Anda di halaman 1dari 10

INFOMATEK

Volume 20 Nomor 2 Desember 2018

ANALISIS KESEDIAAN MEMBAYAR (WILLINGNESS TO PAY) DAN


KESEDIAAN UNTUK MENERIMA KOMPENSASI (WILLINGNESS TO
ACCEPT) DARI KEBERADAAN TEMPAT PENAMPUNGAN
SEMENTARA CIWASTRA DENGAN CONTINGENT VALUATION
METHOD
*)
Astri Hasbiah , Anni Rochaeni, Anto Firmansyah Sutopo

Prodi Teknik Lingkungan


Fakultas Teknik - Universitas Pasundan

Abstrak: Laju pertumbuhan penduduk yang sangat pesat mengakibatkan meningkatnya konsumsi masyarakat,
yang pada akhirnya berdampak pada bertambahnya jumlah timbulan sampah yang dihasilkan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kesediaan membayar WTP (Willingness to Pay), kesediaan menerima ganti rugi
WTA (Willingness to Accept), dan nilai ekonomi dari keberadaan TPS dengan studi kasus Tempat
Panampungan Sementara (TPS) Ciwastra Kelurahan Mekarjaya Kecamatan Rancasari Kota Bandung.
Penelitian ini menggunakan metode contingent valuation methode (CVM) dengan sistem open ended question
dan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai kesediaan
membayar yang diberikan oleh masyarakat. Biaya retribusi pengelolaan sampah TPS Ciwastra adalah sebesar
Rp 3.000,-/KK/bulan. Berdasarkan hasil perhitungan didapat nilai rata-rata WTP responden sebesar Rp 7.455,-
2
/KK/bulan, nilai total WTP responden sebesar Rp 30.240.100,-/bulan dan nilai R WTP sebesar 72,3%. Hasil
perhitungan nilai WTP menunjukkan bahwa responden mampu untuk membayar lebih besar daripada biaya
retribusi yang ditetapkan. Hal ini dapat digunakan sebagai dasar dalam upaya perbaikan pengelolaan
persampahan di TPS Ciwastra. Nilai rata-rata WTA responden sebesar Rp 718.500,-/KK/bulan, nilai total WTA
2
responden sebesar 2.918.190.000,-/bulan dan nilai R WTA sebesar 94,94%. Hasil dari perhitungan nilai
ekonomi dari keberadaan TPS Ciwastra berdasarkan metode CVM sebesar Rp 940.129.300,-. Berdasarkan hasil
regresi linier berganda diperoleh fungsi persamaan yaitu Ŷ = 46,5 - 0,028 X1 – 0,190 X2 + 0,092 X3. Dari hasil
regresi didapatkan nilai koefisien determinasi Adjusted R Square sebesar 2,5%.

Kata kunci: Contingent Valuation Method, TPS Sampah, WTP, WTA

1
I. PENDAHULUAN pelayanan pengelolaan sampah di Indonesia
Permasalahan sampah perkotaan di Indonesia masih rendah (Meidiana dan Gamse [1]).
merupakan salah satu masalah yang belum Menurut data (PD Kebersihan Kota Bandung
terselesaikan secara tuntas. Tingkat [2]) tahun 2015, timbulan sampah masyarakat
Kota Bandung diproyeksikan sebesar 1.670
*)
astrihasbiah@unpas.ac.id
ton/hari dengan jumlah penduduk pada tahun
Pertama diterima : 12 Oktober 2018
Direvisi : 13 Okober 2018 2015 sebanyak 2.783.367. Sampah yang
Disetujui untuk publikasi: 13 Oktober 2018
Infomatek Volume 20 Nomor 2 Desember 2018 : 107 - 116

terangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir Mekarjaya sebagai tempat sebelum sampah


sampah (TPA) sebesar ± 1100 ton/hari dan diangkut ke tempat pendauran ulang,
tingkat pelayanan pengangkutan sampah ke pengolahan, dan/atau tempat pengolahan
2
TPA baru mencapai 51,85%. Menurut terpadu dengan luas 17x18 m . TPS Ciwastra
(Susanto dan Rahardyan [3]), pelayanan didirikan pada tahun 2002 oleh PD Pasar
persampahan oleh PD Kebersihan Kota Ciwastra yang dikelola langsung oleh PD
Bandung belum optimal karena terbatasnya Kebersihan Kota Bandung. Lokasi TPS
dana subsidi dari pemerintah kota dan iuran Ciwastra berada di Komplek Perumahan
sampah masyarakat yang rendah. Baturaden RT.01/RW.07 Kelurahan Mekarjaya
Keterbatasan pembiayaan pengolahan Kecamatan Rancasari Kota Bandung.
sampah tersebut menyebabkan pelayanan
pengolahan sampah tidak berjalan dengan Sumber sampah yang masuk ke TPS Ciwastra
baik (Ruban dkk [4]). berasal dari 11 RW yang berada di Kelurahan
Mekarjaya, 41 RW dari Kecamatan Buahbatu,
Sebagai upaya agar masyarakat tidak sampah dari pasar ciwastra dan institusi
membuang sampah sembarangan karena pendidikan. Jumlah kendaraan pengangkutan
alasan lokasi TPA yang terlalu jauh maka sampah yang dimiliki oleh TPS Ciwastra
3
dibuatlah suatu tempat yang bernama TPS. sebanyak 40 triseda kapasitas 1,5 m , 4 truck
3
TPS memiliki keuntungan yaitu memudahkan kapasitas 10-12 m , dan 1 motor penyiraman.
masyarakat untuk mengelola sampahnya
sehingga tidak perlu mengharuskan Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
masyarakat untuk membuang sampah ke TPA mengetahui nilai WTP dan WTA dari
yang lokasinya biasanya jauh dari pemukiman, responden yang berada disekitar lokasi TPS
dan mencegah masyarakat untuk membuang Ciwastra dengan menggunakan metoda
sampah sembarangan. Selain keuntungan Contingent Valuation Method (CVM). Metode
yang dimiliki TPS, adapun kerugian yang CVM menggunakan pendekatan secara
ditimbulkan oleh keberadaan TPS, adalah langsung yang pada dasarnya menanyakan
timbulnya bau tak sedap, lalat, nyamuk dan kepada masyarakat berapa besarnya
lain sebagainya. maksimum kesediaan untuk membayar (WTP)
manfaat tambahan yang diperoleh dari
TPS Ciwastra merupakan fasilitas yang penggunaan dan/atau berapa besarnya
digunakan bagi masyakarat Kelurahan kesediaan untuk menerima (WTA)

108
Analisis Kesediaan Membayar (Willingness To Pay)
Dan Kesediaan Untuk Menerima Kompensasi (Willingness To Accept)
Dari Keberadaan Tempat Penampungan Sementara Ciwastra Dengan Contingent Valuation Method

kompensasi dari penurunan kualitas barang Jumlah Kepala Keluarga yang diteliti adalah
lingkungan. 4.070 dengan e = 10% maka akan didapatkan
ukuran sampel sebanyak 100.
II. METODOLOGI
Sumber Data Analisis Data
Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer Terdapat beberapa tahap dalam penerapan
dan sekunder. analisis CVM, yaitu membuat pasar hipotetik,
a. Data Primer; diperoleh dengan cara mendapatkan penawaran besarnya nilai
wawancara melalui kuesioner. WTA/WTP, memperkirakan nilai rata-rata
b. Data Sekunder; diperoleh dari PD WTP dan/atau nilai tengah WTA,
Kebersihan Kota Bandung, Kelurahan memperkirakan kurva penawaran,
Mekarjaya dan studi literatur. menjumlahkan data, dan mengevaluasi
penggunaan CVM.
Pengambilan sample (responden) dalam
penelitian ini dilakukan dengan metode simple
Pasar hipotesis pada valuasi ini berdasarkan
random sampling yaitu pengambilan sampel
pada dampak positif dan negatif dari
anggota populasi dilakukan secara acak tanpa
keberadaan TPS Ciwastra kepada masyarakat
memperhatikan strata yang ada dalam
sekitar. Sedangkan teknik yang digunakan
populasi tersebut.
dalam penelitian ini adalah Open-ended
question, yaitu metode pertanyaan terbuka
Penentuan jumlah sample dihitung
dimana setiap individu ditanyakan nilai
menggunakan rumus slovin dengan rumus
maksimum WTP dan WTA responden tanpa
sebagai berikut :
adanya nilai awal yang disarankan kepada
n=
responden.
Dimana :
n = Ukuran sampel Dugaan nilai (EWTP) yang bertujuan untuk
N = Ukuran populasi menguji hasil perhitungan dari WTP rata-rata
E = Nilai kritis (batas penelitian) yang responden yang dihitung berdasarkan data
diinginkan (persen kelonggaran ketidak telitian distribusi WTP responden dihitung dengan
karena kesalahan pengambilan sampel menggunakan rumus:
populasi) EWTP = ∑ WiPfi

109
Infomatek Volume 20 Nomor 2 Desember 2018 : 107 - 116

Dimana : i = Responden ke-i yang bersedia


EWTP = Dugaan rataan WTP melakukan pembayaran jasa lingkungan
Wi = Nilai WTP ke-i
Pfi = Frekuensi Relatif Nilai total (TWTA) responden dihitung
n = Jumlah responden berdasarkan data distribusi WTPA responden
i = Responden ke-i yang bersedia dan dengan menggunakan rumus:
melakukan pembayaran jasa lingkungan TWTA = P

Dimana:
Nilai total (TWTP) responden dihitung
TWTA = Total WTA
berdasarkan data distribusi WTP responden
WTAi = WTA individu sampel ke-i
dan dengan menggunakan rumus:
Ni = Jumlah sampel ke-i yang bersedia
TWTP = P membayar sebesar WTA
Dimana: N = Jumlah sampel
TWTP = Total WTP P = Jumlah populasi
WTPi = WTP individu sampel ke-i I = Responden ke-i yang bersedia
Ni = Jumlah sampel ke-i yang bersedia membayar pembayaran jasa lingkungan
membayar sebesar WTP
N = Jumlah sampel III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
P = Jumlah populasi Analisis Willingness To Pay
I = Responden ke-i yang bersedia Membangun Pasar Hipotesis (Setting-up
membayar pembayaran jasa lingkungan the Hypothetical Market)
Pasar hipotesis yang dibangun pada
Dugaan nilai (EWTA) dihitung berdasarkan penelitian ini adalah keberadaan TPS
data distribusi WTA dengan menggunakan Ciwastra memiliki dampak positif dan negatif.
rumus: Dampak positifnya adalah masyarakat dapat
EWTA = ∑ WiPfi membuang sampahnya pada suatu tempat
Dimana : yang telah disediakan sehingga tidak perlu
EWTA = Dugaan rataan WTA lagi mencari tempat untuk membuang
Wi = Nilai WTA ke-i sampahnya, sedangkan dampak negatifnya
Pfi = Frekuensi Relatif adalah kebaradaan TPS ini dapat
n = Jumlah responden menimbulkan bau yang tidak sedap,

110
Analisis Kesediaan Membayar (Willingness To Pay)
Dan Kesediaan Untuk Menerima Kompensasi (Willingness To Accept)
Dari Keberadaan Tempat Penampungan Sementara Ciwastra Dengan Contingent Valuation Method

pemandangan yang tidak indah, tempat Menghitung Dugaan Nilai Rataan WTP
timbulnya bibit penyakit dan lain sebagainya. (Estimating Mean WTP /EWTP)
Nilai Wi (WTP ke-i) yang didapat dikali oleh
Memperoleh Nilai WTP fruekuensi relatif untuk mendapatkan dugaan
Berdasarkan pernyataan dan interval nilai nilai rataan WTP responden seperti contoh
dengan metode Open-Ended Question, perhitungan berikut ini.
diperolah besarnya nilai WTP yang bersedia
dibayarkan responden. Dari hasil perhitungan EWTP = ∑ WiPfi
statistik, diperolah rata-rata nilai WTP EWTP = 2000 x 0,14
responden sebesar Rp 7.455,-/KK/bulan. Nilai = Rp 280,- /bulan
ini mencerminkan kemampuan responden
untuk membayar WTP dengan biaya retribusi Dimana :
pengelolaan sampah sebesar Rp 3.000,- EWTA = Dugaan rataan WTA
/KK/bulan sehingga dilihat dari nilai WTP dan Wi = Nilai WTA ke-i
biaya retribusi pengelolaan sampah maka Pfi = Frekuensi Relatif
responden mampu untuk membayar kondisi n = Jumlah responden
kualitas lingkungan dari keberadaan TPS. i = Responden ke-i yang bersedia
melakukan pembayaran jasa lingkungan
Umumnya responden mengeluarkan biaya
untuk membayar atas keberadaan TPS dilihat Dengan demikian kelas WTP responden
dari jumlah pendapatan responden. Variabel diperoleh dengan menentukan terlebih dahulu
pendapatan mempunyai pengaruh yang nilai terkecil sampai nilai terbesar WTP yang
signifikan terhadap WTP sampah rumah ditawarkan responden. Dari hasil perhitungan
tangga (Annisa dkk [5]). WTP untuk diperoleh dugaan nilai rataan WTP (EWTP)
peningkatan pengelolaan limbah padat sering sebesar Rp 7.430,-/KK/bulan. Hasil dari
dikaitkan dengan standar kehidupan dugaan nilai rataan WTP mencerminkan
seseorang (Ali dkk [6]). Semakin tinggi bahwa hasil tersebut benar dan mendekati
pendapatan responden maka semakin besar hasil dari WTP rata-rata yang dikeluarkan oleh
pula nilai WTP yang dikeluarakan oleh responden.
responden.

111
Infomatek Volume 20 Nomor 2 Desember 2018 : 107 - 116

Memperkirakan Kurva WTP (Estimating Bid WTPi = WTP responden ke-i


Curve) P = WTP rata-rata
Kurva WTP menggambarkan hubungan
tingkat WTP (dalam Rp/bulan) dengan jumlah
masyarakat (orang). Berdasarkan jawaban WTP
yang diperoleh dari responden, didapatkan
(WTP)

kurva WTP yang dapat dilihat pada gambar 1. 2500


y = 44.58x + 185.7
R² = 0.723
2000
Berdasarkan dugaan kurva tawaran WTP
dapat dihitung surplus konsumen yang akan 1500 WTP
diperoleh masyarakat. Surplus konsumen
1000 Linear
adalah surplus/kelebihan yang diterima
(WTP)
responden karena nilai WTP yang dibayarkan 500
lebih tinggi dari pada nilai WTP rata-ratanya.
0 (Responden)
0 20 40 60
Hasil dari WTP rata-rata yang dikeluarkan oleh
Gambar 1
masyarakat sebesar Rp 7.455,-/KK/bulan,
Dugaan Kurva WTP Responden
sehingga diperoleh rata-rata surplus
konsumen yang diterima responden sebesar
WTP Agregat atau Total WTP (TWTP)
Rp 230.990,- KK/bulan. Nilai surplus
Nilai WTPi (WTP individu sampel ke-i) yang
konsumen ini menunjukkan surplus/kelebihan
didapat dikali oleh hasil dari pembagian Ni
yang diterima responden karena nilai WTP (jumlah sampel WTP ke-i) dengan N (jumlah
yang diinginkan lebih tinggi dari nilai WTP sampel) kemudian dikalikan dengan jumlah
rata-rata. Adapun contoh perhitungan surplus populasi untuk mendapatkan total WTP
konsumen berikut ini. responden seperti contoh perhitungan berikut
ini.
SK = Σ (WTPi – P) dimana WTPi > P TWTP = P
SK = 10.000 – 7.455
TWTP = 2000 x
= Rp 2.545,- KK/bulan
= Rp 1.139.600,- / bulan
Dimana:
Dimana :
TWTP = Total WTP
SK = Surplus Konsumen
WTPi = WTP individu sampel ke-i

112
Analisis Kesediaan Membayar (Willingness To Pay)
Dan Kesediaan Untuk Menerima Kompensasi (Willingness To Accept)
Dari Keberadaan Tempat Penampungan Sementara Ciwastra Dengan Contingent Valuation Method

Ni = Jumlah sampel ke-i yang bersedia Memperoleh Nilai WTA


membayar sebesar WTP Berdasarkan pernyataan dan interval nilai
N = Jumlah sampel yang ditawarkan dalam kuesioner dengan
P = Jumlah populasi metode Open-Ended Question, maka
I = Responden ke-i yang bersedia diperolah besarnya nilai WTA atau dana
membayar pembayaran jasa lingkungan kompensasi responden. Dari hasil perhitungan
statistik, diperolah rata-rata nilai WTA
Nilai rata-rata WTP responden sebesar Rp responden sebesar Rp 718.500,- KK/bulan.
7.455,-/KK/bulan dari total WTP (TWTP) Nilai ini mencerminkan keinginan responden
sebesar Rp 30.240.100,-/bulan. Nilai total terhadap nilai WTA, umumnya responden
WTP ini menunjukkan total dari keseluruhan menginginkan dana kompensasi yang tinggi
nilai WTP atas kemampuan responden untuk karena dilihat dari jumlah pendapatan
membayar dari keberadaan TPS per bulan. responden. Jika semakin rendah pendapatan
responden maka semakin tinggi pula nilai
Analisis Willingness to Accept WTA yang diinginkan oleh responden. Selain
Membangun Pasar Hipotesis (Setting-up itu, mencerminkan keinginan responden untuk
the Hypothetical Market) adanya ganti rugi yang berupa perbaikan
Berdasarkan pasar hipotesis yang telah kondisi dari kualitas lingkungan yang tercemar
dibangun pada saat penelitian dari maupun infrastruktur yang diakibatkan oleh
keberadaan TPS Ciwastra, pihak instansi transportasi pengangkut sampah dari
terkait berencana memberikan ganti rugi keberadaan TPS. Umumnya responden
kepada masyarakat Kelurahan Mekarjaya atas menginginkan dana kompensasi yang tinggi
penurunan kualitas lingkungan akibat karena biaya hidup yang semakin meningkat.
keberadaan TPS Ciwastra. Ganti rugi ini
berupa dana kompensasi atau perbaikan Menghitung Dugaan Nilai Rataan WTA
infrastruktur seperti perbaikan jalan, Dengan demikian kelas WTA responden
pengadaan klinik kesehatan, saluran air yang diperoleh dengan menentukan terlebih dahulu
bersih, dan penyemprotan untuk nilai terkecil sampai nilai terbesar WTA yang
menghilangkan bau yang akan diberikan pihak ditawarkan responden. Dari hasil perhitungan
instansi terkait kepada masyarakat di sekitar diperoleh dugaan nilai rataan WTA (EWTA)
lokasi TPS yang terkena dampak negatif. sebesar Rp 717.000,-/KK/bulan. Hasil dari
dugaan nilai rataan WTA mencerminkan
bahwa hasil tersebut benar dan mendekati

113
Infomatek Volume 20 Nomor 2 Desember 2018 : 107 - 116

hasil dari WTA rata-rata yang diinginkan oleh Hasil dari WTA rata-rata yang diterima oleh
responden. responden sebesar Rp 718.500,-/KK/bulan,
sehingga diperoleh rata-rata surplus
Nilai Wi (WTA ke-i) yang didapat dikali oleh konsumen yang diterima responden sebesar
fruekuensi relatif untuk mendapatkan dugaan Rp 6.027.000,- KK/bulan. Nilai surplus
nilai rataan WTA responden seperti contoh konsumen ini menunjukkan surplus/kelebihan
perhitungan berikut ini. yang diterima responden karena nilai WTA
EWTA = ∑ WiPfi yang diinginkan lebih tinggi dari nilai WTA
EWTA = 250.000 x 0,010 rata-rata. Adapun contoh perhitungan surplus
= Rp 2.500,- /bulan konsumen berikut ini.
SK = Σ (WTAi – P) dimana WTAi > P
Dimana : SK = 750.000 – 718.500
EWTA = Dugaan rataan WTA = Rp 31.500,- KK/bulan
Wi = Nilai WTA ke-i
Pfi = Frekuensi Relatif Dimana :
n = Jumlah responden SK = Surplus Konsumen
i = Responden ke-i yang bersedia WTAi = WTA responden ke-i
melakukan pembayaran jasa lingkungan P = WTA rata-rata

Memperkirakan Kurva WTA (Estimating Bid


Curve)
Kurva ini menggambarkan hubungan tingkat
WTA (dalam Rp/bulan) dengan jumlah
responden (orang).

Berdasarkan dugaan kurva tawaran WTA


dapat dihitung surplus konsumen yang akan
diperoleh masyarakat. Surplus konsumen
adalah surplus/kelebihan yang diterima
responden karena nilai WTA yang diinginkan
lebih tinggi dari pada nilai WTA rata-ratanya
Gambar 2
Dugaan Kurva WTA Responden

114
Analisis Kesediaan Membayar (Willingness To Pay)
Dan Kesediaan Untuk Menerima Kompensasi (Willingness To Accept)
Dari Keberadaan Tempat Penampungan Sementara Ciwastra Dengan Contingent Valuation Method

WTA Agregat atau Total WTA (TWTA) keluarga Kelurahan Mekarjaya sebesar 4.070
Nilai WTAi (WTA individu sampel ke-i) yang KK. Sehingga dari hasil tersebut didapat nilai
didapat dikali oleh hasil dari pembagian Ni ekonomi TPS Ciwastra sebesar Rp
(jumlah sampel WTP ke-i) dengan N (jumlah 940.129.300,-. Dari nilai ekonomi tersebut
sampel) kemudian dikalikan dengan jumlah menggambarkan harga pasar ekonomi
populasi untuk mendapatkan total WTA sebagai upaya pelestarian lingkungan dan
responden. proses peningkatan kesejahteraan masyarakat
yang berada di lingkungan TPS Ciwastra
Nilai rata-rata WTA responden sebesar Rp tersebut. Dari nilai tersebut peran valuasi
718.500,-/KK/bulan dari total WTA (TWTA) ekonomi terhadap pengelolaan sumber daya
sebesar Rp 2.918.190.000,-/bulan. Nilai total alam dan lingkungan sangat penting dalam
WTA ini menunjukkan total dari keseluruhan penentuan suatu kebijakan pembangunan.
nilai WTA atas keinginan responden untuk
menerima dana kompensasi dari keberadaan V. KESIMPULAN
TPS per bulan. Adapun contoh perhitungan Dari penelitian yang telah dilakukan dapat
total WTA responden berikut ini. diambil kesimpulan sebagai berikut:
TWTA = P 1. Berdasarkan hasil perhitungan maka
diketahui kesediaan responden untuk
TWTP = 250.000 x
membayar (WTP) penduduk Kelurahan
= Rp 10.175.000,- / bulan
Mekarjaya Kecamatan Rancasari Kota
Bandung dari rata-rata WTP responden
Dimana:
sebesar Rp 7.455,-/KK/bulan dan nilai
TWTA = Total WTA
total WTP responden sebesar Rp
WTAi = WTA individu sampel ke-i
30.240.100,-/bulan, sehingga surplus
Ni = Jumlah sampel ke-i yang bersedia
konsumen yang diterima oleh masyakat
membayar sebesar WTA
sebesar Rp 230.990,- KK/bulan. Hasil
N = Jumlah sampel
perhitungan nilai WTP menunjukkan
P = Jumlah populasi
bahwa responden mampu untuk
membayar lebih besar daripada biaya
Nilai Ekonomi TPS Ciwastra
retribusi yang ditetapkan yaitu sebesar
Nilai ekonomi dari TPS Ciwastra berdasarkan
Rp 3.000,-/KK/bulan. Hal ini dapat
metode contingent valuation method
digunakan sebagai dasar dalam upaya
didapatkan dengan mengalikan surplus
konsumen dengan jumlah populasi kepala

115
Infomatek Volume 20 Nomor 2 Desember 2018 : 107 - 116

perbaikan pengelolaan persampahan di “Laporan Kinerja PD Kebersihan


TPS Ciwastra. Kota Bandung”, 2015
2. Berdasarkan hasil perhitungan maka [3] Susanto, I. dan Rahardyan, B.
diketahui kesediaan untuk menerima “Analisis Penerimaan Retribusi
dana kompensasi (WTA) penduduk Sampah oleh Masyarakat dalam
Kelurahan Mekarjaya Kecamatan Upaya Peningkatan Pelayanan
Rancasari Kota Bandung dari rata-rata Pengelolaan Persampahan di Kota
WTA responden sebesar Rp 718.500,- Bandung Bagian Timur”. Jurnal
/KK/bulan dan nilai total WTA responden Perencanaan Wilayah dan Kota
sebesar Rp 2.918.190.000,-/bulan, (Journal of Regional and City
sehingga surplus konsumen yang Planning) vol. 27, no. 3, pp. 219-235,
diterima oleh masyakat sebesar Rp 2016.
6.027.000,- KK/bulan.
[4] Ruban, A. Putri, EIK. Ikayan, M.
3. Nilai ekonomi dari keberadaan TPS
“Willingness To Pay Masyarakat
Ciwastra sebesar Rp 940.129.300,-. Nilai
Terhadap Pengolahan Sampah
ekonomi tersebut menggambarkan harga
Ramah Lingkungan Di Tpa Dusun
pasar ekonomi sebagai upaya pelestarian
Toisapu, Kota Ambon”. Jurnal
lingkungan dan proses peningkatan
ekonomi pertanian, sumberdaya dan
kesejahteraan masyarakat yang berada
lingkungan 2014.
di lingkungan TPS Ciwastra tersebut. Dari
[5] Annisa, S. Kadir, H. dan Mardiana.
nilai tersebut peran valuasi ekonomi
“Analisis Willingness To Pay (WTP)
terhadap pengelolaan sumber daya alam
Sampah Rumah Tangga (Studi
dan lingkungan sangat penting dalam
Kasus Perumnas Kelurahan
penentuan suatu kebijakan
Simpang Baru Panam Pekanbaru)”.
pembangunan.
JOM FEKON Vol. 2 No. 1, 2015.

DAFTAR PUSTAKA [6] Ali, H. Ali, N. Ahmad, AR. Ibrahim, M.


Ahmad S dan Yaacob, S. “Solid
[1] Meidiana, C. dan Gamse, T.
Waste Management and the
“Development of Waste Management
Willingness To Pay for Improved
Practices in Indonesia”, European
Services towards Achieving
Journal of Scientific Research ISSN
Sustainable Living”. Advances in
1450-216X Vol.40 No.2, pp.199-210,
Natural and Applied Sciences, 6(1):
2010.
52-60, 2012.
[2] PD Kebersihan Kota Bandung.

116

Anda mungkin juga menyukai