BAB I
PENDAHULUAN
memberi perubahan yang positif bagi bangsa, negara, dan agama. Hal ini
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
2
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
Taman Pendidikan Alquran (TPQ). TPQ adalah pendidikan untuk baca dan
merupakan lembaga pendidikan non formal yang tidak hanya membekali anak-
anak untuk dapat membaca dan menulis Alquran dengan baik dan benar tetapi
dari populasi umat Islam di Indonesia buta membaca Alquran. Banyak umat
Islam yang belum bisa membaca Alquran itu terungkap dalam diskusi wakaf
Alquran yang diselenggarakan Asia Pupl & Paper (APP) di Jakarta pada
secara resmi tidak pernah memiliki angka penyandang buta baca Alquran.
seperti TPQ menjadi garda terdepan untuk mengajarkan membaca Alquran dan
1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Jakarta: Sinar Grafika, 2009), hlm. 7.
2
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm.134.
3
Ilham Safutra, 54 Persen Muslim Indonesia Buta Aksara Alquran (https:www.jawapos.com,
diakses 28 Oktober 2017 jam 19.30 wib)
3
َّ ْ َّ َ ُ َ
)خ ْي ُرك ْم َم ْن ت َعل َم ال ُق ْر َآن َو َعل َم ُه (رواه البخاري
Artinya:
Dari Hadits tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa orang yang mau
belajar dan mengajarkan Alquran adalah manusia yang paling utama. Karena
kewajiban yang tidak dapat ditawar lagi. Demikian pula dengan membacanya,
tidak sama dengan membaca teks arab seperti pada umumnya. Namun
membaca Alquran ada qaidah dan aturan tersendiri. Qaidah dan aturan
membaca Alquran dipelajari dalam Ilmu Tajwid. Hal ini seperti firman Allah
Artinya:
“Atau lebih dari seperdua itu dan bacalah Alquran itu dengan perlahan-
kata tersebut: “Bacalah dengan hati-hati karena hal itu akan membantu
lahada bacaan yang tidak terlalu lambat, tetapi antara keduanya, artinya
4
Departemen Agama, Alquran dan Terjemahnya (Bandung: Sygma Publishing, 2010), hlm. 574.
5
A. Nawawi Ali, Pedoman Membaca Alquran (Ilmu Tajwid) (Jakarta: Mutiara Sumber Widya,
1990), hlm. 17.
4
penting untuk dipelajari umat Islam. Karena salah dalam pengucapan lafadz
pengajaran dan dukungan fasilitas yang kurang memadai juga akan berdampak
menjadi tugas lembaga non formal (TPQ) untuk memberikan pengajaran yang
tepat khususnya dalam membaca Alquran. Dari hasil observasi di TPQ Ath-
bahwa pembelajaran Alquran yang diikuti oleh anak-anak dengan rentang usia
8-10 tahun berjalan dengan cukup baik. Anak-anak memiliki antusiasme yang
besar dan dapat menerima pelajaran dengan respon yang positif. Akan tetapi
tersebut dapat menjadi peluang bagi para pengajar untuk memberikan pelajaran
pemahaman santri tentang materi Ilmu Tajwid. Hampir seluruh santri masih
Tajwid. Banyak terjadi kesalahan pada hukum bacaan nun suku dan tanwin
Tajwid Praktis (buku Qiraati), alat peraga (gambar kertas), dan papan tulis.
Pembelajaran Ilmu Tajwid dilakukan dengan metode hafalan setelah itu ustadz
memberi contoh cara membacanya. Setelah itu santri maju satu persatu
akan diingatkan dan diberikan contoh bagaimana membaca yang benar oleh
ustadz. Akan tetapi, santri mengaku belum cukup untuk memahami materi
bantu ajar dalam suatu pembelajaran memang tidak dapat diabaikan. Alat bantu
ajar atau sering disebut sebagai media pembelajaran merupakan alat penyampai
pesan dari pengirim kepada penerima. Melalui media pula pembelajaran akan
menjadi lebih menarik dan efektif jika digunakan dengan tepat sesuai
diajarkan dan juga membantu peserta didik dalam memahami materi yang
interaktif. Selain itu muatan materi pelajaran dapat dimodifikasi menjadi lebih
menarik dan mudah difahami, materi yang sulit menjadi mudah, suasana
rentang usia 8-10 tahun tentu kurang efektif. Anak-anak akan sulit menangkap
menjadi satu kesatuan dengan link dan tool yang tepat sehingga memungkinkan
dalamnya terdapat sesuatu yang mampu membuat santri bersemangat dan lebih
satu media yang dapat membantu pembelajaran Ilmu Tajwid di TPQ Ath-
skripsi ini belum ada yang mengkaji, oleh karena itu layak untuk diangkat
sebagai judul proposal. Adapun judul proposal yang penulis ajukan adalah
Mojokerto.”
B. Rumusan Masalah
Mojosari Mojokerto?
A. Tujuan Pengembangan
berbasis Autoplay dalam pembelajaran Ilmu Tajwid bagi santri TPQ Ath-
B. Manfaat Pengembangan
1. Manfaaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Santri
b. Bagi Guru
9
lebih konkrit.
C. Asumsi Pengembangan
sebagai berikut:
pembelajaran Ilmu Tajwid pada materi hukum bacaan nun sukun dan tanwin
lebih efektif.
santri dalam proses pembelajaran Ilmu Tajwid pada materi hukum bacaan
ini tidak terlalu luas serta untuk memperoleh gambaran awal yang cukup jelas,
1. Penelitian ini hanya sebatas pada penggunaan media Autoplay dalam mata
pelajaran Ilmu Tajwid materi hukum bacaan nun sukun dan tanwin bagi
2. Subjek penelitian ini hanya terbatas pada santri jilid 4 Qiraati di TPQ Ath-
Thohiriyah II dalam mata pelajaran Ilmu Tajwid materi hukum bacaan nun
E. Spesifikasi Produk
4. Media pembelajaran ini dilengkapi dengan teks, gambar, animasi, audio dan
video.
F. Originalitas Penelitian
Media Flipchart sebagai Alat Bantu Pembelajaran Ilmu Tajwid bagi Santri
ilmu tajwid dengan tema “Asiknya Belajar Ilmu Tajwid Al-Qur’an” dengan
materi berisi tentang ilmu tajwid untuk kelas Al-Qur;an di Taman Pendidikan
dan pengembangan.7
hasil penilaian akhir dari siswa mencapai presentase sebesar 88,25 %. Sehingga
7
Perdana Linda Budi Winarsih. Pengembangan Media Flipchart sebagai Alat Bantu
Pembelajaran Ilmu Tajwid bagi Santri Pendidikan Alquran Asy-Syams Kulon Progo. Skripsi.
(Yogyakarta: UNY. 2015)
12
pembelajaran ini secara umum mendapat tanggapan sangat baik dari ahli
materi, ahli media dan dari peserta didik, diperoleh rata-rata skor; aspek desain
adalah 4. Dan hasil dari uji efektivitas media pembelajaran dinyatakan efektif
Terakhir yaitu penelitian yang dilakukan oleh Abdul Murat Hairul Basid
8
Apriliya Safitri. Pengembangan Media Pembelajaran PAI menggunakan Lectoria Inspire pada
Materi Perilaku Tercela sebagai Sumber Belajar Mandiri Siswa Kelas XI Semester 2 di SMA IT
Abu Bakar. Skripsi (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga. 2015)
9
Achmad Alfian. Pengembangan Media Pembelajaran Al-Qur’an Hadits dengan Media Autoplay
di Kelas VIII MTs Nurul Masyitoh Lumajang.. (UIN Malang. 2017)
13
bawah ini:
10
Abdul Murat Hairul Basid. Pengembangan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis
Autoplay Untuk Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran Pada Materi Tatacara Shalat Siswa Kelas
VII SMP Muhammadiyah 11 Rogojampi. (UIN Malang. 2016)
14
2015.
2. Apriliya Safitri. - Merupakan - Materi yang Media yang
Pengembangan Media penelitian R&D dikembangkan. dikembangkan
Pembelajaran PAI - Model penelitian - Subjek dan oleh peneliti
menggunakan ADDIE objek adalah berbasis
Lectoria Inspire pada (Analysis, penelitian. media Autoplay
Materi Perilaku Design, - Media yang dengan model
Tercela sebagai Development, dikembangkan. penelitian
Sumber Belajar Implementation ADDIE.
Mandiri Siswa Kelas and
XI Semester 2 di SMA Evaluation).
IT Abu Bakar. Skripsi.
UIN Sunan Kalijaga.
2015.
3. Achmad Alfian. - Media yang - Mata pelajaran Objek yang
Pengembangan Media digunakan sama fokus pada Al- diteliti adalah
Pembelajaran Al- yakni media Qur’an Hadits TPQ Ath-
Qur’an Hadits dengan pembelajaran materi hukum Thohiriyah II
Media Autoplay di berbasis bacaan Mad Mojokerto. pada
Kelas VIII MTs Nurul Autoplay ‘Aridl pembelajaran
Masyitoh Lumajang. - Merupakan Lissukun dan Ilmu Tajwid
Skripsi. Jurusan PAI penelitian R&D. Mad Layyin. materi hukum
FITK UIN Malang. - Objek bacaan nun
2017. penelitian. sukun dan
tanwin.
4. Abdul Murat Hairul - Pengembangkan - Mata pelajaran Fokus penelitian
Basid. Pengembangan media fokus pada ini adalah
Mata Pelajaran pembelajaran PAI materi pengembangan
Pendidikan Agama dengan software tatacara Shalat. media
Islam Berbasis perangkat - Objek pembelajaran
Autoplay Untuk komputer penelitiannya berbasis
15
G. Definisi Operasional
timbulnya penafsiran yang tidak terfokus pada inti pembahasan, maka peneliti
berikut:
16
1. Pengembangan
suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada, dan dapat
2. Media Pembelajaran
antara guru dan siswa dalam memahami materi pembelajaran agar lebih
efektif dan efisien sehingga materi pembelajaran lebih cepat diterima oleh
siswa dan dapat menarik minat siswa untuk belajar baik menggunakan teks,
4. Ilmu Tajwid
Ilmu Tajwid adalah Ilmu yang digunakan untuk mengetahui bagaimana cara
sesuai qaidah dalam Ilmu Tajwid itu sendiri agar terhindar dari kesalahan
dan kekeliruan.
H. Sistematika Pembahasan
BAB II Menjelaskan tentang kajian pustaka yang meliputi: landasan teori yang
BAB III Menjelaskan tentang metode penelitian yang meliputi: jenis penelitian,
BAB V Menjelaskan tentang penutup yang meliputi: kajian produk yang telah
lebih lanjut
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
adalah tidak menjadi seperti semula, artinya diharapkan menjadi yang lebih
baik dan sempurna. Karena pokok bahasan di sini adalah pendidikan, maka
penelitian pengembangan menurut Borg & Gall adalah suatu proses yang
atau rancangan, apakah itu berupa model desain dan desain bahan ajar,
sudah ada. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat
keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau
bahwa secara garis besar media adalah manusia, materi atau kejadian yang
Kata media adalah bentuk jamak dari “medium”, yang berasal dari
bahasa latin “medius” yang berarti “tengah” yang berarti perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Jadi media adalah
disampaikan.
15
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2008), hlm. 164.
16
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 3.
17
Sadirman, dkk, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya (Jakarta:
Rajawali Pers, 2002), hlm. 5.
18
Basyaruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran (Jakarta: Ciputat pers, 2002), hlm. 11.
20
media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk
menyalurkan informasi.20
alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk
belajar. Contohnya dari buku, tape recorder, kaset, film, slide, foto, gambar,
dan komputer.21
atau dan instrumen yang dapat digunakan dengan baik dalam kegiatan
19
Ibid., hlm. 11.
20
Sri Anitah, Media Pembelajaran (Surakarta: Yuna Pressindo, 2009), hlm. 4.
21
Ibid., hlm. 4.
22
Basyaruddin Usman dan Asnawir, loc.cit.
23
Azhar Arsyad, op.cit., hlm. 4.
24
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai
Pustaka, 1999), hlm. 15
21
pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sehingga proses belajar lebih
25
Dewi Salma Prawiradilga dan Eveline Siregar, Mozaik Teknologi Pendidikan (Jakarta: Prenada
Media), hlm. 4.
26
Margaret E. Bell, Belajar dan Membelajarkan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994), hlm.
207.
27
Kunandar, Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 287.
22
a. Media visual. Media ini juga bisa disebut media pandang, karena
lainnya.
c. Media Audio Visual. Media audio visual merupakan media yang dapat
konkrit)
28
Sri Anitah, op.cit., hlm. 7.
29
Basyaruddin Usman dan Asnawir, op.cit., hlm. 24-25
23
membosankan)
tidak hanya dapat dilihat dari sisi produktivitas, tetapi dapat dilihat dari sisi
persepsi atau sikap orangnya. Di samping itu, efektivitas juga dapat dilihat
yang dilakukan oleh guru dan siswa ditentukan oleh efektivitasnya dalam
30
Daryanto, Media Pembelajaran (Yogyakarta: Gava Media, 2010) hlm. 57.
31
Daryanto, Ibid., hlm. 57.
24
pembelajaran itu.32
B. Media Autoplay
menyampaikan materi lebih efektif, efisien, dan mampu diserap oleh siswa.
pengusaha pernah dan bahkan sering melakukan suatu presentasi, dan dapat
suara yang relevan dengan materi presentasi yang akan menjaga klien
32
Cecep Kustandi, Media Pembelajaran Manual dan Digital, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013),
hlm. 141
33
Anikmatus Sholikhah, Manfaat Multimedia dalam KBM (http://rendi-
ferdianto.blogspot.com/2013.03/manfaat -multimedia-dalam-pembelajaran.html, diakses 18
Oktober 2017 jam 11.00 WIB)
25
foto, video, atau aplikasi lainnya. Tujuannya untuk meringankan beban mata
c. Sistem Autoplay/Autom
e. CD Bussines Card
berupa kemampuan mengklik dan drag mouse sangat cukup untuk dapat
a. Menu Bar
b. Stage
Hilmi Masruri, Presentasi interaktif dengan Autoplay Media Studio (Jakarta: PT. Alex Media
34
c. Project explorer
d. Property pane
e. Toolbar
C. Ilmu Tajwid
”Ilmu tajwid adalah ilmu yang berguna untuk mengetahui bagaimana cara
melafalkan huruf yang benar dan dibenarkan, baik berkenaan dengan sifat,
dengan memberikan hak-hak dalam mengatur setiap huruf yang keluar dari
terjadi dalam membaca Alquran ada dua macam, yaitu al-lahnul jaliy
jaliy kesalahan terdapat pada perubahan bunyi huruf dengan huruf lain,
para pembaca Alquran salah satunya dengan cara mempelajari Ilmu Tajwid.
keluarnya huruf) dan hukum-hukum bacaan. Akan tetapi peneliti lebih fokus
pada materi hukum bacaan nun sukun dan tanwin. Dan inilah yang nantinya
dikembangkan peneliti.
bacaan sebagai pedoman membaca Alquran yang baik dan benar. Salah
satunya adalah hukum bacaan nun sukun dan tanwin. Tanwin dan nun mati
apabila bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah maka hukumnya ada 4
Progo,Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 2015, hlm. 13.
29
Artinya: “Untuk nun bersukun dan tanwin ada empat hukum, maka
a. Idzhar Halqi
Pertama adalah Idzhar yaitu apabila ada nun mati atau tanwin
bertemu dengan salah satu 6 huruf halqi. Adapun yang termasuk huruf
halqi adalah sebagai berikut : 1. Huruf hamzah ( )ء2. Ha’ ()ه, huruf dari
pangkal tenggorokan ()ا, 3. ‘Ain ()ع, 4. Ha ()ح, huruf yang keluar dari
tengah tenggorokan 5. Ghain ( )غ6. Kha’ ()خ, huruf yang keluar dari
di bawah ini:
ُ األس َب
اب ْ القراءة األلفاظ النمرة
َ َ َ َ ْ
النون الساكنة والتنوين عند الهمز اظهار نات ألفافا ٍ َج،َمن َآمن 1
َ
النون الساكنة والتنوين عند الهمز اظهار ُج ُر ٍف َه ٍار،َي ْن َه ْون 2
َ َْ
النون الساكنة والتنوين عند الهمز اظهار َح ِق ْي ٌق َعل َي،أن َع ْم َت 3
َ
النون الساكنة والتنوين عند الهمز اظهار َع ِل ْي ٌم َح ِك ْيم،َي ْن ِح ُت ْون 4
َ َ ُ َْ َ َ
النون الساكنة والتنوين عند الهمز اظهار َح ِل ْي ًما غ ُف ْو ًرا،ض ْون فسين ِغ 5
َ َ َ َْ
النون الساكنة والتنوين عند الهمز اظهار اش َعة ََْ
ِ يوم ِئ ٍذ خ،مِل ن خاف 6
Keterangan :
tasydid.
Halqi artinya tenggorokan. Huruf halqi artinya huruf yang keluar dari
tenggorokan.39
38
Ahmad Mutohir, Terjemah Kitab Irsyadat Tuhfatut Tullab (Malang: Kantor Pusat Ma’had al-
Jami’ah, 2015), hlm. 24
39
Ahmad Mutohir , Ibid., hlm. 24-25.
30
b. Izdgham
huruf yang berharakat dari dua macam jenis huruf yang dibaca seperti
Kedua adalah bacaan Izdgham yaitu apabila ada nun sukun atau
tanwin bertemu dengan salah satu huruf yang terkumpul dalam lafadz
ْ ُ اَل َ ُ
) )ن)ون، َو ُاو، ْم، ِم ْيم، َر ْاء، َي ْر ِم )ل ْ)ون َ)(ي)اء. Akan tetapi huruf 6 itu terbagi menjadi 2
yaitu:41
1) Izdgham Bighunnah, yaitu apabila ada nun sukun atau tanwin bertemu
dengan salah satu huruf lafadz yang terkumpul dengan lafadz َين ُم ْو
ْ
َّ َّ ُ َّ ََ
Contoh: )10 :اس َمن َيقو ُل َء َامنا ِبٱلل ِه (العنكبوت
ِ و ِمن ٱلن
dan tidak terjadi dalam satu kalimat. Apabila nun sukun bertemu
dengan salah satu dari keempat huruf Izdgham yang ada dalam satu
kalimat sekaligus, maka wajib dibaca idzhar agar tidak serupa dengan
lafadz mudha’af.
Keterangan :
c. Iqlab
Ketiga adalah bacaan iqlab, yaitu apabila ada nun sukun ( )نatau
ْ
tanwin bertemu dengan ba’ ( )بmaka wajib menukar bunyi nun sukun
dengan suara mim disertai dengung dan samar yang berlangsung dalam
ۖ َ ۡ َۢ ََٔ ٰٓ َ
َ َ ٱلصدور ق ُ َ ۢ
ُ إنهۥ َع ِل ُ َّ
Contoh:(13 :) )امللك33:ال َي)ٔـاد ُم أن ِبئ ُهم ِبأ ۡس َم ِٓائ ِه ۡم (البقرة ِ
ُّ ات
ِ يم ِبذ ِ
d. Ikhfa’
Keempat adalh bacaan ikhfa’, yaitu apabila ada nun sukun ( )نatau
ْ
tanwin bertemu dengan salah satu dari lima belas huruf ikhfa’dari sisa
huruf hijaiyah setelah dikurangi huruf izhhar, Izdgham, dan iqlab. Kelima
ظ-ض-ت-ف-ز-ط-د-س-ق-ش-ج-ك-ث-ذ-ص
ُ ْ
Contoh: َس ِم ْي ٌع َب ِص ْي ٌر،صك ْم
ُ َين
Keterangan:
32
Ikhfa’ artinya samar. Jadi ketika membaca Ikhfa’ maka bacaan samar
melafalkan nun mati atau tanwin akan tetapi makhroj sudah masuk pada
huruf selanjutnya.42
Membuat tema materi untuk penerapan media Ilmu Tajwid di TPQ Ath-THohiriyah II Mojosari
Mengkaji hakekat media
pembelajaran
Hasil pengembangan
42
Abdul Aziz Abdur Rauf, Ibid., hlm. 27-28.
METODE PENELITIAN
A. Model Penelitian
Pengertian penelitian dan pengembangan menurut Borg & Gall adalah suatu
pendidikan.44
43
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 297.
44
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan (Jakarta: Kencana
Prenadamedia, 2013), hlm. 215.
34
dalam melakukan penelitian ini yang meliputi kajian tentang temuan penelitian
temuan tersebut, melakukan uji coba lapangan, dan melakukan revisi terhadap
hasil uji coba lapangan. Semua langkah tersebut terdapat dalam model
pengembangan.
B. Prosedur Pengembangan
menggunakan modifikasi dan model Borg dan Gall. Model pengembangan ini
menggunakan 10 tahap yang terdiri dari (1) Tahap penelitian dan pengumpulan
data, (2) Tahap perencanaan, (3) Tahap pengembangan format produk awal, (4)
Tahap uji coba lapangan awal, (5) Tahap revisi hasil uji coba, (6) Tahap uji
coba lapangan, (7) Tahap revisi produk, (8) Tahap uji pelaksanaan lapangan,
(9) Tahap revisi produk akhir, (10) Tahap desiminasi dan implementasi. 45
gambar.
Validasi Produk
berikut:
a. Pemilihan Materi
hukum nun sukun dan tanwin. Pemilihan materi ini didasari oleh alasan-
2) Banyak terjadi kesalahan pada hukum bacaan nun suku dan tanwin
b. Pemilihan Sekolah/TPQ
TPQ yang dipilih untuk penelitian dan pengembangan ini adalah TPQ
1) Dari segi fasilitas TPQ ini sangat memadai sehingga cocok digunakan
baik.
2) Masih jarang yang meneliti TPQ ini dalam bidang Ilmu Tajwid.
c. Analisis Kebutuhan
santri tentang materi Ilmu Tajwid. Hampir seluruh santri masih belum
Banyak terjadi kesalahan pada hukum bacaan nun suku dan tanwin yang
2. Perencanaan
media, pengumpulan bahan gambar dan animasi yang sesuai dengan materi
Pembelajaran Ilmu Tajwid Hukum Bacaan Nun Sukun & Tanwin”. Judul
santri tentang apa yang dipelljari selama belajar dengan program ini.46
Menu utama media pembelajaran ini terdiri dari enam submenu yang
c. Materi Pembelajaran
d. Test/Evaluasi
tes yang disediakan program. Tes yang disajikan berupa tes pilihan ganda
(multiple choices).
Kelayakan sebuah produk perlu dilakukan validasi oleh ahlinya, yaitu ahli
media, ahli materi, dan ahli pembelajaran. Dengan divalidasi oleh beberapa
pembelajaran. Uji validitas ini tidak hanya sekali namun beberapa kali
5. Revisi Produk
kelemahan dan kekurangan sehingga revisi produk ini bersumber pada hasil
angket dari para ahli. Berbagai saran, kritik, dan tanggapan dari para ahli
akan dianalisis. Dari hasil analisis itulah peneliti mulai merevisi produk
media yang dikembangkan untuk santri. Dalam uji coba lapangan ini
diperoleh data kuantitatif dari tes belajar santri. Data kuantitatif tersebut
kelayakan produk yang dihasilkan. Selain itu kelayakan juga dilakukan untuk
melakukan evaluasi awal terhadap produk yang dihasilkan. Hasil dari uji
kelayakan ini akan digunakan sebagai acuan untuk merevisi produk agar
produk memiliki kualitas yang cukup. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam uji coba produk, yaitu: (1) desain uji coba, (2) subjek uji
coba, (3) jenis data, (4) instrumen pengumpulan data, dan (5) teknik analisis
data.
media Autoplay, pokok materi Ilmu Tajwid hukum bacaan Idzhar, Izdgham,
iqlab, dan ikhfa’ jilid 4 Qiraati dapat dilihat pada gambar berikut:
Penyempurnaan produk
(siap diseminasi)
Tajwid berbasis Autoplay adalah ahli media, ahli materi dan ahli
informasi.
sukun dan tanwin. Ahli materi yang dimaksudkan dalam penelitian ini
sesuai masukan para ahli, tahap selanjutnya yaitu uji coba lapangan.
Dalam hal ini adalah santri jilid 4 Qiraati sebanyak 5 santri pada uji coba
3. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan
kualitatif :
a. Data Kuantitatif
Tajwid hukum bacaan Idzhar, Izdgham, iqlab, dan ikhfa’ yang diisi oleh
ahli media, ahli materi Ilmu Tajwid, dan guru TPQ mata pelajaran Ilmu
Tajwid, serta santri sebagai pengguna. Data ini berupa angka-angka yaitu
b. Data kualitatif
wawancara ustadz dan santri, saran, kritik, dan masukan yang diberikan
a. Pedoman wawancara
yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja
b. Angket
c. Observasi
49
Ibid., hlm. 270.
44
terlibat secara pasif. Artinya peneliti tidak terlibat dalam kegiatan siswa
d. Tes
yang dimiliki oleh individu atau kelompok.52 Soal tes merupakan alat
untuk mengumpulkan data pada penelitian ini. Tes yang digunakan untuk
media pembelajaran ini. Tes peneliti berupa pre test dan post test.
Sedangkan untuk menganalisis data berupa uji ahli, uji praktisi dan uji
50
M. Djunaidi Ghoni, op.cit., hlm. 165.
51
M. Djunaidi Ghoni, Ibid., hlm. 165.
52
Yatim Rianto, Metode Penelitian Kualitatif (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), hlm. 103.
45
1) Mengumpulkan data
Nilai =
∑ sk � �r x 100
∑ skor total
Hasil data dianalisis menggunakan kriteria interpretasi. Interpretasi
berikut ini:
Keterangan :
layak.
layak.
layak.
layak.
buah mean yang berasal dari 2 distribusi data. Peneliti menguji t-test
Md
t=
∑ x2 . d
√ N (N −1)
BAB IV
a. Analisi Kebutuhan
lain:
b. Pemilihan Sekolah/TPQ
qaidah Ilmu Tajwid. Banyak terjadi kesalahan pada hukum bacaan nun
suku dan tanwin yang dipelajari di jilid 4 Qiraati. Beberapa santri juga
sebagai alat bantu dalam penyampaian materi Ilmu Tajwid saat proses
pembelajaran.
c. Pemilihan Materi
hukum nun suku dan tanwin pada mata pelajaran Ilmu Tajwid. Pemilihan
materi ini dikarenakan hasil pengamatan bahwa materi hukum nun suku
dan tanwin ini sulit dipahami dan banyak terjadi kesalahan pada hukum
bacaan nun suku dan tanwin. Selain itu peneliti juga memiliki alasan
tersendiri bahwa materi hukum bacaan nun suku dan tanwin sangat
2. Perencanaan
Ilmu Tajwid materi hukum bacaan nun suku dan tanwin sebagai pedoman
berbasis Autoplay. Sumber belajar dapat diperoleh dari buku, kitab atau
internet.
b. Memilah dan memilih materi hukum bacaan nun suku dan tanwin dari
c. Membuat catatan materi hukum bacaan nun suku dan tanwin yang akan
konsep materi hukum bacaan nun suku dan tanwin secara sederhana di
buku tulis/catatan.
dan tanwin yang sesuai dengan perkembangan dan karakter santri TPQ
Ath-Thohiriyah.
f. Angket yang dibuat divalidasi ke 3 validator ahli yaitu dua dosen dan
3. Pengembangan
a. Halaman Depan
logo, animasi kartun muslim, serta tombol start, tulisan kelas Qira’ati
52
tertarik untuk mempelajari materi hukum bacaan nun sukun dan tanwin.
d. SK/KD
e. Materi
Halaman ini
berisi
54
ini ada lima materi Hukum Bacaan Nun Sukun dan Tanwin: Idzgham
f. Video
Pada halaman ini berisi tentang video yang terkait materi hukum
Idzgham Bilaghunnah, Iqlab, Idzhar Halqi, Ikhfa' Haqiqi. Video ini dapat
g. Quiz
macam tipe soal terdapat dalam aplikasi ini, akan tetapi peneliti hanya
menggunakan satu tipe soal yakni tipe soal multiple choice terdiri 10
soal.
56
h. Profil
sehingga belajar santri akan baik karena mereka bisa belajar dengan baik.
57
dalam pemahaman materi hukum bacaan nun sukun dan tanwin, yakni
1. Validasi Produk
informasi data atau informasi dari para ahli dibidangnya (validator) untuk
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan 2 guru TPQ Ath-Thohiriyah II.
Langkah ini dipilih sebagai cara untuk lebih bisa meningkatkan kualitas
Ibrahim Malang
Kriteria
No Kriteria yang Dinilai Skor Keterangan
Validasi
Kejelasan tujuan mempelajari hukum Sangat Tidak
1. 5
nun sukun dan tanwin Layak Revisi
Konsistensi tujuan pembelajaran, Tidak
2. 4 Layak
materi dan latihan Revisi
Sangat Tidak
3. Kejelasan isi materi pelajaran 5
Layak Revisi
Keutuhan materi dari awal hingga Sangat Tidak
4. 5
akhir Layak Revisi
Kesesuaian materi yang disajikan
Sangat Tidak
5. pada pengembangan media 5
Layak Revisi
pembelajaran berbasis Autoplay
59
Adapun data kualitatif yang dihimpun dari komentar dan saran dari
ahli materi setelah melihat dan mengamati dari semua kompenen produk,
sebagai berikut:
1) Penambahan SK/KD
dicapai.
2) Keruntutan Menu
aspek dikaitkan dengan 5 jumlah skor ideal yang diperoleh adalah 100.
96
Prosentase = x 100% = 96%
100
komentar dan saran ahli materi akan dijadikan bahan pertimbangan untuk
menyempurnakan produk.
ini.
Ahli media yang ditunjuk oleh peneliti untuk menilai desain media
visual
62
Ibrahim Malang
teknologi
pembelajaran
Kriteria
No Kriteria yang Dinilai Skor Keterangan
Validasi
Tampilan media pembelajaran Tidak
1. 4 Layak
Autoplay Revisi
Kesesuaian menu dan tampilannya Cukup Tidak
2. 3
untuk santri TPQ Layak Revisi
Tidak
3. Urutan penyajian 4 Layak
Revisi
Tata letak gambar dan petunjuk Tidak
4. 4 Layak
pemakaian Revisi
Kesesuaian jenis huruf yang Cukup Tidak
5. 3
digunakan Layak Revisi
Kesesuaian ukuran huruf yang Tidak
6. 4 Layak
digunakan Revisi
Tidak
7. Kesesuaian dalam penulisan kata 4 Layak
Revisi
Tidak
8. Kesesuaian video yang digunakan 4 Layak
Revisi
Tidak
9. Kesesuaian audio yang digunakan 4 Layak
Revisi
63
Adapun data kualitatif yang dihimpun dari komentar dan saran dari
ahli media setelah melihat dan mengamati dari semua kompenen produk,
maka ahli media memberikan beberapa komentar saran dan kritik sebagai
berikut:
aspek dikaitkan dengan 5 jumlah skor ideal yang diperoleh adalah 100
74
Prosentase = x 100% = 74%
100
hanya ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Adapun komentar dan
menyempurnakan produk.
berikut:
Kriteria
No Kriteria yang Dinilai Skor Keterangan
Validasi
Keefektifan media pembelajaran ini
bila digunakan pada materi hukum Sangat Tidak
1. 5
nun sukun dan tanwin pada santri Layak Revisi
TPQ
Media pembelajaran ini mampu
Sangat Tidak
2. memberikan pemahaman konsep 5
Layak Revisi
materi hukum nun sukun dan tanwin
Ukuran dan jenis huruf yang
Sangat Tidak
3. digunakan dalam media 5
Layak Revisi
pembelajaran mudah dibaca
4. Kejelasan tujuan pembelajaran 4 Layak Tidak
66
Revisi
Tingkat kesesuaian antara gambar
Sangat Tidak
5. dan materi dalam media 5
Layak Revisi
pembelajaran
Kejelasan tugas dan latihan Sangat Tidak
6. 5
Layak Revisi
Penggunaan media pembelajaran ini
Sangat Tidak
7. santri termotivasi dalam mengikuti 5
Layak Revisi
pembelajaran Ilmu Tajwid
Materi pada media pembelajaran ini Tidak
8. 4 Layak
dijabarkan secara lengkap Revisi
Adapun data kualitatif yang dihimpun dari komentar dan saran dari
ibu produk, maka ahli media memberikan beberapa komentar saran dan
Ilmu Tajwid.
sebagai berikut:
Adapun data kualitatif yang dihimpun dari komentar dan saran dari
ibu produk, maka ahli media memberikan beberapa komentar saran dan
pembelajaran
wawasannya bertambah.
Bentuk test dibuat banyak dan beragam agar santri bisa lebih
aspek dikaitkan dengan 5 jumlah skor ideal yang diperoleh adalah 100
93
a) Prosentase = x 100% = 93%
100
89
b) Prosentase = x 100% = 89%
100
komentar dan saran ahli materi akan dijadikan bahan pertimbangan untuk
menyempurnakan produk.
2. Revisi Produk
dari validator, yang mana revisi ini merujuk pada bagian-bagian kesalahan
berikut.
a. Penambahan SK/KD
b. Keruntutan Menu
pembelajaran
selama 2 minggu pada kelas Qira’ati jilid 4 dengan jumlah santri sebanyak
pembelajaran yang telah dibuat oleh peneliti melalui LCD dan laptop.
Nilai =
∑ skor x 100
∑ skor total
Prose
Santri
No Kriteria yang Dinilai
(%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 ∑ ∑.Xi
Tampilan media pembelajaran
1. 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 73 75 97
Autoplay
2. Kemenarikan animasi media Autoplay 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 72 75 96
3. Kesesuaian audio/suara dalam materi 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 69 75 92
4. Kesesuaian video dengan materi 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 74 75 98.
5. Kesesuaian antara gambar dan materi 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 71 75 94.
6. Kejelasan tugas dan latihan 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 67 75 89.
7. Belajar menjadi menyenangkan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75 75 10
8. Materi jelas dan mudah dipahami 4 4 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 4 4 66 75 88
Mengikuti pembelajaran dengan lebih
9. 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 72 75 96
mudah bila menggunakan media
Kejelasan materi yang ditampilkan
10. 4 4 3 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 67 75 89.
media
Jumlah Total ∑ 46 47 47 48 49 48 45 44 46 49 49 48 48 47 45 706 750 94.1
Tabel 4.5
Hasil Uji Coba Lapangan
75
Hal ini dapat dilihat dari besarnya rata-rata persentase yang diberikan
Berikut ini adalah analisis tiap butir pertanyaan dalam angket rata-
5) Kesesuaian antara gambar dan materi sangat sesuai dan mudah dibaca
media
Autoplay maka media ini dikatakan sangat layak untuk digunakan dalam
NILAI
NILAI
No NAMA SANTRI PRETES
POSTTEST
T
1 Aldo Ahmad 60 90
2 Muhammad Fisal Ali Akbar 50 80
3 Ilham Akbar 60 70
4 Fahmi Sarifuddin 50 80
77
4. Revisi Produk II
mendapatkan respon positif dan antusias dari santri. Selain itu santri dan
pembelajaran ini dengan mudah. Secara umum media ini tidak perlu direvisi
lagi.
ini, deseminasi tidak dilakukan dengan seminar. Hal ini karena keterbatasan
C. Analiss Data
subjek yang sama, namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang
pada mata pelajaran Ilmu Tajwid di kelas Qira’ati jilid 4 TPQ Ath-
Thohiriyah II.
Dalam hal ini, bisa juga dinyatakan bahwa terdapat perbedaan Mean
sebesar -2.33333 (lihat output SPSS). Angka ini berasal dari hasil belajar
Pair 1 pretest -
-2.33333E1 7.23747 1.86871 -27.34131 -19.32536 -12.486 14 .000
posttest
Pada bagian kedua dari tabel hasil uji SPSS. Maka dapat dilihat dari
dengan t tabel:
80
a. Jika Statistik Hitung (angka y output) > Statistik Tabel (tabel t), maka Ho
ditolak.
b. Jika Statistik Hitung (angka y output) < Statistik Tabel (tabel t), maka Ho
diterima.
a. Tingkat signifikansi (α) adalah 10% untuk uji dua sisi sehingga masing-
adalah 2,976843.
Ilmu Tajwid signifikan. Yaitu rata-rata nilai Ilmu Tajwid sebelum dan
meningkatkan hasil belajar santri kelas kelas Qira’ati jilid 4 TPQ Ath-
Thohiriyah II.
Ilmu Tajwid dengan materi Hukum Nun Sukun dan Tanwin “Sangat Layak”
digunakan dalam proses pembelajaran Ilmu Tajwid. Media ini bisa menjadi
D. Revisi Produk
Berdasarkan saran dan komentar yang telah diterima dari beberapa ahli,
yakni ahli materi, ahli media dan ahli pembelajaran, hasil revisi terhadap media
pembelajaran Ilmu Tajwid berbasis Autoplay dapat dilihat pada tabel 4.9
BAB V
PENUTUP
Pada bab terakhir ini, akan dibahas mengenai kajian produk pengembangan
yang terdiri dari 10 tahap. Pada penelitian ini peneliti hanya melakukan 8
pengembangan ini. Delapan tahap tersebut adalah (1) Tahap penelitian dan
produk awal, (4) Tahap uji coba awal oleh validasi, (5) Tahap revisi produk,
(6) Tahap uji coba lapangan, (7) Tahap revisi produk II, (8) Tahap
Tajwid.
a. Tahap perencanaan
dikumpulkan adalah buku pegangan santri dan guru yang memuat materi
hukum nun sukun dan tanwin digunakan untuk refrensi materi, kurikulum
pengembangan.
Ibrahim Malang, dua guru TPQ Ath-Thohiriyah II, serta santri selaku
validator
mempelajari materi di layar baik yang berupa tulisa, gambar atau video,
85
a. Ahli Materi
Hasil validasi uji ahli materi yang dilakukan oleh Ibu Dr. Hj.
hukum nun sukun dan tanwin sudah masuk dalam kriteria layak dengan
materi yang dilakukan perlu diruntut secara urut agar mudah untuk
angket yang beliau isi. Total skor yang diperoleh adalah 74 dengan
86
presentase sebesar 74%. Dari hasil uji media ini diperoleh beberapa kritik
tengah agar lebih jelas. Hasi uji media juga menyarankan untuk Size
huruf diganti agar lebih menarik untuk anak-anak. Ini merupakan bentuk
Rukhoiyah, S.Pd dan Bapak Ahmad Iklil Saifulloh, S.S., M.Pd. dari hasil
uji materi diperoleh beberapa kritik dan saran menyebutkan bahwa media
ini perlu adanya Soal dan quiz dibuat lebih banyak dan beragam. Dengan
tujuan agar santri lebih tertantang dan lebih banyak membaca materi.
Serta penambahan materi agar santri mudah memahami isi dari materi.
Jumlah
Aspek Total
item V1 V2 V3.1 V3.2 Presentase kriteria
penilaian scor
pertanyaan
Sangat
Materi 20 P 96 96%
Layak
Sangat
Pembelajaran 1 20 P 93 93%
Layak
Layak
Pembelajaran) menunjukkan nilai layak (1) dan sangat layak (3) maka
Lanjut
faham.
88
b. Media pembelajaran Ilmu Tajwid materi hukum nun sukun dan tanwin
berikut: