Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Perkembangan zaman menuju era digital mengakibatkan minat konsumtif dari

konsumen meningkat. Hal tersebut disebabkan oleh keinginan konsumen yang

menginginkan barang yang diinginkan cepat sampai. Pada era ini, perusahaan

bersaing secara ketat dalam memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan keinginan

konsumen. Kondisi tersebut menempatkan perusahaan harus memiliki keunggulan

dibandingkan perusahaan lain yang tidak hanya dapat dicapai dari perbaikan secara

internal melainkan dengan menciptakan inovasi baru baik dalam bidang penyediaan

maupun penyaluran barang. Kondisi ini menuntut kerjasama dan komunikasi yang

baik antara produsen sebagai penghasil barang jadi, jaringan distribusi yang

bertugas menyalurkan barang jadi dari produsen ke tangan pelanggan, hingga

hubungan antara penyedia produk dengan pelanggan akhir yang disebut rantai

pasokan.

Heizer dan Render dalam Ariani dan Dwiyanto (2013) menyatakan bahwa

manajemen rantai pasokan adalah integrasi aktivitas pengadaan bahan dan

pelayanan, pengubahan menjadi barang setengah jadi dan produk akhir, serta

pengiriman ke pelanggan. Pongoh (2016) menyatakan bahwa manajemen rantai

pasokan adalah suatu konsep atau mekanisme untuk meningkatkan produktivitas

total perusahaan dalam rantai suplai melalui optimalisasi waktu, lokasi, dan aliran

kuantitas bahan. Hal tersebut dikuatkan oleh pendapat Banerjee dan Mishra (2015)

1
yang menyatakan bahwa kegiatan dari manajemen rantai pasokan terbagi menjadi

tiga kegiatan, yaitu hubungan dengan pelanggan, hubungan dengan pemasok, dan

faktor dalam perusahaan. Oleh karena itu manajemen rantai pasokan memiliki

peranan penting dalam perubahan dan merupakan solusi dari sebuah bisnis karena

hal ini mampu membuat sebuah inovasi dan performa bisnis.

Berdasarkan pendapat di atas, pengelolaan dalam rantai pasokan harus

terintegrasi dengan baik sehingga tercipta rantai pasokan yang efektif guna

meningkatkan produktivitas, efektifitas, keefisienan, pelayanan, serta menciptakan

inovasi-inovasi baru untuk dapat unggul dan bersaing pada era digital. Manajemen

ini merupakan pendekatan untuk mengoptimalkan integrasi antara supplier,

manufaktur, gudang, dan penyimpanan sehingga produksi dan distribusi barang

dapat dilakukan dengan jumlah, lokasi, dan waktu yang tepat.

Selain rantai pasokan, kinerja keuangan memiliki peranan penting dalam

efektifitas kinerja dan nilai suatu perusahaan. Selain rantai pasokan, kinerja

keuangan memiliki peranan penting dalam menentukan performa bisnis.

Selanjutnya, kinerja keuangan merupakan sebuah gambaran pencapaian atau

keberhasilan pelaksanaan program perusahaan dalam mewujudkan visi dan misi

suatu organisasi. Sejalan dengan pendapat tersebut, Sucipto (2003) menyatakan

bahwa kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat

mengukur keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam menghasilkan laba.

2
Bisnis barang-barang retail (supermarket) pada masa digital saat ini memiliki

banyak kendala, yaitu munculnya banyak persaingan pada area setempat baik secara

online maupun offline yang menuntut perusahaan harus mampu bersaing dari segi

variasi barang dan harga. Hal tersebut mendorong sebuah perusahaan harus mencari

penyuplai barang dagangan yang mampu memberikan harga terendah dengan tetap

mengutamakan kualitas dan variasi barang, serta menjalin komunikasi yang baik

antara pemasok dengan perusahaan. Selain itu, perusahaan harus mampu

menyesuaikan tingkat ekonomi dan permintaan konsumen, yakni menjual dengan

harga rendah tetapi tidak merugikan perusahaan serta meningkatkan strategi

promosi dan pemasaran.

Keadaan di atas diperkuat dengan kondisi pandemic Covid 19 yang menuntut

sebuah perusahaan retail untuk bertahan dalam melayani konsumen dengan

menyesuaikan peraturan pemerintah yang mengharuskan warganya untuk

menghindari kerumunan dan tempat keramaian serta anjuran untuk tetap tinggal di

rumah, yang berarti perusahaan retail harus siap melakukan pemesanan online dan

pengantaran atau Cash On Delivery (COD). Hal tersebut tentunya berdampak pada

keuangan suatu perusahaan, dimana kondisi ini mengurangi jumlah konsumen yang

datang ke supermarket untuk berbelanja yang berdampak pada pengurangan

pendapatan dari lahan parkir, pengurangan pengunjung bioskop, pengurangan

konsumen buah dan makanan segar, dll dikarenakan konsumen lebih memilih

belanja melalu e-commerce dan warung terdekat yang harganya lebih rendah.

Padahal, supermarket tetap harus mempertimbangkan gaji karyawan, dan

3
pengeluaran tetap bulanan sehingga menuntut sebuah perusahaan khususnya

supermarket membuat sebuah kebijakan untuk mencari pemasok dengan harga

rendah atau berkomunikasi ulang dengan pemasok yang sudah ada untuk dapat

melakukan diskusi harga dan system pemasokan barang, promosi secara rumah ke

rumah, melalui platform media digital, memberikan diskon, dan mengatur ulang

strategi keuangan perusahaan.

Salah satu supermarket di Bagan Batu, Rokan Hilir yang memiliki dampak

terbesar dari pandemic ini adalah Suzuya Plaza Bagan Batu dimana menurut data

yang diperoleh, tingkat pemasukan perusahaan berkurang 40% s.d. 50% dari masa

normal sehingga menuntut perusahaan melakukan promosi online dan offline

kepada konsumen setempat dengan cara menarik. Selain itu, dampak yang berimbas

pada karyawan adalah pengurangan jumlah karyawan supermarket untuk tetap dapat

mempertahankan stabilitas keuangan perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, sebuah perusahaan retail, khususnya supermarket

harus mampu mempertahankan performa bisnis dalam berbagai situasi. Neeley

(2004) menyatakan bahwa performa bisnis suatu perusahaan dapat diukur melalui

tiga sudut pandang yaitu, sudut pandang akutansi, pemasaran, dan operasi.

Berdasarkan sudut pandang akutansi, Otley dalam Neeley (2004) menyatakan

bahwa efektifitas dan keefisienan keuangan suatu perusahaan mencerminkan

seluruh keberhasilan operasional, yang meliputi perhitungan manajemen sumber

daya keuangan, penentuan tujuan keuangan, dan control perusahaan. Sedangkan

4
berdasarkan sudut pandang pemasaran Clark dalam Neeley (2004) menyatakan

strategi pemasaran mempengaruhi keuangan suatu perusahaan, yang meliputi

orientasi pasar, kepuasan pelanggan, dan keaslian produk yang dijual. Selanjutnya,

dari sudut pandang operasi, suatu perusahaan akan dapat bertahan jika terjadi

kerjasama yang baik antara penyedia barang dengan perusahaan dan perusahaan

dengan konsumen. Sedemikian sehingga penelitian ini akan meneliti “hubungan

antara manajemen rantai pasokan dan kinerja keuangan terhadap performa

bisnis di Suzuya Bagan Batu”.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah manajemen rantai pasokan berpengaruh positif terhadap keunggulan

bersaing?

2. Apakah kinerja keuangan perusahaan berpengaruh positif terhadap keunggulan

bersaing?

3. Apakah keunggulan bersaing berpengaruh positif terhadap performa bisnis

perusahaan?

1.3.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh manajemen rantai pasokan terhadap

keunggulan bersaing;

5
2. Untuk mengetahui hubungan kinerja keuangan perusahaan berpengaruh positif

terhadap keunggulan bersaing;

3. Untuk mengetahui bagaimana keunggulan bersaing mempengaruhi performa

bisnis perusahaan.

1.4.Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manajemen rantai pasokan berpengaruh positif terhadap keunggulan bersaing;

2. Hubungan kinerja keuangan perusahaan berpengaruh positif terhadap keunggulan

bersaing;

3. Keunggulan bersaing berpengaruh positif terhadap performa bisnis perusahaan.

1.5.Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan praktis

sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti:

Menambah pengetahuan dan referensi dalam ilmu pengetahuan dalam bidang

akutansi, khususnya pentingnya manajemen rantai pasokan dan pengelolaan

kinerja keuangan dalam meningkatkan performa bisnis.

2. Bagi Perusahaan:

Memberikan kontribusi terhadap perusahaan, khususnya dalam mengelola

manajemen rantai pasokan dan kinerja keuangan agar menghasilkan keunggulan

bersaing sehingga dapat meningkatkan performa bisnis dari perusahaan tersebut.

6
3. Bagi Akademisi:

a. Memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu manajemen operasional,

terutama menjelaskan mengenai pengaruh manajemen rantai pasokan terhadap

keunggulan bersaing dan performa perusahaan;

b. Memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu akutansi operasional,

terutama menjelaskan mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap

keunggulan bersaing dan performa perusahaan;

c. Dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian mendatang melalui

pengembangan model teoritikal dan model empiric yang belum diuji.

Anda mungkin juga menyukai