Anda di halaman 1dari 27

SISTEM BUKU BESAR DAN PENGELOLAAN

Makalah
disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi 2
Oleh :

Intan Aulia (NIM 030118073)


Hani Hanipa (NIM 030118033)
Ajeng Retna Gumilar (NIM 030118037)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


STIE DR. KHEZ MUTTAQIEN
PURWAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nyaberupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Sistem Buku Besar Dan Pengelolaan” ini tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah “Sistem Informasi
Akuntansi 2” di STIE DR. KHEZ MUTTAQIEN. Makalah ini dimaksudkan agar
mahasiswa dapat mengembangkan karyanya melalui tulisan. Kami mengucapkan terima
kasih kedapa :
a. Ibu Vita Evelini H.S., SE., M.Ak., CRS., CSRA selaku dosen mata kuliah Sistem
Informasi Akuntansi 2 yang telah memberikan bimbingan serata arahan dalam
penulisan makalah ini.
b. Orang tua yang selalu memberikan dukungan serta doa.
c. Teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga
makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta
banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam segi
tulisan, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran  yang membangun untuk
lebih menyempurnakan makalah ini. Harapan yang paling besar dari penyusunan
makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yang disusun atau dituangkan didalamnya
terdapat manfaat, khususnya untuk penyusun dan umumnya untuk kita semua.

Purwakarta, 29 Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan penulisan makalah...........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1 SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN..........................................................3
2.2 AKTIVITAS BUKU BESAR DAN PELAPORAN...................................................8
2.3 MENGHASILKAN LAPORAN MANAJERIAL....................................................18
BAB III PENUTUP.................................................................................................................23
3.1 Kesimpulan................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................24

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam suatu perusahaan yang bergerak dibidang bisnis, informasi keuangan

merupakan hal yang snagat penting sebagai dasar untuk membuat berbagai keputusan

bisnis.Buku besar merupakan buku utama pencatatan transaksi keuangan yang

mengkonsolidasikan masukan dari semua jurnal akuntansi. Buku besar merupakan dasar

pembuatan laporan. Buku besar dapat memberikan pelaporan i formasi ataupun nilai

transaksi untuk periode akuntansi tertentu.

Sebuah sistem buku besar dan pelaporan memainkan peranan penting dalam suatu

sistem infformasi akuntansi sebuah perusahaan. Fungsi utamanya adalah untuk

mengumpulkan dan mengatur data dari sumber-sumbernya.

1.2 Rumusan Masalah

a. Aktivitas apa sajakah yang menjadi dasar dalam sistem buku besar dan pelaporan?

b. Pengendalian dasar apakah yang diperlukan untuk memastikan bahwa buku besar dan

laporan menyajikan bukti yang andal bagi manajemen?

c. Apa saja aktivitas dalam laporan keuangan?

d. Bagaimana aktivitas yang dapat menghasilkan laporan manajerial?

1.3 Tujuan penulisan makalah

a. Untuk mengetahui Aktivitas apa sajayang menjadi dasar dalam sistem buku besar dan

pelaporan

b. Untuk mengetahui Pengendalian dasar yang diperlukan untuk memastikan bahwa

buku besar dan laporan menyajikan bukti yang andal bagi manajemen

1
c. Untuk mengetahui aktivitas dalam laporan keuangan

d. Untuk mengetahui aktivitas yang dapat menghasilkan laporan manajerial

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN

Sistem buku besar dan sistem pelaporan keuangan merupakan dua sistem yang

mempunyai interdependensi operasional sehingga keduanya dipandang sebagai satu

sistem tunggal yaitu sistem buku besar dan pelaporan keuangan. Sistem Buku Besar dan

Pelaporan mencakup proses-proses di tempat untuk memperbarui akun buku besar dan

menyiapkan laporan yang merangkum hasil kegiatan organisasi. Kegiatan dasar dalam

Sistem Buku Besar dan Pelaporan adalah:

a. Memperbarui buku besar

b. Posting jurnal penyesuaian

c. Menyiapkan laporan keuangan

d. Menghasilkan laporan manajerial

Salah satu fungsi utama dari Sistem Buku Besar dan Pelaporan adalah untuk

mengumpulkan dan mengatur data dari:

a. Masing-masing subsistem siklus akuntansi, yang menyediakan ringkasan yang

berkaitan dengan kegiatan rutin dalam siklus tersebut.

b. Bendahara, yang memberikan masukan sehubungan dengan kegiatan non-rutin seperti

transaksi dengan kreditor dan investor.

c. Departemen anggaran, yang memberikan nomor anggaran.

d. Controller, yang menyediakan jurnal penyesuaian

3
e. Informasi harus diorganisir untuk memenuhi kebutuhan pengguna internal dan

eksternal.

f. Sistem ini harus dirancang untuk menghasilkan laporan periodik teratur dan untuk

mendukung pertanyaan real-time

Pada pembahasan mengenai operasi pemrosesan informasi yang dilibatkan dalam

memperbarui buku besar dan menyisipkan laporan yang merangkum hasil dai aktivitas

sebuah organisasi. Dalam sistem buku besar dan pelaporan merupakan peran yang

penting dalam sistem informasi akuntansi sebuah pcrusahaan. Fungsi utama adalah untuk

mengumpulkan dan mengatur data dari sumber-sumber sebagai berikut:

a. Setiap subsistem siklus akuntansi yang dijelaskan memberikan informasi mengenai

transaksi reguler. (hanya data utama yang mengalir dari setiap subsistem yang

diperhatikan)

b. Bendahara membcri informasi mengcnai aktivitas pembiayaan dan investasi, seperti

pengeluaran atau pemberhentian penggunaan instrumen utang dan ekuitas pembelian

atau penjualan surat berharga investasi

c. Bagian anggaran memberi jumlah anggaran

d. Kontroler memberi ayat jurnal penyesuaian.

4
Diagram konteks sistem buku besar dan pelaporan

AKTIVITAS DALAM SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN

5
Proses

1. Perbarui buku besar

Aktivitas memperbarui terdiri dari memasukkan ayat jurnal yang berasal dari

dua sumber yaitu subsistem akuntansi dan bendahara. Ayat jurnal untuk memperbarui

buku besar dapat didokumentasikan dalam sebuah formulir yang disebut sebagai

voucher jurnal.

2. Memasukkan ayat jurnal penyesuaian

Ayat jurnal penyesuaian terbagi ke dalam lima kategori dasar, yaitu akrual,

pembayaran di muka, perkiraan, penilaian ulang dan perbaikan.

3. Buat laporan keuangan

Dalam pembuatan laporan keuangan, laporan laba rugi dibuat pertama, dengan

menggunakan data dari saldo akun pendapatan dan biaya di neraca aldo disesuaikan.

Aktivitas ini membutuhkan ayat jurnal penutupan yang akan menolkan semua akun

pendapatan dan pengeluaran serta memindahkan laba bersih atau kerugian ke laba

ditahan.

4. Membuat laporan manajerial

Aktivitas keuangan dalam system buku besar dan pelaporan menghasilkan

berbagai laporan manajerial. Laporan anggaran dan kinerja harus dikembangkan atas

dasar akuntansi pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban melaporkan

hasil keuangan atas dasar tanggung jawab manajerial dalam organisasi.

6
Ancaman Dan Pengendalian

Dari diagram tersebut terdapat ancaman umum pertama adalah data buku

besar yang tidak tepat atau tidak valid. Data buku besar yang tidak akurat dapat

menghasilkan laporan yang menyesatkan yang menyebabkan para manajer membuat

keputusan keliru. Sama halnya, kesalahan dalam laporan keuangan yang disediakan

untuk para kreditur, investor, dan badan pemerintah dapat menyebabkan para

pemegang kepentingan terscbut melakukan pengambilan keputusan yang salah. Lagi

pula, kesalahan dalam pernyataan dan laporan keuangan yang disediakan kepada

pemegang kepentingan eksternal juga dapat menimbulkan denda dan reaksi negative

dari pasar modal.

Salah satu cara untuk menggulangi ancaman diatas data buku besar yang tidak

tepat atau tidak valid adalah menggunakan berbagai pengendalian integritas

pemrosesan yaitu:

1) Meminimalkan risiko kesalahan input data ketika bendahara dan kontrolir

membuat entri jurnal langsung.

2) Mempersempit akses terhadap buku besar dan membuat konfigurasi sistem,

sehingga hanya para pegawai yang diotorisasi saja yang dapat membuat

perubahan terhadap data induk.

3) Menunjukkan bahwa nilai penting dari sebuah pengawasan pengendalian adalah

untuk menghasilkan sebuah laporan mengenai seluruh perubahan terhadap buku

besar secara teratur dan meninjaunya untuk memverifikasi bahwa database masih

cukup akurat.

7
Ancama umum kedua dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah

pengungkapan informasi keuangan mengenai yang tidak diotorisasi. Khususnya,

peusahan tidak perlu terburu-buru menerbitkan laporan keuangan: penerbitan laporan

keuangan secara premature cenderung menimbulkan sanksi dari berbagai agensi

terkait dan timbulnya tuntutan hukum dari pemegang kepentingan. Prosedur

pengendalian terbaik untuk mengurangi risiko pengungkapan laporan keuangan yang

tidak diotorisasi bisa dilakukan dengan sebagai berikut:

 Menerapkan autentifikasi multifactor dan pengendalian keamanan fisik guna

mempersempit akses terhadap buku besar, diberikan hanya pegawai yang

memerlukan akses tersebut untuk melakukan peckerjaannya.

 Melakukan enkripsi database, memberikan proteksi tambahan karena

menyediakan informasi yang tidak dapat dimengerti oleh mereka yang berhasil

mendapatkan akses databse yang tidak diotorisasi.

Ancama umum ketiga dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah

berkaitan dengan hilangnya atau penghancuran data induk. Cara terbaik untuk

menggulangi risiko atas ancaman ini adalah menggunakan backup dan proses

pemulihan bencana.

2.2 AKTIVITAS BUKU BESAR DAN PELAPORAN

Pada sistem buku besar dan pelaporan terdapat aktivitas-aktivitas dasar yang

dijalankan. Terdapat Empat aktivitas dasar yang dilakukan dalam sistem buku besar dan

pelaporan yang menunjukkan sistem online umum yang digunakan untuk melakukan

aktivitas-aktivitas tersebut. Dari empat aktivitas tersebut tiga diantara aktivitas

pertamanya yakni menyajikan langkah-langkah dasar dalam siklus akuntansi, yang

8
menghasilkan produksi rangkaian laporan keuangan tradisional. Aktivitas keempat

menunjukkan bahwa, sebagai tambahan dari laporan keuangan untuk pemakai eksternal,

SIA menghasilkan laporan untuk pihak manajemen internal juga.

a. Aktivitas memperbarui buku besar

Proses

Aktivitas pertama dalam sistem buku besar dan pelaporam adalah memperbarui buku

besar terdiri dari posting entri jurnal yang berasal dari data sumber, yaitu:

1. Subsistem akuntansi

Setiap subsistem akuntansi yang membuat ayat jumal untuk memperbarui

buku besar. Secara teoi, buku besar dapat diperbarui setiap saat terjadinya

transaksi. Biasanya subsistem akuntansi memeperbarui buku besar dengan cara

meringkas entri jurnal yang menunjukan hasil dari seluruh transaksi yang terjadi

selama periode waktu tertentu (hari, minggu, atau bulan).

9
2. Bendahara

Kantor bendahara menyediakan informasi bagi entri jurnal untuk

memperbarui buku besar terkait transaksi tidak rutin seperti penerbitan dan

penarikan utang.pembelian dan penjualan sekuritas investasi, atau akuisisi saham

treasury.

Entri jurnal per transaksi yang digunakan untuk memperbarui buku besar

disimpan dalam file voucher jurnal. File voucher junal ini berisi informasi yang akan

ditemukan dalam jurnal umum dalam sebuah sistem akuntansi manual, yaitu tanggal

entri jurnal, akun-akun yang didebit dan dikreditkan, dan jumlahnya. Namun

demikian, yang perlu diperhatikan adalah file voucher jurnal tersebut merupakan hasil

tambahan dari proses posting, bukan input ke proses posting. File voucher jurnal

merupakan bagian penting dari jejak audit, yang memberikan bukti bahwa seluruh

transaksi yang diotorisasi telah dicatat dengan akurat dan lengkap.

ANCAMAN DAN PENGENDALIAN

Ancaman Pengendalian

1. Pembaruan yang tidak akurat atas 1 pengendalian integrotas pemprosesan

buku besar data

2 rekonsiliasi dan laporan pengendalian

3 pembuatan dan tinjauan audit

2. Entri jurnal yang tidak diotorisasi 1 pengendalian akses

2 rekonsiliasi dan laporan pengendalian

10
3 tinjauan dan pembuatan jejak audit

b. Posting Jurnal Penyesuaian

Proses

Aktivitas kedua dalam sistem buku besar adalah posting berbagai jurnal

penyesuaian. Jurnal penyesuaian asli berasal dari kantor kontrolir, setelah neraca

saldo awal disiapkan Jurnal penyesuaian dibagi lima kategori dasar sebagai berikut.

1. Akrual adalah entri yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang

menggambarkan transaksi-transaksi yang telah terjadi, tetapi kasnya belum

diterima atau dikeluarkan. Contohnya meliputi pencatatan pendapatan bunga

yang masuk harus diterima dan upah yang belum dibayar

2. Penangguhan ada lah entri yang dibuat pada akh ir periode akuntansi yang

menggambarkan penerimaan kas sebelum pekerjaan terkait transaksi yang

dilaksanakan. Contohnya meliputi pengakuan pendapatan diterima dimuka

sebagai kewajiban dan mencatat pembayaran tertentu (misalnya sewa, bunga,

dan asuransi) sebagai aset yang dibayar di muka.

3. Estimasi adalah entri yang menunjukkan sebagian biaya yang diharapkan

terjadi selama sejumlah periode akuntansi. Contohnya meliputi depresiasi dan

beban utang tak tertagih.

4. Revaluasi adalah entri yang dibuat untuk menggambarkan selisih antara nilai

actual dan nilai tercatat dari suatu aset atau perubahan dalam prinsip

akuntansi. Contohnya meliputi perubahan dalam metode yang digunakan

untuk menilai persediaan,mengurangi nilai persediaan yang menggambarkan

11
tingkat keusangan, atau catatan penyesuaian persediaan yang menunjukkan

hasil tercatat pada saat dilakukan perhitungan fisik persediaan.

5. Koreksi adalah entri yang dibuat untuk membalik pengaruh dari kesalahan

yang ditemukan dalam buku besar.

Informasi mengenai junal penyesuaian ini juga disimpan dalam file voucher

jurnal. Setelah selunuh jurnal penyesuaian di posting, kemudian dibuat neraca saldo

penyesuaian. Neraca saldo penyesuaian digunakan sebagai input terhadap langkah

selanjutnya dalam siklus buku besar dan pelaporan keuangan, persiapan penyusunan

laporan keuangan.

Ancaman Dan Pengendalian

1. Kesalahan dalam Memperbarui General Ledger dan General report.

Kesalahan yang terjadi dalam pemutakhiran buku besar dapat mengakibatkan

buruknya proses pengambilan keputusan yang menggunakan informasi salah dalam

pelaporan keuangan. Proscdur pengendalian yang berhubungan dengan pengolahan

data dibagi menjadi 3 kategori, yaitu :

(1) pengawasan edit input dan pemrosesan

(2) laporan pengawasan dan rekonsiliasi

(3) pemeliharaan jejak audit yang memadai.

Pengawasan Edit terhadap Input, dan Pemrosesan. Dua jenis jurnal yang

digunakan untuk memutakhirkan buku besar adalah:

1. ihtisar jurnal dari siklus SIA lainnya

12
2. jurnal yang dibuat oleh bagian keuangan atau kepala bagian akuntansi. Jurnal

yang pertama merupakan output dari serangkaian tahap pemrosesan, yang masing-

masing menupakan subyek bagi berbagai prosedur pengawasan aplikasi yang

dirancang untuk menjamin akurasi dan kelengkapan data. Konsekuensinya,

pengawasan utama edit input bagi ihtisar jurnal ini mencakup pengecekan tanggal

untuk menjamin bahwa transaksi tersebut meupakan transaksi yang terkini dan

belum di-posting. Jurnal yang dibuat oleh kepala bagian akuntansi dan kepala

bagian keuangan adalah jumal asli yang barnu saja dibuat. Konsckuensinya,

diperlukan jenis-jenis pengawasan input edit dan pemrosesan berikut untuk

menjamin bahwa transaksi tersebut akurat dan lengkap:

 Cek validasi (validity check) untuk menjamin bahwa rekening buku besar

tersedia untuk setiap nomor rekening yang deverensi oleh semua jurnal.

 Cek bentuk data (field check) untuk menjamin bahwa data pada field dalam

sebuah jurnal berisi data numeric.

 Zero-balance check untuk menjamin bahwa total debit sama dengan total

kredit dalam sebuah jurnal.

 Uji kelengkapan (completeness test) untuk menjamin bahwa semua data yang

relevan telah dicatat. Adalah penting bahwa semua jumal dapat diidentifikasi

sehingga informasi ini memiliki daya telusur audit.

 Uji pengulangan data (redundand data check) untuk mencocokkan nomor

rekening dengan nama rekening guna menjamin kebenaran rekening buku

besar yang menerima posting. Untuk sistem entry data on-line, prosedur ini

disebut closed-loop verivication.

13
 Penetapan file standar jurnal penyesuaian untuk penyesuaian yang sering

terjadi pada akhir periode, seperti biaya depresiasi. Akurat input diperbaiki

tanpa memulang pemasukan data. Kemungkinan lupa membuat jurnal

penyesuaian jenis ini juga dapat dikurangi, schingga menjamin kelengkapan

input.

 Cek tanda aritmatika (sigh check) saldo rekening buku besar sesaat setelah

dilakukan pemutakhiran, untuk memastikan bahwa saldonya tepat.

 Perhitungan total run-to-run, untuk memastikan akurasi pemrosesan kelompok

voucher junal. Komputer menghitung saldo baru rekening buku besar, atas

dasar saldo awal, total debit dan total kredit yang dimasukkan ke dalam

rekening yang bersangkutan, dan kemudian membandingkannya dengan saldo

rekening buku besar. Jika terjadi antara perbedaan keduanya, harus segera

dilakukan investigasi.

Penggunaan laporan control dan rekonsiliasi dapat mendeteksi apakah ada

kesalahan yang dibuat selama proses pemutakhiran buku besar. Salah satu bentuk

rekonsiliasi yang digunakan dalam system manual adalah pembuatan neraca saldo,

yang menunjukkan apakah total debit dan total kredit seimbang, hal ini

menunjukkan adanya kesalahan atau ketidaktelitian proses pencatatan. Dalam

system berbasis computer, penggunaan rekening kliring dan rekening suspense

(rekening penyeimbang) menjamin bahwa rekening buku besar selalu seimbang.

Pada akhir periode semua rekening khusus tersebut harus bersaldo nol, berarti

terjadi kesalahan selama proses pemutakhiran buku besar.

Laporan kontrol dapat membantu mengidentifikasi sumber kesalahan yang

terjadi dalam proses pemutakhiran buku besar. Daftar voucher jurnal urut nomor

14
rekening memudahkan mengidentifikasi penyebab kesalahan yang berpengaruh

terhadap sebuah rekening buku besar. Daftar voucher jurnal ini juga dapat

menunjukan ketiadaan beberapa posting. Akhirnya, daftar jurnal umum

menunjukkan rincian (nomor rekening, kode referensi sumber, nama rekening,

angka yang didebit atau kredit) untuk setiap jurnal yang di-posting ke buku besar.

Laporan ini menunjukkan apakah otal debit dan total kredit yang di-posting-kan

ke buku besar sama angkanya. Jejak audit ini memberikan informasi yang

dibutuhkan untuk melaksanakan aktifitas-aktifitas sebagai berikut:

a. Menelusur transaksi dari dokumen sumber asli kerekening buku besar, dan ke

laporan atau dokumen lain yang menggunakan data pada dokumen sumber.

b. Menelusur dokumen-dokumen yang mun cul kembali dalam sebuah laporan

atau dokumen lain melalui buku besar ke dokumen sumber aslinya.

c. Menelusur seluruh perubahan dalam rekening buku besar dari saldo awal ke

saldo akhir.

2. Rugi, Perubahan, atau Pengungkapan tidak sah Data Keuangan.

Akses ke buku besar olch karyawan yang tidak berhak dapat berakibat data

yang bersifat rahasia bocor ketangan pesaing/merusak validitas dalam buku besar.

Akses semacam ini juga dapat menciptakan peluang untuk melakukan pencurian

aktifa,oleh karena itu perusahaan perlu memiliki sistem pengawasan yang memadai

untuk mencegah akses kbuku besar secaratidak sah.

Identitas dan pemakai harus digunakan untuk mengawasi akses ke buku

besardan untuk memaksa adanya pemisahan tugas dengan pembatasan fungsi yang

akan dilaksanakan oleh setiap karyawan yang legitimate. Scbagai contoh, karyawan

15
yang bertugas menjaga aktiva atau memiliki wewenang untuk mengontrolisasi

pengeluaran barang tidak diperbolehkan memuktahirkan buku besar. Contoh lain

manajemen harus diberi wewenang "hanya" dapat membaca catatan buku besar.

Matrix pengendalian akses harus membatasi fungsi-fungsi yang dapat dilaksanakan

pada berbagai terminal di kantor kepala bagian akuntansi.

Pengendalian tergadap pembuatan catatan foucherv= jumal juga penting

karena mereka mengotorisasi perubahn kesaldo rekening buku besar. Dengan

demikian sistem harus mengecek cksistensi kode otorisasi yang falid pada setiap

jurnal. Jika hal ini tidak dilakukan, itegritas buku besartidak terganggu. Kode otorisasi

juga ikut membentuk jejak audit. Insfeksi terhadap jejak audit memungkinkan deteksi

terhadap akses ke buku besar secara tidak sah.

3. Poor Performance (Kinerja Miskin)

Buku besar adalah sebuah komponen kunci dalam sebuah sistem informasi

akuntansi sebuah perusahaan olch karena itu, perusahaan perlu mcnetapkan prosedur

pembuatan cadangan data (back up) dan prosedur pemulihan untuk memulihkannya

pengawasan back up mencakup :

1. Penggunaan lebel internal dan eksternal untuk melindungi data terhadap kerusakan

yang tidak sengaja terhadap buku besar.

2. Pembuatan cadangan secara reguler (teratur terhadap buku besar). Minimum 2 copy

cadangan data buku besar harus dibuat. I copyharus diletakan di lokasi pengolahan

data,sehingga setiap dibutuhkan segera tersedia. I copy lagi harus diletakan diloksi

diluar perusahaan (misalnya di simpan di bank dalam safe deposite box) untuk

mengantisipasi terjadinya bencana seperti terjadinya banjir,kebakaran,dll.

16
3. Selain itu rencana pemulihan bencana ( disaster recovery planning) juga penting.

Dengan meningkatan ketergantungan perusahaan terhadap EDI,EFT,dan internet

untuk melaksanakan aktivitas bisnis harian,tidak ada satu pun perusahaan dapat

survive untuk jangka waktu lama,jika komputernya tidak dapat berfungsi dengan

baik.dengan dimilikinya rencana pemulihan rencana ini,maka sebuah perusahaan yang

mengalami bencana dapatsegera melaksanakan aktifitasnya beberapa hari setelah

bencana.

c. Menyiapkan Laporan Keuangan

Aktivitas ketiga dalam sistem buku besar dan sistem pelaporan adalah

menyiapkan laporan keuangan. Laporan pertama yang disusun adalah laporan laba

rugi dimana data dari saldo akun pendapatan dan biaya di neraca saldo disesuaikan.

Kedua, Neraca yang didalamnya membutuhkan ayat jurnal penutupan yang akan

menolkan semua akun pendapatan dan pengeluara., serta memindahkan laba bersih

atau kerugian ke laba ditahan. Ketiga, laporan arus kas yang menggunakan data dari

laporan laba rugi dan neraca untuk memberikan rincian mengenai aktivitas investasi

dan keuangan organisasi.

Proses

Sebagian besar perusahaan melakukan "tutup buku" untuk membuat laporan

keuangan, baik secara bulanan maupun tahunan. Entri jurnal penutup membuat nol

seluruh akun pendapatan dan biaya dalam neraca saldo disesuaikan dan memindahkan

pendapatan (atau rugi) bersih pada laba ditahan. Laporan perubahan posisi keuangan

menyajikan informasi mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada satu

waktu tertentu. Laporan arus kas menyediakan informasi mengenai cara perusahaan

17
dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan sehingga berpengaruh

terhadap saldo kasnya

Transisi dari GAAP Ke IFRS

FRS berbeda dari GAAP dalam beberapa cara yang mempengaruhi desain

system buku besar dan pelaporan sebuah perusahaan. Satu perbedaaan besar terkait

akuntansi untuk aktiva tetap. Dalam GAAP, sebagian besar aktiva tetap utama dicatat

dan di depresiasikan dalam basis gabungan. Perbedaan yang lain yaitu IFRS tidak

mengizinkan penggunaan metode last-in first-out (LIFO) untuk perhitungan

persediaan. Akibatnya, perusahaan yang menggunakan LIFO harus memodifikasi

sistem akuntansi biayanya dan perhitungan yang digunakan untuk menilai persediaan.

2.3 MENGHASILKAN LAPORAN MANAJERIAL

Aktivitas keuangan dalam sistem buku besar dan pelaporan menghasilkan

berbagai laporan manajerial. Contoh laporan pengendalian buku besar termasuk (1)

daftar voucher jurnal berdasarkan urutan nomor, nomor akun, atau tanggal, dan (2)

daftar saldo akun buku besar. Laporan-laporan ini digunakan untuk memverifikasi

akurasi proses memasukkannya ke buku besar.

Beberapa anggaran dibuat untuk perencanaan dan pengevaluasian kinerja.

Anggaran operasional memperlihatkan pendataan dan pengeluaran yang direncanakan

untuk setiap unit organisasi. Anggaran pengeluaran modal memperlihatkan perkiraan

aliran masuk dan keluar kas untuk setiap proyek. Anggaran arus kas membandingkan

perkiraan aliran kas masuk dari kegiatan operasi dengan perkiraan pengeluaran, dan

digunakan untuk menetapkan kebutuhan peminjaman.

Laporan anggaran dan kinerja harus dikembangkan atas dasar akuntansi

pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban melaporkan hasil keuangan atas

18
dasar tanggung jawab manajerial di dalam organisasi. Hasilnya adalah serangkaian

laporan berkaitan, yang merinci kinerja keseluruhan organisasi berdasarkan subunit

tertentu. Ingatlah bahwa setiap laporan mencerminkan biaya aktual dan

penyimpangan dari anggaran untuk bulan sekarang, dan awal tahun hingga hari ini,

tetapi hanya untuk bagian-bagian yang berada dalam kendali awal tahun hingga hari

ini, tetapi hanya untuk bagian-bagian yang berada dalam kendali manajer subunit

tersebut. Ingatlah juga bahwa sifat hierarki dari laporan adalah: Total biaya setiap

subunit ditampilkan sebagai satu bagian dalam laporan berikutnya yang lebih tinggi

tingkatnya.

Sistem ERP menggunakan database tersentralisasi, untuk berbagi data

antarfungsi. Sistem semacam ini biasanya menguasakan banyak orang yang berbeda

untuk memasukkan data yang berkaitan dengan aktivitas bisnis tertentu, tetapi hal ini

mempersulit untuk memberikan tanggung jawab memelihara integritas data.

Selanjutnya, sistem ERP sering kali menghasilkan efisiensi proses dengan

memungkinkan seseorang untuk melakukan berbagai langkah dalam proses bisnis,

hingga mengurangi pemisahan tugas. Terakhir, sifat sistem ERP yang terintegrasi dan

lintas fungsi dapat meningkatkan cksposur yang berasal dari kerusakan sistem.

Akan tetapi, berbagai ancaman ini dapat dikurangi melalui desain dan

implementasi yang benar. Prinsip-prinsip dasar yang berkaitan dengan pemisahan

tugas yang dijelaskan dalam bab-bab sebelumnya, dapat dan harus diterapkan ke

dalam sistem ERP. Contohnya, pegawai yang memasukkan pengeluaran kas tidak

boleh merekonsiliasi rekening bank. Sebagai tambahan, para pegawai yang memiliki

akses ke pemeliharaan file utama tidak boleh juga melakukan proses bisnis terkait.

19
Sistem ERP ini membantu membantu para manajer merencanakan dan

mengevaluasi kinerja. Sebuah anggaran aktivitas operasional menggambakan

pendapatan dan pengeluaran yang direncanakan oleh tiap-tiap unit. Scbagai tambahan

pada anggaran sistem ERP memungkinkan para manajer untuk membuat sejumlah

laporan kinerja yang hampir tidak terbatas dan mudah .

Seperti yang telah dijelaskan pada fungsi utama SIA yakni memberikan para

manajer informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan. Dalam hal ini terdapat

dua topik untuk pengambilan keputusan yaitu (1) balanced scorecard dan (2) gudang

data untuk mendukungintelijen bisnis.

Balanced Scorecard

Balanced scorcard adalah laporan yang memberikan perspektif multidimensi

dari kinerja onganisasi dengan berbagai ukuran yang menceminkan empat perspektif

organisasi: keuangan, pelanggan, operasi internal, dan inovasi serta pembelian. Untuk

setiap dimensi, balanced scorecard menunjukkan tujuan organisasi dan ukuran

spesifik yang mencerminkan kinerja berkaitan dengan tujuan-tujuan tersebut.

Keempat dimensi balanced scorecard memberikan gambaran umumyang lebih

komprehensif atas kinerja organisasi daripada yang disediakan oleh ukuran keuangan

sendini. Bahkan, balanced scorecard yang didesain dengan baik akan mengukur

berbagai aspek penting dari strategi organisasi dan mencerminkan hubungan sebab

akibat yang penting diantara keempat dimensi tersebut.Para akuntan dan profesional

sistem harus berpartisipasi dalam pengembangan balanced scorecand. Pihak

manajemen puncak harus menspesifikasikan tujuan-tujuan yang akan dikejar dalam

setiap dimensi. Mereka dapat membantu pihak manajemen memilih ukuran yang

paling tepat untuk menelusuri pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Scbagaitambahan,

20
mereka dapat memberi input berkaitan dengan keka yaan mengumpulkan data yang

akan dibutuhkan untuk mengimplementasikan berbagai ukuran yang diajukan.

Menggunakan Gudang Data untuk Intelijen Bisnis

Gudang Data berisi rincian dan ringkasan data untuk beberapa tahun dan

digunakan untuk analisis, daripada untuk pemrosesan transaksi. Gudang data

sangatlah besar, bias mencapai ratusan terabyte data. Gudang data biasanya

merupakan sistem terpisah dari SIA yang digunakan untuk mendukung aktivitas

bisnis harian organisasi. Organisasi sering kali membangun gudang data terpisah

untuk fungsi keuangan, lainnya untuk fungsi sumber daya manusia, dan seterusnya,

gudang yang lebih kecil ini disebut sebagai data mart. Gudang data dan data mart

tidak dipergunakan untuk pemrosesan transaksi. Akibatnya, mereka biasanya tidak

diperbarui secara real time, tetapi secara periodik diperbarui untuk mencerminkan

hasil dari semua transaksi yang terjadi sejak pembaruan yang terakhir.

Gudang data seringkali didesain untuk sengaja berulang-ul ang agar dapat

memaksimalkan efisiensi pertanyaa. Jadi, daripada berdasarkan model data REA.

Gudang data biasanya didesain seccara dimensional. Arsitcktur dimensional yang

paling umum disebut skema, disebut demikian karena datanya diatur mirip dengan

bintang.

Proses mengakses data yang termasuk dalam gudang data dan

menggunakannya untukpengambilan keputusan strategis sering kali discbut sebagai

intelijen bisnis. Terdapat dua teknik dalam intelijen bisnis yaitu (1) pemrosesan

analitikal on-line dan (2) pengendalian data. Pemros es an analitikal on-line (OLAP)

menggunakan bahasa pertanyaan yang memungkinkan pemakai mengarahkan

penyelidikan hubungan yang dihipotesiskan dalam data tersebut. Contohnya, seorang

manajer mungkin mulai dengan pertanyaan yang merinci pembelian berdasarkan

21
pemasok selama tiga tahun terakhir. Penggalian data menggunakan analisis statistik

yang canggih, termasuk teknik intelijensi bukan seperti neural metworks, untuk

"menemukan" hubungan yang belum dihipotesiskan dalam data. Contohnya,

perusahaan kartu kredit menggunakan penggalian data untuk mengidentifikasi pola

penggunaan indikasi penipuan.

BAB III
PENUTUP

22
3.1 Kesimpulan

Sistem Buku besar Merupakan suatu pusat yang terhubung ke sistem-sistem lainnya

dalam perusahaan melalui arus informasi. Aktivitas pertama dalam sistem buku besar adalah

memperbarui buku besar. Aktivitasmemperbarui terdiri dari memasukkan ayat jurnal yang

berasal dari dua sumber Subsistem Akuntansi dan Bendahara. Aktivitas kedua dalam sistem

buku besar adalah memasukkan berbagai ayat jurnal penyesuaian (AJP). AJP berasal dari

kantor kontroler, setelah neraca saldo dibuat. Aktivitas ketiga dalam sistem buku besar dan

pelaporan adalah membuat laporan-laporan keuangan. Laporan laba-rugi dibuat pertama,

dengan menggunakan data dari saldo akun. Aktivitas terakhir dalam sistem buku besar dan

pelaporan menghasilkan berbagai laporan manajerial.

DAFTAR PUSTAKA

23
Romney, Marshall B dan Paul John Steinbart. Sistem Informasi Akuntansi Edisi 13. Salemba

Empat: Jakarta Selatan, 2015

24

Anda mungkin juga menyukai