Fluida
DISUSUN OLEH :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelajaran Fisika sampai sekarang ini masih dianggap pelajaran sulit,
sukar dan juga membingungkan. Anggapan ini tidaklah salah namun tidak
sepenuhnya benar. Banyak yang mengatakan fisika sulit dikarena dikatakan
pelajaran yang sangat banyak rumus-rumusnya.
Salah satu pelajaran fisika adalah mekanika fluida. Di Mekanika
Fluida akan banyak sekali materi dan bahasan salah satunya adalah tekanan.
Kata tekanan tidaklah asing ditelinga kita. Disini kita akan melihat tekanan
dalam sudut pandang fisika. Dalam Mekanika Fluida tidak hanya ada tekanan
saja banyak materi yang perlu kita pelajari juga. Antara lain Hukum dan
tekanan Hidrostatis, Hukum Pascal dan Archimedes, cara mengukur tekanan,
kemudian jenis-jenis aliran fluida, persamaan Kontinuitas dan Persamaan
Bernouli.
Mekanika Fluida harus dipelajari bukan hanya sebagai tugas kuliah
tapi Mekanika Fluida dipelajari untuk mengetahui peristiwa-peristiwa yang
terjadi disekitar kita yang memakai konsep fluida. Sehingga memang Materi
Mekanika Fluida harus dipelajari dan dipahami.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Tekanan dalam Fluida?
2. Apa itu Tekanan Hidrostatik?
3. Bagaimana Prinsip Pascal dan Archimedes?
4. Bagaimana cara mengukur Tekanan?
5. Apa saja jenis-jenis aliran fluida?
6. Bagaimana persamaan Kontinuitas?
7. Bagaimana persamaan Bernoulli?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fluida
1.1. Fluida
Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit
hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Yang termasuk
fluida adalah zat cair dan gas. Ilmu yang mempelajari fluida tak mengalir
disebut Hidrostatis
1.2. Massa Jenis
Massa Jenis suatu zat adalah massa zat itu per satuan volumennya.
m
v
Satuan SI untuk massa (m) adalah kg, untuk volume (V) adalah m3,
sehingga satuan SI untuk massa jenis ( ) adalah kg/m3 atau kg.m3.
Satuan lain yang masih sering digunakan adalah g/cm3.
Massa jenis relatif adalah nilai perbandingan massa jenis suatu bahan
terhadap massa jenis air.
B. Tekanan
Tekanan adalah gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu bidang per
satuan luas bidang itu.
gaya
Tekanan =
luas
F
p =
A
Satuan SI untuk gaya, F adalah newton (N) dan untuk luas bidang A
adalah m2, sehingga satuan SI untuk tekanan N/m2. Satuan SI untuk tekanan
diberinama pascal (Pa). Jadi…
1 Pa = 1 N/m2
Satuan lain yang digunakan adalah atmosfer (atm), cmHg, dan milibar
(mb) dimana
1 mb = 0,001 bar
1 bar = 105 Pa
1 atm = 76 cmHg = 1,01 105 Pa = 1,01 bar
2.1. Tekanan gauge
Tekanan gauge (gauge pressure) adalah selisih antara tekanan yang
tidak diketahui dan tekanan atmosfer (tekanan udara luar). Nilai tekanan
yang diukur oleh alat pengukur tekanan sesungguhnya dikenal sebagai
tekanan mutlak
Tekanan mutlak = Tekanan gauge + Tekanan atmosfer
p = pgauge + patmosfer
Sebagai contoh, sebuah ban yang mengandung udara dengan tekanan
gauge 2 bar memiliki tekanan mutlak kira-kira 3 bar sebab tekanan
atmosfer pada permukaan laut kira-kira 1 bar
2.2. Tekanan dalam Suatu Fluida
Tekanan adalah suatu besaran dari fluida (zat cair dan gas) yang
penting karena sifat-sifat fluida sebagai berikut.
1) Gaya-gaya yang dikerjakan suatu fluida pada dinding wadahnya
selalu berarah tegak lurus terhadap dinding wadahnya.
2) Gaya yang dikerjakan oleh tekanan dalam suatu fluida pada
kedalaman yang sama adalah sama dalam segala arah
3) Suatu gaya luar yang bekerja pada suatu fluida diteruskan sama besar
keseluruh fluida.
Ini tidak berarti bahwa tekanan dalam suatu fluida adalah sama
dimana saja, sebab berat fluida itu sendiri mengerjakan tekanan yang
bertambah dengan bertambahnya kedalaman. Tekanan zat cair yang
hanya disebabkan oleh beratnya sendiri disebut tekanan hidrostatis
Tekanan hidrostatis zat cair (ph) dengan massa jenis pada
kedalaman h dinyatakan dengan
p h gh
1
Untuk luas penampang berbentuk silinder, A1 = d12 dan A2 =
4
1
d 22 , dengan d1 dan d2 adalah diameter masing-masing penampang
4
sehingga diperoleh
1 2
d1
F2 4 F1
1 2
d 2
4
2
d
F2 2 F1
d1
1 h1 2 h2
3.3. Hukum Archimedes
Hukum Archimedes berbunyi: benda yang tercelup sebagian atau
seluruhnya ke dalam fluida mengalami gaya keatas sebesar berat fluida
yang dipindahkan oleh benda yang tercelup tersebut.
Gaya keatas = berat fluida yang dipindahkan
Fa m f g
Fa f Vbf g
Vbf
1
= Vb
2
3.3.1 Berat Semu dan Berat di Udara
Jika benda ditimbang di udara berat yang ditunjukkan neraca
adalah berat sesungguhnya
Fa
w = mg
(a) di udara
w = mg
(c)
(b)
(a)
(a) Tenggelam (b) Melayang
(c) Mengapung
Gambar 4 : Bagian yang diarsir menyatakan volume benda yang tercelup dalam zat cair
Benda melayang dalam zat cair (gambar 4b) jika gaya ke atas
oleh zat cair sama dengan berat benda, atau jika massa jenis zat cair
sama dengan massa jenis rata-rata benda.
Syyarat melayang Fa = w
f = b rata-rata
Benda mengapung dalam zat cair (gambar 4c) jika gaya
keatas oleh zat cair yang disebabkan oleh volume benda yang
tercelup saja (bagian yang diarsir) sama dengan berat benda. Pada
benda mengapung, massa jenis zat cair lebih besar dari pada massa
jenis rata-rata benda ( f = b rata-rata)
Syarat mengapung Fa = w
3.3.5 Kasus untuk benda mengapung
Jika volume benda yang tercelup dalam zat cair adalah Vbf
dan volume total adalah Vb berlaku
b Vbf
f Vb
Jika tinggi benda yang tercelup dalam zat cair adalah hbf
dan tinggi benda total adalah hb maka berlaku
b hbf
f hb
air raksa
A1v1 = A2v2
Atau
v 2 A1
v1 A2
Q1 = Q2
4.4 Asas Bernoulli
Asas Bernoulli menyatakan bahwa “Pada pipa mendatar
(horizontal), tekanan fluida paling besar adalah bagian yang kelajuan
alirannya paling kecil dan tekanan yang paling kecil pada bagian yang
kelajuan alirannya paling besar”.
4.4.1 Persamaan Bernoulli
Persamaan Bernoulli berlaku untuk fluida ideal dan
diturunkan dari hukum kekekalan energi menurut persamaan ini
1 2
besaran p gh v memiliki nilai yang sama dengan setiap
2
Besaran gh adalah energy potensial fluida per satuan volume, dan
1
v 2 adalah energi kinetik fluida per satuan volume. Kedua
2
besaran ini memiliki satuan tekanan.
p1 p 2 g (h2 h1 )
Gambar 10 : Venturimeter
dengan titik 1 adalah bagian yang lebar dan titik 2 adalah
bagian yang menyempit, h adalah selisih ketinggian cairan
dalam tabung 1 dan 2, maka berlaku tiga persamaan
berikut.
1
p1 p 2 p (v12 v 22 )
2
A2
v2 v1
A1
p1 p 2 g h
1 2
F1 F2 (v 2 v12 ) A
2
Dengan adalah massa jenis udara disekitar pesawat dan
A adalah total bentangan sayap. Ketika pesawat terbang
dalam arah mendatar, berat total pesawat sama dengan
gaya angkatnya.
4.5 Viskositas Fluida
Viskositas (kekentalan) fluida menyatakan gesekan di dalam fluida.
Fluida kental seperti oli, memiliki koefisien viskositas besar (
110 10 3 Pa s). Fluida tak kental seperti air, memiliki koefisien
viskositas kecil ( 1,00 10 3 Pa s)
Besar gaya gesekan, Ff yang diberikan oleh fluida kental dinyatakan
oleh persamaan:
Ff = k v
Koefisien k bergantung pada bentuk geometric benda. Persamaan
diatas disebut hukum stokes. Untuk benda berbentuk bola, k = 6r,
sehingga hukum Stokes dinyatakan oleh persamaan
F f = 6 r v
Dengan r adalah jari-jari benda (m), aadalah koefisien viskositas
(Pa s) dan v adalah kelajuan benda (m/s2)
4.6 Kecepatan Terminal
Jika sebuah kelereng dijatuhkan bebas dalam suatu fluida kental
yang berada dalam suatu wadah, mula-mula kecepatan kelereng
bertambah besar tetapi pada suatu kedudukan tertentu akan konstan.
Kecepatan kelereng yang paling besar dan konstan ini dinamakan
kecepatan terminal. Kecepatan terminal v dari kelereng dapat dihitung
dengan persamaan
2r 2 g
v (b f )
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit
hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Massa Jenis suatu zat
adalah massa zat itu per satuan volumennya.
m
v
Tekanan adalah gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu bidang per
satuan luas bidang itu.
gaya F
Tekanan = ,p =
luas A
Hukum-hukum dasar fluida statis adalah Hukum Pascal, Hukum Pokok
Hidrostatis dan Hukum Archimedes.
Fluida disebut bergerak atau mengalir jika fluida itu bergarak terus
terhadap sekitarnya. Fluida mengalir diasumsikan sebagai fluida ideal, yaitu
fluida yang tak termampatkan (incompressible), tidak kental, dan memiliki
aliran tunak.
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun. Kami menyadari bahwa
masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca
sangat diharapkan demi kesempurnaannya makalah kami. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, Marthen. 2008. SeribuPena Fisika untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta:
Erlangga
http://kabar-agro.blogspot.com/2011/11/dasar-dasar-aliran-fluida.html di unduh tanggal
24 Desember 2015 jam 16:35 WIB