Anda di halaman 1dari 2

Sejarah Singakat Prilaku Organisasi

Walaupun studi ini menelusuri akarnya pada Max Weber serta 


pakar yang sebelumnya, studi organisasi biasanya dianggap baru
dimulai sebagai disiplin akademik bersamaan dengan datangnya
manajemen ilmiah pada tahun 1890-an, dengan Taylorisme yang
mewakili rangkaian intruksi serta studi tentang gerak-waktu akan
menyebabkan peningkatan produktivitas. Studi tentang berbagai
sistem kompensasi pun dilakukan.

Setelah Perang Dunia I, fokus dari studi organisasi bergeser kepada


analisis terhadap bagaimana faktor-faktor manusia serta psikologi
mempengaruhi organisasi. Ini merupakan sebuah transformasi
yang didorong oleh penemuan Dampak Hawthorne. Gerakan
hubungan antar manusia ini lebih terpusat pada tim serta katialsasi
tujuan individu di dalam organisasi.

Tantangan Bisnis yang akan datang


1. Permasalahan:  Dengan meningkatnya produktivitas tenaga
kerja. Terhadap bisnis ke depan adalah bagaimana
menciptakan seuatu keunggulan bersaing serta
mempertahankan kesinambungan bisnis sehingga tuntutan
peningkatan peroduktivitas kerja akan menjadi sebuah
keharusan. upaya dalam peningkatan produktivitas kerja
diantaranya ialah lewat perubahan prilaku.

2. Peningkatan dalam keahlian tenaga kerja. Keahlian


dinyatakan dalam 3 bentuk, yaitu keahlian teknis, keahlian
berkonsep dan teknologi.
3. Menurunnya tingkat kesetiaan karyawan
4. Respon terhadap era globalisasi (hilangnya batas ruang dan
waktu), yaitu globalisaisi ekonomi serta globalisasi
perusahaan.
5. Buadaya keragaman tenaga kerja.
6. Adanya peniru temporer, yaitu ada pergantian sebab adana
persaingan sehingga daur hidup produk semakin sngkat.
Untuk itu produk yang jauh membutuhkan inovasi-inovasi,
contohnya dengan cara menaikan tingkat keterampilan.
7. Peningkatan untuk kualitas pelayanan, produk, serta layanan
purna jual.
8. Tuntutan beretika bisnis

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 6


Lembaga Agama : Pengertian, Contoh, Macam,
Tujuan (LENGKAP)

Anda mungkin juga menyukai