Anda di halaman 1dari 21

CT

MATERI :
PENDAHULUAN.
CURRENT TRANSFORMERS (CT).
ISTILAH DAN DEFINISI.
RANGKAIAN CURRENT TRANSFORMERS (CT).
KELAS AKURASI (ACCURACY CLASS).
KEJENUHAN TRAFO ARUS (CURRENT TRANSFORMERS).
BURDEN CT.
KONSTRUKSI CURRENT TRANSFORMERS.

2
POTENTIAL TRANSFORMERS (PT).
KESALAHAN PERALATAN .
TEGANGAN PRIMER DAN SEKUNDER PENGENAL.
ACCURACY CLASS DAN RATED BURDEN PT .

MEMILIH CT dan PT.


MEMILIH TRAFO ARUS.
MEMILIH TRAFO TEGANGAN.

RESUME.
PENDAHULUAN.

Salah satu peralatan listrik pendukung Proteksi adalah Trafo arus /


Current Transformers (CT) dan potensial transformer (PT),
dimana CT adalah peralatan listrik yang dipergunakan dalam
rangkaian arus bolak-balik, yang dapat memperkecil arus besar
menjadi arus kecil, dipergunakan untuk pengukuran atau Proteksi,
dan PT adalah peralatan listrik yang dapat menurunkan tegangan
tinggi menjadi tegangan rendah.

4
INSTRUMENS TRANSFORMERS.
Kegunaan trafo instrumen antara lain:
1. Mengisolasi rangkaian meter dari sisi primer yang dipasok
dengan tegangan tinggi dan arus besar.
2. Menyediakan kemungkinan standar arus atau tegangan yang
dipergunakan untuk pengukuran atau proteksi.

Current transformers
Perbandingan antara belitan primer dan sekunder pada trafo arus
dapat dijelaskan menurut persamaan :

5
Persamaan diatas adalah untuk trafo arus ideal dimana tegangan
sekunder = nol dan arus magnetizing diabaikan.

Potensial transformers
Perbandingan antara belitan primer dan belitan sekunder tanpa
beban adalah :

Persamaan diatas adalah untuk trafo tegangan (potensial


transformers) ideal tanpa beban, arus beban = nol dan arus
magnetizing diabaikan.

6
ISTILAH DAN DEFINISI.
a) TRAFO INSTRUMEN (INSTRUMENT TRANSFORMERS).
Adalah trafo yang mana dipergunakan bersama dengan peralatan
lain seperti: relai proteksi, alat ukur atau rangkaian kontrol, yang
dihubungkan ke arus bolak-balik.
Termasuk trafo instrumen adalah current transformers dan voltage
transformers.
b) TRAFO ARUS (CURRENT TRANSFORMERS).
Adalah trafo instrumen yang dipergunakan bersama dengan
kWhmeter, kVArmeter, ammeter dan overcurrent relay.
Dimana trafo arus dapat menurunkan arus besar menjadi arus kecil
(1 A, 2 A atau 5 A).

7
c) RATED TRANSFORMATION RATIO.
Adalah perbandingan antara arus primer pengenal dan arus
sekunder pengenal.

Dimana:
IPS = arus primer pengenal (rated primary current)
ISN = arus sekunder pengenal (rated secundary current).

8
d) KESALAHAN TRANSFORMASI (TRANSFORMASI ERROR).
Adalah perbandingan antara arus primer dan arus sekunder

e) KESALAHAN ARUS (CURRENT ERROR)

Dimana:
Kn = Perbandingan transformasi
 = Kesalahan arus/perbandingan (%)
IS = Arus sekunder sebenarnya (Amp)
IP = Arus primer sebenarnya (Amp). 9
f) KESALAHAN SUDUT FASE (PERGESERAN SUDUT)
Secara vektor tegangan, adanya perbedaan antara sudut fase
arus primer dan arus sekunder, biasanya diekspresikan dalam
minutes atau centiradians, pergeseran sudut fase positif bila arus
sekunder (vektor tegangannya) leading terhadap arus primer
(vektor tegangannya). Definisi ini diperuntukan untuk arus atau
tegangan berbentuk sinusoidal.
g) BURDEN.
Adalah impedansi dari belitan sekunder yang dinyatakan dalam
ohm dan faktor daya (power factor), atau dapat juga dinyatakan
dalam daya semu (VA) dimana belitan sekunder dari CT dapat
menampung beban.

10
h) COMPOSITE ERROR.
Pada kondisi dibawah steady state, nilai rms mempunyai perbedaan antara nilai
sesaat dari arus primer dan nilai sesaat dari arus sekunder sebenarnya yang
dikalikan dengan ratio CT pengenal, composite error diekspresikan dalam persen
dari nilai rms arus primer yang dapat ditulis dalam bentuk matematis, sebagai
berikut :

Dimana :
KN = rated tranformation ratio
IP = Arus primer rms
iP = Nilai seketika (the instantaneous value) dari arus primer
iS = Nilai seketika (the instantaneous value) dari arus sekunder
T = Waktu dalam satu periode (one cycle) dalam detik.
11
Misal:
CT 300/5 class proteksi 5P20
Arus maksimum CT = 300 x 20 = 6000 A, error 5%.
Yang disebut error ini adalah composite error, dimana saat CT menerima arus
sebesar 6000 A, garis-garis gaya magnit yang terdapat pada inti besi sisi
sekunder ada kesalahan dalam mendistribusikannya, sebesar 5%.

i) SECURITY FACTOR (FS)


Faktor sekuriti (security factor) adalah Ratio dari sekuriti arus primer pengenal
(IPS) dan arus primer pengenal (IP)

Sekuriti dari meter yang dihubungkan ke CT, adalah kebalikan dari FS nya.
Sesuai standar security factor (FS) = FS5 atau FS10.
12
j) RATED SHORT -TIME THERMAL CURRENT (Ith)
Adalah nilai rms dari arus primer, dimana CT tidak rusak dalam waktu satu
detik, bila waktu arus thermal-hubung singkat pengenal dipakai dalam tiga
detik dipergunakan dalam satu detik. short time thermal current dapat
diperhitungkan dengan persamaan:

k) RATED DYNAMIC CURRENT (Idyn)


Adalah nilai puncak dari arus primer CT, tanpa ada kerusakan secara electric
dan mechanic yang dihasilkan dari tenaga electromagnetic:
Idyn = 2,5 x Ith

13
RANGKAIAN CURRENT TRANSFORMERS (CT)

Rangkaian
equivalent CT

Rangkaian CT (II)

14
Rangkaian CT (I)
KELAS AKURASI (ACCURACY CLASS) CT

Tabel 1. (IEC 1996) : Batas kesalahan arus dan kesalahan sudut

Tabel 2. (IEC 1996) : Batas kesalahan untuk CT keperluan khusus.

15
± % pergeseran fase pada % dari arus pengenalnya
± % kesalahan Arus (rasio)
Kelas
pada % dari arus pengenalnya
ketelitian Menit (1/60 derajat) Centi-radian
5% 20% 100% 120% 5% 20% 100% 120% 5% 20% 100% 120%
0,1 0,4 0,2 0,1 0,1 15 8 5 5 0.44 0.23 0.15 0.15
0,2 0,75 0,35 0,2 0,2 30 15 10 10 0.87 0.44 0.29 0.29
0,5 1,5 0,75 0,5 0,5 90 45 30 30 2.62 1.31 0.87 0.87
1,0 3,0 1,5 1,0 1,0 180 90 60 60 5.24 2.62 1.75 1.75
Batas kesalahan transformator arus penggunaan khusus.
Tabel ini hanya berlaku untuk transformator dengan arus sekunder pengenal 5A

± % pergeseran fase pada % dari arus pengenalnya


Kelas ± % kesalahan Arus (rasio)
pada % dari arus pengenalnya
ketelitia Menit (1/60 derajat) Centi-radian
n
1% 5% 20% 100% 120% 1% 5% 20% 100% 120%
1% 5% 20% 100% 120%
0,2S 0,75 0,35 0,2 0,2 0,2 30 15 10 10 10 0.87 0.44 0.29 0.29 0.29
0,5S 1,5 0,75 0,5 0,5 0,5 90 45 30 30 30 2.62 1.31 0.87 0.87 0.87
bAs-tEk 16
Tabel 3. (IEC 1996) : Batas kesalahan untuk kelas 3 dan 5.

Dimana:
* = untuk laboratorium
** = untuk Precision revenue metering
*> = untuk standard metering

17
Standar accuracy class yang dipergunakan untuk “proteksi” adalah
5P , 10P. tanda “P” adalah tanda “Proteksi”, dan angka 5 atau 10
adalah nilai kejenuhan dalam %, seperti terlihat pada tabel 4.
CT yang dipergunakan untuk proteksi, yang dibutuhkan adalah tingkat
isolasi yang tinggi, dan tidak cepat jenuh saat arus besar masuk ke sisi
primer CT, karena output arus di sekunder diperlukan agar Relai proteksi
bekerja dengan pasti.
Adapun CT untuk proteksi yang ada: 5P10, 5P20, 10P10, 10P20.

Tabel 4. Batas kesalahan (accuracy class) proteksI

18
Misal:
Ratio CT 300/5 class 5P20,
berarti CT untuk proteksi ini, mampu menampung arus sebesar 20 x 300 Amp
= 6000 Amp dengan kesalahan (error) sebesar 5% (seperti dijelaskan diatas).
CT 20 VA, 5P15.
20 VA , artinya CT mampu menampung beban maks sebesar 20 VA
5 adalah kesalahan (error) dalam persen
P adalah Protection
15 adalah batas maksimum arus dari CT .
Bila pengaman (relai) invers definite minimum time (IDMT) dengan stabilitas
gangguan fase dan ketelitian waktu yang akurat tidak diperlukan dapat
mempergunakan klas 10P...
Tetapi kalau ketelitian, stabilitas gangguan fase dan ketelitian waktu yang
akurat diperlukan, dapat mempergunakan klas 5P.
19
buat makalah/artikel/tulisan (individu)
sekereatif mungkin

4 halaman + 1 halaman (1 soal dan


pembahasannya) kretas A4

tentang CT PT dan CB yang


berhubungan dengan proteksi sistem
tenaga listrik

dikumpulkan minggu depan

Anda mungkin juga menyukai