Anda di halaman 1dari 3

SOP PENGUKURAN TEKANAN DARAH

No.Dokumen:
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman : 1/2

UPTD Puskesmas Hj. A. SYAMSURIANI, S.ST


Citta NIP.19681211 199003 2 006

1. Pengertian Mengukur tekanan darah dengan menggunakan Tensimeter


Untuk mengetahui ukuran tekanan darah pasien.
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam pengukuran tekanan darah.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Citta No. /1/2020 Tentang jenis-jenis
pelayanan yang ada di puskesmas .
4. Referensi - Permenkes RI No.290/MENKES/PER/III/2008 Tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran
- Keputusan Menteri Kesehatan RI Tentang Izin Penyelenggaraan
Rumah Sakit
5. Prosedur/ Persiapan Alat
Langkah- 1. Tensi meter (spygmomanometer air raksa / aneroid lengkap)
langkah 2. Manset sesuai dengan ukuran.
3. Stetoskop \

Cara Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Jelaskan / beritahu prosedur yang akan dilakukan.
3. Tekanan darah diukur pada keadaan duduk dengan punggung bersandar
dan kaki menapak lantai, atau dapat pula diukur dengan posisi
terlentang.
4. Memasang manset standart meliputi 2/3 lengan atas dengan jarak 2 cm
di atas siku, posisi lengan setinggi jantung.
5. Meletakkan stetoskop tepat di atas arteri brachialis
6. Meraba pulsasi arteri pada pergelangan tangan (arteri radialis)
7. Memompa manset hingga tekanan manset mencapai 30 mmHg setelah
pulsasi arteri radialis menghilang.
8. Membuka katup manset dan tekanan manset dibiarkan menurun
perlahan dengan kecepatan 2-3 mmHg/detik
9. Bila bunyi pertama terdengar, ingatlh dan catatlah sebagai tekanan
sistolik
10. Bunyi terakhir yang masih terdengar dicatat sebagai tekanan diastolik
11. Menurunkan tekanan manset sampai 0 mmHg kemudian lepaskan
manset
12. Pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan 2 kali untuk
mendapatkan nilai tekanan darah rerata
13. Catat Hasil di rekam medis pasien
14. Cuci tangan
6. Bagan Alir
Setelah diindikasi tentang
Petugas menyiapkan tindakan, Petugas yang
lembar dilimpah wewenang
persetujuan/informed memberikan penjelasan
consent

Setelah pasien dan keluarga


memahami tentang tindakan yang
akan dilakukan kemudian Setelah penjelasan diberikan,
menandatangani surat pasien diminta mengulang apa
persetujuan/penolakan yang telah yang telah dimengerti.
tersedia

Dalam keadaan gawat darurat


untuk menyelamatkan jiwa
Yang berhak menandatangani lembar pasien dan atau mencegah
persetujuan tindakan adalah Pasien kecacatan tidak diperlukan
Sendiri,Istri/Suami,Orang Tua/Wali, persetujuan tindakan
Keluarga Terdekat kedokteran.

Jika diperlukan adanya Saksi baik dari


Dokter menandatangani
keluarga atau pihak puskesmas maka
informed consent
di suruh menandatangi informed
consent

. Petugas memasukan lembar


informed consent kedalam rekam
medis

7. Hal-hal yang 1. Petugas harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik terutama
perlu pasien yang tidak dapat berbahasa Indonesia.
diperhatikan 2. Petugas berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata yang jelas dan
mudah dipahami

8. Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran dan rekam Medis


2. Unit Gawat Darurat
3. Unit Rawat Inap
9. Dokumen terkait 1. Rekam Medis.
2. Buku Register
10. Rekam Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
1

Anda mungkin juga menyukai