Makalah Keperawatan Jiwa Sarina
Makalah Keperawatan Jiwa Sarina
Disusun Oleh :
Risky Amalia
Sella Salfitry
Selvi Narti
Sukarno Putra
Tingkat II.A
3.1 Kesimpulan
Salah satu somatik terapi (terapi fisik) pada klien gangguan jiwa adalah
pemberian obat psikofarmaka. Psikofarmaka adalah sejumlah besar obat farmakologis
yang digunakan untuk mengobati gangguan mental. Obat-obatan yang paling sering
digunakan di Rumah Sakit Jiwa adalah Chlorpromazine, Halloperidol, dan
Trihexypenidil. Obat-obatan yang diberikan selain dapat membantu dalam proses
penyembuhan pada klien gangguan jiwa, juga mempunyai efek samping yang dapat
merugikan klien tersebut, seperti pusing, sedasi, pingsan, hipotensi, pandangan kabur
dan konstipasi. Untuk menghindari hal tersebut perawat sebagai tenaga kesehatan
yang langsung berhubungan dengan pasien selama 24 jam, harus mampu
mengimbangi terhadap perkembangan mengenai kondisi klien terutama efek dari
pemberian obat psikofarmaka.
Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Pusat
Bandung, ternyata perawat tidak melakukan asuhan keperawatan pemberian obat
secara tepat, misalkan : Perawat hanya memanggil klien satu persatu tanpa cek kondisi
umum klien, misal pemeriksaan tekanan darah, dan lain-lain.
3.2 Saran
Perawat jiwa yang ada di rumah sakit (rumah sakit jiwa, rumah sakit umum,
panti kesehatan jiwa, yayasan yang merawat pasien gangguan jiwa), pengajar
keperawatan jiwa di sekolah keperawatan, perawat jiwa yang ada di struktur
departemen kesehatan dan dinas kesehatan diharapkan bersatu padu untuk
menyuarakan kesehatan jiwa pada setiap kesempatan mulai dari sekarang pada setiap
orang yang ditemui. Kegiatan yang dilakukan bisa berupa advokasi dan action.
DAFTAR PUSTAKA