Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PASAR UANG DAN PASAR VALUTA ASING

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 7

1. Dinda Y. A. Pratiwi ( 1810020012 )


2. Angela Soa ( 1810020025 )
3. Veridiana J. P. N. Siribein ( 1810020014 )
4. Aryani E. Natonis ( 1810020044 )

AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
pimpinan dan kasih karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul“
PASAR UANG DAN PASAR VALUTA ASING”

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Mata Bank dan Lembaga
Keuangan. Dan kami mengucapkan terimakasih kepada dosen yang telah memberikan tugas
ini kepada kami. Kami berharap dengan adanya makalah ini, Kami dapat menambah ilmu
pengetahuan dan mudah-mudahan tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini belumlah sempurna.Untuk itu
kami membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari teman – teman dan juga Ibu dosen
pengajar Mata Kuliah Bank dan Lembaga Keuangan.

Kupang, 31 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan...............................................................................................1
C. Rumusan Masalah.............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................2

A. Pengertian Pasar Uang......................................................................................2


B. Tujuan Pasar Uang............................................................................................3
C. Instrumen Pasar Uang.......................................................................................3
D. Pengertian Pasar Valuta Asing..........................................................................7
E. Tujuan Melakukan Transaksi Valas..................................................................8
F. Jenis-jenis Transaksi Valas.............................................................................11
G. Margin Trading...............................................................................................12
H. Interaksi antara Pasar Vlas dan Pasar Uang....................................................12

BAB III PENUTUP...................................................................................................13

A. Kesimpulan.....................................................................................................14
B. Saran...............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sesuai dengan namanya, pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan
penawaran dana-dana atau surat-surat berharga yang mempunyai jangka waktu satu
tahun atau kurang dari satu tahun dan dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga
perbankan. Dan di pasar uang ini diperjualbelikan instrumen kredit jangka pendek. 
Kredit yang dimaksud bisa berupa kredit harian (On Call), kredit bulanan (Prolongasi)
maupun kredit tiga bulanan (Belening). Oleh karena kredit yang diperjualbelikan
kurang dari satu tahun, maka disebut kredit jangka pendek.  Adapun jenis instrumen
pada pasar uang antara lain SBI, SBPU, SUN, repurchase Agreement dan lain-lain.
Sedangkan para pelaku pasar uang diantaranya: Perusahaan bank, perusahaan asuransi
dan perusahaan keuangan non bank lainnya.
B. Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui dan memahami tentang Pasar Uang.
2. Dapat mengetahui manfaat adanya Pasar Uang.
3. Agar dapat mengetahui pengertian dari Valuta Asing.
4. Dapat mengetahui macam-macam transaksi Valuta Asing.
C. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pasar uang dan Pasar Valuta Asing?
2. Apa Tujuan adanya Pasar?
3. Bagaimana Interaksi antara Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pasar Uang


Pasar uang (money market) di Indonesia masih relatif baru jika dibandingkan
dengan negara-negara maju. Namun, dalam perkembangan dunia sekarang ini, pasar
uang di Indonesia juga ikut berkembang walaupun tidak semarak perkembangan pasar
modal (capital market).
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa antara pasar uang dan pasar modal
terdapat perbedaan yang cukup jelas. Misalnya jika dilihat dari jangka waktunya
instrumen yang diperjual belikan, tempat penjualannya serta tujuan dari pada para
penjual dan pembeli dari kedua pasar tersebut.
 Dilihat dari instrumen yang diperjual-belikan yaitu jika dalam pasar uang
adalah surat berharga jangka pendek yang jangka waktunya tidak lebih dari
satu tahun seperti, Commercial Paper, Call Money, Sertifikat Bank Indonesia,
Surat Berharga Pasar Uang atau Banker’s Accepted
 Dilihat dari segi pasar tempat diperjual-belikan surat-surat berharga dalam
pasar uang pasarnya abstrak, artinya penjualan dan pembelian surat-surat
tersebut tidak didalam pasar tertentu, tetapi melalui saran elektronik seperti
telepon, faksimile atau telex. Dengan kata lain, di pasar uang dapat diperoleh
antar kreditor dengan investor secara langsung diberbagai tempat.
 Dilihat dari tujuan para penjual atau pihak yang mengeluarkan surat-surat
berharga, dalam pasar uang tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan
modal jangka pendek seperti untuk keperluan modal kerja,bagi investor
dengan membeli surat-surat berharga di pasar uang tujuannya adalah untuk
mencari keuntungan semata.

Para peserta dalam pasar uang adalah bank atau lembaga-lembaga keuangan yang
memerlukan dana jangka pendek dan biasanya pembelian surat-surat berharga
pasar uang hanya didasarkan kepada kepercayaan semata, hal ini disebabkan
surat0surat berharga pasar uang biasanya tanpa jaminan tertentu. Oleh karena itu,
faktor kepercayaan sangatlah dominan sebelum surat-surat tersebut dibelikan oleh
investor disamping faktor-faktor lainnya.

2
B. Tujuan Pasar Uang
Seperti halnya pasar modal, dalam pasar uang terdapat dua pihak yang terlibat
secara langsung maupun tidak langsung. Masing-masing pihak saling berkepentingan
satu sama lainnya dan mempunyai tujuan masing-masing pula.
Pihak-pihak yang terlibat dalam pasar uang adalah sebagai berikut :
1) Pihak yang membutuhkan dana
Dalam hal ini baik bank maupun perusahaan non bank yang kebetulan
membutuhkan dana yang segera harus dipenuhi untuk kepentingan tertentu
2) Pihak yang menanamkan dana.
Yaitu pihak yang meyediakan dana atau pihak yang menjual dana baik bank
maupun perusahaan non bank dengan tujuan investasi dipasar uang.

Bagi pihak yang memerlukan dana dan mencari dana tersebut dipasar uang terdapat
beberapa tujuan. Tujuan ini tergantung dari kepntingan dan kebutuhan pencari dana. Paling
tidak ada empat tujuan dalam menghimpun dana dari pasar uang yaitu :

1. Untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek, sperti membayar utang yang segera
akan jatuh tempo
2. Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas, karena disebabkan kekurangan uang kas
3. Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, yaitu membayar biaya-biaya, upah
karyawan, gaji, pembelian bahan dan kebutuhan modal kerja lainnya
4. Sedang mengalami kalah kliring, hal ini terjadi di lembaga kliring dan harus segera
dibayar.

Sedangkan tujuan bagi pihak yang bermaksud menanamkan dananya di pasar modal
adalah :

1. Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu


2. Bermaksud membantu pihak yang benar-benar mengalami kesulitan keuangan
3. Spekulasi, dengan harapan akan memperoleh keuntungan besar dalam waktu yang
relatif singkat dan dalam kondisi ekonomi tertentu.

C. Instrumen Pasar Uang


Pemilihan dana oleh investor didalampasar uang tentu dengan berbagai
pertimbangan. Investor dapat memilih salah satu dari sekian banyak surat-surat

3
berharga yang ditawarkan sesuai dengan tujuan masing-masing. Surat-surat berharga
yang ditawrkan dipasar uang kita sebut dengan isntrumen pasar uang.
Adapun jenis-jenis instrumen pasar uang yang ditawarkan antara lain :
1. Interbank Call Money
2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
3. Sertifikat Deposito
4. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
5. Banker’s Acceptance
6. Commercial Paper
7. Treasury Bills
8. Repuchase Agreement
9. Foreign Exchange Market

Untuk lebih jelas pengertiannya, tujuan dan perbedaan-perbedaan antara


instrumen pasar uang tersebut diatas, akan di bahas berikut ini :

1. Interbank Call Money


Merupakan pinjaman antar bank yang terjadi dalam proses kliring. Dalam
transaksi kliring yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia setiap harikerja
dan selalu saja ada yang kalah dan ada yang menang. Bagi Bank yang kalah
kliring apabila tidak dapat menutupi kekalahannya, maka akan terkena sangsi
dari Bank Indonesia. Oleh karena itu, agar tidak terkena sangsi akibat
kekurangan likuiditas, bank tersebut dapat meminjamkan uang dari bank lain
yang kita kenal dengan nama interbank call money atau call money.
Pengertian Call Money itu sendiri adalah kredit atau pinjaman yang harus
segera dilunasi/dibayar apabila sudah ada tagihan atau panggilan dari pihak
pemberi dana (kreditor). Jangka waktu kredit berkisar antara 1 hari sampai
dengan 7 hari. Pemberian Call Money dapat berbentuk one day call money
(overnigh) dimana harus dilunasi dalam 1 hari. Call Money dapat pula
berbentuk two day call money dimana masa pelunasannya 2 hari.
Ada beberapa ketentuan yang perlu diperhtikan berkaitan dengan pemberian
fasilitas call money antara lain sebagai berikut :
a) Fasilitas call money diberikan di lembaga kliring kepada bank-bank
yang mengalami kekalaahn kliring dan kekurangan likuiditas

4
b) Besarnya pinjaman call money tidak boleh melebihi kalah kliring hari
ini
c) Instrumen pinjaman dapat berupa promes
d) Maksimal jangka waktu 7 hari dan apabila tidak dapat dilunasi pada
masa jatuh tempo, maka akan berubah menjadi pinjaman biasa
2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Sertifikat Bank Indonesia merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh
Bank Sentral (Bank Indonesia). Penerbitan SBI dilakukan atas unjuk dengan
nominal tertentu dan penerbitan SBI biasanya dikaitkan dnegan kebijaksaan
pemerintah terhadap operasi pasar terbuka (open market operation) dalam
masalah penanggulangan jumalah uang beredar.
SBI pertama sekali diterbitkan tahun 1970 dan hanya diperdagangkan antar
bank. Namun, kebijaksaan ini tidak berlangsung lama, karena pemerintah
mengerluakan kebijaksaan untuk memperkenankan bank-bank umum untuk
menerbitkan serifikat deposito tahun 1971. SBI diterbitkan kembali dengan
keluarnya kebijaksanaan deregulasi perbankan 1 Juni 1983.
Tujuan bagi investor baik bank maupun lembaga keuangan lainnya membeli
SBI adalah sebgai akibat kelebihan dana yang tidak disalurkan untuk
sementara waktu, namun jika pihak investor memerlukan dana kembali, maka
dengan mudah SBI dapat diperjualkan kepada pihak Bank Indonesia atau
pihak lainnya.
3. Setifikat Deposito
Sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah yang membolehkan pihak
perbankan untuk menerbitkan sertifikat deposito sejak tahun 1971,maka
sampai sekarang ini sertifikat deposito merupakan alternatif utama bagipihak
perbankan untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendeknya.
Sertifikat Deposito diterbitkan atas unjuk dengan nominal tertentu. Jangka
waktunya pun bervariasi sesuai dengan keinginan bank. Pencairan sertifikat
deposito dapat dilakukan setelah jatuh tempo. Namun apabila investor
memerlukan dana, maka dapat pula sertifikat deposito ini diperjual-belikan
kepada lembaga ataupun pihak umum.
Perbedaan antara sertifikat deposito dengan deposito berjangka adalah
dalam hal identitas, diaman serifikat deposito atas unjuk, sedangkan deposito
berjangka atas nama. Dengan tanpa identitas (atas unjuk) ini, maka sertifikat
5
deposito dapat diperjual-belikan/dipindah tangankan sedangkan deposito
berjangka tidak. Kemudian dalam hal nominal sertifikat deposito sudah
tercetak sedangkan deposito berjangka belum. Perbedaan lainnya adalah
dalam hal penarikan bunga, dimana sertifikat deposito dapat ditarik dimuka
sedangkan deposito berjangka hanya dapat ditarik setiap bulan atau setelah
jatuh tempo.
4. Surat Berharga Pasar Uang(SPBU)
Merupakan surat berharga yang diperkenalkan oleh bank Indonesia
tahun 1985 sebagai salah satu alat untuk melakukan operasi pasar terbuka
dalam rangka ikut menstabilkan nilai rupiah.bank atau Lembaga keuangan
yang ingin memperoleh dana jangka pendek dapat menerbitkan SPBU ini
kemudian diperjualbelikan dengan bank Indonesia atau pihak-pihak lainnya.
5. Bankers Acceptance
Merupakan wesel bank yang diberikan cap dengan kata-kata accepted
dan dapat diperjualbelikan di pasar uang sebagai salah satu sumber dana
jangka pendek. Jangka waktu penarikan wesel berkisar antara 30 hari sampai
180 hari.
Bankers Acceptance terjadi dalam perdagangan luar negeri(ekspor
impor). Terjadinya banker’s acceptance dimana adanya proses transaksi
pembelian dan penjualan barang antara negara.
Penerbitan wesel oleh bank eksportir kemudian bank eksportir wesel
dikirim kepada bank importir berikut dokumennya. Apabila dalam
pemeriksaannya dokumen ternyata tidak terjadi kesalahan dan lengkap maka
iisuing bank memberikan cap pada wesel dengan kata-kata accepted kemudian
dikirim kepada advising bank.
6. Commercial Paper
Merupakan kertas berharga yang dapat diperdagangkan di pasar uang
dengan jangka waktu yang tidak lebih dari satu tahun.yang termasuk ke dalam
jenis commercial paper adalah promes yang diterbitkan oleh perusahaan
Lembaga keuangan termasuk bank.
Penerbitan promes yang trmasuk kedalam jenis commercial paper
tidak disertai jaminan tertentuseperti halnya jenis surat berharga pasar uang
lainya,bahwa penerbitan commercial paper ini dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan modal jangka pendek perusahaan dimana kepada si pemegang
6
promes penerbit berjanji untuk membayar sejumlah uang tertentu pada saat
jatuh tempo.
Dalam praktik keuntungan dari penjualan komersial paper dapat
berbentuk bunga seperti kredit,namun sering dilakukan dengan menggunakan
system diskonto.penjual commercial paper tidak didukung oleh suatu jaminan
tertentu,oleh karena itu bagi pihak investor yang ingin melakukan pembelian
terlebih dahulu melihat bonafiditas perusahaan yang menerbitkannya.
Kelebihan daripada commercial paper terletk daripada jaminan dimana pihak
penerbit tidak perlu menyiapkan jaminan tertentu.kemudian tingkaat suku
bunga yang relative rendah jika dibandingkan dengan jenis kredit lainnya.hal
ini adalah penerbitanya relative mudah dengan jangka waktu yang tidak telalu
pendek . sedangkan kelemahaannya akibat tidak adanya jaminan tertentu,maka
untuk menjualnya relative lebih sulit apabila si penerbitanya tersebut
bonafiditasnya kurang lengkap.kelemahan lainya dana yang diperoleh hanya
untuk modal kerja.
7. Treasury Bills
Merupakan instrument pasar modal yang diterbitkan oleh bank sentral
dengan jangka waktu paling lama 1 tahun.
Keuntungan dari treasury bills ini bagi pembeli factor kepercayaan
akan dibayar kembali mengingat diterbitkan oleh bank pemerintah. treasury
bills diterbitkan di luar negeri sedangkandi Indonesia dapat disamakan dengan
sertifikat bank Indonesia(SBI) yang diterbitkan oleh bank Indonesia.
8. Repuchase Agreement
Merupakan bentuk surat berharga yang dapat diperjualbelikan dengan
suatu perjanjian tertulis bahwa si penjual akan membeli kembali surat-surat
berharga tersebut. Pembelian kembali surat-surat berharga tersebut disertai
dengan perjnjian yaitu harga dan tanggal jatuh temponya.
D. Pengertian Pasar Valuta Asing
Pasar valuta asing atau sering disebut dengan nama foreign exchange market
merupakan pasar dimana transaksi valuta asing dilakukan baik antara negara maupun
suatu negara.transaksi dapat dilakukan oleh suatu badan atau perusahaan atau secara
perorangan dengan berbagai tujuan.nilai tukar dapat berubah-ubah sesuai kondisi dari
waktu ke waktu yang disebabkan oleh factor ekonomi dan politik.

7
Bank Indonesia juga menyelenggarakan bursa valas,dimana bank-bank devisa
dapat melakukan transaksi valas dengan BI .transaksi valas di Indonesia dapat juga
dilakukan bebas,baik Dalam negeri maupun internasional.penjualan valas oleh bank
devisa dilakukan oleh dealer-dealer bank yang bersangkutan.dealer merupakan
petugas bank yang melakukan transaksi valas dan dalam melakukan pekerjaanya
dilengkapi dengan berbagai alat atau alat transaksi yang canggih.
Yang menentukan golongan covenrtible currencies adalah salah satunya
volume perdagangan suatu negara baik secara kualitas maupun kuantitas disamping
factor lainyan.yang termasuk kedalam golongan mata uang yang kuat covenrtible
currencies antar lain: US dollar,France paris,yen jepang,France swiss,dollar
Australia,dollar Canada,deutch maark jerman,dollar singapura,dollar
hongkong,pounsterling inggris.
Golongan kedua adalah jenis mata uang yang tergolong lemah .jarang
diperjualbelikan,biasanya berasal dari negara-negara berkembang .
Disampng dapat dilakukan antarnegara transaksi valas juga dapat dilakukan
antara bank dengan nasabahnya seperti transaksi uang kertas asing,giro valas,transfer
keluar negeri.dalam transaksi ini bank menggunakan kurs jual dan kurs beli dimana
pengguanaannya dilakukan sebagai berikut:
• Kurs jual pada saat bank menjual dan nasbah membeli
• Kurs beli pada saat bank membeli nasabah menjual

Selisih antara kurs jual dan kurs beli yang disebut spread yang merupakan
keuntungan bank dan praktiknya selalu kurs jual lebih tinggi dari kurs beli.

E. Tujuan Melakukan Transaksi Valas


Transaksi valas baik yang dilakukan oleh bank perusahaan lainnya ataupun
individu mengandung berbagai tujuan. Tujuan ini berbeda-beda sesuai dengan apa
yang ingin diperoleh dari transaksi tersebut
Ada beberapa tujuan dalam melakukan transaksi valas, baik yang dilakukan
oleh perusahaan/badan maupun individu, yaitu:
1. Untuk transaksi pembayaran
2. Mempertahankan daya beli
3. Pengiriman uang keluar negeri
4. Mmencarai keuntungan
5. Pemagaran risiko

8
6. Kemudahan berbelanja

Untuk lebih jelasnya akan dibahas berikut ini:

1. Untuk Transaksi Pembayaran


Sebagai contoh PT Marras, importer di Indonesia melakukan pembelian
sejumlah barang berupa mesin-mesin dari PT Roche di Jerman. Pembayaran
dilakukan tergantung sales contrac yang telah disepakati dan ditndatangani kedua
belah pihak apakah dengan DM Jerman atau dengan rupiah.
Jika pembayaran dilakukan dengan mata uang eksportir (DM) maka transaksi
valas akan terjadi di Indonesia (Importir). Dalam hal ini PT Marras harus membeli
DM Jerman kemudian dikirim ke Jerman untuk pembayaran.
Namun, bila pembayaran dilakukan mata uang pembeli di Indonesia dengan
rupiah, maka transaksi jual beli terjadi di pihak eksportir di Jerman, di mana pihak
eksportir harus lebh dahulu menukarkan rupiah ke DM di Jerman.
Pembayaran dapat pula dilakukan dengan mata uang asing, misalnya dalam
mata uang US $. Jika hal ini terjadi, maka transaksi valas terjadi di negara importer
(Indonesia) dan eksportir (Jerman).
2. Mempertahankan Daya Beli
Kebijaksanaan pemerintah melakukan devaluasi bertujuan untuk
meningkatkan ekspor sehingga barang-barang kita yang di luar negeri menjadi lebih
kompetitif. Dengan melakukan devaluasi, maka nilai tukar rupiah diturunka terhadap
mata uang yang didevaluasikan. Akan tetapi, bagai pemegang rupiah di dalam negeri
justru nilai tukar uangnya terhadap mata uang asing malah menjadi turun akibatnya
daya beli pun menurun jika dibandingkan dengan valas tersebut.
Sebagai contoh. Pemerintah melakukan devaluasi sebesar 50% terhadap mata
uang US $. Sebelum devaluasi nilai tukar 1 US $ adalah setara dengam Rp9.000,
maka nilai tukar US $ setelah devaluasi adalah sebagai berikut:
Nilai sebelum devaluasi 1 US $ = Rp9.000,-
Devaluasi 50%× Rp9.000 = Rp4.500,-
Nilai 1 US $ setelah devaluasi = Rp13.500,-
Jika sebelum devaluasi anda memegang uang rupiah senilai Rp90.000.000,-
atau setara 10.000 US $, maka setelah terjadi devaluasi, maka uang tersebut adalah .
Rp90.000.000,- =6,667 US $ (dibulatkan)
13.500

9
Jadi jelas nilai uang tersebut akan turun jika tidak dibelikan valas sebelum
devaluasi.
3. Mengirim Uang ke Luar Negeri
Transfer ke luar negeri merupakan jasa bank dalam pengiriman uang ke luar
negeri. Saran yang digunakan dalam pengiriman ini dapat dilakukan dengan telex,
telepon,faksimile atau sarana lainnya. Pengiriman dapat dilakukan dengan
menggunkan negara pengirim atan negara yang akan dikirimkan. Jika pengiriman
dalam mata uang negara tujuan, maka pertukaran valas terjadi di negara pengirim
demikian pula jika pengiriman dengan menggunakan negara pengirim, maka transaksi
valas terjadi di negara tujuan.
4. Mencari Keuntungan
Transaksi valas dapat juga dilakukan untuk mencari keuntunga atau
kemudahan-kemudahan berbelanja. Sebagai contoh untuk mencari keuntungan
nasabah dapat menyimpan uangnya dalam bentuk deposito valas atau rekening giro
valas. Keuntungan dalam hal ini adalah disamping memperoleh suku bunga nasabah
nasabah akan memperoleh keuntugan dari kenaikan kurs yang terus menerus.
Keuntungan lainnya bagi nasabah yang menyimpan di rekening giro valas adalah
dapat menarik atau mengeluarkan cek dan bilyet giro dalam valas sebagai alat
pembayaran. Rekening giro atau deposito valas biasanya diterbitkan dalam valas yang
kuat.
Kemudian keuntungan lainnya adalah dengan membeli valas bank notes pada
saat kurs turun kemudian menjualnya kembali pada saat kurs naik, transaksi ini
dilakukan terhadap mata uang kuat yang cenderung naik terus serta lebih besar unsure
spekulasinya.
5. Pemagaran Risiko (Hedging)
Dalam hal pemagaran risiko atau hedging, sering kali terhadap utang dalam
valuta asing, hal ini akibat dari sering terjadinya kenaikan kurs yang terus menerus.
Kenaikan kurs ini dapat meningkatkan nilai pinjaman atau utang jika tidak dilakukan
hedging.Dengan dilakukan hedging minimal risiko kerugian dapat diperkecil
seminimal mungkin.
6. Kemudahan Berbelanja
Di antara tujuan diatas yang sedang berkembang pesat sekarang ini adalah
untuk tujuan kemudahan dalam berbelanja, terutama sekali bagi mereka yang

10
suka bepergian ke luar negeri. Kemudahan ini dapat diwujudkan dengan
membeli traveler cheque (TC) atau (cek perjalanan). Dengan membawa TC
ini nasabah dengan mudah dapat berbelanja di berbagai tempat dan di berbagai
negara. Kemudian nominal TC pun mengikuti kurs yang terus berkembang.
F. Jenis- jenis Transaksi Valas
1. Transaksi Spot ( Spot Transaction )
Dalam transaksi spot biasanya penyerahan valas ditetapkan 2 hari kerja
berikutnya. Misalnya kontrak jual beli valas di tutup tanggal 10 maka
penyerahannya dilakukan tanggal 12, namun apabila tanggal 12 hari minggu atau
hari libur negara asal ( home countries ), maka penyerahan dapat dilakukan pada
hari berikutnya ( eligible date ) tanggal penyerahan seperti ini disebut value date.
Ada tiga cara penyerahan dalam transaksi spot sebagai berikut.
a. Value today
b. Value tomorrow
c. Value spot
2. Transaksi Tunggak ( Forward Transaction )
Berbeda penyerahan antara transaksi spot dengan transaksi forward. Dalam
transaksi forward atau di sebut juga forward contract penyerahan di lakukan
beberapa hari mendatang, baik secara mingguan atau bulanan.
Transaksi Forward sering juga di sebut transaksi berjangka, karena memang
memiliki jangka waktu tertentu. Kurs ditetapkan pada waktu kontrak di lakukan,
tetapi pembayarannya beberapa waktu mendatang sesuai dengan jangka
waktunya.
3. Transaksi Barter ( Swap Transaction )
Yang dimaksud dengan transaksi barter atau swap adalah kombinasi antara
pembeli dan penjual untuk dua mata uang secara tunai yang diikuti membeli dan
menjual kembali mata uang yang sama secara tunai dan tunggak secara simultan
dengan batas waktu yang berbeda.
Transaksi barter sering kali disebut transaksi tukar pakai suatu mata uang
untuk jangka waktu tertentu dan transaksi barter jumlah pembelian suatu mata
uang selalu sama dengan jumlah penjualannya. Oleh karena itu, dalam trasaksi
barter tidak akan mengubah posisi pertukaran keuntungan.

11
G. Margin Trading
Merupakan kegiatan pembelian valas secara terus- menerus dalam suatu pasar
misalnya di New York untuk kemudian dijual kembali dengan segera di pasar lain
dengan harga yang lebih tinggi misalnya di Paris. System jual beli valas semacam ini
dapat berlangsung secara spot.
Sebagai contoh, jika harga 1 DMsaa dengan US $0,850 di New York,
sedangkan di Paris 1 US$ 0,840 , maka bagi si pembeli DM di Prancis akan
menjualnya ke New York dan akan memperoleh keuntungan US $ 0,010 sebelum di
potong untuk biaya transaksi , yaitu biaya komisi untuk para dealer. Transaksi seperti
ni di kenal dengan istilah margin trading.
H. Interaksi antara Pasar Valas dan Pasar Uang
Pemilihan dana dalam pasar uang selalu berkaitan dengan pasar valas. Artinya
jika hendak menginvestasikan uang dalam pasar uang maka, harus
mempertimbangkan dan menentukan investasi mana yang paling menguntungkan di
pasar uang atau valas. Interakasi antara pasar uang dan valas ini menjadi lebih penting
apabila jumlah dana yang ada dalam jumlah besar atau kondisi ekonomi pada saat
yang kurang baik.

Sebagai contoh :Hari ini Jumat tanggal 28 Mei 2011 adalah hari libur, dan kurs 1 US$ = Rp.
9.000 , sementara itu harga Pasar Uang 17% pa. Pihak investor memiliki dana yang cukup
besar untuk diinvestasikan.

Pertanyaan pertama :Menurut anda investasi mana yang akan dipilih Investor membeli valas
atau pasar uang ?

Jawab :

Mencari nilai tambah selama masa libur :Kurs tanggal 28 Mei adalah 1 US$ = Rp. 9.000

Bunga di pasar uang 17% pa


Jangka waktu 28-31 Mei 2011 (3 hari)
Nilai tambah = 3 x 0,17 x 9000 = 12,75
360
Mencari nilai total :
Sehingga nilai total : Rp. 9.000 + Rp. 12,75 = 9.012,75
Jadi jawabannya adalah sebagai berikut :

12
1. Jika kurs ditambah dengan nilai tambah lebih BESAR dari Nilai Total (9.012,75)
maka sebaiknya investor membeli valas
2.Jika kurs ditambah dengan nilai tambah lebih KECIL dari Nilai Total (9.012,75)
maka sebaiknya investor membeli pasar uang.

Pertanyaan lanjutan : Jika kondisi hari Senin diperkirakan sebagai berikut :

1. Kurs 1 US$ = Rp. 9.030


2. Kurs 1 US$ = Rp. 0.010

Anda diminta untuk menentukan pilihan apakah investor membeli valas atau pasar uang ?

Jawab :

1.Sebaiknya investor membeli valas karena 1 US $ > Rp. 9.012,75 (9.030)


2.Sebaiknya investor membeli PU karena 1 US $ < Rp. 9.012,75 (9.010)

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas tentang tinjauan umum pasar keuangan internasional
dapat disimpulkan bahwa bisnis internasional dipermudah oleh pasar
keuangan internasional yang menyebabkan perdagangan valas dan aliran modal
berjalan lancar antar negara.
Pasar Keuangan itu sendiri dapat berupa : Pasar uang (money market) adalah
keseluruhan permintaan dan penawaran dana-dana, surat-surat berharga, atau
instrumen finansial jangka pendek yang mempunyai jangka waktu satu tahun atau
kurang dari satu tahun dan dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan.
Peserta pasar uang antara lain Bank-bank, perusahaan-perusahan umum, lembaga
pemerintah, individu, dan lembaga keuangan lainnya. Terdapat jenis-jenis resiko
investasi, yaitu resiko pasar, resiko reinvestment, resiko gagal bayar, resiko inflasi,
resiko valuta, dan resiko politik. Instrument pasar uang antara lain SBI, SBPU,
Sertifikat deposito, comersial paper, call money, repurchase agreement, banker’s
acceptance, treasury bills, dan promissory notes.
Pasar Valuta Asing menyediakan pasar sarana fisik maupun dalam
pasar kelembagaan untuk melakukan perdagangan mata uang asing, menentukan nilai
tukar mata uang asing, dan menerapkan managemen mata uang asing. Pelaku pasar
uang antara lain dealer, perusahaan/perorangan, spekulan, bank sentral, dan pialang.
Jenis-jenis pasar valuta asing yaitu pasar spot, pasar forward, currency futures, dan
currency options.
Pemilihan dana dalam pasar uang selalu berkaitan dengan pasar uang. Artinya jika
kita hendak menginvestasikan uang kita dalam pasar uang maka, kita akan selalu
mempertimbangkan kegiatan yang terjadi di pasar valas, demikian pula sebaliknya.
Hal ini dilakukan untuk menentukan investasi mana yang paling
menguntungkan di pasar uang atau valas. Interaksi antara pasar uang dan valas ini
menjadi lebih penting apabila jumlah dana yang ada dalam jumlah besar atau kondisi
ekonomi pada saat yang kurang baik.
B. Saran
Pada makalah ini kami menjelaskan tentang Pasar Uang dan Valuta Asing,
kami berharap agar teman-teman dapat memahami materi yang sudah kami buat.

14
Apabila dalam penyusunan makalah ini ada kesalahan kami mohon berikan kritik dan
saran pada kelompok kami, sehingga kita dapat memperbaiki kesalahan.

15
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Kasmir ( Bank dan Lembaga Keuanga lainnya, edisi revisi 2014 )

16

Anda mungkin juga menyukai