Anda di halaman 1dari 6

Muhammad Gilang Aldiansach

12019043
Kontribusiku
Kesehatan lingkungan dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara
lingkungan dengan Kesehatan manusia, tumbuhan, dan hewan dengan tujuan untuk
meningkatkan faktor lingkungan yang menguntungkan (eugenic) dan mengendalikan faktor
yang merugikan (disgenik), sedemikian rupa sehingga risiko terjadinya gangguan Kesehatan
dan keselamatan lebih terkendali. Usaha yang dilakukan adalah membuat kondisi semua
elemen lingkungan (air, udara, makanan, tanah, biota dan manusia beserta perilakunya)
menjadi sehat, sehingga tidak menyebabkan timbulnya penyakit, baik pada manusia, hewan
maupun tumbuhan. Dengan demikian, kualitas lingkungan menjadi faktor utama yang harus
kita perhatikan, kita harus dapat memahami proses yang terjadi di lingkungan, meneliti,
memelihara dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup.
Manusia merupakan salah satu unsur lingkungan hidup, karena sangat bergantung kepada
unsur-unsur alam dalam mempertahankan eksistensinya. Manusia memiliki kemampuan untuk
mengubah atau memodifikasi kualitas lingkungannya tergantung taraf sosial budayanya.
Masyarakat yang sudah maju sosial budayanya, dapat mengubah lingkungan hidup sampai
ketaraf yang tidak pulih (irreversible).. Dalam pemanfaatan sumber daya alam untuk
meningkatkan kualias hidup manusia sering kali tidak memperhatikan proses-proses yang
terjadi di dalam ekosistem yang mengikuti perubahan-perubahan tersebut. Apabila modifikasi
lingkungan dilakukan sedemikian rupa sehingga alam tidak dapat mempertahankan lagi
keseimbanganya, maka akan terjadi kerusakkan lingkungannya. kerusakan lingkungan
selanjutnya akan memberi dampak terhadap Kesehatan. Salah satunya adalah banjir, telah
dipahami banyak orang bahwasanya penggundulan hutan akan mengakibatkan banjir, yang
berdampak terhadap kerugian harta benda maupun penyakit. Meskipun demikian banyak
orang yang kurang peduli terhadap permasalahan ini, hal ini dapat disebabkan oleh berbagai
faktor salah satunya ekonomi.
Tanpa disadari bidang keilmuan Geologi sudah diterapkan sejak zaman prasejarah. Manusia
purba sudah mengetahui jenis batuan yang baik untuk bahan baku senjata, demikian pula
dengan lempung sebagai bahan baku tembikar. Bangsa Romawi mendirikan pyramid dan
patung sphynx bukan di dataran banjir sungai nil namun di suatu dataran yang aman dari banjir
dan dengan fondasi yang kuat agar tidak ambles (subsidence). Minyak bumi dan batubara, yang
diperlukan sebagai bahan pengganti kayu bakar, sangat diperlukan sebagai bahan bakar atau
sumbr energi. Baik untuk keperluan industry, transportasi maupun pemanas ruangan selama
musim dingin. Jadi geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara menyeluruh, mencakup
asal mula terbentuknya, komposisi, struktur, sejarahnya (termasuk perkembangan kehidupan)
dan proses-proses alam yang telah dan sedang berlangsung yang menjadikan keadaan bumi
seperti sekarang ini.
Geologi Lingkungan
Geologi lingkungan pada hakekatnya merupakan ilmu geologi terapan yang ditujukan sebagai
upaya memanfaatkan sumberdaya alam dan energi secara efisien dan efektif untuk memenuhi
kebutuhan kehidupan manusia masa kini dan masa mendatang dengan seminimal mungkin
mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkannya (Noor, 2006). Dengan kata lain geologi
lingkungan dapat diartikan sebagai penerapan informasi geologi dalam pembangunan terutama
untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan untuk meminimalkan degradasi lingkungan
sebagai akibat perubahan-perubahan yang terjadi dari pemanfaatan sumberdaya alam.
Ruang Lingkup Geologi Lingkungan
Ruang lingkup geologi lingkungan difokuskan pada kajian mengenai peran ilmu geologi dalam
pengembangan dan perencanaan wilayah dan lingkungan serta aspek-aspek geologi yang
berkaitan dengan kebutuhan dan pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan bumi bagi
kehidupan manusia. Ruang lingkup geologi lingkungan mencakup sebagai berikut:

 Geologi dan permasalahan lingkungan


Pada dasarnya antara ilmu geologi dengan masalah lingkungan sangat erat hubungannya,
karena semua aktivitas dan proses yang terjadi di muka bumi merupakan obyek dan subyek dari
ilmu geologi. Permasalahan lingkungan yang timbul sebagai akibat eksploitasi sumberdaya alam
telah berakibat pada rusaknya beberapa wilayah di muka bumi. Beberapa contoh kasus yang
menimbulkan degradasi lingkungan adalah eksploitasi sumberdaya hutan telah berdampak
pada rusaknya hidrologi air tanah, struktur tanah dan ekologi hutan tropis dan eksploitasi
sumberdaya mineral yang merusak struktur tanah terutama di lokasi-lokasi penambangan.
Konsentrasi dan aktivitas manusia di suatu wilayah juga menjadi salah satu penyebab terjadinya
penurunan kualitas lingkungan.

Contoh kerusakan lingkungan yang terjadi akibat penambangan mangaan di Kabupaten Kupang,
Nusa Tenggara Timur
 Sumberdaya geologi
Sumberdaya alam adalah semua sumberdaya, baik yang bersifat terbarukan (renewable
resources) maupun sumberdaya tidak terbarukan (non-renewable recources). Sumberdaya
yang tidak terbarukan dalam ilmu geologi disebut sebagai sumberdaya geologi, dimana terdiri
dari sumberdaya air, sumberdaya mineral, sumberdaya energi, dan sumberdaya lahan.

Mangan di Timor
merupakan salah satu contoh sumberdaya geologi

 Bahaya geologi
Proses-proses geologi baik yang berasal dari dalam bumi (endogen) maupun dari luar bumi
(eksogen) dapat menimbulkan bahaya bahkan bencana bagi kehidupan manusia. Bahaya yang
ditimbulkan oleh proses-proses geologi disebut dengan bencana geologi (geological hazards).
Tanah longsor, erupsi gunung api, gempa bumi, banjir, erosi, salinasi, dan kekeringan adalah
beberapa contoh dari proses geologi yang dapat berdampak pada aktivitas manusia di berbagai
wilayah di muka bumi.
Longsor di Ikan Foti – Kab. Kupang merupakan salah satu contoh bahaya geologi

 Perencanaan tata guna lahan berwawasan lingkungan


Perencanaan tataguna lahan pada hakekatnya adalah pemanfaatan lahan yang ditujukan untuk
suatu peruntukan tertentu. Permasalahan yang mungkin timbul dalam perencanaan suatu
lahan adalah masalah kesesuaian/kecocokan lahan terhadap suatu peruntukan tertentu. Pada
dasarnya kesesuaian suatu lahan sangat ditentukan oleh faktor-faktor lingkungannya, seperti
faktor kelerengan, iklim, jenis tanah dan batuan, tutupan lahan, satwa liar, hidrologi, dan lain
sebagainya.

 Geologi dan perencanaan tataguna lahan


Pada dasarnya peruntukan lahan ditetapkan melalui berbagai kajian, baik kajian dari kondisi
fisik lahan, kondisi sosial dan ekonomi masyarakatnya serta ditetapkan melalui proses politik
dalam suatu keputusan pemerintah. Di dalam proses perencanaan tataguna lahan, geologi
mempunyai peran yang sangat penting baik dalam proses perencanaan tataguna lahan untuk
sektor swasta maupun sektor publik, hal ini disebabkan karena dalam proses perencanaan
tataguna lahan pertimbangan mengenai kondisi geologi atau keberadaan bahaya geologi harus
menjadi bahan pertimbangan di dalam penentuan tataguna lahan.

 Pengelolaan limbah padat


Degradasi lingkungan yang disebabkan oleh limbah yang berasal dari hasil eksploitasi
sumberdaya alam maupun limbah yang berasal dari industri berat, manufaktur, agro industri,
dan rumah tangga telah menjadi suatu permasalahan tersendiri dan perlu dikelola dan
ditangani secara benar sehingga tidak berdampak pada pencemaran lingkungan. Sebagaimana
diketahui bahwa manusia memerlukan sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan
di sisi lain manusia menginginkan agar lingkungan dimana dia tinggal tidak tercemar oleh polusi
air, udara, maupun suara.
Ilmu Geologi berkaitan dengan permasalahan lingkungan
Dari berbagai aspek yang telah disebutkan diatas saya memilih permasalahan Geologi dan
perencanaan tataguna lahan.

Penggunaan % permukaan
lahan lahan
Luas (juta ha) Dunia indonesia
1975 1989 1989
Bercocok tanam 1.507 11,3 11,0 12
rumput 3.044 32,7 25,0 7
hutan 4.053 30,3 31 63
Lain-lain 4.788 35,7 32 19
Sumber: *)burning,1992 (2),
Bank Dunia, 1992(3)
Dari tabel tersebut dapat tampak pentingnya fungsi tanah ini bagi kehidupan dan Kesehatan
masyarakat. Tanpa tanah, manusia tidak dapat menunjang kehidupannya. Dari table diatas
tampak Tata guna lahan paling banyak digunakan untuk lain -lain yang sebenarnya merupakan
lahan untuk tempat tinggal manusia dan aktivitas manusia, seperti pemukiman, industri,
Pelabuhan, dan lain-lain. Dengan bertambahnya penduduk dan aktivitas manusia menyebabkan
penggunaan tanah bagi permukiman dan industry semakin meluas, perusakan hutan dan lahan
lahan- lain akan terus meningkat. Hal ini akan bepengaruh terhadap Kesehatan.
Pengaruh lahan terhadap Kesehatan
Pengaruh lahan terhadap Kesehatan dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung.
Pengaruh secara langsung terjadi. Pengaruh lahan secara tidak langsung apabila manusia
memanfaatkan mineral yang terkandung serta lahan yang tersedia untuk meningkatkan
kesejahteraannya, pengaruh secara langsung tanah terhadap Kesehatan dikarenakan
kandungan zat kimia yang dapat mempengaruhi Kesehatan masyarakat.

 Pengaruh tidak langsung

Tata Guna Lahan Pengaruh terhadap Kesehatan lingkungan


Kehutanan Reservoir, agent, dll
Taman Kesehatan lingkungan rekreasi
Bercocok tanam Kesehatan makanan, air
Tanah berair, danau, rawa, teluk Perkembangbiakan vektor
Tempat tinggal Kesehatan lingkungan permukiman
Perkotaan Kesehatan lingkungan bangunan, sampah
Industri Kesehatan, keselamatan lingkungan kerja
Transportasi Kesehatan lingkungan transportasi,
pariwisata
Eksploitasi mineral Kesehatan dan keselamatan lingkungan
kerja toksikologi lingkungan

 Pengaruh langsung

Penyakit Penyebab
Penyakit menular

Penyakit Bakterial : Tetanus Clostridium tetani


Antrax Bacillus anthracis

Penyakit Jamur : Histoplasmosis Histoplasma capsulatum


Aspergillosis Aspergillus fumigatus

Penyakit Cacing : Oxyuriasis Enterobius vermicularis


Ancylostomiasis Ancylostoma duodenale
Penyakit tidak menular

P. Itai-itai Byo Keracunan unsur Cd

fluorosis Keracunan unsur F

Ide dan kontribusi

 Restorasi merupakan upaya mengembalikan sesuatu kebentuk semula sebagai suatu


intervensi secara langsung.
 Rehabilitasi merupakan upaya membangun Kembali berbagai elemen dan struktur atau
fungsi ekologis.
 Remediasi merupakan proses untuk membersihkan kontaminan kimia dari daerah
tercemar.
 Reklamasi merupakan manipulasi fisi, kimia di daerah yang rusak, seperti
pertambangan dan sebagainya dengan harapan Kembali mempunyai kontur sediakala
 Rekreasi merupakan usaha untuk membangun komunitas biologis baru ditempat yang
rusak.

Referensi:
Slamet, Juli Soemirat, Kesehatan Lingkungan. Gajahmada University Press, Yogyakarta, 2002.
https://www.sciencedirect.com/topics/earth-and-planetary-sciences/environmental-
geology

Anda mungkin juga menyukai