Anda di halaman 1dari 2

NILAI:

Nama Dosen : Aep Setiawan S.Si., M.Si.


Nama Asisten : Muhammad Rafli Annofi, A.Md dan Indriani, A.Md
Nama Praktikum : Nova Kusuma Ramdani
NIM : J0305201049
Program Studi : Supervisor Jaminan Mutu Pangan
Kelas Praktikum : A2

PENENTUAN GAYA APUNG


I. PENDAHULUAN

1. TEORI SINGKAT
Gaya apung, atau Buoyancy, adalah gaya ke atas yang dikerjakan oleh fluida yang
melawan berat dari benda yang direndam. Pada sebuah kolom fluida, tekanan meningkat
seiring dengan bertambahnya kedalaman sebagai hasil dari akumulasi berat air di atasnya.
Sehingga benda yang tenggelam ke dalam fluida akan mengalami tekanan yang besar di
dasar kolom fluida dibandingkan dengan ketika berada di dekat permukaan.

2. TUJUAN
Tujuan praktikum kali ini yaitu untuk menentukan gaya apung.

3. ALAT dan BAHAN


Alat yang digunakan yaitu Neraca Ohaus, kemudian untuk bahannya yaitu air dan
bahan logam (Alumunium, Tembaga, & Kuningan).

II. LANGKAH KERJA

Langkah kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini yaitu, siapkan neraca ohaus
yang sudah di kalibrasi kemudian siapkan benda yang akan ditimbang dan juga air.
Untuk cara menimbangnya sama seperti pada praktikum ke-2, timbang benda diudara
untuk mendapatkan massa di udara kemudian catat massa nya. Lalu untuk menimbang
benda di air, kondisi neraca ohaus tidak berubah, hanya ditambahkan wadah untuk
meletakan air nya, kemudian timbang benda di air untuk mendapatkan massa di air.
Pada saat menimbang benda harus tercelup seluruhnya kedalam air tapi tidak
menyentuh dasar (melayang), kemudian catat massa nya.

III. DATA PENGUKURAN

Jenis Bahan m di air (kg) m di udara (kg) W di air (N) W di udara (N) Fa (N) Volume (m3)
Alumunium 0.0028 0.0063 0.028 0.063 0.035
Tembaga 0.0178 0.0208 0.178 0.208 0.03
Kuningan 0.0566 0.0654 0.566 0.654 0.088
Jumlah
Rataan
KETERANGAN:
m = massa (kg)
W = berat (N)
Fa = Gaya apung (N)
V= volume (m3)
g= gravitasi bumi = 10 m/s2

IV. PENGOLAHAN DATA

W air alumunium = m air x g = 0.028 W udara alumunium = m udara x g = 0.063


W air tembaga = m air x g = 0.178 W udara tembaga = m udara x g = 0.208
W air kuningan = m air x g= 0.566 W udara kuningan = m udara x g = 0.654

fa
Fa alumunium = W udara - W air = 0.035 Valumunium = =
ρ.g
Fa tembaga = W udara - W air = 0.03 fa
Fa kuningan= W udara - W air = 0.088 V tembaga = =
ρ.g
fa
V kuningan = =
ρ.g

V. PEMBAHASAN

VI. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai