Anda di halaman 1dari 4

(bismillahirrahmanirrahim)

Belajar interpretasi dok syuri:

Dd1: Moderate chronic adult marginal generalized e.c OH buruk diperberat retensi makanan dan
TFO

1. Moderate karena penurunan tulang >1 mm dari posisi normal dan belum melebihi 1/2 akar
2. Chronic karena pola kerusakan tulang tidak agresif dan sesuai dengan faktor lokal
3. Adult karena pasien berusia 52 tahun
4. Marginal karena kerusakannya dari mari marginal, ditandai dengan tulang kortikal yang hilang
5. Generalized, lebih dari > 30% gigi yang mengalami kondisi penurunan tulang moderate, dan
terdapat foto lain untuk mendiagnosa regio lainnya
6. Periodontitis ada kerusakan pada jaringan periodontal
7. E.c OH buruk dilihat dari kondisi klinisnya (OH skor 3)
8. Retensi makanan dan TFO akibat titik kontak tidak ada dan garis oklusal tidak sebidang

Dd2: Severe chronic adult marginal generalized e.c OH buruk diperberat retensi makanan dan TFO

1. Severe sebagai dd2, dikarenakan persentase kehilangan tulang pada foto 42%, hampir
mendekati setengah dari panjang akar (pada severe: penurunan tulang mencapai lebih dari 1/2
akar)

Pertanyaan dok syuri (ajri):

1. Eval cusp bukal dan palatal kalo di gigi anterior apa yang dievaluasi?
 yg dievaluasi adalah cingulumnya
2. Apakah giginya tidak ada perubahan?
3. Tandai penurunan tulangnya sampai mana.
4. Yg perubahan tlg alveo, hub gigi dan jar perio
 penurunan tulang rahang diperubahan jaringan perio.
 perubahan tulang rahang seharusnya diisi pola dan densitas tulang rahang normal
5. Distorsi minimal artinya  pada setiap foto yang diambil mungkin akan terjadi distorsi, namun
distorsi yang terjadi diharapkan minimal sehingga tidak mengganggu interpretasi foto secara
keseluruhan. Karena foto dental hanya 2 dimensi jadi memungkinkan untuk terjadi distorsi

Evaluasi cingulum:

 Lebar normal cingulum 2-4mm, dengan toleransi perubahan sudut vertikal sampai dengan +/-
20 derajat
 apabila terjadi pemendekan cingulum akan terlihat radiopak tegas ke arah akar, d <1,5mm
 bila pemanjangan cingulum akan terlihat semakin tidak radiopak (difuse) ke arah mahkota, d
>2mm
 cingulum gigi insisif rb agak sulit menentukan lebar singulum karena secara anatomis dikatakan
tidak ada garis developmental yang jelas pada 1/3 servikal gigi insisif rb
 distorsi vertikal atau tidak pada gigi RB bisa dilihat dari ukuran gigi pada radiograf apakah sudah
sesuai dengan panjang gigi sesuai klinisnya.
 PANJANG GIGI 41 ADALAH 21mm masih dalam range ukuran gigi I RB normal
1. Mengapa dd1 moderate:
 perhitungan bone loss pada gigi 41 pada bagian mesial 28,5% (menurut pharoah apabila
bone loss yg terjadi 20-50% maka diagnosisnya moderate
2. Mengapa garis oklusi tidak sebidang memperberat?
 karena garis oklusi yang tidak sebidang dapat menyebabkan prematur kontak atau blocking
sehingga bisa menyebabkan tfo. Dilihat dari penebalan lamdur dan pelebaran ruang perio

SCRIPT PERTANYAAN DOK SYURI:

1. Untuk evaluasi cusp bukal dan lingual pada gigi anterior dapat dilihat dari cingulumnya. Apabila
terjadi pemendekan, cingulum akan terlihat lebih radiopak. Namun apabila terjadi
pemanjangan, cingulum akan terlihat semakin difus / tidak radiopak dan proyeksinya akan
membaur dengan mahkota. Selain juga bisa kita tentukan dari diameter/lebar cingulumnya,
dimana lebar normal berkisar 2-4mm.
2. Selain itu untuk evaluasi apakh terjadi distorsi vertikal pada gigi rb dapat dilihat dari ukuran gigi
pada radiograf apakah sesuai dengan panjang gigi klinisnya. Pada radiografi panjang gigi 41
adalahh 21mm dan masih dalam range ukuran gigi insisi rb yg normal
3. Mengapa garis oklusi tidak sebidang memperberat?  karena titik kontak yang tidak ada dan
garis oklusi yang tidak sebidang dapat menyebabkan prematur kontak atau blocking sehingga
dapat menyebabkan trauma oklusi. Dari kasus ini bisa dilihat dari adanya perubahan dari
jaringan periodontal (pelebaran ruang periodontal dan lamina dura menebal)
4. Dd1 adalah moderatae karena dilihat dari perhitungan bone loss gigi 41 adalah 24% (menurut
pharoal apabila bone loss yang terjadi 20-50% maka masuk dalam kategori diagnosis moderate)
5. Cara menghitung bone loss adalah tinggi tulang yang hilang (dari cej- puncak tinggi tulang yg
tersisa)/tinggi tulang sebenarnya x 100%. Persen bone loss pada kasus di sisi distal adlh 24%
 tinggi tulang yang hilang = jarak dari CEJ ke puncak tinggi tulang yg tersisa, dikurang 1,5mm.
 tinggi tulang sebenarnya = jarak dari CEJ ke apikal, dikurang 1,5mm
6. DD2 dilihat dari diagnosis yang mendekati dd1. Dd2 dipilih mild karena dilihat dari persen bone
loss nya yaitu 24% yang lebih mendekati dd mild (bone loss <20%)
7. Kalo mild hanya berkisar 1-2mm dibawah normal, iregularitas
Mild Chronic Adult Marginal Generalized e.c Plak dan Kalkulus diperberat titik kontak tidak baik

1. Untuk evaluasi distorsi vertikal apa panduannya?


 Terjadi distorsi vertikal berupa pemendekan dilihat dari jarak cusp bukal dan lingual yang
terletak tidak sebidang, yaitu jarak pada foto radiograf adalah 2,5 mm. Untuk
pemendekannya sendiri yaitu sebesar 1,5mm.
 Knp? Karna utk cusp bukal dan lingual molar rahang bawah berhimpit. Utk m1
berhimpit, sedangkan utk m2 terdapat jarak +/- 1mm.
 Selain itu bisa dilihat dari tulang alveolar crest yang lebih kearah mahkota (pada gambar,
alveolar crest pada sisi mesial terlihat berada diatas CEJ)
 Bisa juga dilihat dari panjang gigi rata2. Utk m2 rb= 19,8 mm sedangkan pada foto yaitu
17..
2. Apa yang membuat yakin alveolar crest pada sisi mesial masih normal?
 Dilihat dari tulang kortikalnya masih terlihat tampak utuh, namun sudah terjadi
iregularitas tulang kortikal
 Gambaran tulang kortikal pada regio posterior seperti puncak radiopak
3. Untuk kasus, jadi berapa tinggi tulangnya dari CEJ? Karena ada pemendekan
 Tinggi tulang yang saya ukur terdapat penurunan tulang 1.5mm dari CEJ, dan setelah
ditambahkan kompensasi dari pemendekan 1,5mm  penurunan tulangnya 3mm dari
CEJ (1,5 mm dari normal)
4. Alasan DD1 mild?
 Karena terdapat iregularitas tulang kortikal pada sisi mesial dan terdapat penurunan
tulang 1,5 mm dari normal pada sisi distal
 Persen kerusakan tulangnya yaitu 16,7% sehingga diklasifikasikan sebagai mild
periodontitis (menurut pharoal apabila bone loss yang terjadi <20 maka masuk dalam
kategori diagnosis mild)
5. Cara menghitung bone loss
 adalah tinggi tulang yang hilang (dari cej- puncak tinggi tulang yg tersisa)/tinggi tulang
sebenarnya x 100%.
 tinggi tulang yang hilang = jarak dari CEJ ke puncak tinggi tulang yg tersisa, dikurang
1,5mm. Karena ada pemendekan jadi kompensasi ditambah 1,5mm
 tinggi tulang sebenarnya = jarak dari CEJ ke apikal, dikurang 1,5mm. Karena ada
pemendekan jadi kompensasi ditambah 1,5mm
 boneloss = 1,5mm / 9mm x 100% = 16,7%
6. Kenapa generalized?
 Generalized, lebih dari > 30% gigi yang mengalami kondisi penurunan tulang, dan
terdapat foto lain untuk mendiagnosa regio lainnya
7. Mengapa diperberat titik kontak tidak baik? bukankah tidak ada malposisi pada gigi yang
dievaluasi?
 Titik kontak beberapa gigi tdk baik, terdapat malposisi namun sedikit. Jadi bisa ada
kerusakan tulang dikarenakan OH buruk dan diperberat titik kontak yang tidak baik.
8. Normalnya titik kontak bagaimana?

9. DD2?
 dilihat dari diagnosis yang mendekati dd1. Dd2 dipilih moderate karena dilihat dari
persen bone loss nya yaitu 16,7% yang lebih mendekati dd moderate (bone loss 20%-
50%)
10. cone cutting?
11.

Anda mungkin juga menyukai