Anda di halaman 1dari 28

IMIDAP-P-029-2010

BUKU 3

PEDOMAN
PENYUSUNAN LAPORAN
STUDI KELAYAKAN TEKNIS

2010

IMIDAP
Integrated Microhydro Development and Application Program

DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI


DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
IMIDAP-P-029-2010

BUKU 3
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN
STUDI KELAYAKAN TEKNIS

Cetakan : 1 2 3 4 5

IMIDAP
Integrated Microhydro Development and Application Program
DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

2010
TIM PENYUSUN
BUKU 3
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN STUDI KELAYAKAN TEKNIS

1. Abdul Kadir Damanik Kementerian KUKM


2. Adhy Kurniawan Universitas Gadjah Mada
3. Agus Irfan Gunawan PT. Wiratman and Associates
4. Agus Maryono Universitas Gadjah Mada
5. Arfie Ikhsan P3T KEBT – Departemen ESDM
6. Arie Sudaryanto Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
7. Chandra Adriawan IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM
8. Chayun Boediyono Yayasan Bina Lingkungan Hidup
9. Christian Mamesah P4TK BMTI – TEDC, Depdiknas
10. Dadan Kusdiana Direktorat Jenderal LPE, Departemen ESDM
11. Eddy Permadi CV. Cihanjuang Inti Teknik
12. Faisal Rahadian Asosiasi Hidro Bandung
13. Ifnu Setyadi PT. Pro Rekayasa
14. Ignatius Iryanto IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM
15. Nota Effiandi Politeknik Negeri Padang
16. Machfud UNDP – Environment Unit
17. Mochammad Ainul Yaqin IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM
18. Kusetiadi Rahardjo PT. Heksa Prakarsa Teknik
19. Ronggo Kuncahyo IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM
20. Suhendrik Hanwar Politeknik Negeri Padang
21. Yanto Wibowo Puslitbang Air – Departemen PU
22. Zendra Permana Zen IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM

iii
KATA PENGANTAR

Buku pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan panduan kepada


pemerintah provinsi dan atau kabupaten/kota dalam menyusun dan
menilai studi kelayakan yang dibuat inisiator dalam upaya memenuhi
kaidah dan asas kelayakan dari berbagai aspek. Selanjutnya studi
kelayakan tersebut diajukan untuk mendapat alokasi pembiayaan baik
anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) maupun anggaran
pendapatan dan belanja daerah (APBD) tingkat provinsi dan atau
kabupaten/kota.
Selain pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, buku pedoman ini dapat
menjadi acuan bagi investor atau pihak yang berkepentingan dengan
pengembangan energi listrik tenaga mikrohidro.
Pedoman teknis ini bersifat dinamis sehingga secara periodik dapat
ditinjau kembali dan disesuaikan dengan kemajuan teknologi yang ada.
Pemerintah atau badan lainnya yang ditunjuk Pemerintah diharapkan
selalu dapat meninjau kembali pedoman teknis ini, pemberlakuannya
serta perubahan yang diperlukan.
Selain itu, pedoman teknis ini bersifat tidak mengikat, diperlukan peran
aktif dari pemilik project, perencana dan pabrikan serta pelaksana. Peran
paling penting adalah pada pemilik project dimana peran pengawasan
langsung berada dalam pelaksanaannya.
Sifat paling penting dari pedoman teknis ini adalah tidak membatasi
perkembangan mikrohidro dan menjadi eksklusif namun sebaliknya
pedoman teknis ini tidak memberikan kelonggaran yang berlebihan
sehingga meninggalkan kualitas yang diperlukan untuk keberlanjutan

v
suatu pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH).
Terima kasih diucapkan kepada seluruh pihak atas kerjasamanya dalam
penyusunan buku pedoman ini dan tim penyusun menyampaikan
permohonan maaf apabila terdapat hal yang kurang. Masukan dan saran
untuk penyempurnaan buku pedoman ini masih diharapkan dari seluruh
pihak.

vi
DAFTAR ISI

Tim Penyusun ................................................................... iii


Kata Pengantar ................................................................. v
Daftar Isi ........................................................................... vii
Daftar Gambar ................................................................. ix
Daftar Tabel ...................................................................... xi

Bab 1 Pendahuluan ………………............................... 1


1.1. Umum ……….............................................. 1
1.2. Maksud dan Tujuan ..................................... 2
1.3. Lingkup Pelaporan ...................................... 2

Bab 2 Penulisan Laporan ........................................... 5


2.1. Struktur Laporan …..................................... 5
2.2. Format Penulisan ......................................... 8
2.3. Kelengkapan Laporan ................................. 10

Bab 3 Resume Hasil Analisis Kelayakan ................. 15

Bab 4 Daftar Pustaka .................................................. 21

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Rangkaian Buku Pedoman Studi Kelayakan PLTMH


Gambar 2 : Ukuran Kertas Laporan Formal A4 dan Bidang
Penulisan
Gambar 3 : Ukuran Kertas Gambar Standar Internasional (Sistem
Metrik)
Gambar 4 : Contoh Ukuran Garis Gambar dan Huruf
Gambar 5 : Format Judul dan Halaman Gambar
Gambar 6 : Contoh Skala Gambar

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Format Isi Laporan


Tabel 2 : Kelengkapan Gambar
Tabel 3 : Ukuran Kertas Standar Internasional (Sistem Metrik)
Tabel 4 : Ketebalan Garis Gambar dan Huruf

xi
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Umum
Pedoman studi kelayakan ini merupakan rangkaian terpadu lingkup
kegiatan dan pemberian kriteria penilaian kualitatif dan kuantitatif suatu
lokasi potensi pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) mulai dari
tahap awal, studi potensi, pemilihan spesifikasi teknis komponen peralatan
yang sesuai hingga penyusunan laporan studi kelayakan.
Pedoman studi kelayakan ini terdiri dari beberapa buku, sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Rangkaian Buku Pedoman Studi Kelayakan PLTMH


BUKU 3
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN
STUDI KELAYAKAN TEKNIS

1.2. Maksud dan Tujuan


Pelaporan studi kelayakan dimaksudkan untuk menyajikan hasil studi
kelayakan semua aspek telah dilakukan dengan baik dan benar. Sesuai
dengan laporan ini, maka pembaca mendapatkan keyakinan bahwa
rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH)
akan memberikan dampak positif baik terhadap masyarakat, lingkungan
dan investasi. Apabila pembaca yakin, maka akan mendapatkan
persetujuan dan dukungan untuk mewujudkan pembangunan
pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH).

1.3. Lingkup Pelaporan


Laporan studi kelayakan merupakan akumulasi dari data dan informasi
yang telah diperoleh sewaktu melakukan studi semua aspek di atas.
Laporan ini memberikan kesimpulan berupa rekomendasi yang berupa
opsi pembangunan yang dinilai layak berdasarkan hasil studi semua aspek
di atas. Selain itu, opsi tersebut dibandingkan dengan kasus
pembangunan PLTMH yang pernah dilakukan di tempat lain sebagai
referensi. Rekomendasi akhir adalah hasil dari pembandingan antar opsi,
kelebihan dan kekurangan, kekuatan dan kelemahan.
Laporan memuat bab yang perlu dikemukakan secara kualitatif dan
kuantitatif, serta ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat detil.
Laporan yang bersifat detil, khususnya yang menyangkut rekayasa desain,
laporan semacam ini perlu dikemukakan dengan maksud untuk
memberikan gambaran awal dan membuat konsep desain. Hal ini penting
karena detil tersebut sangat diperlukan untuk membuat estimasi biaya
pekerjaan konstruksi. Adapun sasaran yang lain secara umum adalah :
BUKU 3
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN
STUDI KELAYAKAN TEKNIS

a. Desain dimaksudkan untuk menjamin agar memenuhi kriteria


optimalisasi dari waktu pelaksanaan, minimalisasi biaya dan jaminan
kualitas/mutu.
b. Membuat desain fasilitas infrastruktur guna menekan pemborosan
biaya dalam pelaksanaan konstruksi dan pemeliharaan.
c. Membuat estimasi biaya (analisis biaya) pembangunan konstruksi.

3
BAB 2
PENULISAN LAPORAN

2.1. Struktur Laporan


a. Bagian Pembukaan
Setiap halaman pada bagian pembukaan, diberi nomor dengan
angka romawi kecil i, ii, iii, iv dan seterusnya. Penulisan halaman di
bawah tengah berjarak 1,5 cm dari bawah. Khusus pada halaman
judul, nomor halaman ini tidak ditulis.
b. Halaman Judul (Cover)
Halaman judul terdiri halaman judul luar dan halaman judul dalam.
Format tulisan adalah menggunakan jenis huruf Times New Roman
ukuran 14 point.
c. Kata Pengantar
Penulisan judul ‘KATA PENGANTAR’ di bagian atas tengah halaman
sama dengan aturan penulisan bagian isi. Pengantar tidak lebih dari
2 halaman dengan spasi tunggal.
d. Halaman Daftar
Bagian ini terdiri dari Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar dan
Daftar Notasi. Halaman sampul hingga tepat sebelum isi bab 1 beri
nomor halaman romawi kecil: i, ii, iii, iv dan seterusnya.
e. Bagian Isi
Bagian ini merupakan isi laporan yang ada pada tabel 1, karena itu
halaman ditulis dengan angka biasa 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya.
Penulisan halaman di bawah tengah berjarak 1,5 cm dari bawah.
Tiap bab selalu diawali dengan judul bab yang ditulis di tengah

5
BUKU 3
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN
STUDI KELAYAKAN TEKNIS

(centre), sekitar 3 cm dari atas ditulis ‘BAB n’, dimana n adalah


nomor bab dan ditulis dengan huruf biasa 1, 2, 3, 4 dan 5. Spasi
berjarak 1½ di bawahnya ditulis judul bab dengan huruf kapital
semua.

Tabel 1. Format Isi Laporan

No Isi Laporan/Bab Sifat Hasil


1 Kriteria Kelayakan Teknis – TOR Ideal
2 Potensi Ekonomi Desa Kuantitatif
3 Potensi Sumberdaya Alam Kuantitatif dan Kualitatif
4 Kemampuan Pengadaan Material Kuantitatif dan kualitatif
5 Potensi Konsumen Kuantitatif
6 Kelembagaan yang ada di desa dimana Kualitatif
PLTMH tersebut akan dibangun
7 Pengelolaan Kelembagaan Kualitatif
8 Kehidupan Sosial Masyarakat dimana Kualitatif
PLTMH tersebut akan dibangun
9 Potensi Sumberdaya Manusia Kuantitatif dan Kualitatif
10 Analisis Ekonomi dan Sosial Kuantitatif dan Kualitatif
11 Perbandingan Analisis dan Kriteria Kuantitatif dan Kualitatif
12 Durasi Pelaksanaan Pembangunan Kuantitatif dan jadwal
PLTMH pekerjaan
13 Kesimpulan Kualitatif
14 Kelengkapan Gambar dan Spesifikasi Garis Besar dan Detil
Teknis

f. Bagian Pelengkap
Penomoran halaman pada bagian ini merupakan sambungan dari
penomoran pada bagian isi.
g. Halaman Daftar Pustaka
Daftar pustaka ditulis pada halaman paling belakang laporan. Daftar
pustaka (references) hanya memuat sumber rujukan yang benar-
benar dirujuk dan dimuat dalam naskah skripsi. Sumber yang tidak
dirujuk tidak perlu dimuat dalam daftar pustaka. Hal ini dianjurkan
memilih rujukan berdasarkan prinsip keterbaruan dan luasnya

6
BUKU 3
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN
STUDI KELAYAKAN TEKNIS

rujukan dibaca atau dipublikasikan. Bentuk daftar pustaka, nama


penulis/pengarang buku rujukan ditulis nama akhir (last name,
surname) disusul dengan tanda baca koma kemudian nama
pertama (nick name, first name). Struktur setiap sumber yang
dirujuk, disusun berdasarkan kategori rujukan di bawah ini.
- Rujukan Buku Teks
Berturut-turut ditulis nama penulis, judul buku bergaris bawah,
jilid (bila ada), nama penerbit dan kota tempat penerbitan.
Contoh :
Nawy, Edward G., Prestressed Concrete, Third Edition, Prentice
Hall, 2000
- Rujukan Jurnal dan Majalah Ilmiah
Ditulis berturut-turut nama penulis, judul tulisan, singkatan resmi
nama majalah ditulis dengan huruf miring, jilid nomor terbit dan
nomor halaman yang diacu, tahun terbit. Contoh :
Hasan, A. K., Drew, J.V., Knudson, D. and Olsen, R.A, Influence of
Soil Salinity on Protection of Dry Matter and Uptake and
Distribution of Nutrients in Barley and Corn, Agron Journal, 62 :
43-45, 1970
- Rujukan Artikel dalam Majalah Populer dan Koran
Ditulis berturut-turut nama penulis, judul artikel dengan huruf
kapital pada setiap huruf awal kecuali kata hubung, kemudian
nama majalah ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama
setiap kata dan bergaris bawah, nomor halaman disebut pada
bagian akhir dan tanggal, bulan dan tahun (jika ada). Contoh :
Gardner, H, Do Babies Sing a Universal Song, Psychology Today,

7
BUKU 3
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN
STUDI KELAYAKAN TEKNIS

70-76, 1981
- Rujukan Koran Tanpa Penulis
Ditulis berturut-turut nama koran, tanggal, bulan dan tahun
ditulis, judul artikel dengan huruf kapital pada setiap huruf awal
dan dicetak dengan gari bawah dan diikuti dengan nomor
halaman. Contoh :
Jawa Pos, 22 April 1995, Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, 3,
22
- Rujukan dari Dokumen Resmi tanpa Penulis/Lembaga
Dokumen resmi yang dimaksud adalah dokumen pemerintah
yang diterbitkan oleh suatu penerbit tanpa penulis dan tanpa
lembaga. Judul atau nama dokumen ditulis dibagian awal dengan
cetak miring, diikuti nomor penerbitan dokumen, nama penerbit
dan tahun edisi terbit. Contoh :
Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, no. 2052
K/40/MEM/2001 tentang Standarisasi Kompetensi Teknik
Ketenagalistrikan, Direktorat Listrik dan Pemanfaatan Energi –
Departemen ESDM, 2007

2.2. Format Penulisan


Format penulisan dan ukuran kertas untuk laporan formal menggunakan
pedoman sebagai berikut.
a. Media penulisan menggunakan kertas berukuran kuarto dengan
kode A4 berukuran 21,00 x 29,70 cm jenis HVS 80 gram atau 70
gram. Lebih jelasnya dilihat pada Gambar 2.
b. Penulisan tiap lembar kertas diperbolehkan pada satu muka.

8
BUKU 3
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN
STUDI KELAYAKAN TEKNIS

c. Batas bidang penulisan untuk tepi atas 4 cm, tepi bawah 3 cm, tepi
kiri 4 cm dan tepi kanan 3 cm.
d. Ketikan berspasi 1½ atau 2 (ganda) sesuai dengan arahan
pemrakarsa kegiatan.
e. Jenis huruf yang digunakan secara umum adalah Times New Roman
atau Arial ukuran 11 atau 12 point. Huruf ini berbentuk huruf tegak
kecuali pada kalimat, nama atau bahasa asing harus menggunakan
huruf miring sebagaimana akan dijabarkan berikut ini.
f. Huruf miring digunakan untuk menunjukkan istilah asing dan untuk
menuliskan judul buku atau majalah. Huruf tebal digunakan untuk
menegaskan istilah tertentu dan bisa untuk judul bab atau subbab.

Gambar 2. Ukuran Kertas Laporan Formal A4 dan Bidang Penulisan

9
BUKU 3
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN
STUDI KELAYAKAN TEKNIS

2.3. Kelengkapan Laporan


a. Kelengkapan Gambar
Gambar yang perlu dibuat sebagai bagian pelaporan dijabarkan
pada Tabel 2.

Tabel 2. Kelengkapan Gambar

No Kelengkapan Gambar Sifat Gambar


1 Peta Situasi Garis Besar
2 Denah Situasi Rencana Bangunan (Bangunan Garis Besar
Utama, Bangunan Intake, Bak Pengendap,
Saluran Pembawa, Bak Penenang, Pipa Pesat,
Rumah Pembangkit)
3 Gambar Potongan Memanjang Saluran Garis Besar
Pembawa
4 Gambar Bak Pengendap (Denah dan Potongan) Garis Besar dan Rinci
5 Gambar Potongan Memanjang Pipa Pesat Garis Besar
6 Gambar Potongan Melintang Saluran Pembawa Rinci
7 Gambar Bangunan Pelimpah (Denah dan Garis Besar dan Rinci
Potongan)
8 Gambar Desain Bangunan Utama (Bendung , Rinci
Embung atau Bendungan)
9 Gambar Desain Saluran Pembawa Rinci
10 Gambar Desain Bak Penenang Rinci
11 Gambar Desain Rumah Turbin (Denah dan Rinci
Potongan)
12 Bangunan dan Instrumen lain (Pintu Air , Rinci
Bangunan Ukur, Komponen Kelistrikan dan lain-
lain)

b. Lembar Kertas dan Teknik Gambar


Bentuk gambar menggunakan standar internasional (sistem metrik)
dengan format sebagaimana dijabarkan pada Tabel 3 dan Gambar
3.

10
BUKU 3
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN
STUDI KELAYAKAN TEKNIS

Tabel 3. Ukuran Kertas Standar Internasional (Sistem Metrik)

Ukuran Garis Tepi


Ukuran Tepi Tepi Tepi Tepi
Kertas panjang lebar
Kiri Atas Bawah Kanan
cm
A0 118,9 84,1 5 1 1 1
A1 84,1 59,4 5 1 1 1
A2 59,4 42,0 5 1 1 1
A3 42,0 29,7 5 1 1 1

Gambar 3. Ukuran Kertas Gambar Standar Internasional (Sistem Metrik)

11
BUKU 3
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN
STUDI KELAYAKAN TEKNIS

Ketebalan garis dalam gambar teknik dijabarkan pada Tabel 4 dan


dicontohkan pada Gambar 4.
Format judul dan halaman gambar ditunjukkan pada Gambar 5
dimana letak judul dan halaman gambar di sebelah kiri bawah.
Format skala dalam penggambaran disajikan pada Gambar 6.

Tabel 4. Ketebalan Garis Gambar dan Huruf

Tebal Garis
Gambar Skala Gambar dan Huruf
mm
1 : 50.000 0.18/0.25/0.35
Peta Topografi Lokasi 1 : 25.000 0.18/0.25/0.35/0.5
1 : 5.000 0.25/0.35/0.5
1 : 1.000 0.25/0.35/0.5/0.7
Denah Situasi
1 : 500 0.25/0.35/0.5/0.7
1 : 500 0.25/0.35/0.5/0.7
1 : 200 0.25/0.35/0.5/0.7
Denah Rencana Bangunan
1 : 100 0.25/0.35/0.5/0.7/1
1 : 50 0.25/0.35/0.5/0.7/1
Situasi Bangunan Utama 1 : 1.000 0.25/0.35/0.5
(Bendung/Embung atau
Bendungan) 1 : 500 0.25/0.35/0.5
1 : 100 0.25/0.35/0.5/0.7/1
Potongan Memanjang dan
1 : 50 0.25/0.35/0.5/0.7/1
Melintang (Saluran dan
Bangunan) 1 : 20 0.25/0.35/0.5/0.7/1
1 : 10 0.25/0.35/0.5/0.7/1
1 : 20 0.25/0.35/0.5/0.7/1
1 : 10 0.25/0.35/0.5/0.7/1
Detail
(Saluran dan Bangunan) 1:5 0.25/0.35/0.5/0.7/1
1:2 0.25/0.35/0.5/0.7/1
1:1 0.25/0.35/0.5/0.7/1

12
BUKU 3
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN
STUDI KELAYAKAN TEKNIS

Gambar 4. Contoh Ukuran Garis Gambar dan Huruf

13
BUKU 3
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN
STUDI KELAYAKAN TEKNIS

Gambar 5. Format Judul dan Halaman Gambar

Gambar 6. Contoh Skala Gambar

14
BAB 3
RESUME HASIL ANALISIS KELAYAKAN

Hasil kajian studi kelayakan yang telah diberikan panduannya pada buku
pedoman studi kelayakan disusun menjadi bab dalam buku pelaporan
studi kelayakan sesuai dengan urutannya masing-masing.
a. Bab 1 memuat ringkasan mengenai hasil studi berdasarkan
Pedoman Studi Kelayakan Hidrologi Pembangunan PLTMH – Buku
2A. Studi hidrologi meliputi pengumpulan informasi tentang
- Debit aliran di sungai dan atau saluran dimana lokasi PLTMH
direncanakan akan dibangun.
- Pengukuran dan survai data aliran secara langsung dengan
penentuan head, debit, sifat , kondisi aliran dan pengambilan
contoh sedimen.
- Hasil pencatatan data curah hujan dan sebaran curah hujan di
sekitar daerah tangkapan air.
- Analisis debit banjir, debit minimum dan penempatan posisi atau
elevasi bangunan utama, saluran dan bangunan lainnya serta
rumah pembangkit yang aman terhadap debit banjir.
b. Bab 2 memuat ringkasan mengenai hasil analisis dan perencanaan
awal berdasarkan Pedoman Studi Kelayakan Sipil Pembangunan
PLTMH – Buku 2B. Data dan informasi dari hasil studi kelayakan
sipil meliputi
- Perencanaan bangunan inti sistem pembangkit tenaga listrik
mikrohidro (PLTMH) yang terdiri atas bendung, intake, bak
pengendap, saluran pembawa, bak utama, saluran pembuang,

15
BUKU 3
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN
STUDI KELAYAKAN TEKNIS

penstock, rumah turbin, tailrace dan lain-lain.


- Data geologi meliputi pengumpulan informasi tentang
i. Pergerakan permukaan tanah yang mungkin terjadi, seperti
batuan dan permukaan tanah yang dapat bergerak bila turun
hujan lebat, pergerakan air dan lumpur.
ii. Pergerakan tanah di bawah permukaan yang mungkin terjadi
seperti gempa atau tanah longsor.
iii.Tipe batuan, tanah dan pasir.
- Data dan analisis topografi meliputi pengumpulan peta dan
informasi tentang
i. Keadaan kontur tanah yang digambarkan dalam peta
topografi.
ii. Tingkat kemiringan berdasarkan topografi lokasi-lokasi sistem
PLTMH.
iii. Letak terbaik untuk mendapatkan tinggi jatuhan air (head)
yang memadai.
c. Bab 3 memuat ringkasan mengenai analisis pemilihan turbin dan
penyusunan spesifikasi teknis peralatan mekanikal elektrikal
berdasarkan Pedoman Studi Kelayakan Mekanikal Elektrikal
Pembangunan PLTMH – Buku 2C. Lingkup penjabaran studi
mekanikal elektrikal meliputi :
- Desk study referensi pemilihan alat mekanikal utama dalam
PLTMH, yakni turbin berdasarkan hasil studi kelayakan hidrologi
dan studi kelayakan sipil yang mendeskripsikan skema sistem
PLTMH.
- Informasi dan bantuan teknis dari pabrikan penyedia peralatan

16
BUKU 3
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN
STUDI KELAYAKAN TEKNIS

mekanikal elektrikal PLTMH.


- Informasi dari PLTMH lain sebagai acuan perbandingan
(benchmarking).
d. Bab 4 memuat ringkasan mengenai analisis ekonomi teknis
berdasarkan Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi/Finansial
Pembangunan PLTMH – Buku 2D. Lingkup hasil studi
ekonomi/finansial ini meliputi :
- Analisis benefit cost ratio (BCR).
- Analisis internal rate of return (IRR).
- Analisis net present value (NPV)
- Analisis kepekaan (analysis sensitivity).
- Intensif pajak, subsidi bunga dan sebagainya.
- Peningkatan kesejahteraan masyarakat berupa biaya tak
berbentuk (intangible cost) atau keuntungan tidak langsung
(indirect benefit).
e. Bab 5 memuat ringkasan mengenai analisis sosial budaya
berdasarkan Pedoman Studi Kelayakan Sosial Budaya
Pembangunan PLTMH – Buku 2E. Lingkup hasil studi sosial budaya
ini meliputi kajian kondisi sosial masyarakat untuk menilai kesiapan
masyarakat dan kajian tentang dampak keberadaan program
pengembangan potensi PLTMH terhadap upaya penyediaan listrik
berkelanjutan untuk kehidupan masyarakat setempat.
f. Bab 6 memuat ringkasan mengenai analisis lingkungan dan
penyusunan UKL-UPL berdasarkan Pedoman Studi Kelayakan
Lingkungan Pembangunan PLTMH – Buku 2F. Lingkup hasil studi
lingkungan ini sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup no. 86

17
BUKU 3
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN
STUDI KELAYAKAN TEKNIS

tahun 2002 yang memberikan kemudahan dalam pembangunan


PLTMH kapasitas < 10 MW dimana kajian detail hanya melakukan
upaya pengelolaan lingkungan (UKL) dan upaya pemantauan
lingkungan (UPL) dengan hasil studi meliputi
- Hasil inventarisasi kondisi lingkungan fisik dan pemanfaatannya
oleh masyarakat.
- Identifikasi dampak rencana pembangunan pembangkit tenaga
listrik tenaga mikrohidro.
- Analisis parameter yang dikelola berdasarkan aspek fisika, biologi
dan kimia dengan metode sederhana.
- Pembobotan dan tolok ukur dampak kepentingan yang bersifat
kuantitatif dan kualitatif.
g. Bab 7 memuat ringkasan mengenai peluang dan analisis
keberlanjutan PLTMH berdasarkan Pedoman Studi Komprehensif
Keberlanjutan Pembangunan PLTMH – Buku 2G. Lingkup hasil
kajian antara lain :
- Pola perilaku masyarakat yang terkait dengan rasa keadilan dan
keterbukaan.
- Tingkat kesadaran masyarakat yang akan menumbuhkan tingkat
partisipasi masyarakat dalam membangun dan mengelola
PLTMH yang akan dibangun.
- Respon dan permintaan listrik oleh masyarakat dimana PLTMH
tersebut akan dibangun.
- Peluang kualitas layanan yang akan ada dengan memperhatikan
faktor partisipasi masyarakat dan respon masyarakat dengan
adanya listrik hasil dari PLTMH yang direncanakan.

18
BUKU 3
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN
STUDI KELAYAKAN TEKNIS

- Peluang pemanfaatan listrik yang akan dihasilkan untuk


penggunaan produktif atau pemanfaatan lain yang berdampak
positif bagi perekonomian masyarakat.
- Kapasitas masyarakat baik dari segi pendidikan, ketrampilan,
manajemen dan lain-lain.
- Peluang munculnya keswadayaan masyarakat untuk mendukung
keberlanjutan PLTMH yang akan dibangun.

19
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Buku Panduan Penyusunan Tugas Akhir, Institut Informatika


Indonesia, 2007

Anonim, Pedoman Penulisan Tugas Akhir/Skripsi, Fakultas Teknik


Universitas Atma Jaya Makassar, 2006

Anonim, Standar Perencanaan Irigasi – Buku Kriteria Perencanaan 7


Standar Penggambaran, Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen
Pekerjaan Umum, 1986

Chaerudin, Herwanto, Patah dan Wiharko, Teguh, Penulisan dan


Penyusunan Laporan Tugas Akhir/Skripsi, Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer Indonesia Mandiri, 2006

Hasanah, Maharani, dkk, Pedoman Penulisan Laporan Hasil Penelitian


dan Karya Tulis Ilmiah, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian –
Departemen Pertanian, 1998

Nagle, Joan G., Handbook For Preparing Engineering Documents: From


Concept To Completion, IEEE Press, 1996

Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia, Pedoman Umum Ejaan Bahasa


Indonesia Yang Disempurnakan, Pusat Bahasa – Departemen Pendidikan
Nasional, 2000

Rahardjo, Budi, Panduan Menulis dan Mempresentasikan Karya Ilmiah:


Thesis, Tugas Akhir, dan Makalah, budi.insan.co.id

Simmons, Colin H. dan Maguire, Dennis E., Manual of Engineering


Drawing to British and International Standards, Elsevier Newnes, 2004

Sofyan, Rochestri, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah, Pusat Teknologi


Nuklir Bahan dan Radiometri, www.batan-bdg.go.id

21
DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Jalan H.R. Rasuna Said Blok X2 Kav. 7 & 8
Kuningan, Jakarta 12950

Anda mungkin juga menyukai