Anda di halaman 1dari 3

#1 PROLOG

Kayla tersenyum menatap ponselnya. Dimana dia sedang melakukan video call
dengan pacarnya. Dia memang menjalani LDR dikarenakan sang pacar yang memilih kuliah
ke luar negeri. Sebenarnya Kayla pun ingin kuliah di sana. Namun ayah dan bundanya tak
pernah mengijinkan.
"Kamu baik-baik ya disana, jangan macam-macam"
Kayla terkekeh mendengar perkataan kekasihnya itu. Mereka sudah berpacaran
selama hampir enam tahun. Mulai dari sejak mereka SMA sampai sekarang. Meskipun LDR
mereka masih bias berkomunikasi seperti biasa. Dan Kayla pun percaya kalau Abizar,
kekasihnya itu tidak akan selingkuh.
"Harusnya aku yang bilang gitu" balas Kayla.
"Kamu tenang aja, aku disini selalau jaga hati aku buat kamu" ujar Abizar lagi yang
membuat senyum Kayla semakin cerah. Mereka pun mrngakhiri sambungan video call itu
karena Abizar yang harus berangkat ke kampus.

Kayla mendudukkan dirinya di perpus. Dia ingin mencari buku untuk bahan
skripsinya juga melihat referensi skripsi yang sudah ada. Dibukanya laptop miliknya dan
mulailah dia mengetik apa yang dia dapatkan di dalam buku.
Sedang asik-asiknya, tiba-tiba pundak Kayla ditepuk oleh seseorang. Kayla refleks
menolehkan wajahnya ke samping. Ternyata di sana ada Aurel, teman seangkatan yang sering
sekelas dengannya.
"Lagi skripsian ya lo?" Tanya Aurel basa-basi. Dia menarik kursi di samping Kayla
lalu duduk di sana.
"Tuh lo tau"
"Oh iya gue kesini mau ngajak lo ke party ulang tahun gue nanti malem. Lo harus
datang ya pokoknya. Gue ga mau tau"
"Dimana?"
"Di klub."
"Klub?" Ulang Kayla. Pasalnya dia tak pernah sekalipun ke tempat itu.
"Iya klub. Emangnya kenapa? Lo belum pernah kesana?" Heran Aurel. Padahal rata-
rata mahasiswa kampusnya sering ke tempat seperti itu untuk menjernihkan pikiran. Apalagi
bagi yang sedang skripsian. Pusingnya tujuh keliling yang membuat mereka perlu hiburan"
“sorry Rel. Gue ga bisa kalau di klab”
“Lo kok gitu sih. Kita cuma ngerayain ultah gue doang kok. Ga macam-macam. Lo
ikut ya pleasee...." Aurel menangkupkan kedua tangannya di depan dada. Menatap Kayla
dengan penuh harap.
"Please.." mohon Aurel lagi.
"Yaudah, tapi gue bentar aja" sahut Kayla akhirnya. Dia bisa melihat Aurel bersorak
senang. Entah apa maksudnya dia tak mengerti.
Kesan pertama Kayla menginjakkan kaki ke klub adalah suara berisik yang langsung
mengganggu indra pendengarannya. Dia ingin pulang namun Aurel menahannya. Temannya
itu bahkan mendudukkan dirinya di salah satu sofa yang berada di sana. Di sana ternyata
sudah ada beberapa teman-teman mereka yang lain.
"Minum dulu Kay" ujar Aurel. Dia menyodorkan gelas berisi minuman yang
berwarna merah keungu-unguan ke hadapan Kayla.
"Apaan nih?"
"Anggur. Lo cobain deh. Enak kok"
Dengan ragu Kayla meraih gelas itu dan meneguk sedikit isinya. Rasa pahit langsung
terasa di lidahnya karena dia tidak terbiasa. Berbeda dengan teman-temannya yang bahkan
bisa meneguk habis isi gelas itu dalam sekali teguk. Aurel selalu menyuruh Kayla untuk
meminum-minumannya. Bahkan dia menuangkan lagi saat gelas Kayla mulai kosong. Dia
tersenyum misterius saat melihat Kayla mulai mabuk.
"Guyss naik yuk!" Ajak salah satu diantara mereka. Mereka pun berhambur ke lantai
dansa yang sudah dipenuhi oleh lautan manusia yang berjoget ria. Tak lupa dengan Kayla
yang ditarik Aurel kesana.
"Gue duduk di sana aja deh" tolak Kayla namun Aurel menggeleng. Hingga akhirnya
terpaksa Kayla mengikuti. Kayla bahkan diam saja karena tidak biasa bergerak seperti teman-
temannya. Dia memijit kepalanya yang mulai terasa pusing. Bahkan entah kenapa badannya
terasa sedikit panas.
Aurel meninggalkan Kayla dan bergabung bersama teman-temannya yang lain.
Sementara Kayla masih terdiam. Badannya kadang tersenggol oleh pengunjung lain. Hingga
tak sengaja dia hampir jatuh ke dalam pelukan seseorang.
Kayla bisa melihat kalau dia ditolong seorang laki-laki. Laki-laki itu terlihat tampan
dengan hidung mancung dan juga jambang tipis menghiasi dagunya. Kayla terkesiap begitu
laki-laki itu menyentuh pinggangnya. Namun tak dipungkiri ada sesuatu yang terasa aneh
saat laki-laki itu menatapnya.
"Wanna dance with me?" Bisik laki-laki itu di telinga Kayla. Entah setan dari mana
Kayla tiba-tiba mengangguk. Dia dan laki-laki itupun mulai berdansa. Kayla bisa merasakan
laki-laki itu semakin merengkuh pinggangnya hingga tubuh mereka semakin merapat.
Rasa terbakar itu semakin nyata. Apalagi saat tak sengaja Kayla menatap bibir laki-
laki itu yang terasa seksi. Entah sadar dengan tatapan Kayla atau bagaimana. Tapi yang jelas
laki-laki itu menunduk dan mencium bibir Kayla begitu saja. Tapi anehnya Kayla malah
menerima begitu saja, seakan dia pasrah.
Ciuman itu berubah menjadi lumatan-lumatan kasar saat Kayla membuka bibirnya
dan membiarkan laki-laki itu mengeksplorasi mulutnya. Dia bahkan tak sadar mengangguk
saat laki-laki itu bertanya untuk membawanya ke kamar.
Kayla benar-benar tidak sadar dengan apa yang terjadi pada tubuhnya. Yang jelas dia
merasa panas. Dan sentuhan laki-laki itu terasa nikmat.
Sementara di sana, Aurel tersenyum saat melihat Kayla pergi dibawa oleh seorang
laki-laki. Dia bahkan tak peduli dengan Kayla karena memang ini yang dia inginkan.
"Awwwwh" ringis Kayla begitu punggungnya membentur kasur. Laki-laki tadi
langsung merebahkannya begitu saja. Bahkan Kayla bisa melihat laki-laki itu yang mulai
membuka jas, lalu kancing kemejanya.
Laki-laki itu dengan tak sabaran melepas kemejanya. Dia juga membuka ikat
pinggang dan melepaskan celana panjangnya. Hingga hanya menyisakan bokser ketat yang
membungkus kemaluannya. Dia menatap Kayla yang terbaring di atas ranjang. Kayla tampak
menggiurkan dengan gerakannya yang menggoda. Padahal Kayla tak sadar melakukan itu
karena rasa panas yang semakin menyerang tubuhnya.
Laki-laki itu pun langsung menindihi Kayla. Dia mencium bibir Kayla kembali.
Dibawanya tangan Kayla untuk melingkar di pundaknya. Sementara tangannya sendiri
bergeriliya menyentuh wanita yang ada di bawahnya.
“ahh” desahan Kayla lolos saat laki-laki itu berpindah mencium lehernya. Dia
mendongakkan kepalanya ke atas seakan memberikan akses lebih untuk laki-laki itu. Dan
benar saja, laki-laki itu semakin menginvansi leher Kayla. Dia mengecup, menjilat bahkan
menggigitnya kuat. Hingga Kayla tak sengaja menjerit.
Kayla memejamkan matanya menerima cumbuan laki-laki itu. Rasa terbakar di
tubuhnya benar-benar menghilangkan akal sehatnya. Kulitnya yang bersentuhan langsung
dengan kulit laki-laki di atasnya terasa nikmat. Dan dia seakan memerlukan sentuhan laki-
laki itu untuk menghilangkan rasa panas yang dia derita.
Kayla bisa merasakan gaunnya yang dilepaskan oleh laki-laki itu. Hingga kini dia
hanya memakai bra dan celana dalamnya saja. Lalu laki-laki itu menelusupkan tangannya ke
punggung Kayla untuk melepas kaitan branya. Dan benar saja, kini pa****ra Kayla sudah
terpampang di hadapannya.
Kayla terpekik saat pa****ranya di remas dengan lembut. Dia melengkungkan
tubuhnya menerima siksaan nikmat dari laki-laki itu. Lalu tak lama kemudian dia bisa
merasakan laki-laki itu yang mengulum puncak dadanya. Rasanya sungguh luar biasa.
Apalagi Kayla bisa merasakan ada sesuatu yang basah di bawah sana.
"You are soswet, baby" bisik laki-laki itu saat tangannya mulai menyentuh ke bawah.
Kayla benar-benar lupa diri. Dia terhanyut akan gairah yang diciptakan laki-laki itu.
Dia menjerit saat akhirnya merasakan ada sesuatu yang mencoba masuk ke dalam inti
tubuhnya. Tangannya tak sengaja mencakar lengan laki-laki yang ada di atasnya kini.
"Rileks sayang, maaf aku ga tau kalau kamu pe*awan" bisik laki-laki itu. Dia ciumi
wajah dan mata Kayla. Lalu ciumannya berhenti di bibir ranum yang terasa begitu manis itu.
Sementara di bawah sana dia mencoba bergerak menyesuaikan dirinya dengan kepunyaan
Kayla yang begitu sempit.
Laki-laki itu mendesis karena nikmat. Dia semakin mempercepat gerakannya dan
membuat Kayla mendesah tertahan. Hingga tak lama kemudian dia menekan dalam-dalam
saat miliknya terasa ingin meledak. Dan benar saja dia langsung menumpahkannya di dalam
Kayla. Berbarengan dengan keluarnya Kayla.
Namun tak cukup sekali baginya. Dia kembali memompa Kayla lagi dan lagi. Hingga
akhirnya mereka tertidur karena kelelahan.

Anda mungkin juga menyukai