ADMINISTRASI NEGARA
Oleh Kelompok 3 :
1. Muhammad Maulidi
2. Rindra Rujani
rahmat serta puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Illahi Robbi, atas segala
Karunia dan Rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah yang
Berjudul “Metodologi Perbandingan Administrasi Negara”. Selama penyelesaian
tugas ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, karena itu pada
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan tugas ini. Makalah ini dibuat masih jauh dari
sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran demi perbaikan sangat penulis harapkan.
Semoga makalah ini memberikan manfaat khususnya bagi penulis, umumnya bagi
yang memerlukan.
DAFTAR ISI
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Tujuan Pembelajaran
BAB II PEMBAHASAN
Pembahasan
Pendekatan Normatif ke Empiris
Pendekatan Idiografis ke Nomotetis
Pendekatan Nonekologi ke Model Pemikiran Ekologi
BAB III KESIMPULAN
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Pendahuluan
Di tiap negara di dunia memiliki suatu sistem administrasi yang mengatur tata
kehidupan yang ada di negara itu. Dalam membicarakan Administrasi Negara
sebagai suatu sistem, beberapa hal perlu diperhatikan, yaitu :
Sifat Publik yang melekat pada istilah Administrasi Negara, karena sifat
aktivitas dan pelayanan yang secara primer dipusatkan kepada masyarakat
(public centered).
Administrasi Negara harus dipandang sebagai organisasi yang mempunyai
tujuan dan aktivitas yang jelas, sehingga dapat memudahkan untuk
menerapkan esensi setiap sistem yang terdiri dari struktur, fungsi, dan
lingkungan. Fred W. Riggs dalam buku “Trends in the Comparative Study
of Public Administration” menerjemahkan sistem Administrasi Negara
sebagai “struktur untuk mengalokasikan barang dan jasa dalam suatu
sistem pemerintahan”.
Dalam negara-negara yang menganut faham pemisahan kekuasaan,
kedudukan Sistem Administrasi Negara amat jelas yaitu berfungsi untuk
melaksanakan apa saja yang telah diputuskan oleh lembaga-lembaga
legislatif, meski kadang dalam kenyataan Sistem Administrasi Negara juga
membuat keputusan-keputusan dan sebagai pemberi saran masukan dalam
perumusan atau formulasi kebijakan (Decision Making).
Berdasarkan pemikiran-pemikairan tersebut di atas, maka apa yang dimaksud
dengan Sistem Administrasi Negara adalah sistem yang terdiri dari masukan
(input yang dapat berupa cita-cita/visi nasional, sumberdaya, tantangan dan
peluang), proses (pembentukan struktur, pengambilan kebijakan, manajemen),
keluaran (barang (goods) dan jasa (service)), dan umpan balik (evaluasi dan bahan
masukan untuk input).
Administrasi Negara sebagai Sistem Menurut Fred W. Riggs (1996)
pembaharuan administrasi merupakan suatu pola yang menunjukkan peningkatan
efektivitas pemanfaatan sumber daya yang tersedia untnk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Birokrasi itu sendiri menurut pandangan Riggs merupakan
sebuah organisasi yang konkret terdiri dari peran-peran yg bersifat hirarkis dan
saling berkaitan yang bertindak secara formal sebagai alat untuk sebuah entitas
atau sistem sosial yang lebih besar. Dengan demikian menurut pandangan ini
tujuan dari birokrasi ditetapkan oleh kekuasaan di luar kewenangan birokrasi itu
sendiri. Atas dasar ini maka akuntabilitas (accountability) dari birokrasi dalam
menjalankan tugas sangat penting dan mendasar sifatnya. Oleh karena itu
pembaharuan administrasi akan berkaitan erat dengan peningkatan akuntabilitas
dalam proses pengambilan keputusan atau dalam hal bagaimana sumber
daya instrumental didayagunakan untuk mencapai tujuan.
Masalah metodologi merupakan fokus perhatian dalam perbandingan administrasi
negara oleh karena berkaitan dengan masalah data yang akan dikumpulkan guna
kepentingan perbandingan. Dari hasil perbandingan ini selanjutnya diharapkan
diketemukan perbedaan-perbedaan ataupun persamaan-persamaan serta hal-hal
yang bersifat khusus atau unik yang dapat dirumuskan secara generalisasi dan
berlaku secara universal. Jadi sistem Administrasi Negara bukanlah sesuatu yang
dipandang berdiri sendiri, oleh Fred W. Riggs mengemukakan bahwa
perkembangan baru dalam metode perbandingan sebagai suatu pergeseran kearah
pola yang baru yang meliputi :
Pergeseran dari pendekatan normatif menuju kepada pendekatan yang
empiris.
Pergeseran dari pendekatan ideografis menuju kepada pendekatan
monotetis
Pergeseran dari pendekatan nonekologis menuju kepada pendekatan
ekologis.
2. Rumusan Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui Pendekatan Normatif ke Empiris
2. Mengetahui Pendekatan Idiografis ke Nomotetis
3. Mengetahui Pendekatan Nonekologi ke Model Pemikiran Ekologi
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pembahasan
Menurut FW Riggs dalam pelaksanaan perbandingan administrasi terkait
dengan berbagai pendekatan yang dipakai di awal lahir studi perbandingan
dengan perkembangan berikutnya yang dialami dalam perjalanannya,
telah terjadi perubahan atau pergeseran yang meliputi tiga ciri atau
karakteritik pendekatan, yaitu
Pergeseran dari normatif (normative approach) ke arah empirisme
(empirical approach).
Pergeseran dari ideografik (ideographic approach) ke arah
nomotetik (nomothetical approach), dan
Pergeseran dari struktural atau non ekologi (non ecological
approach) ke arah ekologi administrasi (ecological approach).
Tiga pergeseran ini menunjukkan perbedaan karakteristik pendekatan yang
dipakai dan dominan pada awal perbandingan dengan pendekatan lanjut
yang muncul dan berkembang serta lebih banyak dipakai dalam strudi
perbandingan pada waktu yang lebih lanjut atau akhir.
Pendekatan normatif (normative approach) merupakan pendekatan
berdasarkan prinsip tertentu yang memberikan semacam resep
administrasi yang ideal atau yang dicita-citakan, bukan sesuatu
yang riel ada ditemukan dalam kehidupan administrasi negara.
Pendekatan empirik (empirical approach) pendekatan yang lebih
menekankan pada usaha memperoleh data sebagaimana adanya.
Pendekatan ideografis (ideographic approach) adalah pendekatan
yang lebih mengutamakan pada ketunggalan suatu peristiwa,
sebagaimana digambarkan dalam studi kasus.
Pendekatan nomotetik (nomothetic approach) merupakan
pendekatan yang lebih memusatkan perhatian kepada usaha untuk
merumuskan/menemukan generalisasi, prinsip atau korelasi dari
berbagai variabel.
Pendekatan non ekologi (nonecological approach), yakni
pendekatan yang banyak menggunakan pendekatan struktural
yang lebih bersifat legalistik, formalistik dan statik, sehingga yang
menjadi sasaran atau objek yang diperbandingkan hanyalah sistem
administrasi saja (dalam artian terbatas).
Pendekatan ekologi administrasi (ecological approach) adalah
pendekatan yang memperhatikan keterkaitan antara sistem
administrasi dengan lingkungan ekologinya (faktor-faktor di luar
administrasi - faktor conditioning lainnya).
Kesimpulan
Di tiap-tiap negara di dunia memiliki suatu mekanisme yaitu sistem
administrasi yang mengatur tata kehidupan yang ada di negara itu. Dalam
membicarakan Administrasi Negara sebagai suatu sistem, beberapa hal
perlu digarisbawahi, yaitu :
Sifat publik yang melekat pada istilah Administrasi Negara ,
karena sifat aktivitas dan pelayanan yang secara primer dipusatkan
kepada masyarakat.
Administrasi Negara harus dipandang sebagai sistem yang
mempunyai tujuan dan aktivitas yang jelas, sehingga dapat
memudahkan untuk menerapkan esensi setiap sistem yang terdiri
dari input, proses dan output sebagai suatu kesatuan yang utuh
yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan (panca gatra dan tri gatra,
serta faktor conditioning lainnya). Fred W. Riggs dalam buku
“Trends in the Comparative Study of Public Administration”
menerjemahkan sistem Administrasi Negara sebagai “struktur
untuk mengalokasikan barang dan jasa dalam satu pemerintahan”.
Dalam negara-negara yang menganut faham pemisahan kekuasaan,
kedudukan Sistem Administrasi Negara amat jelas yaitu berfungsi
untuk melaksanakan apa saja yang telah diputuskan oleh lembaga-
lembaga legislatif. Walau kadang dalam kenyataan Sistem
Administrasi Negara juga membuat keputusan-keputusan dan
pemberi saran masukan dalam perumusan atau formulasi
kebijakan.
Berdasarkan pemikiran-pemikairan tersebut di atas, maka apa yang
dimaksud dengan Sistem Administrasi Negara adalah sistem dari
masukan, proses, keluaran, dan umpan balik.
Menurut Riggs (1996) pembaharuan administrasi merupakan suatu pola yg
menunjukkan peningkatan efektivitas pemanfaatan sumber daya yang
tersedia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Birokrasi itu sendiri
menurut pandangan Riggs merupakan sebuah organisasi yang konkret
terdiri dari peran-peran yang bersifat hirarkies dan saling berkaitan yang
bertindak secara formal sebagai wadah untuk suatu kesatuan (entitas) atau
sistem sosial yg lebih besar.
Pergeseran pendekatan atau metode dalam Perbandingan administrasi
Negara terjadi sejalan dengan perubahan dan perkembangan studi dalam
administrasi Negara yang mengikuti perubahan yang terjadi dalam
masyarakat negara
DAFTAR PUSTAKA
http://roniisroy.blogspot.com/2013/04/tujuan-dan-sasaran-perbandingan.html
http://ryanchekom.blogspot.com/2013/08/ilmu-administrasi-negara.html
http://triyanuruliskandar.blogspot.com/2013/06/perbandingan-administrasi-
negara_22.html http://rekydot.blogspot.com/2013/05/artikel-perbandingan-
administrasi.html http://id.scribd.com/doc/105886148/Makalah-Individu-
Perbandingan-Administrasi-Negara