Indikasi:
imunisasi aktif untuk bayi dan anak usia 2 bulan sampai 9 tahun, melawan penyakit
invasif, pneumonia dan otitis media yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae serotipe 4,
6B, 9V, 14, 18C, 19F dan 23F.
kontraindikasi :
namun belum bisa menegakkan diagnosis karena belum ada data KMS dan KPSP
20.Bagaimana cara deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Pemantauan tumbuh kembang, adalah suatu kegiatan untuk menemukan secara dini :
1. Penyimpangan pertumbuhan : misalnya status gizi kurang atau buruk, anak pendek
2. Penyimpangan perkembangan : misalnya terlambat bicara
3. Penyimpangan mental emosional anak: misal gangguan konsentrasi dan hiperaktif
Semua ini tujuannya agar orangtua dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak
dan menemukan secara dini gangguan tumbuh kembang sehingga dapat ditindaklanjuti segera
agar hasilnya lebih baik.
Untuk skrining pertumbuhan dilakukan dengan menimbang berat badan, mengukur panjang /
tinggi badan dan lingkar kepala, dan kemudian diplotkan ke dalam kurva pertumbuhan yang
sesuai untuk umur dan jenis kelamin yang ada dibuku kesehatan anak.
Untuk skrining perkembangan dapat dilakukan dengan pengamatan langsung pada bayi/anak
oleh petugas kesehatatan dan juga menggunakan kuesioner / lembar jawaban pertanyaan yang
dijawab oleh orangtua atau menggunakan buku kesehatan Ibu dan Anak.
Orangtua juga dapat memantau kurva pertumbuhan dan tonggak perkembangan anak yang ada
di aplikasi Prima IDAI yang dapat diunduh di ponsel pintar.
Bayi “risiko tinggi” adalah bayi yang dalam perkembangannya masih normal tetapi dapat
terjadi gangguan perkembangan. Contoh bayi risiko tinggi yaitu bayi-bayi yang mempunyai
riwayat lahir kurang bulan, berat lahir rendah, bayi baru lahir yang mengalami infeksi,
penurunan kadar gula darah, sindroma sesak napas, atau kejang.
Bila bayi/anak dinyatakan normal, tetap masih diperlukan skrining perkembangan karena
tumbuh kembang anak merupakan suatu proses yang masih terus berlangsung dan dalam
perjalanannya dapat mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
Skrining / pemantauan tumbuh kembang untuk bayi dianjurkan tiap bulan, Anak usia 12
sampai 24 bulan dianjurkan tiap 3 bulan, dan anak usia 24 bulan sampai 72 bulan dianjurkan tiap
6 bulan
Deteksi Dini Gangguan Tumbuh Kembang Balita
Anamnesis Keluhan utama dari orangtua berupa kekhawatiran terhadap tumbuh kembang
anak dapat mengarah kepada kecurigaan adanya gangguan tumbuh kembang,8 misalnya anaknya
lebih pendek dari teman sebayanya, kepala kelihatan besar, umur 6 bulan belum bisa tengkurap,
umur 8 bulan belum bisa duduk, umur 15 bulan belum bisa berdiri, 2 tahun belum bisa bicara
dan lain lain. Glascoe (1996) melaporkan bahwa kecurigaan orangtua terhadap perkembangan
anaknya (dengan membandingkan terhadap anak-anak lain) mempunyai korelasi yang cukup
tinggi dengan gangguan perkembangan tertentu (walaupun mereka berpendidikan rendah dan
belum berpengalaman mengasuh anak).
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) merupakan salah satu alat skrining yang
diwajibkan oleh Depkes untuk digunakan di tingkat pelayanan kesehatan primer. Kuesioner Pra
Skrining Perkembangan (KPSP) sangat mudah digunakan baik oleh petugas kesehatan bahkan
bagi guru TK (Taman Kanak-kanak), guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), maupun
orangtua untuk mendeteksi dini adanya kelainan perkembangan anak sejak dini sehingga dengan
cepat dapat dilakukan intervensi dini.
Sumber :
Sari Pediatri, Vol. 3, No. 3, Desember 2001: 175 – 188, Deteksi Dini Gangguan Tumbuh
Kembang Balita Deteksi Dini Gangguan Tumbuh Kembang Balita Soedjatmiko