Anda di halaman 1dari 4

Assalamualaikum.

Sore gaes…

Sesuai rencana dipertemuan sebelumnya, dipertemuan ini kita akan membahas *Desain-desain pada
Penelitian Kualitatif*

1. *GROUNDED THEORY*

Penelitian grounded merupakan sebuah metodologi riset atau bias juga dipahami sebagai sebuah
pendekatan penelitian dimana data lapangan menjadi sumber formulasi teori. Dengan kata lain,
penelitian ini menggunakan teori yang muncul kemudian, disaat atau setelah data lapangan
dikumpulkan.

Penerapan grand theory pada proses penelitian cenderung akan menghasilkan studi yang sifatnya
verifikatif. Artinya, penelitian dilakukan untuk menguji teori yang sudah ada sebelumnya.

Grounded theory atau penelitian grounded merespons kondisi tersebut dengan membalikkan logika
penelitian yang berkembang. Dalam penelitian grounded, teori atau grand theory “ditinggalkan”
oleh peneliti. Peneliti mengumpulkan data lapangan yang biasanya dalam bentuk kualitatif melalui
wawancara mendalam dan observasi partisipatoris.

Data tersebut menjadi dasar pembentukan teori. Dengan kata lain, teori berasal dari data di
lapangan (on the ground). Oleh sebab itulah disebut grounded. Penelitian grounded membuka
potensi lahirnya teori-teori baru karena data lapangan bersifat dinamis dan terus berkembang,
Sedangkan teori yang sudah mapan cenderung tetap.

Adapun klaim bahwa penelitian sosial yang bersifat verifikatif terhadap teori seperti riset survey atau
statistik juga berpotensi menghasilkan teori baru. Namun teori baru tersebut bukan berasal dari data
lapangan yang dinamis, melainkan dari data statistik yang statis.

Dalam riset grounded, peneliti mengembangkan konsep-konsep yang nantinya menjadi teori di
lapangan. Dari awal sampai akhir penelitian, peneliti harus terlibat secara penuh dan berada di
lapangan. Berbeda dengan riset survey yang bahkan bisa dilakukan tanpa sekalipun peneliti ke
lapangan.

Langkah-langkah Grounded Theory:

1. Perumusan Masalah
2. Mendeteksi fenomena lapangan
3. Penyusunan konsep theory
4. Pengembangan Theory
5. Rekonstruksi (membangun) Theory

Contoh Judul:

Kesejahteraan Semu Petani Rumput Laut di Desa Labuhan Kertasari


Endingnya penelitian, menemukan theory baru:
1. Transformasi kegiatan ekonomi memunculkan kesejahteraaan semu di kalangan petani
rumput laut Desa Labuhan Kertasari;
2. Kesejahteraan semu eksis ketika petani yang merasakan memperoleh kenaikan dan
kepastian pendapatan, terjebak dalam ketergantungan kepada tengkulak, pasar monopsoni
pemasaran hasil panen rumput laut dan tanpa disadari telah menjadi pekerja bagi
tengkulak;
3. Kesejahteraan semu eksis ketika petani rumput laut merasakan aman karena memiliki
tempat tinggal beserta lingkungan alam dan sosial di sekitarnya, faktanya tempat tinggal
tidak terawat dengan baik sehingga nyaman untuk ditempati dan pemeliharaan lingkungan
kurang terperhatikan, masih dijumpai kecurangan dalam penjualan hasil penen oleh petani
serta kasus pencurian rumput laut masih sering terjadi;
4. Kesejahteraan semu eksis ketika petani rumput laut merasakan adanya peningkatan
kemampuan untuk membiayai pendidikan anak, meskipun demikian minat anak-anak
untuk meneruskan pendidikan rendah dan ada kecenderungan berpikir bahwa untuk
mengelola budidaya rumput laut tidak membutuhkan pendidikan yang tinggi;
5. Kesejahteraan semu eksis ketika petani rumput laut merasakan mengalami peningkatan
kualitas hidup dan kebahagiaan, faktanya mereka kurang memiliki pengetahuan dan
pengalaman untuk mengkonsumsi barang dan jasa guna meningkatkan kualitas hidup dan
kebahagiaannya, meskipun mereka berkemampuan untuk melakukannya;
6. Kesejahteraan semu eksis ketika petani rumput laut merasakan semangat memanfaatkan
waktunya untuk bekerja, padahal dengan menghabiskan waktunya sepanjang hari untuk
bekerja, mereka tidak lagi memiliki waktu luang untuk menjaga kebersamaan dalam
kegiatan sosial, mengelola dan memperindah lingkungan maupun memanfaatkan peluang
ekonomi dari potensi usaha bisnis lain yang tersedia di sekitar kehidupannya;
7. Kesejahteraan semu eksis ketika petani rumput laut merasa puas dan yakin dengan prospek
pekerjaan budidaya rumput laut, faktanya mereka pasrah bila terjadi penurunan hasil
panen bahkan kegagalan panen karena perubahan iklim hama, virus, penyakit dan bencana
alam, serta tidak menguasai teknik untuk meningkatkan hasil produksi.
Penelitian Grounded Theory ini tidak mudah karena memunculkan theory baru dengan proses
penelitian yang mendalam, untuk penelitian di prodi kita masih jarang atau hampir belum ada
yang melakukan. Nah silahkan dengan pemahaman basic ini siapa tau nanti ada dari kalian
yang mengambil penelitian dengan desain Grounded Theory

2. *ETHNOGRAFI*

Kalau desain yang ini sekarang paling banyak digunakan gaes, di Pendidikan akuntansi.
Ethnografi cenderung melihat pola-pola yang ada dalam kelompok sosio-kultural yang
diteliti. Pola -pola tersebut meliputi pola perilaku, sistem keyakinan, bahasa dan nilai
kultural yang dianut dalam kehidupan sehari-hari.

Etnografi adalah suatu desain kualitatif dimana seorang peneliti menggambarkan dan
menginterpretasikan pola nilai, perilaku, kepercayaan dan bahasa yang dipelajari dan dianut
oleh suatu kelompok budaya. Menurut Cresswell etnografi berfokus pada keseluruhan
kelompok. Seorang etnografer meneliti pola yang diikuti satu kelompok misalnya oleh
sejumlah lebih dari 20 orang, jumlah yang lebih besar daripada yang biasa diteliti dalam
grounded theory. Namun bisa juga lebih sedikit misalnya sejumlah guru dalam suatu
sekolah namun tetap dalam lingkup keseluruhan kelompok besar (dalam hal ini sekolah).
Kata kuncinya apa? Meneliti sesuatu UNIK/KHAS di suatu kondisi/tempat (meneliti sesuatu
yang unik menjadi sebuah kajian)
Langkah-langkah penelitian Ethnografi
1. Menentukan apakah masalah penelitian ini adalah paling cocok didekati dengan
studi etnogafi. Seperti telah kita bahas di atas bahwa etnografi menggambarkan
suatu kelompok budaya dengan mengekloprasi kepercayaan, bahasa dan 
perilaku (etnografi realis); atau juga mengkritisi isu-isu mengenai kekuasaan,
perlawanan dan dominansi (etnografi kritis).
2. Mengidentifikasi dan menentukan lokasi dari kelompok budaya yang akan diteliti.
Kelompok sebaiknya gabungan orang-orang yang telah bersama dalam waktu
yang panjang karena disini yang akan diteliti adalah pola perilaku, pikiran dan
kepercayaan yang dianut secara bersama.
3. Kumpulkan informasi dari lapangan mengenai kehidupan kelompok tersebut.
Data yang dikumpulkan bisa berupa pengamatan, pengukuran, survei,
wawancara, analisa konten, audiovisual,pemetaan dan penelitian jaringan.
Setelah data terkumpul data tersebut dipilah-pilah dan dianalisa.
4. Yang terahir tentunya tulisan tentang gambaran atau potret menyeluruh dari
kelompok budaya tersebut baik dari sudut pandang partisipan maupun dari sudut
pandang peneliti itu sendiri.

Contoh judul:
1. Budaya Sekolah dalam Pendidikan Karakter di SMK N 1 Boyolali
2. Nilai-nilai Entrepreneurship pada Pasar Wisata Domplang, Kecamatan Slogohimo
Kabupaten Wonogiri

3. *Fenomenologi*

Studi fenomenologi menggambarkan arti sebuah pengalaman hidup untuk beberapa orang
tentang sebuah konsep atau fenomena.

Dari sisi istilah fenomenologi adalah filsafat tentang tentang fenomen. Fenomen
memaksudkan peristiwa, pengalaman, pengalaman keseharian, kecemasan –duka
kegembiraan yang menjadi milik setiap orang.

Ketika bertanya ke teman kita usai menghadiri sebuah pesta perkawinan “apa yang kamu
pikirkan tentang pesta tadi?” sejatinya kita telah mengajukan pertanyaan fenomenologik.
Sebab, dengan pertanyaan tersebut kawan kita akan memberi jawaban apa yang ia pahami
dari apa yang ia rasakan“One tries to say what he understands”.

Contoh Judul Penelitian Fenomenologi:


1. KETERGANTUNGAN BERMEDIA SOSIAL DALAM KEHIDUPAN SOSIAL (Studi Fenomenologi
di Kalangan Siswa Sub-Urban Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Karanganyar)
2. Pembelajaran Online di Situasi Wabah Pendemi Covid-19

Lebih jelasnya dapat di baca ini:

3. *STUDI KASUS*
Penelitian studi kasus memusatkan perhatian pada satu objek tertentu yang diangkat
sebagai sebuah kasus untuk dikaji secara mendalam
Metode studi kasus dilakukan secara  intensif, terperinci dan mendalam terhadap suatu
gejala  atau fenomena  tertentu dengan lingkup yang sempit. Kendati lingkupnya sempit,
dimensi yang digali harus luas, mencakup berbagai aspek hingga tidak ada satu pun aspek
yang tertinggal. Oleh karena itu, di dalam studi kasus sangat tidak relevan pertanyaan-
pertanyaan seperti berapa banyak subjek yang diteliti, berapa sekolah, dan berapa banyak
sampel dan sebagainya. Perlu diperhatikan bahwa sebagai varian penelitian kualitatif,
penelitian studi kasus lebih menekankan kedalaman subjek ketimbang banyaknya jumlah
subjek yang diteliti.

Sebagaimana sifat metode penelitian kualitatif pada umumnya, metode studi kasus juga
sebaiknya dilakukan terhadap peristiwa atau gejala yang sedang berlangsung. Bukan gejala
atau peristiwa yang sudah selesai (ex post facto). Unit of analysis bisa berupa individu,
kelompok, institusi atau masyarakat.

Contoh Judul:
1. Faktor-faktor penyebab motivasi belajar rendah (Studi Kasus pada Siswa SMK
Muhammadiyah 2 Klaten Utara)
2. Analisa faktor sosial ekonomi, demografi, dan Lingkungan terhadap motivasi anak
melanutkan ke perguruan tinggi (Studi kasus di Kecamatan Sidoharjo Kabupaten
Wonogiri)

Anda mungkin juga menyukai