Anda di halaman 1dari 14

KOTA

Profil Kota

Kota Cimahi, Indonesia

Afniessa Agustina*, Alifan Muhamad Agni, Alwin Ihsan Zulfa, Alya Ramadhaniati, Ergia
Maulian, Ervin Yanuar Fadilah, Fauziah Azmi Karramna, Imam Maulana, Luthfy Mediany
Lathifatul Azizah

Abstrak

Kota Cimahi telah berkembang menjadi sebuah kota yang public ketahui tentang wisata heritagenya.
Banyak permasalahan yang telah dialami yaitu berupa kualitas lingkungan hidup yang menurun,
banjir, kemacetan, dan pembangunan daerah. Dibalik permasalahan tersebut, perekonomian di Cimahi
terus meningkat dengan pesat setiap tahunnya. Hal ini memberikan harapan yang baik kepada setiap
penduduk di kota Cimahi.
1. Pengantar terutama untuk menciptakan wilayah kota
yang layak huni dan berkelanjutan. Profil
Kota Cimahi adalah sebuah kota di
lainnya disusun sebagai berikut, dibagian 2,
Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini
sejarah singkat kota cimahi dan Cimahi pada
terletak di tengah Kabupaten Bandung, Kota
saat ini. dibagian 3, penjelasan singkat budaya
Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.
yang ada dikota Cimahi. Dibagian 4,
Cimahi dahulu bagian dari Kabupaten
menyediakan sebuah penjelasan tentang profil
Bandung, yang kemudian ditetapkan sebagai
ekonomi di kota Cimahi. Dibagian 5,
kota administratif pada tanggal 29 Januari
menjelaskan tentang tata ruang dan kota di
1976. Cimahi saat ini telah menjadi kota
Cimahi. Dibagian 6, akan kami paparkan
dengan luas 40,37 km persegi dengan jumlah
permasalahan yang terjadi di kota Cimahi
penduduk 614.304 ( pada tahun 2019 ).
beserta solusinya. Dan akhirnya kesimpulan
Cimahi merupakan salah satu kota yang
dari profil kota ini.
terkenal ke publik akan wisata heritagenya
Naik dan turunnya minat public untuk 2. Sejarah singkat kota Cimahi
mengunjungi kota cimahi ada di wilayah
Pariwisatanya. Cimahi mulai dikenal pada tahun 1811,
Gubernur Jendral Willem Daendels membuat
Kota Cimahi memiliki tingkat PDRB yang
jalan Anyer - Panarukan, dengan dibuatnya
lebih tinggi dibandingkan tiga kota lainnya,
pos penjagaan (IoJi) di Alun-alun Cimahi
yaitu Tasikmalaya, Banjar, dan sukabumi.
sekarang. Tahun 1874 - 1893, dilaksanakan
PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)
pembuatan jalan kereta api Bandung - Cianjur
merupakan jumlah nilai tambah bruto yang
sekaligus pembuatan stasiun kereta api
timbul dari seluruh sector perekonomian di
Cimahi. Tahun 1886 dimulainya pembangunan
suatu daerah. Keunggulan aglomerasi
pusat pendidikan militer dan fasilitas lainnya
mendukung perkembangan Kota Cimahi dan
(RS Dustira, rumah tahanan militer, dll).
keunggulan aglomerasi Inilah salah satu daya
Tahun 1935, Cimahi menjadi kecamatan
tarik Kota Cimahi, yakni banyaknya industri
(lampiran staad blad tahun 1935). Tahun 1962
yang terkonsentrasi di Cimahi. Sebagai kota
dibentuk setingkat kewedanaan, meliputi 4
yang berkembang pesat, Cimahi memiliki
kecamatan : Cimahi, Padalarang, Batujajar dan
pusat perkotaan dan pusat industri, kedua
Cipatat. Tahun 1975, ditingkatkan menjadi
tempat tersebut digunakan sebagai tempat
kota administratip (pp. no. 29 tahun 1975),
bekerja dan pusat perdagangan bagi
diresmikannya pada tanggal 29 Januari 1976,
masyarakat.
merupakan Kotip pertama di Jawa Barat dan
Profil ini mencoba mengangkat sejarah ketiga di Indonesia. Tahun 2001 ditingkatkan
kota Cimahi, pembangunan perkotaan, dan statusnya menjadi kota otonom.
memeriksa masalah utama yang dihadapi kota,
Cimahi yang berasal dari status pelayanan kemasyarakatan dalam rangka
Kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
Bandung sesuai dengan perkembangan dan masyarakat di wilayah Cimahi. Kota
kemajuannya maka berdasarkan Undang- Administratif Cimahi, sebagaimana diatur
undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun dalam Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun
1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi 1975 tentang Pembentukan Kota Administratif
Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Cimahi.
Tahun 1975 tentang Pembentukan Kota
Administratif, Cimahi dapat ditingkatkan Kewenangan Kota Cimahi sebagai Daerah

statusnya dari Kecamatan menjadi Kota Otonom mencakup seluruh kewenangan

Administratif yang berada di wilayah bidang pemerintahan, termasuk kewenangan

Kabupaten Bandung yang dipimpin oleh wajib yaitu pekerjaan umum, kesehatan,

Walikota Administratif yang bertanggung pendidikan dan kebudayaan, perhubungan,

jawab kepada Bupati Kepala Daerah industri dan perdagangan, penanaman modal,

Kabupaten Bandung. lingkungan hidup, pertahanan, koperasi dan


tenaga kerja kecuali bidang politik luar negeri,
Kota Administratif Cimahi dengan luas
pertahanan keamanan, peradilan, moneter
wilayah keselurahan mencapai 4.025,73 Ha,
fisikal, agama serta kewenangan bidang lain
yang merupakan bagian dari Kabupaten
sesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Bandung Utara sebagaimana dimaksud dalam
Nomor I tahun 2003 tentang Kewenangan
Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950
Kota Cimahi sebagai Daerah Otonom.
tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Cimahi masa kini atau cimahi zaman
Barat. Cimahi telah menunjukkan sekarang semakin terkenal ke public akan
perkembangan yang pesat, khususnya dibidang wisata heritagenya Naik dan turunnya minat
pelaksanaan pembangunan dan peningkatan public untuk mengunjungi kota cimahi ada di
jumlah penduduk, yang pada tahun 1990 wilayah Pariwisatanya. Salah satunya pada
berjumlah 290.202 jiwa dan pada tahu 2000 potensi wisata heritage Kota Cimahi. Beberapa
meningkat menjadi 352.005 jiwa dengan Bangunan heritage yang memiliki sejarah
pertumbuhan rata-rata 2,12 % per tahun. banyak didirikan di wilayah Cimahi, salah
satunya RS. Dustira dan Stasiun Cimahi. RS.
Hal ini mengakibatkan bertambahnya
Dustira didirikan tahun 1883, tekstur asli dan
beban tugas dan Wewenang kerja dalam
lamanya bisa membuat gedung ini sebagai
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pariwisata. Sementara Stasiun Cimahi hingga
pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan.
kini sudah nyaris hilang keasliannya, Stasiun
Oleh karena itu, sangat diperlukan adanya
Cimahi dibangun pada tahun 1884, dan
peningkatan dibidang penyelenggaraan
awalnya ditujukan untuk kepentingan militer
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan
Kawasan heritage memiliki nilai sejarah yang Pementasan budaya dan kesenian bahkan telah
tinggi dan dapat dinikmati hingga saat ini. dipertunjukkan sejak zaman kolonial Hindia
Belanda.
Nilai sejarah yang terkandung merupakan
sebuah keunikan dan karakter khas pada Sebagai contoh, kesenian Sunda yang
kawasan heritage. Keunikan dan karakter terkenal yang ada di Cimahi, antara lain tari
kawasan heritage tersebut berkaitan dengan jaipongan, tari keurseus, sisingaan, angklung,
sejarah perkembangan fisik sebuah kota. calung reog, tembang, rengkong, kecapi
Dengan adanya potensi wisata yang ditandai suling, degung, tarawangsa, longser, jenaka
dengan adanya bukti konkrit yang merupakan sunda, sandiwara , seni pencak silat, kliningan,
bangunan heritage di Kota Cimahi, yang dapat karawitan dan wawayangan serta tari merak.
menjadi daya tarik wisata. Diantaranya :
Selain jenis kesenian tradisional
i. Jelajah Kampung Baros yang sebagaimana telah dikemukakan di atas, ada
dikunjungi 41 orang pada 5 April 2015 juga kesenian-kesenian baru, seperti teater,
ii. Jelajah Lanjo Jugun Lanfu yang kabaret, seni peran, perfilman, sastra,
dikunjungi 22 orang pada 7 Juni 2015 modeling, seni gambar atau lukis, seni
iii. Jelajah Pertempuran alun-alun yang patung,seni rias, nasyid, qasidah, dan acapela.
dikunjungi 19 orang pada 30 Agustus Kampung Cireundeu terletak di Kelurahan
2015 Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota
iv. Ngampar samak yang dikunjungi 50 Cimahi, Jawa Barat.
orang pada 12 Desember 2015
Sepintas,  keadaan  sekitar lingkungan 
v. Sejarah kebon kopi yang dikunjungi 43
masyarakat Cireundeu tidak berbeda dengan
orang pada 31 Januari 2016
keadaan masyarakat pada umumnya, dilihat
vi. Jelajah Stasiun KA Tjimahi en
dari segi bentuk bangunan, rumah-rumah di
Omstreken yang dikunjungi 47 orang
Kampung Cireundeu sudah mengalami
pada 3 April 2016
kemajuan dan modernisasi. meskipun
vii. Jelajah Evereld Leuwi gajah yang
masyarakat Kampung Cireundeu telah
dikunjungi 86 orang pada 15 Mei 2016
menerima kemajuan jaman, namun masyarakat
Cireundeu masih memegang teguh ajaran
3. Budaya kota Cimahi
leluhurnya Ciri  khas  dari  kampung
Keberagaman suku bangsa yang ada di Cireundeu  ialah  makanan  pokoknya  yang 
Cimahi menyebabkan munculnya kebudayaan bukan  beras seperti masyarakat Indonesia
dan kesenian yang beragam pula. Sebagai hasil pada umumnya, melainkan singkong.
dari hal tersebut, kebudayaan dan kesenian
Sistem bercocok tanam di Kampung
Sunda sebagai kebudayaan asli daerah Cimahi
Cireundeu dilakukan atas dasar pandangan
tetap dilestarikan dan dikembangkan.
kosmologi Sunda yang berakar dari adat,
tradisi yang jadi taliparanti. Di Kampung ii. ilmu budaya, hal ini tampak pada arak-
Cireundeu juga terdapat suatu tradisi tutup arakan ketika berlangsung-nya tradisi
taun ngemban taun 1 sura saka Sunda, atau seren tahun.
disebut juga seren tahun. Tradisi seren tahun iii. ilmu sosial, terlihat dengan adanya sikap
merupakan wujud rasa syukur kepada Sang gotong royong, baik itu sebelum
Pencipta atas segala rupa keberkahan terutama pelaksanaan tradisi seren tahun maupun
limpahan makanan, khususnya bagi ketika berlangsungnya tradisi seren
masyarakat adat Cireundeu, umumnya bagi tahun, masyarakat secara bersama-sama
masyarakat Jawa Barat, dan lebih luas lagi menyiapkan beragam keperluan
bagi masyarakat Indonesia. pelaksana-an tradisi seren tahun.

Tradisi seren tahun ini rutin dilaksanakan Dalam tradisi seren tahun terdapat pula
tiap tahun oleh masyarakat Kampung sistem peralatan hidup dan teknologi, ada yang
Cireundeu. Dalam tradisi seren tahun ini bersifat tradisional dan ada pula yang modern.
terdapat beragam olahan dari singkong. sinergi antara pemerintah dengan masyarakat
Masyarakat Cireundeu memperoleh setempat, maka dari itu dalam tradisi ini
pengetahuan cara mengolah singkong ada terdapat ikon “bapa tani” itu merupakan
yang secara turun-temurun, ada pula hasil gambaran dari mata pencaharian utama
pelatihan yang pernah diadakan di Kampung masyarakat Cireundeu sebagai petani singkong
Cireundeu. Berkaitan dengan aneka olahan atau suka bercocok tanam. Puncak acara
dari singkong tersebut, masyarakat Cireundeu tradisi seren tahun yaitu pada pertengahan
mengolahnya ada yang menggunakan alat bulan syura.
tradisional dan ada pula yang menggunakan
Pada pelaksanaan tradisi seren tahun,
alat modern, artinya, bahwa masyarakat
terlihat warga adat menggunakan pakaian
Cireundeu, tidak menolak adanya
pangsi bagi laki-laki, dan kebaya bagi
perkembangan jaman, namun tradisi dan
perempuan. Pakaian pangsi ada yang berwarna
kebiasaan yang sudah turun-temurun juga
hitam dan ada yang berwarna putih. Orang
tetap dipelihara.
yang memakai pangsi berwarna hitam
Terlihat dengan adanya beberapa ilmu dianggap orang  yang  telah  memiliki 
pengetahuan, seperti: pengetahuan  atau pengalaman yang luhur.

i. ilmu bahasa, adanya penggunaan ragam 4. Profil ekonomi kota Cimahi


bahasa selama berlangsungnya tradisi Tabel
seren tahun yaitu bahasa Sunda dan PDRB Kota Cimahi, Kota
Tasikmalaya,
bahasa Indonesia. Kota Banjar,dan Kota Sukabumi
Atas
Dasar Harga Konstan 2000 Tahun
2006-2010 (Miliar Rupiah)
PDRB Barat, sehingga Cimahi merupakan pintu
Tahun masuk wisatawan sekaligus pintu masuk
Cimahi Tasikmalaya Banja Sukabumi
dalam hal Ekonomi, barang, jasa, uang dan
r
2006 5.369 3.098 616 1.509 lain-lain.

Tingkat pendapatan masyarakat di Cimahi


2007 5.639 3.283 646 1.607
juga cukup tinggi, karena berdasarkan dari
2008 5.908 3.470 677 1.691 narasumber pendapatan tersebut cukup untuk
menunjang kehidupan dan keluarganya. Biaya
2009 6.181 3.669 712 1.810
hidup yang tinggi di Kota Cimahi juga
2010 6.509 3.879 750 1.921 pastinya membutuhkan pendapatan yang tinggi
pula.
Sumber : Badan Pusat Statistika
Kota Cimahi memiliki tingkat PDRB yang Sebagai kota yang berkembang pesat,

lebih tinggi dibandingkan tiga kota lainnya, Cimahi memiliki pusat perkotaan dan pusat

yaitu Tasikmalaya, Banjar, dan sukabumi. industri, kedua tempat tersebut digunakan

PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) sebagai tempat bekerja dan pusat perdagangan

merupakan jumlah nilai tambah bruto yang bagi masyarakat, Cimahi memiliki 71.718

timbul dari seluruh sector perekonomian di perusahaan, dimana 316 diantaranya

suatu daerah. Di Kota Cimahi, Nilai PDRB merupakan perusahaan kecil, 64 perusahaan

Kota Cimahi cukup tinggi dan terus meningkat menengah dan 120 unit perusahaan skala besar

setiap tahunnya. Pada tahun 2006 nilai PDRB (Dinas Perekonomian dan Koperasi Kota

mencapai angka 5.369 miliar rupiah. Pada Cimahi). Berbagai perusahaan tersebut

tahun 2010 nilai PDRB Kota Cimahi telah bergerak di beberapa lapangan

mencapai angka 6.509 miliar usaha , diantaranya pertanian tanaman

rupiah , Sedangkan untuk kota lain nilai pangan, pertambangan dan penggalian,

PDRBnya belum mencapai angka 6.000 miliar industri pengolahan , listrik gas dan air

rupiah , masih berkisar pada angka 3.000 bangunan, perdagangan besar, eceran, restoran

miliar rupiah sampai 5.000 miliar rupiah. dan hotel, angkutan, pergudangan dan
komunikasi, lembaga keuangan, bank, dan jasa
Keunggulan aglomerasi mendukung
keuangan, juga jasa kemasyarakatan,sosial,
perkembangan Kota Cimahi dan keunggulan
dan perorangan.
aglomerasi Inilah salah satu daya tarik Kota
Cimahi, yakni banyaknya industri yang Kota Cimahi memiliki akses primer serta

terkonsentrasi di Cimahi. Daya tarik lain dari strategis, yaitu Kota Cimahi dikelilingi oleh

Kota Cimahi adalah lokasinya yang strategis, pintu-pintu gerbang tol dan tentunya dapat

karena berdekatan dengan Kota Bandung, membantu dalam kelancaran beraktivitas.

yang merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Tidak heran jika terdapat berbagai kegiatan
perekonomian di Kota Cimahi, baik pertukaran perkotaan. Hal ini terjadi pada dasarnya
barang maupun uang. Selain itu, banyak disebabkan oleh beberapa faktor berikut :
bermunculan industry industri baru yang  Tuntutan yang tinggi terhadap kebutuhan
berpotensi untuk dikembangkan di Kota permukiman dan infrastruktur perkotaan
Cimahi. seringkali belum didukung dengan suatu
kebijakan dan strategi pembangunan yang
5. Tata ruang dan kota
memadai, matang, dan berskala kota.
Daya tarik kehidupan perkotaan dan
 Kebijakan dan strategi pembangunan
tuntutan kehidupan yang semakin tinggi
permukiman dan infrastruktur perkotaan
menyebabkan semakin banyak penduduk
seringkali bersifat sesaat (responsif), serta
Indonesia yang beralih untuk tinggal dan
berorientasi pada ketersediaan program
beraktivitas di kawasan perkotaan. Sejumlah
atau proyek pendukung.
kajian memperkirakan jumlah penduduk
perkotaan pada akhir 2025 akan mencapai  Belum tersedianya strategi khusus untuk
sekitar 60% dari total jumlah penduduk pembangunan permukiman dan
Indonesia. Peningkatan jumlah penduduk infrastruktur perkotaan yang terintegrasi
perkotaan akan memacu kebutuhan ruang dan dengan penataan ruang dan perencanaan
infrastruktur pelayanan perkotaan, sehingga pembangunan kota secara keseluruhan.
kota akan tumbuh dengan segala potensi dan
tantangan yang dimilikinya. Keadaan tersebut  Masih seringnya terjadi tumpang tindih

harus dihadapi melalui penyiapan perencanaan kebijakan dan strategi penanganan

tata ruang kota yang mempertimbangkan persoalan pembangunan permukiman dan

kondisi, potensi dan tantangan yang dimiliki infrastruktur perkotaan pada tingkat

oleh kota tersebut. operasional di daerah.

Adapun strategi kebijakan dan program Peningkatan jumlah penduduk dan


penataan ruang yang diharapkan tercantum intensitas aktivitas perkotaan di Kota Cimahi
dalam dokumen perencanaan tata ruang kota perlu disikapi dan diantisipasi lebih awal. Hal
antara lain adalah strategi arahan kebijakan ini perlu dilakukan mengingat fenomena
pemanfaatan ruang yang terintegrasi dan tersebut dapat membangkitkan banyak
seimbang sesuai dengan daya dukung yang persoalan perkotaan terutama yang terkait
dimilikinya. Keadaan yang terjadi saat ini dengan aspek penyediaan permukiman dan
adalah masih lemahnya sinergitas perencanaan infrastruktur perkotaan. Pembangunan
tata ruang (spatial plan) dan perencanaan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang
pembangunan (development plan), terutama kurang atau belum mengantisipasi dan
pada pelaksanaan pembangunan permukiman mengakomodir fenomena perkembangan
dan infrastruktur perkotaan yang merupakan kawasan perkotaan yang ada, akan
tuntutan dari pesatnya pertambahan penduduk menimbulkan beberapa persoalan seperti :
 Tidak meratanya penyediaan infrastruktur  Bahwa dalam pembangunan kota dan
perkotaan, kawasan perkotaan memerlukan ada
 Ketidaktersediaannya lingkungan “payung” kebijakan yang jelas yang
permukiman yang layak, menjembatani perencanaan pembangunan
 Perkembangan permukiman yang tidak dan penataan ruang.
terkendali pada daerah-daerah  Bahwa dalam pembangunan kota dan
Pembangunan non-permukiman, kawasan perkotaan memerlukan arahan
 Munculnya permukiman kumuh. Pembangunan kota dan sektoral yang

Adapun berbagai persoalan permukiman didasarkan pada kebutuhan kota.

dan infrastruktur perkotaan tersebut apabila  Bahwa dalam pembangunan kota dan

berbenturan dengan persoalan pembangunan kawasan perkotaan terdapat kebutuhan

lainnya akan semakin mengaburkan arah untuk mendudukan strategi sektoral yang

pembangunan kota yang pada akhirnya mendukung dan merupakan bagian yang

memperburuk citra kota dan kawasan terintegrasi dari strategi Pembangunan

perkotaannya. Berkenaan dengan kondisi kota.

tersebut, selama ini berbagai persoalan  Kebijakan dan strategi pembangunan

pembangunan termasuk di dalamnya permukiman dan infrastruktur perkotaan

pembangunan dan Pembangunan permukiman yang ada belum komprehensif, berskala

dan infrastruktur perkotaan ditangani dalam kota, dan belum mampu mewadai

dua bentuk perencanaan yang diakui oleh berbagai persoalan yang muncul akibat

pemerintah, yaitu : adanya tuntutan perkembangan kota dan

 perencanaan pembangunan (development kawasan perkotaan.

plan) yang memuat mengenai arahan,  Adanya tumpang tindih kebijakan &

kebijakan, dan strategi pembangunan strategi penanganan persoalan

 penataan ruang (spatial plan) yang pembangunan permukiman &

memuat mengenai arahan, kebijakan, dan infrastruktur perkotaan pada tingkat

strategi penataan ruang. operasional.

Dalam prakteknya, kedua bentuk produk Selain kelima poin di atas, persoalan

perencanaan ini tidak cukup untuk mengatasi pembangunan kota dan kawasan perkotaan

persoalan pembangunan yang ada. Masih terutamanya dalam hal pembangunan

terdapat beberapa kebutuhan kota yang tidak permukiman dan infrastruktur perkotaan juga

terjawab hanya dengan kedua produk dihadapkan pada tiga fenomena lainnya yang

perencanaan tersebut. Setidaknya terdapat lima lebih mendasar, yaitu :

kebutuhan mendasar dalam pembangunan kota  Fenomena 1, bahwa kelemahan

dan kawasan perkotaan yang belum terjawab : pembangunan di Indonesia termasuk


dalam menangani persoalan permukiman
dan infrastruktur perkotaan yang terjadi di
kota dan kawasan perkotaannya terletak kepentingan dan pelaksanaan pembangunan
pada koordinasi antar kebijakan dan kota, yang akan mengintegrasikan penyediaan
strategi yang ada. Oleh karena itu perlu infrastruktur permukiman perkotaan dengan
adanya koordinasi dan kedudukan yang program pembangunan lainnya yang terpadu.
jelas antara SPPIP dengan berbagai
kebijakan dan strategi pembangunan dan 6. Permasalahan kota Cimahi dan
penanganan permukiman dan solusinya
infrastruktur perkotaan. i. Banjir
 Fenomena 2, bahwa persoalan
Kecamatan Cimahi Selatan merupakan
pembangunan di Indonesia juga berakar
salah satu dari tiga kecamatan yang terdapat di
pada kegagalan implementasi kebijakan
Kota Cimahi Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan
dan strategi karena keterbatasan
pemetaan yang dilakukan oleh Badan
kemampuan sumber daya pelaksana pada
Perencanaan Daerah (BAPPEDA) Kota
level aparatur pemerintahan
Cimahi, wilayah Kecamatan Cimahi Selatan
 Fenomena 3, bahwa perkembangan
merupakan daerah rawan banjir. Banjir hampir
permukiman dan infrastruktur perkotaan
selalu terjadi di daerah tersebut setiap hujan
berikut persoalannya, tidak dapat hanya
deras melanda. Di samping itu, wilayah
dilihat sebagai kasus tunggal. Persoalan
Kecamatan Cimahi Selatan yang berada di titik
permukiman dan infrastruktur di kota
terendah Cekungan Bandung menambah risiko
besar menyangkut keterkaitan sistem,
terakumulasinya air dari berbagai daerah di
baik terkait aktivitas (keterkaitan dengan
sekitarnya menyebabkan banjir semakin besar
perkembangan aktivitas lainnya) maupun
dan meluas.
ruang (keterkaitan dengan perkembangan
kawasan disekitarnya) Berdasarkan data dari Review
Berdasarkan hal tersebut, perlu disiapkan Masterplan Drainase Kota Cimahi (2018),
Strategi Pembangunan Permukiman dan tercatat Kecamatan Cimahi Selatan menjadi
Infrastruktur Perkotaan di Kota Cimahi yang kecamatan dengan lokasi genangan terbanyak
terintegrasi antar sektor pembangunan. yaitu 56 titik genangan. Kodoatie dan Syarief
Strategi ini merupakan acuan bagi Pemerintah (2006) menjelaskan bahwa faktor penyebab
Kota Cimahi dalam menetapkan prioritas banjir diantaranya perubahan tata guna lahan,
pembangunan di Kota Cimahi, yang pembuangan sampah, erosi dan sedimentasi,
diharapkan dapat membantu mengoptimalkan kawasan kumuh, sistem pengendali banjir
alokasi dana pembangunan secara akurat dan yang tidak tepat, curah hujan tinggi, fisiografi
rasional. Untuk itu, diperlukan penyusunan sungai, kapasitas sungai yang tidak memadai,
Strategi Pembangunan Permukiman dan pengaruh air pasang,penurunan tanah,
Infrastruktur Permukiman Perkotaan (SPPIP) bangunan air, serta kerusakan bangunan
Kota Cimahi sebagai acuan bagi pemangku pengendali banjir.
Menurut data dari Rencana Induk agar dapat masuk kedalam tanah sehingga
Persampahan Kota Cimahi Tahun 2017-2037, dapat mengurangi beban dari kapasitas saluran
ketersediaan TPS sebagai fasilitas penunjang yang telah ada. Evaluasi pada saluran-saluran
untuk pelayanan persampahan yang ada di yang ada perlu dilakukan untuk melihat
Kota Cimahi dinilai masih belum memadai perubahan kondisi saluran seperti
dari segi jumlah maupun kapasitasnya, dilihat pendangkalan pada saluran maupun semakin
dari kondisi TPS yang tidak pernah sepi dari banyaknya lahan terbangun yang dapat
sampah. memperkecil kapasitas saluran dengan cara
membuat konstruksi bak kontrol sedimentasi.
Berdasarkan data dari Dokumen
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan
Hidup Daerah Kota Cimahi (2018), terjadi alih
ii. Lingkungan Hidup
fungsi lahan terbuka hijau menjadi kawasan
padat pemukiman dan industri yang sebagian Permasalahan lingkungan yang dihadapi
besar terletak di Kecamatan Cimahi Selatan. Kota Cimahi yaitu kualitas lingkungan hidup
Kapasitas saluran drainase yang sudah tidak yang cenderung menurun. Faktor lain yang
memadai dan tertutup bangunan juga menjadi permasalahan diantaranya kesadaran
memperburuk keadaan air limpasan yang tidak masyarakat tentang lingkungan hidup sudah
terkendali sehingga menyebabkan banjir. meningkat, tetapi masih kurang proaktif untuk
melakukan aksi-aksi gerakan pelestarian
Menurut Suripin (2004;7), drainase
lingkungan. Untuk menyelesaikan berbagai
mempunyai arti mengalirkan, menguras,
permasalahan tersebut, diperlukan komitmen
membuang, atau mengalihkan air. Saluran
dan dukungan dari seluruh jajaran aparatur
drainase merupakan salah satu upaya teknis
pemerintah kota dan juga seluruh masyarakat
yang dilakukan untuk menanggulangi
kota Cimahi. Meningkatnya kebutuhan lahan
kelebihan air pada suatu wilayah, baik yang
yang tinggi tidak diimbangi dengan
berasal dari air hujan, rembesan, maupun
ketersediaan lahan yang memadai.
kelebihan air irigasi agar fungsi lahan di
wilayah tersebut tidak terganggu oleh air. Hal Lahan alami dianggap tidak memiliki
ini dapat diartikan bahwa pembuatan sistem nilai ekonomi sehingga terancam fungsi
drainase menjadi salah satu upaya untuk ekologisnya. Hal ini menjadi salah satu
mencegah terjadinya banjir. Akan tetapi, penyebab munculnya permasalahan di
saluran drainase yang telah dibangun tidak perkotaan tidak terkendali. Pendekatan baru
selamanya berhasil mengakhiri banjir yang dalam model manajemen perubahan tata guna
terjadi di suatu wilayah. lahan kota adalah melihat RTH sebagai aset,
potensi, dan investasi kota jangka panjang
Maka dari itu perlu dilakukan penerapan
yang memiliki nilai ekologi, sosial, ekonomi,
sistem konservasi dalam mengalirkan air hujan
edukatif, evakuasi, dan estetis.
Untuk mengatasi masalah lingkungan ditimbulkan terjadi cukup parah pada jam-jam
hidup sesuai dengan amanat Undang-Undang sibuk yaitu pagi dan sore hari.
Penataan Ruang Nomor 26 Tahun 2007 pasal
Pengaturan lalu lintas dengan
3 perlu diwujudkan suatu bentuk
menggunakan lampu lalu lintas pada
pengembangan kawasan perkotaan yang
persimpangan dinilai tidak efektif, sehingga
mengharmonisasikan lingkungan alamiah dan
lampu lalu lintas yang tersedia tidak
lingkungan buatan salah satu bentuknya adalah
digunakan. Melalui hasil kajian terhadap
melalui pengembangan Kota Hijau. Salah satu
kondisi lalu lintas di sejumlah titik diketahui
aspek yang diarahkan untuk mewujudkan Kota
jika minimnya lahan parkir, maka jalan
Hijau adalah aspek Green Open Space,
maupun rambu lalu lintas yang kurang jelas,
tujuannya adalah untuk membentuk ruang
serta sosialisasi terkait lalu lintas menjadi
terbuka hijau yang mampu melayani kegiatan
permasalahan utama kemacetan. Ada tiga
Kampung Ramah Anak secara berkelanjutan.
faktor utama penyebab kemacetan lalu lintas di
Variabel yang digunakan merupakan Cimahi, ketiga hal ini harus segera benahi
adaptasi dari elemen P2KH (Program secara bertahap terutama dalam meningkatkan
Pengembangan Kota Hijau). Harapan dari kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu
perencanaan ini adalah agar ruang hijau lintas.
perkotaan dapat bertambah melalui kampung
Guna mengatasi kemacetan dan
kota dan mampu melayani kegiatan
kesemrawutan lalu lintas kendaraan, perlu
masyarakat.
ditempuh berbagai upaya yaitu:

 Menerapkan manajemen lalu lintas


(traffic management) yang tepat dan
efektif.
iii. Kemacetan
 Keberpihakan kepada transportasi umum
Pertumbuhan jumlah penduduk dan  Peningkatan kapasitas jalan
peningkatan ekonomi di Kota Cimahi
 Perbaikan daya dukung jaringan jalan
menyebabkan peningkatan aktivitas
transportasi yang cukup banyak setiap  Pembatasan kendaraan pribadi
tahunnya, hal itu tentunya menimbulkan
Ada juga solusi dengan melibatkan peran
sebuah masalah lalu lintas karena infrastruktur
pemerintah dan masyarakat, yaitu :
jalan yang tersedia tidak bertambah, oleh
karena itu rekayasa dan manajemen lalu lintas
diperlukan pada jaringan jalan di Kota Cimahi. Peran Pemerintah
Permasalahan yang umumnya timbul adalah
Pemerintah harus membatasi laju
kemacetan karena konflik kendaraan, terutama
urbanisasi dan menekan angka kelahiran
pada persimpangan, Kemacetan yang
dengan cara menjalankan program keluarga  Kependudukan, Ketenagakerjaan dan
berencana. Bila pemerintah berhasil Sosial
menangani laju urbanisasi dan angka  Keagamaan
kelahiran, maka jumlah pengguna jalan juga  Pemuda dan Olahraga
akan terkendali.  Kebudayaan
 Pemberdayaan Perempuan dan
Peran Masyarakat
Perlindungan Anak
Masyarakat sebagai pengguna jalan juga  Ekonomi
dapat membantu pemerintah dalam menangani  Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
kemacetan lalu lintas seperti dengan beralih ke  Prasarana dan Saran
angkutan umum yang tersedia dan lebih tertib  Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
berlalu lintas agar para pengguna kendaraan  Politik
pribadi seharusnya mengikuti aturan agar tidak  Hukum dan HAM
mengganggu pengguna jalan yang lain. Pejalan  Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat
kaki harus mau membiasakan diri berjalan di  Aparatur
trotoar dan menyeberang di jembatan  Keuangan Daerah
penyeberangan.
Oleh karena itu, diperlukan penyelesaian

iv. Pembangunan Daerah secara bertahap di masa mendatang.

Untuk mengatasi permasalahan


Pembangunan daerah merupakan “gap
pembangunan daerah, perlu ditingkatkannya
expectation” antara kinerja pembangunan yang
kualitas pelayanan public dan perlu juga
dicapai saat ini dengan yang direncanakan
menerapkan pendekatan kebijakan berbasis
serta antara apa yang ingin dicapai dimasa
pengarusutamaan gender dan hak asasi
datang dengan kondisi riil saat perencanaan
manusia baik dalam merencanakan,
dibuat. Potensi permasalahan pembangunan
merumuskan, melaksanakan, dan mengawasi
daerah pada umumnya timbul dari kekuatan
serta melakukan evaluasi kebijakan. Dalam
yang belum di daya gunakan secara optimal,
rangka percepatan pembangunan daerah, dapat
kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang
juga dikembangkan hubungan kerjasama antar
tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak
pemerintah daerah maupun internasional
diantisipasi. Banyak pekerjaan yang harus
melalui kerjasama diberbagai bidang/sektor
diselesaikan terkait permasalahan
yang saling menguntungkan.
pembangunan daerah di Kota Cimahi.
beberapa aspek permasalahan yang harus Lebih lanjut, di bidang perencanaan
diselesaikan yakni : pembangunan daerah, perlu diupayakan
peningkatan partisipasi masyarakat dalam
 Pendidikan perencanaan pembangunan. Peningkatan
 Kesehatan
cakupan aspirasi masyarakat melalui Damayanti, V. (2019). Potensi Pengembangan
Infrastruktur Hijau dalam Upaya
musrenbang dalam dokumen perencanaan
Mewujudkan Cimahi sebagai Kota Hijau
perlu terus ditingkatkan. Pendekatan top-down Berkelanjutan. ETHOS (Jurnal
Penelitian Dan Pengabdian), 7(2), 233–
meet bottom-up dalam perencanaan
243.
pembangunan daerah sangat penting dilakukan https://doi.org/10.29313/ethos.v7i2.4560
guna diperoleh perencanaan pembangunan
Elkhasnet, E., & Gunawan, M. B. (2019).
yang berkualitas sesuai dengan prioritas dan Kinerja Persimpangan dengan dan Tanpa
kebutuhan masyarakat. Lampu Lalu Lintas pada Jalan
Sangkuriang-Jalan Kolonel Masturi, Kota
Cimahi. (Hal. 10-19). RekaRacana:
Kesimpulan
Jurnal Teknil Sipil, 5(3), 10.
https://doi.org/10.26760/rekaracana.v5i3.
Kota Cimahi telah dianggap sebagai salah satu 10
daerah yang unik, karena masyarakat yang
ERIANA AYU MAGHFIRA, Ratna Eka
hidup di daerah ini sangat majemuk.
Suminar, S.T., M. S. (2018).
Kemajemukan masyarakat Kota Cimahi Perencanaan Ruang Terbuka Hijau
dengan Menggunakan Konsep
disebabkan oleh beragamnya suku bangsa
Sustainable Child-Friendly Green Open
yang hidup dan menetap di daerah ini. Kota Space Studi Kasus Kampung Badran
Yogyakarta ERIANA AYU MAGHFIRA,
Cimahi pun dapat dianggap sebagai Miniatur
Ratna Eka Suminar, S.T., M.Sc.
Indonesia karena keberagaman suku bangsa http://etd.repository.ugm.ac.id/
yang terdapat di Kota Cimahi dapat sekaligus
Humas cimahi kota. (2020). Sejarah Cimahi.
memperlihatkan keragaman suku bangsa yang https://cimahikota.go.id/halaman/sejarah
ada di Indonesia, dan hal itu menjadi ciri
Ibrahim, I. F., Wardhani, E., & ... (2019).
tersendiri bagi Kota Cimahi. Identifikasi Penyebab Banjir Di
Kecamatan Cimahi Selatan. Prosiding
Saran Seminar …, 2018, 1–6.
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/semna
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa s/article/view/5652
penelitian ini banyak sekali kesalahan dan
Karlina, A. D. (2015). Analisis Kemacetan
sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, (Studi Kasus : Kota Bandung).
https://www.academia.edu/32535973/An
penulis akan terus memperbaiki makalah
alisis_Kemacetan_Studi_Kasus_Kota_Ba
dengan mengacu pada sumber yang dapat ndung_
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena
Kartika, T., & Fajri, K. (2017). Pengembangan
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan Wisata Heritage Sebagai Daya Tarik Kota
saran tentang pembahasan makalah diatas. Cimahi. Jurnal Manajemen Resort dan
Leisure, 14(2), 35-46.
Daftar Pustaka
Mutiara Rizki Rahayu, R. H. (2013).
PERSEPSI MASYARAKAT
Adnan, A., & Solihin, S. (2018). Keyakinan
DALAM MENENTUKAN TEMPAT
Masyarakat Adat dan Modernisasi di
TINGGAL:Kota Cimahi Sebagai
Kampung Adat Masyarakat Cireundeu Kota
Pusat Pertumbuhan. 2-13.
Cimahi. Sosio-Politica, 8(1), 10-26.
(file:///C:/Users/User/AppData/Local/
Temp/2305-10606-1-PB.pdf)

Newswire. (2017). Inilah Momen Terburuk


Cimahi.
https://bandung.bisnis.com/read/2017022
1/549/1100953/inilah-momen-terburuk-
cimahi

Pongtuluran, E H, Huda, M. (2019).


EVALUASI KINERJA KAPASITAS
SALURAN DRAINASE RAWAN BANJIR
KOTA BALIKPAPAN (STUDI KASUS
PERUMAHAN GRAHA POLTEKBA).
https://media.neliti.com/media/publicatio
ns/315818-evaluasi-kinerja-kapasitas-
saluran-drain-1a2b458a.pdf

Anda mungkin juga menyukai