Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN BAHASA INDONESIA

KELAS 6 TH. 2020/2021

Unsur - unsur intrinsik drama yaitu:


Drama adalah sebuah karya sastra yang disajikan dalam bentuk dialog dan gerak yang dipentaskan
dan diperankan untuk menggambarkan kehidupan manusia. Dalam drama terdapat unsur - unsur yang
membangun drama tersebut. Unsur itu dapat berupa unsur intrinsik dan ekstrinsik.

Unsur intrinsik adalah unsur - unsur pembentuk drama dari dalam drama tersebut. Unsur intrinsik
telah dijelaskan diatas.
1. Tema yaitu ide pokok atau gagasan utama dari cerita drama.
2. Alur yaitu jalan cerita dari sebuah drama mulai awal hingga babak terakhir.
3. Tokoh yaitu pemeran yang ada dalam cerita drama.Tokoh dalam drama dibedakan menjadi beberapa
yaitu tokoh protagonist (tokoh baik hati), antagonis (tokoh yang bersifat tidak baik), figuran (tokoh
tambahan).
4. Latar atau Setting yaitu tempat dan waktu kejadian - kejadian atau cerita dalam drama yang dapat
menjelaskan situasi dan kondisi dlam drama.
5. Dialog yaitu serangkaian percakapan dalam sebuah drama. .
6. Bahasa atau gaya bahasa, yaitu kata-kata yang digunakan dalam sebuah percakapan cerita drama
yang dapat menggambarkan watak tokoh, latar, ataupun peristiwa yang ada pada drama itu.
7. Konflik yaitu suatu masalah yang terjadi pada sebuah cerita drama, drama akan terjadi karena
adanya konflik yang dialami tokoh.
8. Amanat yaitu pesan atau nilai kebaikan yang ingin disampaikan oleh penulis drama kepada
penonton.
Unsur ekstriksik adalah unsur - unsur pembentuk drama dari luar drama. Unsur ekstrinsik terdiri atas:

1. Latar belakang pengarang drama


2. Nilai agama dan kepercayaan suatu daerah
3. Kondisi politik negara
4. Psikologis pengarang drama
5. Situasi sosial budaya suatu daerah yang ingin diangkat menjadi drama.

PUISI
Puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang gaya bahasanya sangat ditentukan oleh irama, rima,
serta penyusunan larik dan bait. Isi-isi dalam puisi penuh makna dengan bahasa yang dipakai cukup
indah, dengan kata-kata kiasan (bukan makna sebenarnya).
Penulisan puisi dilakukan dengan bahasa yang cermat dan pilihan kata yang tepat, sehingga
meningkatkan kesadaran orang akan pengalaman dan memberikan tanggapan khusus lewat penataan
bunyi, irama, dan pemaknaan khusus. Puisi juga dapat dikatakan sebagai ungkapan emosi, imajinasi,
ide, pemikiran, irama, nada, susunan kata, kata-kata kiasan, kesan pancaindra, dan perasaan.
Puisi adalah ungkapan yang memperhitungkan aspek-aspek bunyi di dalamnya, serta berupa
pengalaman imajinatif, emosional, dan intelektual penyair dari kehidupan individu dan sosialnya.
Puisi diungkapkan dengan teknik tertentu sehingga dapat membangkitkan pengalaman tertentu dalam
diri pembaca atau pendengarnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Puisi adalah ragam sastra yang bahasa terikat oleh
irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan
ditata secara cermat. Sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan
tanggapn khusus lewat penataan bunyi, irama dan makna khusus.
Berikut adalah ciri-ciri puisi:
1. setiap bait terdiri dari 4 baris
2. bersajak a-a-a-a
3. Memiliki gaya bahasa yang dinamis atau berubah-ubah.
4. Puisi cenderung bersifat simetris atau memiliki bentuk rapih.
5. Lebih menggunakan sajak syair atau pola pantun.
6. Puisi biasanya berbentuk empat seuntai.
7. Terdiri dari kesatuan sintaksis atau gatra.
8. Pada tiap baris terdiri dari 4 sampai 5 suku kata.
9. isi puisi tentang kehidupan pada umumnya.

PANTUN
Ciri-ciri pantun tersebut antara lain:
1. Terdiri dari empat baris setiap baitnya
Puisi lama yang satu ini memiliki ciri khas kuat, yaitu tiap baitnya selalu terdiri atas empat baris.
Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan sebutan larik.
Kemudian setiap baris terdiri dari minimal 8 kata dan maksimal 12 kata.

2. Memiliki pola
Ciri-ciri khas pantun yang mudah dikenali adalah pola. Ada dua pola yang biasanya terdapat dalam
pantun, yakni pola a-b-a-b dan a-a-a-a.

3. Memiliki sampiran dan isi


Dalam pantun terdiri atas dua bagian, yaitu sampiran dan isi. Dua baris pertama disebut dengan
sampiran.
Sampiran biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud, selain
untuk mengantarkan rima sajak.
Sementara isi berada pada baris ketiga dan keempat, yang berisi pesan atau makna utama dari sebuah
pantun.

4. Tidak ada nama penulis


Pada pantun tidak terdapat nama penulis, berbeda dengan puisi atau karya sastra lainnya. Hal ini
dikarenakan dahulu penyebaran pantun dilakukan secara lisan.

Berdasarkan isinya, pantun terdiri dari berbagai jenis. Berikut ini jenis-jenis pantun yang kerap
ditemui dan contohnya:
Pantun nasihat
Pantun nasihat memiliki isi yang bertujuan menyampaikan pesan moral dan didikan. Pantun nasihat
biasanya memiliki pesan-pesan bijak yang mengajak untuk berbuat baik.
Contoh:
Jalan-jalan ke Kota Blitar
jangan lupa beli sukun
Jika kamu ingin pintar
belajarlah dengan tekun

Pantun jenaka
Pantun jenaka merupakan pantun yang dibuat untuk tujuan hiburan. Terkadang, pantun jenaka
dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana yang penuh keakraban sehingga tidak
menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan pantun jenaka diharapkan suasana akan menjadi makin
riang.
Contoh:
Duduk manis di bibir pantai
Lihat gadis, aduhai tiada dua
Masa muda kebanyakan santai
Sudah renta sulit tertawa

Pantun teka-teki
Ciri-ciri pantun teka-teki adalah kalimat pertanyaan pada baris akhir pantun. Pantun ini berisi teka-teki
untuk para pendengarnya.
Contoh:
Kalau tuan muda teruna
Pakai seluar dengan gayanya
Kalau tuan bijak laksana
Biji di luar apa buahnya

Pantun cinta
Pantun cinta merupakan jenis pantun yang isinya berisi pesan yang berhubungan dengan cinta,
romantisme, rindu antara dua insan. Hingga saat ini masih banyak orang yang menggunakan pantun
cinta untuk mengungkapkan perasaan.
Contoh:
Walaupun hanya sebatang tebu
Tetapi bisa diramu
Walaupun jarang ketemu
Cintaku hanya untukmu

Pantun agama
Tujuan dari pantun agama sama dengan pantun nasihat, yaitu memberikan pesan moral dan didikan.
Pantun agama membahas mengenai manusia dengan pencipta-Nya. Berbeda dari pantun nasihat, pantu
agama lebih spesifik isinya karena diselipkan nilai-nilai dan prinsip agama tertentu.
Contoh:
Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara Tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa

Pantun peribahasa
Seperti namanya, pantun peribahasa merupakan pantun yang di dalamnya terdapat kalimat peribahasa
yang pada umumnya memiliki susunan tetap.
Contoh:
Berakit-rakit kita ke hulu
Berenang kita ke tepian
Bersakit-sakit kita dahulu
Bersenang-senang kemudian
Pantun kiasan
Pantun kiasan berisi bahasa atau kalimat kiasan. Hal ini berarti, pesan yang ada pada pantun ini
disampaikan secara tersirat.
Contoh:
Berburu ke padang datar
Dapatkan rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagaikan bunga kembang tak jadi

Jenis-jenis Iklan
Berdasarkan Isinya
Berdasarkan isinya iklan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu iklan penawaran (niaga), iklan layanan
masyarakat, dan iklan permintaan.
1. Iklan Penawaran (niaga)
Iklan penawaran (niaga) adalah iklan yang dibuat untuk menawarkan suatu produk atau jasa kepada
masyarakat luas. Biasanya, iklan ini dibuat oleh perusahaan yang memproduksi barang atau
menyediakan jasa.
Iklan jenis ini dikenal juga sebagai iklan komersil dan banyak digunakan dalam dunia industri. Contoh
dari iklan niaga di antaranya iklan makanan, minuman, rokok, fashion, barang elektronik, dll.
2. Iklan Layanan Masyarakat
Berbeda dengan iklan niaga, iklan layanan masyarakat umumnya dibuat oleh instansi resmi atau
lembaga pemerintahan. Iklan jenis ini dibuat untuk memberikan informasi tentang suatu topik dan
bersifat mencerdaskan masyarakat. Contoh iklan layanan masyarakat di antaranya iklan tentang hemat
energi, anjuran menjauhi narkoba, keluarga berencana, dll.
3. Iklan Permintaan
Iklan permintaan dibuat atas permintaan lembaga atau perusahaan yang menginginkan informasinya
dimuat untuk dilihat oleh masyarakat luas. Biasanya iklan ini berisikan posisi pekerjaan yang
dibutuhkan oleh perusahaan.
ujuan Iklan

Adapun tujuan iklan dalam dunia pemasaran dan ranah umum adalah sebagai berikut:
1. Memberikan informasi (informing)
2. Membujuk dan memengaruhi audiens (persuading)
3. Mengingatkan audiens (reminding)
4. Memberikan nilai tambah pada suatu produk atau jasa (adding value)

Ciri-ciri Iklan
Ada beberapa ciri-ciri iklan yang dapat membedakannya dengan informasi lain. Adapun ciri-cirinya
adalah sebagai berikut:
1. Memiliki isi yang jelas, singkat, dan padat. Isi iklan harus bersifat jujur tapi mampu menarik
perhatian audiens.
2. Bersifat informatif, artinya ada informasi yang disampaikan melalui iklan tersebut.
3. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Sebab target audiensnya adalah semua kalangan,
maka bahasa yang digunakan harus sederhana dan mudah dimengerti.
4. Dikemas dengan tampilan yang menarik (eye catching).
5. Bersifat mengajak audiens untuk membeli produk atau memakai jasa yang ditawarkan.

Anda mungkin juga menyukai