NPM : C1C019150
KLS : 4/C
DOSEN : Nikmah, S.E., M.Si. Ak.,C.A
Sebagian besar penelitian tersebut mengungkapkan hasil yang tidak konsisten dengan teori. Hal
mungkin disebabkan oleh perbedaan metode dalam pengestimasian beta sehingga menghasilkan
variasi besaran beta.
Keterterapan Beta dalam Praktik
1. Beta digunakan oleh manajer investasi sebagai salah satu indikator dalam pengukuran
kinerja portofolio yaitu dengan mengadopsi teknik yang dikemukakan Treynor (1965)
dan Jensen (1969).
2. Beta juga digunakan untuk menghitung biaya modal ekuitas yang selanjutnya digunakan
dalam penilaian perusahaan, penganggaran kapital, dan perhitungan economic value
added (EVA).
SAMPLING INTERVAL
Peneliti juga harus memilih sampling interval untuk pengukuran return, misalnya
interval return harian, mingguan, atau bulanan.
Interval intraday cenderung menghasilkan estimasi beta yang tidak stabil dan tidak
reliable. Sebaliknya, interval kwartal tahun (quarterly interval) cenderung
menghasilkan jumlah observasi yang kurang memadai karena periode pengamatan
yang terlalu panjang.
Perubahan beta diargumentasikan sebagai fungsi dari frekuensi perdagangan, yang
berkaitan dengan ukuran perusahaan.
Ketika interval return diperpanjang, beta saham-saham kecil (tipis diperdagangkan)
meningkat sedangkan beta saham-saham besar (sering diperdagangkan) menurun.
ASUMSI DISTRIBUSIONAL
1. Prosedur Estimasi
a. Teknik standar yang digunakan untuk mengestimasi beta adalah dengan
menggunakan regresi OLS (ordinary least square).
b. Penggunaan regresi OLS didasarkan pada asumsi penting yaitu residual
bersifat homoskedastik dan non-otokorelasi antar residual.
c. Beberapa cara untuk mendeteksi penyimpangan homoskedastik diantaranya
uji-uji Goldfeld-Quandt, Breusch-Pagan, dan White.
d. Pengujian penyimpangan non-otokorelasi antar residual juga bisa dilakukan
dengan beberapa cara diantaranya uji-uji Durbin-Watson dan Box-Pierce-
Ljung.
2. Perlakuan terhadap Outliers
a. Outliers dapat terjadi karena kesalahan dalam memasukkan data, namun dapat
pula disebabkan kejadian yang sebenarnya.
b. Keputusan untuk mengikutkan atau mengeluarkan outliers tergantung pada
konteks penelitian yang dilakukan.
Jika outliers adalah observasi yang real dalam artian bahwa itu benar-
benar terjadi dan mungkin terulang, maka sangatlah dianjurkan untuk
memasukkan outliers sebagai sampel.
jika outliers adalah peristiwa yang unik sehingga peristiwa itu
mungkin tidak akan terjadi lagi, outliers tersebut sebaiknya
dikeluarkan dari analisis.
STABILITAS BETA
1. Stabilitas inter-period
a. Mencakup pertanyaan “Apakah beta stabil antara periode estimasi dengan periode
aplikasi?”
b. Contoh periode aplikasi adalah “event window” dalam suatu event study
c. Isu stabilitas beta inter-periode berkaitan dengan kemungkinan pergeseran rata-
rata beta
2. Stabilitas intra-period
a. Apakah beta stabil selama periode estimasi?”
b. Secara empiris, hal ini dapat ditangani dengan memperkenalkan dan memasukkan
time-varying betas.
MEAN REVERSION
1. Beta pasar selalu bergerka menuju ke nilai satu, sehingga beta portofolio pasar selalu
bernilai satu.
2. Blume (1971, 1975) memperkenalkan isu risiko yang berubah dan memperlihatkan
bahwa setelah periode tujuh tahun, beta saham individual mempunyai kecenderungan
regresi menuju grand mean satu.
3. Pendekatan Bayesian digunakan untuk menyesuaikan tendensi mean reversion.
4. Time-varying betas
a. bukti menunjukkan bahwa beta saham individual dan beta portofolio adalah time
varying
b. Tiga model umum telah diperkenalkan untuk menjelaskan variasi waktu : (1)
random walk, (2) random coefficient approach, dan (3) autoregressive process
5. Time-varying betas
a. Model random walk mengklaim bahwa estimasi beta pada periode sekarang yang
paling baik adalah beta periode lalu.
b. Model random coefficient approach mengklaim bahwa terdapat rata-rata jangka
panjang di mana terdapat variasi acak untuk setiap periode.
c. Model autoregressive process mengklaim bahwa perbedaan antara beta periode
sekarang dengan rata-rata jangka panjang adalah fungsi dari perbedaan antara nilai
lampau beta dengan rata-rata jangka panjang setiap periode.
6. Determinan-determinan Ekonomis dari Variasi Waktu
a. Alternatif spesifikasi estimasi model beta berdasarkan variabel-variabel ekonomis.
b. Model beta dengan mempertimbangkan financial leverage.
c. Model beta dengan pendekatan empiris dengan mempertimbangkan beberapa
variabel akuntansi.
d. Model beta dengan menggunakan operating leverage, sebagai determinan beta.
e. Model beta dengan determinan beberapa variabel makroekonomi seperti suku
bunga, defisit anggaran, defisit perdagangan, inflasi, dan harga minyak.