Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Kewajiban mendidik dan mengajar masyarakat untuk mampu membaca al-Qur’an secara baik
dan benar merupakan suatu hal yang terbilang cukup sulit di kembangkan di Indonesia, ini di
karenakan Al-Quran tersusun menggunakan bahasa Arab. Dimana kebanyakan masyarakat
Indonesia kurang paham tentang bunyi huruf dan simbol-simbol bahasa Arab. Dengan
demikian banyak cendikiawan muslim indonesia mengunakan berbagai cara atau metode
mengajar AlQuran yang tepat dan efektif untuk masyarakat Indonesia pada umumnya. pada
tahun 1970-1980 banyak metode yang lahir dan berkembang di Indonesia salah satunya
adalah metode SAS (Struktur Analitik Sintesis)hasil karya nyata KH Abdullah Shohadji
dipandang sebagai sebuah inovasi metode pembelajaran yang efektif dan signifikan terhadap
upaya menurunkan angka buta baca-tulis al Qur’an di kalangan orang awam saat itu. Dalam
situasi itu kecemasan di kalangan umat Islam terhadap masalah buta baca tulis al-Qur’an
terus meningkat dan meresahkan. Penemuan inovasi pembelajaran al-Qur’an ini telah secara
nyata mampu menjawab masalah buta baca-tulis al Qur’an.Inovasi metode SAS ( Struktur
Analisis Sintesis ) dengan memakai metode pemelajaran Qiyas.

Anda mungkin juga menyukai