air merupakan kebutuhan pokok dalam pemenuhan
kebutuhan proses produksi. Kebutuhan air digunakan
sebagai air sanitasi & kantor, air pendingin, bahan baku
steam, air layanan umum, dan air hydrant. Pabrik
Diphenylamine akan didirikan di daerah Cilegon, oleh
karena itu kebutuhan air diperoleh dari Perusahaan Air
Krakatau Tirta Industri (KTI) Cilegon.
2. Unit pengadaan Listrik
Unit pengadaan listrik bertugas untuk menyediakan
listrik guna memenuhi kebutuhan pabrik dan kantor.
Kebutuhan listrik di pabrik dhipenilamin ini dipenuhi dari
Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan 1 generator pabrik.
Dalam hal ini, karena pabrik dijalankan secara kontinyu,
maka untuk menghindari gangguan-gangguan yang
mungkin terjadi digunakan generator set sebagai cadangan.
3. Unit pengadaan bahan bakar
Unit pengadaan bahan bakar mempunyai tugas
menyediakan atau menyimpan bahan bakar yang digunakan

Ahmad Yusuf Rozak 121160103


Mazmur Hasiholan Purba 121160115
Ahmad Yusuf Rozak 121160103
Mazmur Hasiholan Purba 121160115

Proposal Prarancangan Pabrik Kimia


Dhipenil Amin Dari Anilin
Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

dalam boiler dan generator. Jenis bahan bakar yang


digunakan adalah solar. Solar diperoleh dari Pertamina dan
distributor di daerah Cilegon.
4. Unit penyedia udara tekan
Udara tekan digunakan untuk menjalankan sistem
instrumentasi. Pengolahan udara ini adalah pengolahan
udara yang bebas dari air, bersifat kering, bebas minyak
dan tidak mengandung partikel-partikel lainnya. Pada
prarancangan pabrik dhipenilamin dari proses oksidasi
propilen ini tekanan yang diperlukan adalah 10 atm.
5. Pengolahan Limbah
Limbah yang dihasilkan dalam pabrik ini adalah
limbah cair. Semua limbah cair yang berasal dari limbah
domestik maupun limbah utilitas semua diolah didalam
Instalasi. Pengolahan bahan buangan cair meliputi:
1) Air yang mengandung zat organik dan anorganik
2) Buangan air sanitasi
3) Blow down cooling water
Air yang mengandung zat organic dan anorganik
salah satunya adalah air yang berminyak yang berasal dari
buangan pelumas pompa yang nantinya akan dipisahkan
dari air dengan cara melihat perbedaan berat jenisnya,
sedangkan untuk bahan anorganik dapat berasal dari
senyawa logam berat yang terbawa oleh air yang dapat
menyebabkan korosi.
Air buangan sanitasi dari toilet di sekitar pabrik dan
perkantoran dikumpulkan dan diolah dalam unit stabilisasi
dengan menggunakan lumpur aktif, aerasi, dan injeksi
klorin. Klorin ini berfungsi untuk disinfektan, yaitu
membunuh mikroorganisme yang dapat menimbulkan
penyakit.

Ahmad Yusuf Rozak 121160103


Mazmur Hasiholan Purba 121160115
Ahmad Yusuf Rozak 121160103
Mazmur Hasiholan Purba 121160115

Proposal Prarancangan Pabrik Kimia


Dhipenil Amin Dari Anilin
Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

IV. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk


1. Spesifikasi Bahan Baku
Anilin
Wujud : Cair
Rumus molekul : C6H7N
Berat molekul : 93,129 gr/mol
Titik didih : 184,4 °C
Titik beku : -6,03 °C
Liquid density (at 20°C) : 1,022 gr/mL
Vapor density (at bp, air =1) : 3,30
Viskositas : 4,35cp
Kelarutan : 3.6 g/100 mL pada 20 °C
Cp : -3394 kJ/mol
Kemurnian : 99,5%
Impuritis : 0,5% H2O
(Kirk Orthmer, 4thed)

2. Spesifikasi Bahan Katalis :


Alumina Aktif
Wujud : Padat (silinder)
Rumus molekul : Al2O3
Ukuran : 1/8 in x 1/8 in
Berat molekul : 101,94 gr/mol
Titik didih : 2980 °C
Titik leleh : 2054 °C
Kelarutan : Larut dalam air
Cp : -1675.69 kJ/mol
Bulk density : 0,65 gr/mL
(Perry’s Chemical Engineer’s Handbook4thed)

Ahmad Yusuf Rozak 121160103


Mazmur Hasiholan Purba 121160115
Ahmad Yusuf Rozak 121160103
Mazmur Hasiholan Purba 121160115

Proposal Prarancangan Pabrik Kimia


Dhipenil Amin Dari Anilin
Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

3. Spesifikasi Produk
a) Produk Utama : Diphenylamine

Wujud : Padatan Kristal berwarna


putih
Rumus molekul : (C6H5)2NH
Berat molekul : 169,23 gr/mol
Titik didih : 302 °C
Titik leleh : 53 °C
Densitas : 1,2 gr/mL
Kelarutan : 0,03%
Cp : -6426.20 kJ/mol
Kemurnian : 99,6%
Impuritis : 0,4% Anilin
(Perry’s Chemical Engineer’s Handbook 4thed)

b) Produk Samping : Ammonia


Wujud : Cair
Rumus molekul : NH3
Berat molekul : 17,03gr/mol
Titik didih : -33,35 °C
Titik beku : -77,7 °C
Densitas : 0,682 gr/mL
Kelarutan : 89.9 g/100 ml pada 0 °C.
Cp : 80,80 J / (mol K)
Kemurnian : 96%
Impuritis : 4% Nitrogen
(Kirk Orthmer, 4thed)

Ahmad Yusuf Rozak 121160103


Mazmur Hasiholan Purba 121160115
Ahmad Yusuf Rozak 121160103
Mazmur Hasiholan Purba 121160115

Proposal Prarancangan Pabrik Kimia


Dhipenil Amin Dari Anilin
Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

BAB II
DESKRIPSI PROSES
I. Diagram Alir Proses

III. I.
-

IX.
D
II.
S-01
R

X. T-
VI.
CD-01
01 VII.
IV. VIII. T-
02
HE-01

V.

Gambar 2.1 Diagram Alir Kuantitatif Pabrik Dhipenil Amin

Keterangan gambar:

CD : Condensor

HE : Heat Exchanger

MD : Menara Distilasi

R : Reaktor

S : Separator

T-01 : Reaktan anilin

T-02 : Produk dhipenil amin

T-03 : Amonia cair

V : Vaporizer

Ahmad Yusuf Rozak 121160103


Mazmur Hasiholan Purba 121160115
Ahmad Yusuf Rozak 121160103
Mazmur Hasiholan Purba 121160115

Proposal Prarancangan Pabrik Kimia


Dhipenil Amin Dari Anilin
Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

II. Uraian Proses

Umpan segar anilin cair dari tangki penyimpan bahan baku (T-
01) dinaikkan tekanannya sampai 2 atm. Kemudian dicampur dengan
anilin yang direcycle dari hasil atas menara distilasi (MD) dan hasil
bawah separator (S-01) di mixing point (tee-01). Selanjutnya
dipanaskan di Heat Exchanger (HE-01) sampai suhu 183oC dengan
memanfaatkan panas Dowtherm A. Kemudian, uap anilin dinaikan
tekanan hingga 5 atm menggunakan kompresor, lalu dipanaskan lagi di
furnace sampai mencapai suhu 400oC.

Anilin masuk reaktor (R) dalam fase uap melewati tumpukan


katalis alumina aktif (Al2O3) menghasilkan diphenylamine dan
ammonia pada tekanan 5 atm dan suhu 410oC. Produk reaktor
kemudian di naikkan tekanannya sampai 6 atm menggunakan
kompresor dan suhunya mengalami kenaikan menjadi 415oC. Panas
produk reaktor tersebut dimanfaatkan terlebih dahulu di reboiler dan
suhunya menjadi 333oC, kemudian diembunkan pada kondensor parsial
01 (CD-01) dengan fluida pendingin bahan baku. Semua
diphenylamine dan sebagian anilin mengembun dan dikeluarkan
melalui keluaran hasil bawah S-02 pada tekanan 6 atm dan suhu 200 oC,
kemudian diturunkan tekanannya melalui expansion valve sehingga
tekanan diphenylamine cair menjadi 1,7 atm dan suhunya 193oC
kemudian dialirkan ke Menara Distilasi (MD). Produk reaktor yang
belum mengembun diembunkan lagi menggunakan kondenser parsial
02 (CD-02) dengan pendingin air. Sebagian anilin dan diphenylamine
mengembun dan dikeluarkan melalui keluaran hasil bawah separator 02
(S-02) dengan tekanan 5 atm dan suhu 80oC yang kemudian di recycle.
Gas produk reaktoryang tidak mengembun (amonia) keluar melalui
hasil atas separator yang kemudian di alirkan menuju Unit Refrigerasi
Amonia di Unit Utilitas.

Ahmad Yusuf Rozak 121160103


Mazmur Hasiholan Purba 121160115
Ahmad Yusuf Rozak 121160103
Mazmur Hasiholan Purba 121160115

Proposal Prarancangan Pabrik Kimia


Dhipenil Amin Dari Anilin
Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Menara distilasi (MD) memisahkan diphenylamine dari anilin


sehingga diperoleh kemurnian diphenylamine sebesar 99,5%-b sebagai
hasil bawah. Hasil atas Menara Distilasi yang kaya akan kandungan
o
anilin dikembalikan sebagai umpan reaktor pada suhu 197 C.
Kemudian hasil bawah Menara Distilasi pada suhu 319 oC yang kaya
akan kandungan diphenylamine dialirkan menuju ke prilling tower
untuk mengubah cairan DPA menjadi padatan DPA yang selanjutnya
dialirkan ke silo menggunakan screw conveyor dan bucket elevator
untuk di packing.

V. Lokasi Pabrik
Pemilihan lokasi merupakan hal yang penting dalam perancangan
suatu pabrik, karena berhubungan langsung dengan nilai ekonomis dari
pabrik yang akan didirikan. Pertimbangan pemilihan lokasi pada
umumnya sebagai berikut:

1. Bahan baku
Bahan baku merupakan faktor penting dalam penentuan
lokasi pabrik. Pabrik sebaiknya didirikan di lokasi dekat dengan
sumber bahan baku. Dalam perancangan pabrik diphenylamine ini,
bahan baku yang diimpor dari luar negeri menentukan lokasi
pabrik yang harus dekat dengan pelabuhan. Hal ini bertujuan untuk
menghemat biaya transportasi pengadaan bahan baku dan menjaga
ketersediaan bahan baku yang berkesinambungan. Berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka dipilihlah lokasi pabrik
untuk mendirikan pabrik diphenylamine ini berada di Kawasan
Industri Cilegon, Banten, yang diharapkan dapat memberikan
keuntungan sebesar - besarnya.
Pemasaran produk diphenylamine untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri yang tersebar di daerah Jawa, Sumatera,

Ahmad Yusuf Rozak 121160103


Mazmur Hasiholan Purba 121160115
Ahmad Yusuf Rozak 121160103
Mazmur Hasiholan Purba 121160115

Proposal Prarancangan Pabrik Kimia


Dhipenil Amin Dari Anilin
Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Kalimantan, dan lain di Indonesia. Oleh karena itu, pabrik berada


di lokasi yang mudah dijangkau untuk memasarkan produk.

2. Utilitas
Air, tenaga listrik, dan bahan bakar adalah faktor penunjang
yang paling penting. Air berguna untuk proses, sarana utilitas, dan
keperluan domestik. Air diperoleh dari perairan disekitar lokasi
pabrik. Sedangkan, sumber pembangkit listrik utama untuk pabrik
adalah PT PLN. Stand by generator diesel yang bahan bakarnya
diperoleh dari PT Pertamina digunakan sebagai sumber listrik
cadangan.

3. Tenaga Kerja
Tenaga kerja di Indonesia cukup banyak sehingga
penyediaan tenaga kerja tidak begitu sulit diperoleh. Tenaga kerja
yang berpendidikan menengah atau kejuruan dapat diambil dari
daerah sekitar pabrik. Sedangkan untuk tenaga kerja ahli dapat
didatangkan dari kota lain.

4. Transportasi
Sarana transportasi yang diperlukan adalah jalan raya dan
pelabuhan. Lokasi pabrik harus dekat dengan sarana transportasi
tersebut untuk memudahkan pengangkutan bahan baku dan produk.

5. Perijinan

Ahmad Yusuf Rozak 121160103


Mazmur Hasiholan Purba 121160115
Ahmad Yusuf Rozak 121160103
Mazmur Hasiholan Purba 121160115
Proposal Prarancangan Pabrik Kimia
Dhipenil Amin Dari Anilin
Kapasitas 80.000 Ton/Tahun

Ahmad Yusuf Rozak 121160103


Mazmur Hasiholan Purba 121160115

Anda mungkin juga menyukai