Anda di halaman 1dari 5

Lembar Belajar Mahasiswa 2 SGD 1

Judul : Ingin kuakhiri saja

Skenario

Seorang wanita 18 tahun masuk RS karena meminum obat pembasmi serangga di rumahnya.
Saat dilakukan pengkajian oleh preawat, terlihat ditangan kiri klien ada bekas sayatan, klien
mengatakan aku tidak ingin di dunia lagi. Hasil pengkajian pada keluarga, keluarga
mengatakan bahwa klien anak yang berprestasi tetapi tidak dapat melanjutkan studinya
karena keterbatasan biaya sehingga sudah setahun yang lalu klien bekerja menghidupi
keluarganya, tetapi tiga bulan lalu klien di PHK dan bersaaman dengan itu tunangannya
membatalkan pernikahan mereka. Sebelumnya saat putus sekolah klien merasa minder
dengan tunangannya, klien terlihat murung, menyendiri di kamar, enggan berinteraksi, selalu
mengatakan hidup ini tidak adil, ingin mengakhiri hidupnya saja. Oleh karena itu, saat ini
klien dimasukkan di ruangan yang aman untuk menghindari dari bunuh diri selanjutnya.

Step 1

1. Bunuh diri ( Arina)


Tindakan menciderai diri sendiri yg dapat mengancam kehidupan (Ati’)
Situasi seseorang yg dapat mengakhiri kehidupannya sendiri (Aura)
Tindakan agresif yg dapat merusak diri dan dapat mengakhiri kehidupan atau bisa di
sebut dg keputusan terakhir dari individu untuk memecahkan masalah (ayu)

2. Bekas sayatan ( Asfha)


Seseorang menggunakan suatu alat untuk melukai diri sendiri (arif)
Luka lama yg telah mengering (Arini)

3. Mengatakan hidup ini tidak adil (Arif)


Klien merasa bahwa masalah yg di hadapi sudah sangat berat dan merasa tidak
sanggup menjalani kehidupan (Arina)
Klien merasa semua masalah datang pada diri nya semua (Ati’)

4. Bunuh diri lanjutan (Annisa)


Suatu tindakan seseorang yg mempunyai masalah yg hari demi hari sudah selesai tpi
kalau dia ingat masalah tersebut bisa melalukan tindakan bunuh diri lagi (Arif)

5. PHK (Ardilla)
Pemutusan hubungan kerja yg mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban pekerja
(Ashfa)
6. Pengakajian (Atikah)
Pemikiran dasar dari proses keperawatan yg bertujuan untuk mengumpulkan
informasi atau data tentang klien (Ardilla)
Proses pengumpulan data objektif dan subjektif dari klien (Anik)

RESIKO BUNUH DIRI

Step 2
1. Pengertian resiko bunuh diri (Ardilla)
2. Faktor apa yg menyebabkan klien bunuh diri sesuai kasus (Arini)
3. Etiologi apa yg memepengaruhi klien bunuh diri (Anik)
4. Tanda dan gejala bunuh diri ( Annisa)
5. Bagaimana cara mencegah bunuh diri (Aura)
6. Intervensi apa untuk mengatasi bunuh diri (Ati’)
7. Bagaimana proses terjadinya bunuh diri (Aurel)
8. Apa tujuan dari intervensi keperawatan dari resiko bunuh diri (Ayu)
9. Dampak apa yg terjadi saat klien ingin melakukan resiko bunuh diri (Arina)
10. Karakteristik apa yg ada pada kasus (Asfha)
11. Bagaimana cara mengajak klien berinteraksi dengan orang lain (Atikah)
12. Diagnosa keperawatan apa yg bisa di angkat dari resiko bunuh diri (Anik)
13. Pengakjian apa yg di lakukan perawatn pada klien yg mengalami resiko bunuh diri
(Arif)
14. Apa peran kelurga dalam resiko bunuh diri pada klien (Annisa)
15. Bagaimana rentang respon dari bunuh diri (Ayu)
16. Bagaimana cara menumbuhkan semangat klien untuk menumbuhka semangat hidup
(Atikah)

17. Faktor predisposisi dan presipitasi resiko bunuh diri secara umum
18. Apa saja terapi yg di berikan pada klien resiko bunuh diri
19. Apa saja fase yg dilalui pada klien resiko bunuh diri
20. Lingkungan yg aman untuk klien resiko bunuh diri itu seperti apa

Step 3

1. Pengertian resiko bunuh diri (Ardilla)


Resiko untuk menciderai diri untuk mengakhiri kehidupan (Ati’)
Rentang terhadap menyakiti diri sendiri dari cidera yg mengncam jiwa (Ayu)

2. Faktor apa yg menyebabkan klien bunuh diri sesuai kasus (Arini)


Faktor eksternal
Tidak bisa menjutkan studi, di phk, putus hubungan dg tunangan(Arini)
Keterbatasan biaya, bekerja menghidupi keluarga nya sendiri (Atikah)
Faktor internernal
Adanya gangguan psikis(Annisa)
Tidak ingin di dunia lagi (Arif)

3. Etiologi apa yg memepengaruhi klien bunuh diri (Anik)


Kegagalan beradaptas sehingga tdk dapat mengadapi stress, perasaan terisolasi dapat
terjadi karena kehilangan hubugan interpersonal atau gagal melakukan hubungan yg
berarti, perasaan marah bunuh diri dapat merupakan hukuma pada diri sendiri,cara
untuk mengakhiri keputusan (Ayu)
Klien merasakan tekanan batin (Ati’)

4. Tanda dan gejala bunuh diri ( Annisa)


Melalukan suatu yg berbahaya,menunjukan suasana hati yg drastis, mempunyai ide
untuk bunuh diri (aura)
Menyimpan obat yg salah di gunakan, meangalami kesulitan tidur (Asfha)
Klien merasa sangat putus asa, merasa tdk mmpu untuk menyelesaikan masalah,
marah dan sedih (Ardilla)
Klien merasa sedih atau kosong kehilangan minat atau hal yg menyenangkan, merasa
masa depan tidak baik, (Aurel)
Tidak mempunyai semangat hidup, karena adanya masalah yang dihadapi, selalu
berfikir negatif,merasa keputusannya adalah pilihan yang paling tepat ( ARIF )
Perubahan pola tingkah laku, perasaan murung, cemas, takut, terlihat unsur unsur
music pribadinya ( anisa)

5. Bagaimana cara mencegah bunuh diri (Aura)


Mencari kesenangan, berteman dengan banyak orang, menguatkan spiritual pada klien
(arini)
Menjauhkan klien dari benda benda yang menyebabkan klien melakukan resiko bunuh
diri ( arina )
Membsntu pasien dalam mengatasi depresi yang di alami, mengespresikan rasa sayang
baik dalam bentuk kata dan perbuatan ( aura )
Meletakkan pasien ditempat yang aman (anik)
Menghibur pasien dan selalu menenkankan untuk berfikir positif dengan hidupnya
( ardila )
Memberikan sikap saling percaya dan saling terbuka , mengajak ke hal positif dan
memberikan dorongan untuk bangkit ( aurel )

6. Intervensi apa untuk mengatasi bunuh diri (Ati’)


Melakukan komunikasi terapeutik, selalu mengalihkan pembicaraan agar pasien tidak
ingat dengan masalah yang di alami, berkelaborasi dengan pihak keluarga untuk selalu
memantau kondidi pasien dan selalu menjauhkan benda benda tajam pada pasien
( arif )
Memberikan terapi pada pasien ( anik)
Perawat memberikan motivasi pada pasien untuk selalu semangat menjalani hidup
( arini )
Perawat mengajak pasien untuk selalu meningkatkan spiritual diri pasien agar pasien
lebih dekat pada allah dan bisa diberi kesembuhan ( arina )
Bantu untuk memahami bahwa pasien dapat mengatasi masalahnya (anisa )
Memberikan lingkungan yang aman, membantu klien mengembangkan mekanisme
koping yang positif (ati)
Meningkatkan harga diri klien, memobilisasi hubungan social ( ayu )

7. Bagaimana proses terjadinya bunuh diri (Aurel)


Karna klien diphk bersamaan dengan dibatalkannya pernikahan (ashfa)
Pasien merasakan maslah pada dirinya sangatlah banyak sehingga dia merasa tertekan
dan merasa lelah pada hidupnya sehingga dia ingin mengakhiri hidupnya ( arini)
Karna proses terjadinya klien tidak mendapat dorongan dari keluarga dan klien tidak
percaya diri(arina)
Setelah diphk klien terlihat murung menyendiri di kamar, enggan berinteraksi, selalu
mengatakan hidup ini tidak adil, dan klien ingin mengakhiri hidupya saja (atikah)
Karna klien menyalahgunakan zat dengan meminum obat obat pembasmi serangga
(aurel)

8. Apa tujuan dari intervensi keperawatan dari resiko bunuh diri (Ayu)
Untuk menguragi resiko bunuh diri (aura)
Pasien akan semangat dalam menjalani hidupnya (arini)
Klien tetap aman dan selamat ( ati)
Klien mendapatkan perlindungan diri dari lingkungan ( ayu )
Klien dapat memahami bahwa keputusan tidak tepat dan pasti ada jalan keluar ( arif )
Membantu klien agar merasa bahwa klien tidak merasa sendiri dalam menghadapi
masalahnya ( arina )
Klien lebih aman dalam mejalani hidup ( anik )
Klien lebih Nyaman dalam mejalani hidup, tidak merasa minder lagi ( atikah )
Agar klien bangkit dalam keterpurukan yang di alami sekarang, dan klien tidak terlihat
murung (ashfa)
Membantu untuk menjalani hidup yang lebih baik lagi kedepannya dan selalu berfikir
positif ( aurel )

9. Dampak apa yg terjadi saat klien ingin melakukan resiko bunuh diri (Arina)

10. Karakteristik apa yg ada pada kasus (Asfha)


11. Bagaimana cara mengajak klien berinteraksi dengan orang lain (Atikah)
12. Diagnosa keperawatan apa yg bisa di angkat dari resiko bunuh diri (Anik)
13. Pengakjian apa yg di lakukan perawatn pada klien yg mengalami resiko bunuh diri
(Arif)
14. Apa peran kelurga dalam resiko bunuh diri pada klien (Annisa)
15. Bagaimana rentang respon dari bunuh diri (Ayu)
16. Bagaimana cara menumbuhkan semangat klien untuk menumbuhka semangat hidup
(Atikah)

17. Faktor predisposisi dan presipitasi resiko bunuh diri secara umum
18. Apa saja terapi yg di berikan pada klien resiko bunuh diri
19. Apa saja fase yg dilalui pada klien resiko bunuh diri
20. Lingkungan yg aman untuk klien resiko bunuh diri itu seperti apa

Anda mungkin juga menyukai