Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PELAKSANAAN

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


SOSIALISASI SESI 6 : BEKERJASAMA DALAM PERMAINAN
SOSIALISASI KELOMPOK

DISUSUN OLEH:

NATANAEL

2004053

PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XII RS BETHESDA


STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA
2021

i
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Sosialisasi sesi 6:


Bekerjasama dalam permainan sosialisasi kelompok ini telah diperiksa dan
disetujui oleh pembimbing akademik.

Yogyakarta, April 2021

Preceptor Akademik

(Indah Prawesti., S.Kep., Ns., M.Kep.)

ii
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yesus Kristus sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi sesi
6: Bekerjasama dalam permainan sosialisasi kelompok. Laporan ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas Stase Keperawatan Jiwa Prodi Ners STIKES Bethesda
Yakkum Yogyakarta. Proses penyusunan laporan ini berkat dukungan dari
berbagai pihak, untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Vivi Retno Intening, S.Kep., Ns., MAN., selaku Ketua STIKES Bethesda
Yakkum Yogyakarta.
2. Ibu Ruthy Ngapiyem, S.Kp., M.Kes., selaku koordinator Stase Keperawatan
Jiwa STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.
3. Ibu Indah Prawesti, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku pembimbing dan penguji
Akademik Stase Keperawatan Jiwa STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan,
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi meningkatkan kesempurnaan laporan ini.

Yogyakarta, April 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii
PRAKATA....................................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Tujuan.................................................................................................2
C. Manfaat...............................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................3
A. Konsep Terapi Aktivitas Kelompok Umum.......................................3
1. Definisi TAK.............................................................................3
2. Tujuan TAK...............................................................................3
3. Manfaat TAK.............................................................................3
4. Jenis TAK..................................................................................3
5. Penatalaksanaan.........................................................................4
B. Konsep Terapi Aktivitas Kelompok Khusus: Sosialisasi...................5
1. Definisi......................................................................................5
2. Tujuan .......................................................................................5
3. Indikasi......................................................................................6
4. Kontraindikasi...........................................................................6
5. Topik..........................................................................................6
6. Waktu........................................................................................6
7. Pengorganisasian.......................................................................7
8. Setting tempat............................................................................8
9. Alat............................................................................................8
10. Metode.....................................................................................8
11. Sasaran....................................................................................9
12. Langkah kegiatan....................................................................9
13. Evaluasi.................................................................................13
BAB III PELAKSANAAN TAK.................................................................16
A. Evaluasi TAK...................................................................................16
B. Analisa Program...............................................................................16
BAB IV PENUTUP......................................................................................18
A. Kesimpulan.......................................................................................18
B. Saran.................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................20
LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Asuhan keperawatan jiwa merupakan asuhan keperawatan yang bersifat

spesialistik, tetapi asuhan kepada klien harus tetap dilakukan secara holistik.

Pendekatan asuhan keperawatan selain harus difokuskan pada perilaku klien,

difokuskan juga pada kondisi fisik, social, budaya dan spiritual klien. Berbagai

terapi keperawatan yang dikembangkan difokuskan kepada klien secara

individu, kelompok, keluarga atau pun komunitas (Keliat, 2014).

Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang

dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah

keperawatan yang sama (Keliat, 2014). Aktivitas digunakan sebagai terapi dan

kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi

dinamika interaksi saling bergantung, saling membutuhkan, dan menjadi

laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk

memperbaiki perilaku yang maladaptif (Keliat 2014).

TAK Sosialisasi dilaksanakan dengan membantu klien melakukan sosialisasi

dengan individu yang ada di sekitar klien. Sosialisasi dapat pula dilakukan

secara bertahap dari interpersonal (satu dan satu), kelompok dan massa.

Aktivitas dapat berupa latihan sosialisasi dalam kelompok (Keliat, 2014).


Pada proposal ini, penulis akan menjelaskan Terapi Aktivitas Kelompok

Sosialisasi sesi 6 yaitu klien mampu bekerjasama dalam permainan sosialisasi

kelompok.

B. TUJUAN

Mahasiswa keperawatan dapat melakukan terapi aktivitas kelompok kepada

klien dengan masalah sosialisasi sehingga klien dapat meningkatkan hubungan

sosial dalam kelompok secara bertahap.

C. MANFAAT

1. Bagi Mahasiswa STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta

Mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan dalam memberikan asuhan

keperawatan klien dengan gangguan jiwa khususnya dengan masalah

sosialisasi

2. Bagi STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta

Laporan pelaksanaan TAK ini dapat digunakan sebagai salah satu masukan

dalam penyusunan laporan pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok

sosialisasi.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. KONSEP TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK UMUM

1. Definisi Terapi Aktivitas Kelompok

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan salah satu terapi modalitas

yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mengalami masalah

keperawatan yang sama. TAK merupakan psikoterapi yang dilakukan

sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain

yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang terapis terlatih (Keliat, 2014).

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan terapi yang bertujuan

mengubah perilaku pasien dengan memanfaatkan dinamika kelompok

(Yusuf dkk, 2015).

2. Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok

Tujuan terapi aktivitas kelompok adalah membantu anggotanya

berhubungan dengan orang lain serta mengubah perilaku yang destruktif dan

maladaptif. Kekuatan kelompok ada pada kontribusi dari setiap anggota dan

pemimpin dalam mencapai tujuan (Keliat, 2014).

3. Manfaat Terapi Aktivitas Kelompok

Manfaat terapi aktivitas kelompok secara umum adalah untuk

mengembangkan motivasi klien, melakukan sosialisasi, dan meningkatkan

kemampuan realitas melalui komunikasi dan umpan balik terhadap orang

lain (Susana & Sri, 2011).


4

4. Jenis Terapi Aktivitas Kelompok

Menurut Keliat (2014), terapi aktivitas kelompok dibagi menjadi lima, yaitu

terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas

kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas kelompok orientasi realita,

terapi aktivitas kelompok sosialisasi, dan terapi aktivitas kelompok defisit

perawatan diri.

a. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Kognitif/Persepsi

TAK Stimulasi Persepsi dilaksanakan dengan melatih klien

mempersepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang pernah

dialami. Kemampuan persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap

sesi. Dengan poses ini, diharapkan respons klien terhadap berbagai

stimulus dalam kehidupan menjadi adaptif.

b. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Sensori

TAK Stimulasi Sensori adalah TAK yang menggunakan aktivitas sebagai

stimulus pada sensori klien. Tahap berikutnya adalah mengobservasi

reaksi sensori klien terhadap stimulus yang disediakan, berupa ekspresi

perasaan secara nonverbal, ekspresi wajah, gerakan tubuh).

c. Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita

TAK Orientasi Realita menunjukkan klien diorientasikan pada kenyataan

yang ada di sekitar klien, yaitu diri sendiri, orang lain yang ada di

sekeliling klien atau orang yang dekat dengan klien, dan lingkungan yang

pernah mempunyai hubungan dengan klien.


5

d. Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi

TAK Sosialisasi dilaksanakan dengan membantu klien melakukan

sosialisasi dengan individu yang ada di sekitar klien. Sosialisasi dapat

pula dilakukan secara bertahap dari interpersonal (satu per satu),

kelompok, dan massa.

e. Terapi Aktivitas Kelompok Defisit Perawatan Diri (DPD)

TAK Defisit Perawatan Diri (DPD) adalah terapi yang dilaksanakan

untuk meningkatkan kemampuan klien merawat diri. Kemampuan

merawat diri yang dilatih terdiri kemampuan dalam kebersihan diri,

kemampuan berdandan, makan minum, dan toileting.

B. KONSEP TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK KHUSUS: SOSIALISASI

1. Definisi Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK): Sosialisasi (TAKS) adalah upaya

memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan dengan

masalah hubungan sosial (Keliat, 2014).

2. Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Sesi 6

Menurut Keliat (2014), tujuan TAK Sosialisasi Sesi 6 Kemampuan Bekerja

Sama dengan Anggota Kelompok, yaitu:

a. Tujuan Umum

Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara

bertahap.
6

b. Tujuan Khusus

1) Klien mampu bertanya dan meminta sesuai dengan kebutuhan.

2) Klien mampu menjawab dan memberi pada orang lain sesuai dengan

permintaan.

3. Indikasi Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi

Klien yang diindikasikan mendapat TAK Sosialisasi menurut Keliat (2014)

adalah klien yang mengalami gangguan hubungan sosial berikut:

a. Klien yang mengalami isolasi sosial yang telah mulai melakukan

interaksi interpersonal.

b. Klien yang mengalami kerusakan komunikasi verbal yang telah

berespons sesuai dengan stimulus.

4. Kontra Indikasi Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi

Kontra indikasi klien yang mendapat TAK Sosialisasi adalah selalu gelisah,

agresif, diagnosis pasien belum jelas (Direja, 2011).

5. Topik

Topik TAKS yang diambil adalah Sesi 6 yaitu Kemampuan Bekerja Sama

dengan Anggota Kelompok.

6. Waktu Pelaksanaan

Terapi Aktivitas Kelompok ini dilaksanakan pada:

a. Hari/Tanggal : Minggu, 11 April 2021

b. Waktu : 09.00-09.45 WIB

c. Tempat : Ruang Arjuna


7

7. Pengorganisasian dan Tugas Pelaksanaan

a. Leader: Natanael

Tugas:

1) Memimpin jalannya TAKS.

2) Menyusun rencana aktivitas kelompok (proposal).

3) Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan.

4) Menyampaikan tujuan, kontrak waktu dan peraturan.

5) Sebagai “role model”.

6) Memotivasi setiap anggota untuk mengemukakan pendapat dan

memberikan umpan balik.

b. Co-Leader: Natanael

Tugas: membantu pemimpin dalam mengorganisir anggota kelompok.

c. Fasilitator: Diana

Tugas:

1) Membantu pemimpin memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan

memotivasi anggota.

2) Memfokuskan kegiatan.

3) Membantu mengoordinasi anggota kelompok.

d. Observer: Diana

Tugas:

1) Mengobservasi semua respons pasien.

2) Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku

pasien dan memberikan umpan balik kepada kelompok.


8

8. Setting Tempat

a. Terapi dan pasien duduk bersama dalam setengah lingkaran.

b. Ruangan yang nyaman dan tenang.

c. Pengaturan Tempat

9. Alat

a. Musik/lagu
b. Speaker
c. Laptop
d. Bola
e. Buku catatan dan pulpen
f. Jadwal kegiatan klien dan lembar observasi
10. Metode

a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran atau simulasi
9

11. Sasaran dan Kriteria Hasil

No. Nama Pasien Diagnosa Keperawatan


1 Ny. A Isolasi Sosial
2 Ny. K Isolasi Sosial
3 Nn. D Isolasi Sosial

12. Langkah Kegiatan


No Tahap Kegiatan Waktu
1. Persiapan a. Mengingatkan kontrak 5 Menit
dengan anggota kelompok
pada saat sesi 5 TAKS 10
b. Mempersiapkan alat dan
tempat pertemuan
2. Orientasi a. Salam terapeutik 10 Menit
1) Terapis mengucapkan
salam
2) Memperkenalkan terapis
dan pembimbing
3) Peserta dan terapis
memakai papan nama
b. Evaluasi/Validasi
1) Menanyakan perasaan
klien saat ini
2) Menanyakan kepada klien
apakah telah latihan
bercakap-cakap tentang
masalah pribadi kepada
orang lain.
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan
tujuan kegiatan yaitu
dengan bertanya dan
meminta kartu yang
diperlukan serta
menjawab dan
memberikan kartu pada
anggota kelompok.
2) Terapis menjelaskan
aturannya, yakni:
a) Jika ada klien yang
ingin meninggalkan
kelompok, harus
meminta izin kepada
terapis
b) Lama kegatan 45
menit
c) Setiap klien
mengikuti kegiatan
dari awal sampai
selesai
3. Tahap Kerja a. Terapis membagikan empat 20 Menit
kartu kwartet untuk setiap
kelompok. Sisanya di
letakkan di atas meja.
b. Terapis meminta tiap anggota
kelompok untuk menyusun
kartu sesuai dengan seri (satu
seri memiliki 4 kartu).
c. Hidupkan music dan edarkan
bola tenis berlawanan dengan
arah jarum jam
d. Pada saat musik dihentikan,
anggota kelompok yang
memegang bola memulai
permainan berikut:
 Meminta kartu yang
dibutuhkan (seri yang
belum lengkap) kepada
anggota kelompok
disebelah kanan.
11

13. Evaluasi dan Dokumentasi

a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan ketika proses TAKS berlangsung khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAKS. TAKS sesi 6 dievalusi kemampuan verbal dalam
bertanya, meminta, menjawab, dan memberi serta kemampuan non
verbal.

Sesi 6: TAKS
Kemampuan Bekerja Sama

1. Kemampuan verbal: Bertanya dan meminta


12

2. Kemampuan verbal: Menjawab dan memberi


No. Aspek yang dinilai Nama Klien
Nn. D Nn. H Nn. I
1 Menjawab dan memberi secara √ √ √
jelas

2 Menjawab dan memberi ringkas √ √ √


3 Menjawab dan memberi secara √ √ √
relevan

4 Menjawab dan memberi secara √ √ √


spontan

Jumlah 4 4 4

3. Kemampuan nonverbal
No. Aspek yang dinilai Nama Klien
Nn. D Nn. H Nn. I
1 Kontak mata √ √ √
2 Duduk tegak √ √ √
3 Menggunakan bahasa tubuh yang √ √ √
sesuai

4 Mengikuti kegiatan dari awal √ √ √


sampai akhir

Jumlah 4 4 4

Petunjuk:
1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien.
2. Untuk tiap klien semua aspek dinilai dengan memberi tanda
13

(√) jika ditemukan pada klien dan tanda (-) jika tidak
ditemukan

3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3


atau 4 berarti klien mampu; jika nilai ≤ 2 klien dianggap belum
mampu.

b. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat mengikuti TAKS
pada catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya, kemampuan
verbal bertanya, meminta, menjawab, dan memberi 4 serta kemampuan
nonverbal 4, maka catatan keperawatan adalah klien mengikuti TAKS
sesi 6, klien mampu secara verbal dan nonverbal dalam bertanya,
meminta, menjawab dan memberi. Dianjurkan latihan diulang di
ruangan (buat jadwal)
BAB III

PELAKSANAAN TAK

Bab ini mendiskripsikan hasil selama kegiatan pelaksanaan TAK Sosialisasi sesi 6

yaitu bekerjasama dalam permainan sosialisasi kelompok.

A. EVALUASI KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Sesi 6:

Bekerjasama dalam permainan sosialisasi kelompok, secara umum berjalan

dengan lancar. Klien dapat mengikuti kegiatan dengan baik dari awal sampai

akhir. Ketiga klien, Nn. A, Nn. K, Nn. D kooperatif dan dapat mengikuti

kegiatan dengan baik. Leader, Fasilitator dan Observer melaksanakan tugas

masing – masing sesuai dengan yang telah direncanakan. Kegiatan berlangsung

kurang lebih selama 45 menit.

B. ANALISA LEMBAR OBSERVASI

Hasil observasi pelaksanaan kegiatan TAKS sesi 6 bekerjasama dalam

permainan sosialisasi kelompok adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan verbal: Bertanya dan meminta

Klien Nn. A, Nn. K, dan Nn. D, masing – masing jumlah nilai observasi 4,

artinya klien sudah mampu untuk bertanya dan meminta secara jelas,

bertanya dan meminta secara ringkas, bertanya dan meminta secara relevan

dan bertanya dan meminta secara spontan dengan anggota kelompok.

16
17

2. Kemampuan verbal: Menjawab dan memberi

Klien Nn. A, Nn. K, dan Nn. D, masing – masing jumlah nilai observasi 4,

artinya klien sudah mampu untuk menjawab dan memberi secara jelas,

menjawab dan memberi dengan ringkas, menjawab dan memberi secara

relevan, dan menjawab dan memberi secara spontan dengan anggota

kelompok.

3. Kemampuan nonverbal

Klien Nn. A, Nn. K, dan Nn. D, masing – masing jumlah nilai observasi 4,

artinya dapat mempertahankan kontak mata saat kegiatan berlangsung,

duduk tegak, menggunakan bahasa tubuh yang sesuai dan dapat mengikuti

kegiatan dari awal sampai akhir.


18

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kegiatan pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi sesi 6:

Bekerjasama dalam permainan sosialisasi kelompok dapat berjalan dengan

lancar. Klien mengatakan senang ketika mengikuti kegiatan. Klien dapat

bekerjasama dengan anggota kelompok dalam permainan dan mengikuti

kegiatan dari awal sampai akhir. Ketiga klien yaitu Nn. A, Nn. K, dan Nn. D

masing – masing telah mampu dalam 3 aspek yang dinilai yaitu kemampuan

verbal : bertanya dan meminta, menjawab dan memberi serta kemampuan non

verbal (sikap).

B. SARAN

1. Bagi Klien.

Klien dapat melanjutkan latihan bekerjasama dalam permainan sosialisasi

kelompok dengan melaksanakan dalam kegiatan sehari – hari bersama

dengan klien lain.

2. Bagi Perawat di Rumah Sakit

Perawat dapat menindaklanjuti kegiatan TAK sosialisasi dengan klien pada

kegiatan yang lain.


19

3. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa perlu meningkatkan kemampuan untuk melaksanakan terapi

modalitas selanjutnya kepada klien.


20

DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna. (2014). Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok, Edisi
2. Jakarta: EGC.
Susana, Sarka A. & Hendarsih, Sri. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan
Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Yusuf dkk. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika.
LAMPIRAN
Sesi 6: TAKS
Kemampuan Bekerja Sama

1. Kemampuan verbal: Bertanya dan meminta


No. Aspek yang dinilai Nama Klien
Nn. A Nn. K Nn. D
1 Bertanya dan meminta secara jelas √ √ √
2 Bertanya dan meminta secara √ √ √
ringkas

3 Bertanya dan meminta secara √ √ √


relevan

4 Bertanya dan meminta secara √ √ √


spontan
Jumlah 4 4 4

2. Kemampuan verbal: Menjawab dan memberi


No. Aspek yang dinilai Nama Klien
Nn. D Nn. H Nn. I
1 Menjawab dan memberi secara √ √ √
jelas

2 Menjawab dan memberi ringkas √ √ √


3 Menjawab dan memberi secara √ √ √
relevan

4 Menjawab dan memberi secara √ √ √


spontan

Jumlah 4 4 4

3. Kemampuan nonverbal
No. Aspek yang dinilai Nama Klien
Nn. D Nn. H Nn. I
1 Kontak mata √ √ √
2 Duduk tegak √ √ √
3 Menggunakan bahasa tubuh yang √ √ √
sesuai

4 Mengikuti kegiatan dari awal √ √ √


sampai akhir

Jumlah 4 4 4

Petunjuk:
1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien.
2. Untuk tiap klien semua aspek dinilai dengan memberi tanda
(√) jika ditemukan pada klien dan tanda (-) jika tidak
ditemukan

3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3


atau 4 berarti klien mampu; jika nilai ≤ 2 klien dianggap belum
mampu.

Anda mungkin juga menyukai