Hasil
penmeriksaan didapatkan pasien mengeluh nyeri dada hebat, terasa terhimpit benda berat,
gelisah, disertai keluhan mual, sesak napas, berkeringat dingin , berdebar debar dan
mengalami kelemahan sejak ½ jam yang lalu, Menurut keluarga . Pasien merupakan penderita
Penyakit Jantung Koroner tetapi masih merokok. Klien dipindah ke ruang perawatan ICU
untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Dari pemeriksaan, TD 160/100 mmHg, Frekuensi
Nadi 160 x/kali. Frekuensi Napas 32x/menit., hasil AGD menunjukkan adanya peningkatan
CO2 dan PO2 menurun , terdapat bunyi cakles. Hasill auskultasi terdengar ronkhi di daerah
basal dan Gallop Ventrikel.
Pertanyaan :
1. Lakukan primary Survey dan secondary survey pada awal serangan dan saat melakukan
monitoring pada hari kedua?
Airway : adanya bunyi cakles dan terdengar ronkhi di daerah basal dan gallop ventrikel. Lakukan
head tilt-Chin lift/Jaw thrust atau berikan alat bantu napas lain.
Circulation : TD: 160/100 mmHg, N:160x/mnt, Frekuensi napas 32x/mnt, Hasil AGD peningkatan Co2
dan PO2 menurun.
Circulation : TD: 50/40 mmHg, Nadi 40x/mnt, produksi urin menurun, kesadaran menurun.
2. Berdasarkan analisa data, diagnosis keperawatan apa yang muncul pada kasus di atas, buat
berdasarkan SDKI
Nyeri akut
Penurunan Curah Jantung
Intoleransi aktivitas
3. Tujuan dan kriteria Hasil apa yang diharapkan dari rencana keperawatan yang telah dibuat
berdasarkan SLKI
Nyeri akut
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam maka tingkat nyeri menurun
dengan kriteria hasil yang diharapkan :
Nyeri berkurang sampai hilang secara bertahap 5
Kesutitan tidur menurun 5
sikap protektif menurun 5
Penurunan Curah Jantung
setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pompa jantung efektif
Kriteria hasil :
a) Tanda vital dalam rentang normal
b) Dapat mentoleransi aktivitas
c) Tidak ada edema paru
d) Tidak ada penurunan kesadaran
Intoleransi aktivitas
setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan mampu berpartisipasi pada aktifitas
yang diinginkan dan mampu melakukan perawatan diri sendiri
Kriteria Hasil :
a) Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai penigkatan TD, nadi, dan RR
b) Mampu melakukan aktifitas sehari-hari
c) Mampu berpindah dengan atau tanpa bantuan
Oksigen : memaksimalkan suplai oksigen ke miokard. Pemberian 2-4L slma 6 jam, Penanganannya
gunakan selang yang sesuai, monitor sat Oksigen secara teratur, hindari pemakaian berlebihan pada
COPD.
Morphin : vasodilator untuk memurunkan preload dan konsumsi oksigen miokard. Pemberian 2-4mg
IV dpt ditingkatkan 2-8mg Interval 5-10 menit. Penanganan diberikan jika nyeri tidak reda dgn
nitrogliserin, hati hati hipotensi dan sedasi, monitor fungsi dan upaya napas, kaji penurunan nyeri.
Dilakukan segera setelah melewati fase akut (setelah 2-3 hari) selama 4-6 hari.
Fase inisial : latihan napas dalam, relaksasi, latihan dinamis yang melibatkan sekelompok
otot kecil
Fase lanjutan : latihan dinamis yg melibatkan sekelompok otot besar misal berjalan berdiri.
Masih dibawah bimbingan
Tujuannya : mengoptimalkan terapi farmakologis, mencegah immobilisasi berkepanjangan,
meningkatkan kapasitas latihan, evaluasi status mental, ansietas, memberikan penkes dasar.
c. Rehabilitasi tahap 3