Anda di halaman 1dari 2

Penularan Covid-19

Covid-19 begitu cepat menular dari satu manusia ke manusia lainnya. Jumlah korban
dan angka kasus kian meningkat. Hingga tulisan ini dibuat, jumlah kasus mencapai lebih
dari 502 ribu kasus di Indonesia. Sedangkan di dunia mencapai lebih dari 58,7 juta kasus.
Covid-19 ditularkan dari seseorang yang terkena virus SARS-CoV-2 ke orang lainnya.
Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet atau tetesan air dari hidung, mulut, atau bagian
lain dari tubuh manusia. Penularannya dapat terjadi pada saat batuk, bersin, atau berbicara.

Seseorang juga dapat terinfeksi Covid-19 bila tanpa sengaja menghirup droplet dari
penderita. Ini alasan mengapa penting untuk menjaga jarak hingga kurang lebih satu meter
dari orang lain. Droplet juga dapat melekat atau jatuh pada benda di sekitarnya, kemudian
menularkan penyakit pada orang lain yang menyentuh benda yang sudah terkontaminasi
droplet penderita. Bila tangan kita yang terkontaminasi menyentuh mata, hidung, atau mulut,
maka kita dapat terinfeksi Covid-19. Ini adalah alasan pentingnya mencuci tangan secara
teratur dengan sabun dan air mengalir, atau hand sanitizer.

Seperti yang kita tahu, penularan Covid-19 tidak mengenal batasan usia. Siapa saja
bisa terinfeksi. Namun orang tua lanjut usia (lansia) lebih rentan untuk menderita sakit
parah. Terutama orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, seperti
asma, diabetes, penyakit jantung, atau tekanan darah tinggi. Lansia menjadi kelompok
rentan sebab menurunnya sistem kekebalan tubuh seiring usia. Sejalan dengan
pertambahan usia, tubuh akan mengalami berbagai penurunan akibat proses penuaan.

Hampir semua fungsi organ dan gerak menurun. Diikuti dengan menurunnya
imunitas sebagai pelindung tubuh yang tidak bekerja sekuat ketika masih muda. Inilah
sebabnya mengapa orang lansia rentan terserang berbagai penyakit, termasuk Covid-19.
Sistem imun yang lemah, belum lagi ditambah penyakit yang diderita sebelumnya, dapat
meningkatkan risiko kematian akibat Covid-19 pada lansia semakin tinggi.

Selama pandemi, Satuan Tugas Percepatan Penanganan Pandemi terus


mengingatkan warga untuk selalu cuci tangan dan memakai masker. Cuci tangan
mengurangi penyebaran Covid-19 karena mencegah rantai penularan melalui droplet yang
menempel di tangan. Droplet merupakan cairan dari tubuh manusia, seperti dari hidung dan
mulut. Droplet tersebut dapat menempel pada berbagai macam benda sehingga orang lain
yang sebelumnya tidak terinfeksi, jadi tertular akibat droplet penderita. Itu sebabnya,
mencuci tangan adalah hal yang penting dilakukan selama pandemi.
Sementara memakai masker dapat menghindari penularan Covid-19 melalui droplet
yang menyebar melalui udara. Ketika seseorang penderita bersin atau batuk, droplet dapat
menyebar melalui udara, sehingga orang lain di sekitarnya akan menyebar. Kementerian
Kesehatan menemukan beberapa kasus penderita tanpa gejala. Hal ini berbahaya karena
penderita tampak sehat dan tidak dapat dideteksi kecuali menggunakan tes swab. Ini
sebabnya warga dianjurkan mengenakan masker saat keluar rumah. Covid-19
menyebabkan kerugian pada berbagai sektor. Mulai dari wisata, transportasi, perekonomian
negara, sampai pedagang kaki lima. Semenjak aturan karantina atau Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB), semua warga dianjurkan untuk membatasi intensitas keluar rumah.
Oleh sebab warga jarang keluar rumah, pedagang kaki lima sepi pelanggan. Bahkan
beberapa dari mereka tidak dapat berjualan karena dilarang oleh pemerintah setempat.
Sementara, pedagang kaki lima yang masih boleh berjualan di beberapa daerah
menanggung risiko besar ketika membuka lapaknya. Pedagang kaki lima berbeda dengan
warung atau rumah makan yang memiliki bangunan khusus untuk berjualan. Mereka harus
berkeliling atau menetap di sudut-sudut ramai kota. Pandemi menyebabkan penghasilan
mereka berkurang secara drastis.

Waktu: 19 menit 50 detik

Anda mungkin juga menyukai