Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, prinsip-prinsip fisika sering di terapkan dalam

berbagai aktivitas.salah satu contoh dari prinsip fisika yang di terapkan dalam

kehidupan sehari-hari adalah prinsip hukum hooke yang di terapkan dalam

penggunaan pegas.pegas merupakan benda elastis yang di gunakan untuk

menyimpan energi mekanik.pegas biasanya terbuat dari baja.kegunaan pegas

sangat banyak di antaranya melunakkan tumbukan dengan memanfaatkan sifat

elastisitas bahannya, menyerap dan menyimpan energi dalam waktu yang singkat.

Pegas sering di temukan di ytempat tidur atau biasa di sebut dengan springbed dan

sistem suspense mobil atau motor. Pada springbed pegas berfungsi untuk

membuat kita nyaman ketika duduk atau tidur di atasnya. Sedangkan sistem

suspensi pada kendaraan mempunyai fungsi untuk menyerap kejut dari jalan dan

getaran roda agar tidak di teruskan pada badan kendaraan secara lansung. Pegas

memiliki batas kelelastisitas. Apabila terdapat gaya yang menyebabkan benda

tersebut tertarik melampaui batas elastisitasnya, maka akan menyebabkan fungsi

pegas tidak optimal lagi.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak di jumpai bahan, misalnya karet, kawat

tembaga, pegas tembaga , besi kayu , nilon, sapu lidi , dan plastisin. Di antara

bahan-bahan tersebut dapat di golongkan menjadi benda elastis dan tidak elastis.

Benda elastis adalah benda yang dapat kembali ke bentuk semula setelah gaya

yang mengubah bentuk telah di hapuskan. Benda tidak elastis adalah benda yang
tidak kembali ke bentuk semula setelah gaya yang mengubah benda di hapuskan.

Dari definisi di atas, maka dapat di simpulkan pegas adalah benda elastis.pegas di

terapkan dalam berbagai bentuk dalam banyak konstruksi.penggunaan pegas

adalah agar suatu konstruksi berfungsi dengan baik, bukan suatu hal yang mutlak,

melainkan suatu pilihan sehubungan dengan pembuatan dan biaya. Sifat pegas

yang terpenting ialah kemampuannya menerima kerja lewat perubahan bentuk

elastik dan kinetika mengendur.

Setiap pegas memiliki nilai konstanta yang berbeda-beda tergantung gaya

yang di berikan dan pertambahan panjang yang terjadi pada pegas tersebut. Maka

penting bagi kita untuk mengetahui nilai tetapan dari suatu pegas yang

menggambarkan kekakuan dari suatu pegas. Oleh karena itu , praktikum

pengukuran konstanta pegas ini di lakukan agar kita dapat memanfaatkan suatu

pegas dengan tepat .

1.2 Tujuan

1. menyelidiki hubungan antara gaya dan pertambahan panjang pegas

2. menentukan konstanta pegas

Anda mungkin juga menyukai