Karakteristik Fisika Kimia Dan Organolep
Karakteristik Fisika Kimia Dan Organolep
ABSTRAK
Proses penyangraian biji kakao kering merupakan salah satu proses penting dalam pengembangan
cita rasa, aroma dan warna, kondisi penyangraian yang optimal dapat menghasilkan bubuk kakao
yang mempunyai tekstur dan cita rasa yang baik.Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk
mendapatkan kondisi optimum penyangraian biji kakao yang menghasilkan pasta cokelat denagn
karakateristik fisik, kimia dan organoleptik yang baik.
Penelitian ini dilakukan 2 tahap yaitu tahap pembuatan dan karakterisasi pasta dengan variasi suhu
(110, 125, 140 oC ) dan waktu (20, 30 40 menit). Analisa yang dilakukan meliputi analisa
viskositas, warna, ukuran partikel, angka peroksida dan uji organoleptik.
Hasil analisa menunjukkan bahwa suhu dan waktu penyangraian berpengaruh sangat nyata
terhadap viskositas, ukuran partikel, dan angka peroksida pada pasta yang dihasilkan., demikian
juga pada uji skala hedonic secara keseluruhan (tekstur, aroma, dan warna yang paling disukai
adala pasta cokelat dengan penyangraian suhu 125o C selama 30 menit.
ABSTRACT
Roasting process of dry cacao seed is one important process to improve taste, aroma and color.
Optimal roasting condition might produce cacao powder with fine texture and taste. An research
was carried out to determine optimum roasting condition to yield cacao emultion with fine
physical, chemical, organoleptic characteristics. There were two stages of experiment, namely
making and characterization of emulsion under different tempertures (110, 125 and 140oC) and
time (20, 30 and 40 minutes). Analysis was done on viscosity, color, particle size, peroxide number
and organoleptic test. Analysis results showed, that temperature time of roasting affected viscosity,
particle size and peroxide number of emulsion. Similar results were shown by total hedonic scale
test (texture, aroma and color), namely on 125oC 30 minutes roasting.
43
Fardi M. Siregar et al. ISSN 0215-174X
44
Karakteristik fisika, kimia, dan organoleptik ISSN 0215-174X
45
Fardi M. Siregar et al. ISSN 0215-174X
Mikroskop objektif=9 skala dari 0.01 mm pada tiap sample untuk menghindari
Mikroskop okuler = 37 skala: 9/37 x 0.01 adanya bias.
+ 0.00243 mm. Konversi = 1 mm: 1000 c. Penilaian masing-masing sample pada
mikron. boring yang disediakan. Penilaian
Prosedur pengukuran : meliputi warna, aroma, kehalusan
a. Sampel diencerkan menggunaka cairan partikel dan penilaian akhir.
transparan yang tidak bias membuat
Rancangan Percobaan
pasta cokelat menjadi larut, seperti
minyak bunga matahari. Penelitian ini mengenai pengaruh
b. Sampel diteteskan sebanyak 1 – 2 tetes suhu dan lama penyangraian biji kakao
diatas gelas objek, selanjutnya ditutup terhadap pasta yang dihasilkan, dilakukan
dengan cover glass sambil ditekan dengan menggunakan rancangan acak
sedikit untuk mengeluarkan cairan lengkap pola faktorial dengan 3 ulangan .
yang masih menempel (penekanan faktor pertama adalah suhu yaitu suhu
yang terlalu kuat bias merusak partikel 110, 125, 140 o C dan faktor kedua adalah
yang diukur). waktu penyangraian 20, 30, 40 menit.
c. Diamati pada perbesaran 400 kali.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penentuan angka peroksida
Bahan dasar
Penentuan angka peroksida menggunakan Dalam pembuatan pasta cokelat,
metode tiosianat (hill dan Thiel, 1949) bahan dasar yang digunakana sangat
yang dimodifikasi oleh Adnan (1982). berpengaruh terhadap produk yang
Metode uji sensoris oleh panelis ahli dihasilkan. Dalam penelitian ini biji kakao
metode scoring (kartika , dkk, 1988). kering yang digunakan adalah biji kakao
a. sample pasta cokelat dipanaskan jenis Lindak dari kebun Kaliwining Pusat
hingga suhu ± 40 o C , kemudian Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia
ditempatkan didalam cawan perselin. Jember. Hasil pengamatan menunjukkan
Masing-masing cawang diberi label bahwa biji kakao kering yang digunakan
secara acak dan ditata secara acak juga. mempunyai karakteristik yang telah
b. Panelis dipersilahkan mencicipi sample memenuhi Standar nasional Indonesia,
satu persatu dengan diselingi berkumur seperti pada Tabel 1.
air hangat dan memakan roti tawar
Tabel 1. karakteristik bahan dasar
Karakteritik SNI, Mutu A* Hasil penelitian
Kadar air ( % wb) 6 – 7,5 7,1
Kadar lemak (% wb) 50 - 58 54,5
Kadar lemak biji kering - 55
Kadar lemak pasta - 52
Kadar kulit (% b/b) 11 - 12 11,86
Jumlah biji per 100 g Maks 100 96
Kadar kulit terikut nib ( % b/b) 1,46
46
Karakteristik fisika, kimia, dan organoleptik ISSN 0215-174X
Tabel 2. Interaksi suhu dan lama sangrai terhadap viskositas pasta cokelat
Suhu (o C ) Waktu (menit)
20 30 40
110 230.25bz ± 0,01 230.25bz ± 0,01 210.36 a z± 0,01
125 190.30 b y ± 0,01 185.30 a x ± 0,03 185.33 a x ± 0,04
140 195.41a x ± 0,01 195.43 a y ± 0,01 198.32 b y ± 0,03
Keterangan: Huruf yang berbeda pada baris (a, b) dan kolom (x, y, z ) menunjukkan berbeda nyata
berdasarkan uji Duncan’s pada taraf α 0.05.
Keterangan: Huruf yang berbeda pada baris ( a,b) dan kolom (x, y,z) menunjukkan berbeda nyata
menurut uji duncans taraf α 0,05.
47
Fardi M. Siregar et al. ISSN 0215-174X
Tabel 4. Angka peroksida (meg.kg-1) pasta cokelat pada suhu dan lama penyangraian biji
kakao
48
Karakteristik fisika, kimia, dan organoleptik ISSN 0215-174X
Tabel 5. Hasil uji skala hedonic pada uji organoleptik pasta cokelat
49
Fardi M. Siregar et al. ISSN 0215-174X
50