8816 19636 1 SM
8816 19636 1 SM
Jurnal Imajinasi
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/imajinasi
negeri dan luar negeri. Ketika UNESCO motif batik Kendal di masing-masing daerah
mengkukuhkan bahwa batik menjadi hak yang memiliki perbedaan letak geografis.
paten milik Indonesia maka hal ini menjadi
peluang bagi masyarakat untuk berkreasi TINJAUAN PUSTAKA
menghasilkan motif dan corak kekhasan Secara etimologi kata batik berasal dari
dari daerah setempat. bahasa Jawa, yaitu ”tik” yang berarti titik/
Batik merupakan aset budaya bangsa matik (kata kerja, membuat titik) yang
yang secara turun temurun menjadi warisan kemudian berkembang menjadi istilah
pada setiap generasi sampai sekarang. ”batik” (Indonesia Indah ”batik”, 1997: 14).
Keunikan batik Indonesia tidak bisa Di samping itu, batik mempunyai pengertian
dibandingkan dengan batik-batik di negara yang berhubungan dengan membuat titik
lain sebab batik Indonesia berbeda bukan atau meneteskan malam pada kain mori.
hanya dalam proses pembuatannya tapi Menurut Hanggopuro (2002: 1-2) dalam
motifnya juga berbeda sebab berhubungan para penulis terdahulu menggunakan
dengan simbol kehidupan yang penuh istilah batik yang sebenarnya tidak ditulis
dengan nilai-nilai filosofis bangsa ini (www. dengan kata ”batik” akan tetapi seharusnya
kompasiana.com). ”bathik”. Hal ini mengacu pada huruf Jawa
Salah satu batik yang memiliki motif ”tha” bukan ”ta” dan pemakaiaan bathik
khas adalah batik Kendal yang berasal dari sebagai rangkaian dari titik adalah kurang
Kabupaten Kendal. Kabupaten Kendal kini tepat atau dikatakan salah. Berdasarkan
mulai bertransformasi dari konsumen batik etimologis tersebut sebenarnya batik
menjadi produsen batik yang diperhitungkan identik dikaitkan dengan suatu teknik
di tingkat nasional. Hal tersebut ditandai (proses) mulai penggambaran motif hingga
dengan mulai maraknya para perajin yang pelorodan. Salah satu yang menjadi ciri khas
memproduksi batik dalam skala besar dari batik adalah cara pengambaran motif
dengan corak khas tanah Bahurekso seperti pada kain melalui proses pemalaman yaitu
sulur daun pohon Kendal, motif Kaliwungu mengoreskan cairan lilin yang ditempatkan
dan motif lainnya. pada wadah yang bernama canting.
Setiap daerah di Kabupaten Kendal Menurut Hamzuri (1985), batik
memiliki motif masing-masing sesuai dengan merupakan suatu cara untuk memberi
karakteristik potensi kewilayahannya dan hiasan pada kain dengan cara menutupi
letak geografis. Hal ini tentu saja semakin bagian-bagian tertentu dengan
memperkaya koleksi motif batik Kendal, menggunakan perintang. Zat perintang
sehingga dapat dijadikan sebagai salah yang sering digunakan ialah lilin atau
satu komoditas andalan masyarakatnya. malam. Kain yang sudah digambar dengan
Bermunculannya Desa Wisata Batik dan menggunakan malam kemudian diberi
Desa Vokasi (contohnya Desa Jambearum) warna dengan cara pencelupan. Setelah itu
menunjukkan bahwa potensi batik dapat malam dihilangkan dengan cara merebus
meningkatkan kualitas perekonomian kain. Akhirnya dihasilkan sehelai kain yang
masyarakat dengan adanya batik yang disebut batik berupa beragam motif yang
memiliki motif menarik, sesuai dengan mempunyai sifat-sifat khusus. Lebih lanjut,
kekayaan alam di daerah tersebut. Hamzuri mendefinisikan batik sebagai
Berdasarkan hal yang sudah lukisan atau gambar pada mori yang dibuat
dikemukakan di atas maka peneliti akan dengan menggunakan alat bernama canting.
memfokuskan pada permasalahan berikut: Orang yang melukis atau menggambar
1) Bagaimanakah proses kreatif penciptan pada mori memakai canting disebut
motif ornamen batik Kendal di masing- membatik. Membatik ini menghasilkan
masing daerah, 2) Bagaimanakah bentuk batik yang berupa macam-macam motif dan
UNNES JOURNALS
Jurnal Imajinasi X no 1 Januari 2016 53
mempunyai sifat khusus yang dimiliki oleh sehingga cairan lilin meresap ke dalam
batik itu sendiri. serat kain. Kain yang telah dilukis dengan
Pengertian Batik menurut Dullah lilin kemudian dicelup dengan warna
(2002), adalah sehelai kain yang dibuat yang diinginkan, biasanya dimulai dari
secara tradisional dan terutama juga warna-warna muda. Pencelupan kemudian
digunakan dalam matra tradisional, memiliki dilakukan untuk motif lain dengan warna
beragam corak hias dan pola tertentu yang lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali
pembuatannya menggunakan teknik celup proses pewarnaan, kain yang telah dibatik
rintang dengan lilin batik sebagai bahan dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk
perintang warna. Oleh karena itu, suatu kain melarutkan lilin.
dapat disebut batik apabila mengandung Ragam motif dan warna batik juga
dua unsur pokok, yaitu jika memiliki teknik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing.
celup rintang yang menggunakan lilin Awalnya, batik memiliki ragam motif
sebagai perintang warna dan pola yang dan warna yang terbatas, dan beberapa
beragam hias khas batik. motif hanya boleh dipakai oleh kalangan
Menurut teknik pembuatannya batik tertentu. Namun batik pesisir menyerap
dibedakan menjadi: berbagai pengaruh luar, seperti para
(1) Batik tulis adalah kain yang dihias pedagang asing dan juga pada akhirnya,
dengan tekstur dan corak batik para penjajah. Warna-warna cerah seperti
menggunakan tangan. Pembuatan merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang
batik jenis ini memakan waktu kurang juga mempopulerkan motif phoenix.
lebih 2-3 bulan. Bangsa penjajah Eropa juga memiliki minat
(2) Batik cap adalah kain yang dihias terhadap batik, sehingga menghasilkan
dengan tekstur dan corak batik yang motif bunga yang sebelumnya tidak dikenal
dibentuk dengan cap (biasanya terbuat (seperti bunga Tulip) dan juga benda-benda
dari tembaga). Proses pembuatan yang dibawa oleh penjajah (gedung atau
batik jenis ini membutuhkan waktu kereta kuda), termasuk juga warna-warna
kurang lebih 2-3 hari. kesukaan mereka seperti warna biru. Batik
(3) Batik lukis adalah proses pembuatan tradisonal tetap mempertahankan motifnya,
ba- tik dengan cara langsung melukis dan masih dipakai dalam upacara-upacara
pada kain putih. adat, karena biasanya masing-masing motif
Tradisi membatik pada mulanya memiliki perlambangan masing-masing.
merupakan tradisi yang turun temurun, Berikut merupakan penamaan batik
sehingga kadang kala suatu motif dapat berdasarkan daerah asalnya; Batik Bali,
dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Batik Banyumas, Batik Besurek, Batik
Beberapa motif batik dapat menunjukkan Madura, Batik Malang, Batik Pekalongan,
status seseorang. Bahkan sampai saat ini, Batik Solo, Batik Yogyakarta, Batik Tasik,
beberapa motif batik tadisional hanya Batik Aceh, Batik Cirebon, Batik Jombang,
dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta Batik Banten, Batik Tulungagung, Batik
dan Surakarta. Semula batik dibuat di atas Kediri, Batik Kudus, Batik Jepara/ Batik
bahan dengan warna putih yang terbuat dari Kartini, Batik Brebes, Batik Minangkabau,
kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa Batik Minahasa, Batik Belanda dan Batik
ini batik juga dibuat di atas bahan lain Jepang.
seperti sutera, poliester, rayon dan bahan Berdasarkan motifnya, batik dibagi
sintetis lainnya. Motif batik dibentuk dengan menjadi beberapa, yakni; Batik Kraton, Batik
cairan lilin dengan menggunakan alat yang Sudagaran, Batik Cuwiri, Batik Petani, Batik
dinamakan canting untuk motif halus, Tambal, Batik Sida Mukti, Batik Sekar Jagad,
atau kuas untuk motif berukuran besar, Batik Pringgondani, Batik Kawung, Batik
UNNES JOURNALS
54 Singgih Adhi Prasetyo, Karakteristik Motif Batik Kendal Interpretasi dari Wilayah dan Letak Geografis
Sida Luhur, Batik Sida Asih dan Batik Semen (3) Motif batik Banji. Motif ini memiliki
Rama. Motif batik adalah kerangka gambar makna keteraturan dalam kehidupan
yang mewujudkan batik secara keseluruhan. atau kunci perhiasan yang terkunci
Sumber lain menjelaskan bahwa motif batik rapat, contohnya: Banji Bengkok.
adalah kerangka gambar pada batik berupa (4) Motif batik tumbuh-tumbuhan
perpaduan antara garis, bentuk dan isen menjalar. Motif ini memiliki makna
menjadi satu kesatuan yang mewujudkan bahwa kesinambungan antara
batik secara keseluruhan. Motif batik disebut manusia dan alam yang indah dan
juga corak batik atau pola batik. Motif batik harmonis, contohnya: Cokrak-cakrik,
tersebut dibuat pada bidang-bidang segi Luwung Klewer, dan Semen Yogya.
tiga, segi empat, dan/atau lingkaran. Motif- (5) Motif batik tumbuh-tumbuhan air.
motif batik itu antara lain adalah motif Motif ini menggambarkan peran
hewan, manusia, geometris, dan motif tumbuhan air dalam kehidupan
lain. Motif batik sering juga dipakai untuk manusia, contohnya: Ganggong dan
menunjukkan status seseorang. Membatik Ganggong Sari.
merupakan tradisi turun menurun. Karena (6) Motif batik bunga. Motif bunga dan
itu, sering motif batik manjadi ciri khas dari daun secara sederhana berartikan
batik yang diproduksi keluarga tertentu. suatu keindahan, kecantikan, dan
Ada ribuan motif batik yang telah kebahagiaan. Motif yang sederhana
diciptakan oleh para perajin dan seniman seperti dedaunan. Motif ini dapat
di Indonesia. Ribuan motif batik tersebut berarti sebagai wahyu Tuhan untuk
dapat dikelompokkan menjadi 7 kelompok menggapai suatu cita-cita. Seperti
batik Indonesia yaitu: kenaikan pangkat, penghargaan,
(1) Motif batik Parang. Motif batik kehidupan yang baik, dan rizki yang
ini sudah dikenal sejak Mataram berlimpah. Contohnya: Kembang
Kartasura. Motif batik Parang memiliki Kenikir dan Truntum.
nilai filofosi yang tinggi berupa (7) Motif batik satwa (fauna). Motif
petuah agar tidak pernah menyerah fauna merupakan bentuk gambar
sebagaimana ombak laut yang tak motif yang diambil dari hewan
pernah berhenti bergerak. Batik tertentu. Hewan pada umumnya
Parang menggambarkan jalinan yang telah mengalami perubahan bentuk
tidak pernah putus, baik dalam arti atau gaya. Figur-figur binatang yang
upaya untuk memperbaiki diri, upaya ada pada batik memiliki makna yang
memperjuangkan kesejahteraan, dalam dan berbeda-beda, misalnya
maupun bentuk pertalian keluarga. figur burung yang menggambarkan
Batik Parang di masa lalu merupakan suatu kebebasan, figur gajah yang
hadiah dari bangsawan kepada anak- memiliki arti kekuatan yang besar,
anaknya. Contohnya: Parang Klitik dan dan lain sebagainya. Beberapa hewan
Parang Rusak. yang biasa dipakai sebagai objek
(2) Motif batik geometris. Motif batik geo- ragam hias adalah kupu-kupu, burung,
metris adalah motif-motif batik yang kadal, gajah, dan ikan. Motif fauna
ornamen-ornamennya merupakan telah mengalami deformasi namun
su-sunan geometris. Ciri ragam hias tidak meninggalkan bentuk aslinya.
motif batik geometris ini adalah motif Contohnya: Gringsing dan Sido Mukti.
tersebut mudah dibagi-bagi menjadi
bagian-bagian yang disebut satu
“raport”. Contohnya: Gambir Saketi,
Limaran, Sriwedari, dan Tirta Reja.
UNNES JOURNALS
Jurnal Imajinasi X no 1 Januari 2016 55
UNNES JOURNALS
56 Singgih Adhi Prasetyo, Karakteristik Motif Batik Kendal Interpretasi dari Wilayah dan Letak Geografis
UNNES JOURNALS
58 Singgih Adhi Prasetyo, Karakteristik Motif Batik Kendal Interpretasi dari Wilayah dan Letak Geografis
UNNES JOURNALS
Jurnal Imajinasi X no 1 Januari 2016 59
UNNES JOURNALS
60 Singgih Adhi Prasetyo, Karakteristik Motif Batik Kendal Interpretasi dari Wilayah dan Letak Geografis
UNNES JOURNALS