Anda di halaman 1dari 4

Tugas :

1. Tuliskan kegunaan Transistor pada rangkaian elektronika


2. Tuliskan jenis - jenis transistor bipolar, buat gambar simbolnya
3. Apa yang dimaksud dengan :
 Common Emiter
 Common Colektor
 Common Bais, serta buat gambarnya .

Jawab
1. Fungsi transistor pada rangkaian elektronika variasinya sangatlah banyak. Namun
pada dasarnya ada beberapa fungsi utama yang terdapat pada transistor, yaitu fungsi
transistor sebagai saklar, sebagai penguat, sebagai gerbang logika, dan sebagai
pembangkit osilator.
a. Fungsi transistor sebagai saklar
saklar elektronik pada transistor dikontrol secara elektrik yang dapat dikondisikan
tanpa adanya komponen mekanik yang bekerja. Oleh karena itulah saklar dengan
komponen transistor disebut dengan saklar elektronik.
Saklar elektronik yang menggunakan transistor memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan dengan saklar mekanik biasa atau elektromekanik. Yakni
kemampuan kecepatan tinggi dalam proses kondisi ON ataupun OFF. Selain itu
saklar dengan komponen transistor tidak memiliki “aus” seperti halnya terjadi
pada saklar mekanik yang seiring berjalannya waktu, sehingga saklar dengan
transistor memiliki umur yang jauh lebih panjang.
b. Fungsi transistor sebagai Penguat (amplifier)
Fungsi lain dari transistor yang paling umum adalah sebagai penguat atau
amplifier. Apakah itu penguat audio, penguat radio frekuensi (RF), penguat arus,
dan lain sebagainya dapat dilakukan dengan komponen transistor.
Sebuah penguat transistor pada dasarnya terdiri dari dua parameter yang
dikuatkan, yakni penguatan arus dan penguatan sinyal. Pada rangkaian amplifier
audio, jenis sinyal yang dikuatkan adalah sinyal AC dengan frekuensi 20-20kHz.
Sedangkan contoh kegunaan transistor pada penguatan arus adalah terjadi pada
rangkaian power supply atau catu daya.
c. Fungsi transistor sebagai gerbang logika
Gerbang logika merupakan rangkaian paling dasae dari sebuah rangkaian digital.
Sebuah IC yang terdapat pada beberapa komponen komputer seperti pada RAM,
CPU, dan peripheral yang terdapat didalamnya sebagian besar adalah terdiri dari
jutaan gerbang logika. Rangkaian gerbang logika ini pada dasarnya dibuat dengan
menggunakan transistor. Sehingga peran transistor pada rangkaian gerbang logika
tidak dapat dipisahkan.
d. Fungsi transistor sebagai pembangkit sinyal (osilator)
Kegunaan osilator pada rangkaian elektronika sangatlah beragam tergantung
frekuensi peruntukannya, antara lain untuk keperluan radio, audio, bahkan power
supply switching digunakan osilator. Karena perkembangan teknologi semakin
pesat, saat ini osilator banyak dibangkitkan dengan menggunakan komponen yang
sudah terintegrasi didalamnya yang disebut dengan Integrated Circuit (IC).
Didalam sebuah IC bisa terdapat banyak sekali transistor dan komponen lainnya
sehingga dapat dikemas menjadi jauh lebih ringkas.

2. a. transistor PNP
Transistor PNP menerima tegangan positif ke terminal emitor dan tegangan negatif di
terminal basis (atau lebih tepatnya lebih tinggi tegangan negatif atau lebih rendah
daripada yang di masukkan terminal emitor).
b. Transistor NPN
Transistor NPN menerima tegangan positif ke pin Collector dan tegangan positif ke
pin basis agar bisa beroperasi secara tepat.

3.
a. Common emitter (CE)
Common emitter (CE) atau emitor bersama merupakan hubungan transistor yang
paling sering digunakan, terutama pada penguat yang membutuhkan penguatan
tegangan dan arus secara bersamaan. Hal ini dikarenakan hubungan transistor
dengan common emitter ini menghasilkan penguatan tegangan dan arus antara
sinyal input dan sinyal output. Common emitter adalah hubungan transistor
dimana kaki emitor transistor di-ground-kan dan dipergunakan bersama untuk
input dan output. Pada hubungan common emitter ini, sinyal input dimasukan ke
basis dan sinyal output-nya diperoleh dari kaki kolektor. Pada gambar 1
memperlihatkan penguat emitor, dimana sinyal output lebih besar dari sinyal
input dan berbalik fasa.

b. Common Colektor
konfigurasi common collector, transistor akan menghasilkan penguatan arus tanpa
menguatkan tegangan. Rangkaian penguat transistor common collector banyak
digunakan pada rangkaian elektronika yang memerlukan impedansi output yang
rendah.

c. Common Bais
Penguat basis atau common base (CB) adalah hubungan yang kaki basis-nya di-
ground-kan dan digunakan bersama untuk input maupun output. Pada hubungan
common base, sinyal input dimasukan ke emitor dan sinyal output-nya diambil
dari kolektor, sedangkan kaki basisnya di-ground-kan. Oleh karena itu, common
base juga sering disebut dengan istilah “grounded base”. Common base ini
menghasilkan penguatan tegangan antara sinyal input dan sinyal output namun
tidak menghasilkan penguatan pada arus, jadi jarang digunakan.

Pada gambar diatas memperlihatkan penguat basis, dimana sinyal output lebih
besar dari sinyal input dan tidak berubah fasa.

Anda mungkin juga menyukai