Anda di halaman 1dari 2

BAB II PEMBAHASAN A.

Pengertian Qashash Al-Qur’an Ilmu Qashashil Qur’an ialah ilmu yang membahas kisah-
kisah yaitu jejak-jejak umat dan Nabi terdahulu serta peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di dalam al-Qur’an. 1
Kata al-qashash adalah bentuk masdar seperti firman Allah SWT pada QS. Al-Kahfi ayat 64: Dia (Musa) berkata
“itulah (tempat) yang kita cari” Lalu keduanya kembali mengikuti jejak mereka semula2 Maksudnya, kedua orang
itu kembali lagi untuk mengikuti jejak dari mana keduanya itu datang. Qashash berarti berita yang berurutan.
Firman Allah pada QS. Ali-Imran ayat 62 berbunyi: Artinya: Sungguh ini adalah kisah yang benar, tidak ada Tuhan
selain Allah, dan sungguh Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana3 Qashash al-Qur’an adalah pemberitaan Qur’an
ihwal umat yang telah lalu, nubuwat (kenabian) yang terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi. Qur’an
banyak mengandung keterangan tentang kejadian pada masa lalu, sejarah bangsa-bangsa, keadaan negeri-negeri
dan peninggalan atau jejak setiap umat. Ia menceritakan semua keadaan mereka dengan cara yang menarik dan
memesona (mengagumkan).4 1 Mucotob Hamzah, Studi Al Qur’an Komprehensif (Yogyakarta: Gama
Media,2003), hlm. 201 2 Al-Qur’an suratAl-Kahfi ayat64 3 Al-Qur’an suratAli-Imran ayat62 4 Syaikh Manna Al-
Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an , Terj Mifdhol Abdurrahman (Jakarta:Pustaka Al Kautsar,2005),hlm.
431.

7. 7 B. Macam-Macam Qashash Al-Qur’an Kisah-kisah di dalam al-Qur'an itu bermacam-macam, ada yang
menceritakan para Nabidan umat-umat terdahulu, serta ada pula yang mengisahkan berbagai macam peristiwa
dankeadaan, baik dari masa lampau, masa kini, ataupun masa yang akan datang. Ini merupakankebenaran kisah-
kisah yang mana manusia tidak tahu pada masa Rasulullah kecuali sebagian sajayang mereka katahui. Atau
mereka tahu kisah-kisah tersebut akan tetapi banyak memperselisihkannya. Dalam hal ini, penulis membagi kisah-
kisah dalam al-Qur’an dengan berbagai tinjauan,yaitu: Ditinjau dari segi waktu, ditinjau dari segi materi dan
ditinjau dari segi panjang dan pendeknya. 1. Ditinjau dari segi Waktu Ditinjau dari segi waktu terjadinya peristiwa
yang diceritakan dalam al-qur'an, maka qashash al- Qur'an itu terbagi menjadi tiga macam: a. Kisah-kisah hal-hal
ghaib pada masa lalu (al-qashah al-Ghuyub al-madhiyah). Yaitu,kisah-kisah yang menceritakan kejadian-kejadian
yang sudah tidak bisa ditangkap pancaindra yang terjadi pada masa lampau. Contohnya seperti kisah-kisah pada
Nabi Nuh, Nabi Musa, dan kisah Maryam.5 Kisah-kisah ini merupakan hal gahib masa lampau,karena telah usai
dan menjadi kisah-kisah klasik.6 Begitu juga kita tidak mengalaminya, mendengarnya dan menyaksikannya. b.
Kisah-kisah hal-hal ghaib pada masa kini (al-qashah al-ghuyub al-hadhirah). Yaitu,kisah-kisah yang menerangkan
hal ghaib pada masa Sekarang, meski sudah Sejak dahulu dan masih akan tetap ada sampai masa yang akan
datang. Contohnya sepertikisah yang menerangkan tentang para Malaikat, Jin, Setan, siksaan Neraka, kenikmatan
Surga dan sebagainya. Kisah-kisah tersebut dari dahulu sudah ada, Sekarang pun masih ada dan hingga masa yang
akan datang pun masih tetap ada. 7Bahkan, eksistensi wujud Allah termasuk dalam hal ghaib masa sekarang,
karena Ia ada namun kita tidak bisa melihatnya di dunia ini. 5 Abdul Djalal,Ulumul Qur’an,hal.296
dalamhttps://id.scribd.com/doc/39013786/Ilmu-al-Qur-an-Kisah-Kisah-al- Qur-an-Qashah-al-Qur-an-oleh-M-
Syafi-i-WS-al-Lamunjani-Makalah-2008 6 Shalah Abdul Fattah al-Khaldi,Ma’a Qishash al-Sabiqin fi al-Qur’an,hal.36
7 Abdul Djalal,Ulumul Qur’an,hal.296

8. 8 c. Kisah-kisah hal-hal ghaib pada masa yang akan datang (al-qashash al-ghuyub al- mustqbilah) yaitu, kisah-
kisah yang menceritakan peristiwa yang akan datang yang belum terjadi pada waktu turunnya al-Qur'an,
kemudian peritiwa tersebut betul betul terjadi. Contohnya seperti kemenangan bangsa Romawi atas Persia, yang
diterangkan ayat 1-4 surat al-Rum.8 Di antara karekteristik orang mukmin yang paling menonjol adalah beriman
kepada halghaib. Rasionalitas Islam adalah rasianalitas ilmiah ghaibiyah. 2. Ditinjau dari segi Materi Jika ditinjauu
dari segi materi yang diceritakan, maka kisah al-Qur'an itu terbagi menjadi tiga macam:9 a.Kisah-kisah para Nabi.
Kisah ini mengandung dakwah mereka pada kaumnya, mu'jizat-mu'jizat yang memperkuat dakwahnya, kisah
sikap orang-orang yang memusuhinya,tapan-tahapan dakwah dan perkembangannya serta akibat-akibat yang
diperkuat olehyang mempercayai dan golongan mendustakan. Misalnya, kisah Nuh, Ibrahim, Musa,Harun, Yusuf
dan lain-lainnya. b. Kisah-kisah yang berhubungan dengan peristiwa yang terjadi pada masa lalu dan orang-orang
yang tidak dipastikan kenabiannya. Misalnya kisah Thalut dan Jalut, penghunigua, Zulkaranain dan lain-lainnya. c.
Kisah-kisah yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang tejadi pada masa Rasulullah. Seperti perang Badar
dan perang Uhud dalam surat Ali Imran, Perang Hunain dan Tabuk dalam surat al-Taubah, Isra', dan lain-lain. 8
Abdul Djalal, Ulumul Qur’an,hal.296 dalamhttps://id.scribd.com/doc/39013786/Ilmu-al-Qur-an-Kisah-Kisah-al-
Qur-an-Qashah-al-Qur-an-oleh-M-Syafi-i-WS-al-Lamunjani-Makalah-2008 9 Mana’ al-Qathan ,Mabahits fi ‘Ulumal-
Qur’an,hal.306.

9. 9 3. Ditinjau dari Segi Pelaku a.Manusia, yaitu kisah yang pelakunya berupa manusia. Contoh: kisah nabi
Sulaiman, Fir’aun, Maryam, dan lain-lain. b.Malaikat, yaitu kisah yang pelakunya berupa malaikat. Contoh: kisah
malaikat yang terdapat dalam QS. Hud ayat 69-83 yaitu yang mengisahkan bahwa malaikat datang kepada nabi
Ibrahim dan nabi Luth dengan menjelma sebagai seorang tamu. c. Jin, kisah yang digambarkan oleh jin. d.
Binatang, yaitu kisah yang pelakunya adalah binatang. Contoh: kisah burung yang terdapat pada zaman nabi
Sulaiman yang diabadikan dalam QS. An-Naml ayat 18-19. 4. Ditinjau dari Segi Panjang Pendeknya Dilihat dari
panjang pendeknya, kisah-kisah Al-Qur’an dibagi menjadi 3 yaitu: a.Kisah Panjang Contohnya kisah Nabi Yusuf a.s
dalam QS. Yusuf yang hampir seluruh ayatnya mengungkapkan kehidupan Nabi Yusuf, sejak masa kanak-kanak
sampai dewasa dan memiliki kekuasaan. b.Kisah yang Lebih Pendek dari Bagian yang Pertama (Sedang) Seperti
kisah Maryam dalam QS. Maryam, kisah Ashabul Kahfi dalam QS. Al-Kahfi, kisah Nabi Adam dalam QS. Al-Baqarah
dan QS. Thaha. c.Kisah Pendek Kisah yang jumlahnya kurang dari sepuluh ayat, misalnya kisah Nabi Hud a.s, Nabi
Luth a.s dalam QS. Al-A’raf.10 5.Ditinjau Dari Jenisnya Dilihat dari jenisnya, kisah-kisah dalam al-Qur’an dibagi
dalam tiga macam yaitu: a.Kisah Sejarah (al-Qishash al-Tarikhiyyah) Berkisar tentang kisah-kisah sejarah, seperti
para nabi dan rasul. b.Kisah Perumpamaan (al-Qishash al-Tamliziyah) 10
https://www.academia.edu/17037913/Ilmu_Qashash_Al-Quran

10. 10 Untuk menerangkan atau memperjelas suatu pengertian atau keadaan, bahwa peristiwa itu tidak benar
terjadi tetapi hanya sebagai perumpamaan. c. Kisah Futurolog Kisah ini bertujuan untuk mewujudkan tujuan-
tujuan ilmiah atau menafsirkan, fenomena yang ada menguraikan masalah yang sulit diterima akal.11 C. Faedah
Qashash Al-Qur’an Diantara faedah-faedah dari kisah atau Qashash al-Qur’an, ialah: a. Menjelaskan asas-asas
dakwah menuju Allah SWT dan menjelaskan pokok-pokok syariat yang dibawa oleh para Nabi, pada QS. Al- Anbiya
ayat 25 telah menjelaskan: Artinya: Dan kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu melainkan Kami
wahyukan kepadanya bahwa tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah olehmu sekalian Aku.12
b.Meneguhkan hati Rasulullah dan hati umat Muhammad atas agama Allah, memperkuat kepercayaan orang
mukmin tentang menangnya kebenaran dan para pendukungnya serta hancurnya kebatilan dan para
pembelanya. c. Membenarkan para Nabi terdahulu, menghidupkan kenangan terhadap mereka serta
mengabadikan jejak peninggalannya. d. Menampakkan kebenaran Muhammad dalam dakwahnya dengan apa
yang diberitakannya ihwal orang-orang terdahulu di sepanjang kurun dan generasi. e. Menyibak kebohongan para
ahli kitab dengan hujjah (dalil atau dasar pemikiran) yang membeberkan keterangan dan petunjuk yang mereka
sembunyikan dan menentang mereka sebelum kitab itu diubahnya. As-Syeikh Muhammad Abduh (Pelopor visi
dan paradigma rasional kompromi antara Islam dengan peradaban barat) berpendapat bahwa tidak perlu
memadukan antara cerita-cerita yang ada dalam al-Qur’an dengan isi kitab Bani Israel atau kitab- kitab sejarah
kuno. Menurutnya al-Qur’an bukanlah catatan sejarah, juga bukan sebagai kisah atau dongeng, akan tetapi
merupakan petunjuk dan peringatan sehingga hal-hal yang 11 Suhadi,Ulumul Qur’an,(Kudus: Nora Media
Enterprise, 2011) hlm. 208-210 12 Al-Qur’an suratAl Anbiya’ayat 25

11. 11 diungkapkan dalam al-Qur’an diharapkan untuk menjadi pelajaran dan menjelaskan sunah-sunah
kemasyarakatan. f. Kisah termasuk salah satu bentuk sastra yang dapat menarik perhatian para pendengar dan
memantapkan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya ke dalam jiwa. Firman Allah pada QS. Yusuf ayat 111
yang artinya: Sesungguhnya pada kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal.13 D.
Hikmah Pengulangan Qashash Dalam Al-Qur’an Di dalam kitab suci al-Qur’an banyak sekali kisah-kisah yang
disebutkan berulang-ulang. Hanya saja pengulangan kisah-kisah Itu dalam bentuk yang berbeda-beda. Hal
tersebut mengandung hikmah yang di antaranya: a.Menjelaskan ketinggian mutu sastra balaghah al-Qur’an,
terbukti bisa mengungkapkan kisah sampai beberapa kali tetapi dalam ungkapan yang berlainan sehingga tidak
membosankan bahkan mengasyikkan pendengarnya. b. Membuktikan ketinggian mu’jizat al-Qur’an, yakni bisa
menjelaskan satu makna (satu kisah) dalam berbagai bentuk kalimat yang bermacam-macam. c. Untuk lebih
memperhatikan kepada pentingnya kisah-kisah al-Qur’an sehingga perlu disebutkan dengan berulang-ulang
sampai beberapa kali agar dapat lebih meresap terpatri dalam hati sanubari. d. Menunjukkan perbedaan tujuan
dari tiap-tiap kali pengulangan penyebutan kisah al-Qur’an itu, sehingga menunjukkan banyaknya tujuan
penyebutan kisah sebanyak pengulangannya.14 13 http://abumuslimalbugisy.blogspot.co.id/2009/06/qashash-al-
quran.html 14 Syaikh Manna Al-Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an, ... , hlm. 304 pada
https://www.academia.edu/17037913/Ilmu_Qashash_Al-Quran

Anda mungkin juga menyukai