Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATA KULIAH PKN

Nama : Novita Sarli Sundari


Jurusan : Kebidanan
Nama Dosen : Bpk. Uvang Ruhimat, S.H, M.Si, MKM

KELOMPOK 1

A. Pengertian Negara
Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah, yang memiliki
kekuasaan tertinggi yang sah dan di taati oleh rakyatnya. Para sarjana yang
menekankan Negara sebagai inti dari politik (politics), memusatkan perhatiannya pada
lembaga-lembaga kenegaraan serta bentuk formalnya. Definisi-definisi ini bersifat
tradisional dan agak sempit ruang lingkupnya.Pendekatan ini dinamakan pendekatan
Institusional (Institusional approach).
Secara etimologis istilah "negara" merupakan terjemahan dari kata-kata asing,
yaitu state (bahasa Inggris), staat (bahasa Jerman dan Belanda), dan etat (bahasa
Prancis). Kata state, staat, dan etat itu diambil oleh orang-orang Eropa dari bahasa
Latin pada abad ke-15, yaitu dari kata statum atau status yang berarti keadaan yang
tegak dan tetap, atau sesuatu yang bersifat tetap dan tegak. Istilah negara ini muncul
bersamaan dengan munculnya istilah Lo Stato yang dipopulerkan Niccolo
Machiavelli lewat bukunya II Principe. Saat itu, Lo Stato didefinisikan sebagai suatu
sistem tugas dan fungsi publik dan alat perlengkapan yang teratur dalam wilayah
tertentu.
Di Indonesia sendiri, istilah "Negara" berasal dari bahasa
Sansekerta nagara ataunagari, yang berarti kota. Sekitar abad ke-5, istilah nagara
sudah dikenal dan dipakai di Indonesia. Hal ini dibuktikan oleh adanya penamaan
Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat. Selain itu, istilah nagara juga dipakai sebagai
penamaan kitab Majapahit Negara Kertagama yang ditulis Mpu Prapanca. Jadi, istilah
"negara" sudah dipakai terlebih dahulu di Indonesia jauh sebelum bangsa Eropa.
Berikut ini beberapa pengertian negara dari para ahli dalam negeri: 
 Prof. Nasroen: negara adalah suatu bentuk pergaulan hidup dan oleh sebab itu
harus juga ditinjau secara sosiologis agar dapat dijelaskan dan dipahami.
 Prof. R. Djokoseotono, S.H: Negara adalah suatu organisasi manusia atau
kumpulan manusia-manusia yang berada di bawah pemerintahan yang sama.
 Senarko: Negara adalah suatu organisasi masyarakat yang memiliki daerah
tertentu, tempat kekuasaan negara berlaku sepenuhnya severeign (kedaulatan).
 M. Solly Lubis, S.H: Negara adalah suatu bentuk pergaulan manusia atau suatu
komunitas. Negara itu memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu daerah tertentu,
rakyat tertentu, dan memiliki pemerintah.
 Miriam Budiardjo: negara adalah suatu daerah yang penduduknya diperintah
oleh sejumlah pejabat dan berhasil menuntut dari warga negaranya kepatuhan
pada peraturan perundang-undangan melalui kontrol dari kekuasaan yang sah

B. Konsepsi Negara Dan Bangsa Indonesaia


1. Proses Tumbuhnya Negara
Manusia adalah mahluk sosial yang ingin hidup dengan manusia-manusia
lainnya dari kemauan kolektif manusia-manusia tersebut terbentuk lah kelompok –
kelompok atau suku-suku Atas dasar persamaan,baik asal, bahasa maupun cita-cita
maka suku bangsa mengalami resultante (kesadaran),yakni merasa diri sebagai
satu bangsa. Ernest Renan berpendapat bahwa bangsa adalah sebagai kehendak
untuk Bersatu. Otto Bauer berpendapat bangsa adalah satu persamaan,satu
persatuan karakter yang lahir karena persatuan pengalaman. Pada perkembangan
berikutnya, suatu bangsa memerlukan suatu bentuk pemerintahan untuk
menciptakan dan memelihara ketertiban dalam bangsa tersebut.
Dalam perjalanan sebuah bangsa setelah dipenuhinya unsur-unsur negara
secara de facto dan de jure bersamaan dengan pernyataan/proklamasi bangsa
tersebut maka jadilah sebuah bangsa yang menegara.

2. Teori terbentuknya sebuah negara


Ada beberapa teori mengenai terbentuknya negara antara lain:
 Teori ketuhanan: negara diciptakan oleh Tuhan, secara langsung (penguasa
yang menerima wahyu dari Tuhan) maupun secara tidak langsung (penguasa
berkuasa karena kodrat Tuhan). Pendukung teori, Thomas Aquinas
 Teori kekuatan : yang memiliki kekuatan baik secara fisik, rohani maupun
materi akan mendapat kekuasaan .Dalam kata lain dominasi kelompok yang
kuat terhadap yang lemah. Pendukung teori, Franz Oppenheimer
 Teori perjanjian masyarakat, Dalam teori ini tampi tiga tokoh yang paling
terkenal, yaitu Thomas Hobbes, John Locke dan J.J. Rousseau. Menurut teori
ini negara itu timbul karena perjanjian yang dibuat antara orang-orang yang
tadinya hidup bebas merdeka, terlepas satu sama lain tanpa ikatan kenegaraan.
Perjanjian ini diadakan agar kepentingan bersama dapat terpelihara dan
terjamin, supaya ”orang yang satu tidak merupakan binatang buas bagi orang
lain” (homo homini lupus, menurut Hobbes). Perjanjian itu disebut perjanjian
masyarakat (contract social menurut ajaran Rousseau). Dapat pula terjadi suatu
perjanjian antara daerah jajahan, misalnya : Kemerdekaan Filipina pada tahun
1946 dan India pada tahun 1947. 
 Teori Integralistik: negara terbentuk karena adanya susunan masyarakat yang
berhubungan begitu erat , tidak memihak kepada golongan paling kuat,atau
yang paling besar, dan menjamin keselamatan hidup bangsa
seluruhnya.Diajarkan oleh ; Spinoza, Adam Muller dan Hegel

3. Bentuk Negara
 Bentuk Negara pada Zaman Yunani Kuno
a) Aristokrasi, yang berada di puncak. Aristokrasi adalah pemerintahan oleh
Aristokrat (cendikiawan) sesuai dengan pikiran keadilan.
b) Timokrasi, yaitu pemerintahan oleh orang-orang yang ingin mencapai
kemasyhuran dan kehormatan.
c) Oligarchi, yaitu pemerintahan oleh para hartawan. Keadaan ini melahirkan
milik partikulir, maka orang-orang miskinpun bersatu melawan kaum
hartawan.
d) Demokrasi, yaitu pemerintahan oleh rakyat miskin. Karena salah
mempergunakannya maka keadaan ini berakhir dengan kekacauan atau
anarki.
e) Tirani, yaitu pemerintahan oleh seorang penguasa yang bertindak secara
sewenang-wenang. Bentuk ini adalah bentuk paling jauh dari cita-cita
tentang keadilan.

 Bentuk Negara pada Masa Sekarang


Negara Kesatuan
Negara Federal
4. Unsur-Unsur Negara
Unsur-unsur negara yang telah diakui secara global:
a. Rakyat
Di perlukan untuk membentuk hukum serta menjadi objek hukum dari negara
tersebut
b. Wilayah
Meliputi wilayah darat, air ,udara (110 km dari permukaan darat atau perairan
negara tsb) dan antariksa ( km dari permukaan wilayah darat maupun perairan
negara tsb)
c. Pemerintahan
Merupakan perwakilan negara untuk menjalankan kekuasaan negara untuk
mencapai tujuan negara Pengakuan dari negara lain; menurut hukum
internasional harus lah ada pengakuan dahulu dari negara lain,barulah negara
itu punya hak sebagai negara dalam dunia internasional
4. Konsepsi Negara dan Bangsa Indonesia
Konsepsi Negara kesatuan Republik Indonesia merupakan prinsip dasar
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Konsepsi tersebut di satu sisi
mengukuhkan keberadaan daerah sebagai bagian nasional, tetapi di sisi
memberikan stimulan bagi masyarakat daerah untuk mengartikulasikan semua
kepentingannya, termasuk masalah otonomi daerah dalam sistem hukum dan
kebijakan nasional. Ini lah kemudian disebut sebagai negara kesatuan yang
didesentralisasikan.
Dalam UUD Negara RI tahun 1945 Pasal 1 Ayat 1 , secara tegas
dinyatakan bahwa Indonesian adalah suatu negara kesatuan berbentuk Republik.
Kesepakatan untuk tetap mempertahankan bentuk negara sebagai negara kesatuan
dipilih karena dipandang paling tepat untuk mewadahi ide persatuan bangsa yang
majemuk. Pasal 37 Ayat 5 UUD’45 mengukuhkan kesepakatan tersebut, “Khusus
mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan
perubahan Sesuai dengan sila ketiga pancasila ,Indonesia merupakan negara
persatuan yang keragaman nya harus disatukan (united) dan bukan diseragamkan
(uniformed). Hal ini sering disalahpahami seakan-akan mempersatukan rakyat
secara totaliter yang mengabaikan pluralisme dan otonomi individu rakyat yang
dijamin hak-hak dan kewajiban asasinya dalam UUD.
Pasal 18 Ayat 5 menyebutkan bahwa “Pemerintah daerah menjalankan
otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang
ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat”Oleh karenanya, pembagian
kewenangan antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten diatur secara rinci dalam UU No. 32 Tahun 2004. Pasal 10 ayat 3 UU
No.32 tahun 2004 menjelaskan, kewenangan pemerintah pusat terletak pada
bidang sebagai berikut:
1. Hubungan Luar negeri
2. Pertahanan dan keamanan
3. Yustisi
4. Moneter dan fiskal nasional
5. Agama
Untuk urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah
dalam skala provinsi, tercantum dlm Pasal 13 ayat 1 UU No.32 Tahun 2004 Untuk
urusan wajib yang jadi kewenangan pemerintah daerah untuk kabupaten/kota
tercantum dalam Pasal 14 ayat 1 UU No.32 tahun 2004

Anda mungkin juga menyukai