Anda di halaman 1dari 2

Ruang terbuka hijau merupakan sarana yang disediakan oleh pemerintah

kota untuk kepentingan umum dan milik umum, selain sebagai penghijauan
kota serta sebagai lahan resapan air hujan. Ruang terbuka hijau memiliki fungsi
spesifik yang sangat penting yaitu sebagai sarana interaksi sosial dan budaya
masyarakat perkotaan. Kebutuhan akan ruang terbuka hijau taman lengkap
dengan fasilitasnya merupakan satu hal yang selalu ingin dinikmati oleh semua
lapisan masyarakat dalam perkembangannya, taman juga dapat berfungsi
sebagai wadah aktifitas sosial dan menjadi sarana untuk belajar sosial bagi
penggunanya baik usia anak, remaja, dewasa maupun kelompok lansia. Salah
satu fungsi RTH yang sangat penting dan masih sering digunakan adalah RTH
merupakan wadah beraktifitas anak yaitu fasilitas tumbuh kembang anak.
Elvira Nadila Rizani1, Agustiah Wulandari2, Firsta Rekayasa
Hernovianty2.
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/JMHMS/article/view/36828/75676583483

Taman kota merupakan bagian penting dari jaringan ekosistem kompleks


perkotaan yang memberikan servis ekosistem secara signifikan yang
didefinisikan sebagai manfaat yang berasal dari fungsi ekosistem ruang terbuka
hijau itu sendiri bagi manusia, baik langsung ataupun tidak langsung. Sebagai
contoh, taman kota dapat menyerap emisi karbon dioksida dan menghasilkan
oksigen, memperbaiki kualitas udara dan air, mengatur iklim mikro,
mengurangi kebisingan, melindungi tanah dan air, mempertahankan
keanekaragaman hayati, serta memiliki nilai rekreasi, budaya, dan sosial. Dapat
dikatakan dengan lebih sederhana, taman kota bermanfaat secara lingkungan,
estetis, rekreasi, psikologis, sosial, dan juga ekonomis (Loures dkk, 2007).
https://media.neliti.com/media/publications/31481-ID-fungsi-taman-kota-dharma-wanita-bagi-
masyarakat-kota-pekanbaru.pdf

Kurangnya RTH berdampak pada minimnya interaksi sosial antar warga.


Dari aspek budaya, kurangnya interaksi sosial antar warga berpengaruh
terhadap menurunnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian peninggalan
budaya di Desa Karangturi. Dengan demikian, hanya beberapa orang saja yang
masih mempunyai kepedulian terhadap pelestarian budaya Lasem. Dari aspek
ekonomi, permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, diantaranya adalah
kurangnya modal usaha, penghasilan berubah-ubah, tingkat pendidikan rendah,
dan murahnya upah tukang.
IvanChristian1,Wiyatiningsih2
file:///C:/Users/USER/Downloads/89-Article%20Text-78-1-10-20190411.pdf
Luas area yang ditanami tanaman (ruang hijau) minimal seluas 80% - 90% dari luas
taman, sisanya dapat berupa pelataran yang diperkeras sebagai tempat melakukan berbagai
aktivitas (Permen PU Nomor : 05/PRT/M/2008) Terdapat ruang terbuka yang dapat
mengakomodasi kegiatan anak yang aktif bergerak (Senda dalam Chairunnisa (2011)
Samsudin1, Primi Artiningrum2 https://media.neliti.com/media/publications/265290-evaluasi-
kualitas-fisik-dan-nonfisik-pad-18432e93.pdf

Kaum lansia memiliki keterbatasan-keterbatasan fisik dan psikologis yang


menyebabkan masyarakat lansia memiliki kebutuhan khusus yang berbeda dengan
masyarakat usia produktif maupun pra produktif (Cooper & Francis, 1998), sehingga
diperlukan fasilitas khusus untuk masyarakat lansia. Salah satunya adalah taman, perubahan
struktur kehidupan masyarakat yang menginjak usia lanjut (tidak bekerja, anak dan sanak
saudara telah hidup terpisah) menyebabkan adanya kebutuhan akan interaksi sosial.
http://repository.unpas.ac.id/39823/1/Artikel%20Pendaftaran%20Wisuda.pdf

Anda mungkin juga menyukai