Anda di halaman 1dari 8

Pillar of Physics Education, Vol 12.

No 1, 2019, 1-8

Pembuatan LKPD Berbasis Model Discovery Learning Bermuatan Nilai-nilai Karakter


Untuk Meningkatkan Kompetensi Fisika Peserta Didik Pada Materi Usaha dan Energi,
Momentum dan Impuls

Afriza Rusni 1), Festiyed 2), Masril 2)


1)
Mahasiswa Pendidikan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Padang
2)
Staf Pengajar Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Padang
2)
Staf Pengajar Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Padang
afrizarusni88@gmail.com

ABSTRACT
LKPD is one type of teaching material that is used as a learning resource in the implementation of
education in schools, including in learning Physics. The reality in school, in the learning process that occurs
specifically in Physics subjects, is that learning outcomes are still low. One of the reasons for using the LKPD
used is not optimal. The noble character demanded by the curriculum has also not been seen in the LKPD.
Besides that the LKPD used is not based on the Discovery Learning model optimally. One teaching material that
can overcome this problem is LKPD based on the Discovery Learning model with character values. The purpose
of this study was to produce LKPD based on the Discovery Learning model with character values to improve
students' physical competencies in business material and energy, momentum and impulses.
This type of research is research and development (Research and Development) with the object of research is
LKPD based on the Discovery Learning model containing character values. The instrument of data collection in
this study is a validity sheet for experts to determine product validity. Practical sheets for students in the form of
questionnaires to determine the practicality of LKPD based on Discovery Learning models with character
values in learning. Based on data analysis, two results of this study can be stated. First, LKPD based on
Discovery Learning models containing character values in business and energy and momentum and impulse
material are valid and appropriate to use in the learning process of Physics. This is indicated by the average
validity of experts and practitioners respectively 86.76 and 96.19. Teaching materials also have good
descriptions. Second, the use of these Physics teaching materials in the learning of class X high school students
is practical with an average practicality value of 81.02.

Keywords : Discovery Learning


his is an open access article distributed under the Creative Commons 4.0 Attribution License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction
in any medium, provided the original work is properly cited . ©2018 by author and Universitas Negeri Padang.

PENDAHULUAN Mata pelajaran fisika dapat mengembangkan


kemampuan berpikir analitis juga mampu dalam
Pendidikan merupakan pilar penting suatu
pengembangan pengetahuan, keterampilan serta
bangsa dalam pengembangan sumber daya manusia.
sikap percaya diri. Proses pembelajaran fisika lebih
Pendidikan diharapkan mampu memberi dukungan
diarahkan pada penanaman konsep dan penguasaan
dan perubahan untuk perkembangan masyarakat,
pengetahuan dan keterampilan, sehingga diharapkan
bangsa, dan negara indonesia, serta mampu
nantinya lahir generasi baru yang handal dan
membentuk sumber daya manusia berkualitas.
mengerti tentang fisika. Menyadari tentang peranan
Menurut UU RI No. 20 tahun 2003, Pendidikan itu
dan fungsi ilmu fisika dalam kehidupan, maka
suatu usaha sadar dalam proses pembelajaran dimana
seharusnya mata pelajaran fisika menjadi mata
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
pelajaran favorit dan diminati peserta didik.
dirinya demi terwujudnya suasana belajar dan proses
pembelajaran yang memiliki kekuatan spiritual, Berbagai upaya telah dilakukan oleh
kepribadian, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak pemerintah untuk meningkatkan proses
mulia, serta keterampilan yang diperlukan peserta pembelajaran, diantaranya adalah meningkatkan
didik, masyarakat, bangsa bahkan negara. kualitas Guru melalui penataran, mengoptimalkan
Berdasarkan UU diatas dapat terlihat bahwa pembelajaran di kelas dengan menyediakan fasilitas
pendidikan memiliki tujuan dalam proses pendukung seperti bahan ajar, pembenahan perangkat
pembelajarannya yang selalu akan berkembang pembelajaran serta pembenahan sarana prasarana di
khususnya dalam Pendidikan tingkat SMA/MA[1]. Sekolah. Selain itu usaha-usaha yang telah dilakukan
Salah satu mata pelajaran dalam pendidikan pemerintah dalam mewujudkan pendidikan sesuai
tingkat SMA/MA adalah mata pelajaran fisika. Fisika dengan visi pendidikan nasional. Salah satu usaha
merupakan salah satu pendidikan sains yang yang telah dilakukan pemerintah yaitu
menekankan pada pemberian pengalaman langsung. pengembangan kurikulum 2013 berdasarkan

1
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Tabel 1. Nilai rata-rata UTS Fisika Kelas X SMA
Dalam Permendikbud No.65 tahun 2013 mengenai N 2 Padang Tahun 2017/2018
standar proses telah menjelaskan bahwa pada proses No. KELAS Nilai Rata-rata
pembelajaran diperlukan keterpaduan lintas 1 X MIA1 72,67
pelajaran. Kurikulum 2013 memiliki tujuan untuk 2 X MIA2 41,80
memotivasi peserta didik untuk mampu lebih baik 3 X MIA3 54,83
dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan 4 X MIA 4 51,11
mengkomunikasikan (mempresentasikan) tentang apa 5 X MIA 5 49,64
yang mereka peroleh atau yang telah mereka ketahui 6 X MIA 6 45,74
setelah menerima materi pelajaran. Proses 7 X MIA7 44,46
pembelajaran menurut kurikulum 2013 yaitu 8 X MIA8 63
melakukan pendekatan Saintifik, begitu juga dengan Sumber: Guru Fisika SMA N 2 Padang.
pembelajaran fisika. Adapun langkah-langkah Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa rata-rata
pembelajaran dengan pendekatan saintifik yaitu
nilai peserta didik masih dibawah KKM, salah satu
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/
penyebabnya adalah LKS yang ada di sekolah belum
eksperimen, mengasosiasikan/ mengelola informasi,
optimal.
dan mengkomunikasikan[2].
Berbagai model pembelajaran telah
Upaya peningkatan kualitas pendidikan diterapkan guru agar peserta didik memahami
tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, namun juga pembelajaran Fisika, diantaranya adalah model
melibatkan para peneliti dan dosen. Berdasarkan discovery learning yaitu sebuah model dalam
penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang pembelajaran dimana pelajaran yang disajikan tidak
melakukan analisis karakteristik peserta didik terjadi dalam bentuk finalnya, tetapi dalam model ini
berdasarkan dimensi literasi sains pada diharapkan peserta didik bisa mengorganisasi sendiri.
pengembangan performance assesment berbasis Dengan kata lain, discovery learning adalah teori
discovery learning, diperoleh kesimpulan bahwa belajar yang menempatkan peserta didik sebagai
tingkat kemampuan literasi sains peserta didik pada pembelajar aktif dalam membangun pengetahuan
pembelajaran Fisika masih rendah. Peserta didik yang diharapkan. Bahan ajar yang tepat untuk
belum mampu menggunakan pengetahuan awalnya membantu peserta didik dalam pembelajaran dengan
sebelum pembelajaran, peserta didik pada proses menggunakan model discovery learning ini adalah
sains (kompetensi sains) belum bisa menggunakan dengan menggunakan LKPD yang bermuatan nilai-
kemampuan mengingat atau menghafal dan nilai karakter.
pemahaman ilmiah masih kurang, dalam konteks Penggunaan LKPD dalam pelaksanaan
sains (aplikasi sains) peserta didik belum model discovery learning diharapkan memberikan
menggunakan aplikasi pengetahuan fisika dalam nilai tambah terhadap kompetensi peserta didik.
kehidupan sehari-hari untuk memudahkannya Dengan penggunaan LKPD ini diharapkan peserta
beraktivitas (kehidupan pribadi, sosial dan global, didik dapat turut aktif dalam pembelajaran dan
serta sikap sains peserta didik yang meliputi minat, memudahkan peserta didik dalam memahami
motivasi, pemahaman diri, lingkungan peserta didik konsep-konsep yang disajikan Guru pada proses
masih belum optimal[3]. Penelitian lainnya mengenai pembelajaran di kelas.
LKPD berbasis discovery learning dilakukan oleh Dengan cara ini diharapkan dapat
peneliti tentang pengaruh LKPD berbasis model meningkatkan kompetensi peserta didik secara utuh
discovery learning pada materi rotasi benda tegar dan sesuai tujuan pembelajaran fisika khususnya serta
fluida terhadap pencapaian kompetensi peserta didik tujuan pendidikan pada umumnya. Oleh karena itu,
diperoleh simpulan bahwa terdapat pengaruh yang penulis ingin melakukan penelitian dengan judul:
berarti dalam menggunakan LKPD berbasis model “Pembuatan LKPD Berbasis Model Discovery
discovery learning terhadap pencapaian kompetensi Learning Bermuatan Nilai-Nilai Karakter Untuk
fisika peserta didik[4]. Meningkatkan Kompetensi Fisika Peserta Didik Pada
Materi Usaha dan energi, Momentum dan Impuls.”
Harapan pemerintah pembelajaran di
sekolah harus sudah menggunakan kurikulum 2013 Tujuan penelitian ini adalah untuk
sesuai dengan tuntutan kurikulum, dan diharapkan Pembuatan LKPD Fisika berbasis model discovery
hasil belajar peserta didik bisa meningkat, tapi learning bermuatan nilai-nilai karakter yang Valid
kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa proses dan Praktis.
belajar yang terjadi, khususnya mata pelajaran fisika
Pembelajaran hakikatnya adalah proses
kelas X SMAN 2 Padang diperoleh hasil belajar perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
masih rendah seperti yang terlihat pada tabel 1. keterampilan dan pembentukan sikap dan karakter.
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan
adanya perubahan pada diri seseorang”. Perubahan

2
pada diri seseorang dapat ditandai dengan perubahan kolaboratif untuk mengidentifikasi apa yang mereka
berbagai bentuk pengetahuan, pemahaman, sikap dan butuhkan dalam pembelajaran[8]. Ada beberapa
tingkah laku, keterampilan dan lain-lain pada diri fungsi Model Discovery Learning, yaitu sebagai
seseorang.[5] berikut : (1) Membangunkan komitmen di kalangan
Kurikulum merupakan komponen penting peserta didik untuk belajar, yang diwujudkan dengan
dalam pembelajaran. Penggunaan kurikulum 2013 keterlibaan, kesungguhan dan loyalitas terhadap
merupakan upaya untuk meningkatkan mutu mencari dan menemukan sesuatu dalam proses
pendidikan sebagai penyempurnaan Kurikulum pembelajaran. (2) Membangun sikap, kreatif, dan
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 inovatif dalam proses pembelajaran dalam rangka
lebih mengacu pada kompetensi peserta didik mencapai tujuan pengajaran. (3) Membangun sikap
diantaranya sikap, pengetahuan dan keterampilan. percaya diri (self confidance) dan terbuka terhadap
Proses Pendidikan diharapkan dapat memberikan hasil temuannya[9].
kesempatan kepada peserta didik untuk Model discovery learning memiliki
mengembangkan potensi untuk menjadikan beberapa prosedur yang dilaksanakan dalam kegiatan
kemampuan semakin lama semakin meningkat dalam pembelajaran, yaitu sebagai berikut (1) Stimulation
kompetensi sikap mulia, kompetensi pengetahuan (stimulasi / pemberian perangsang) (2) Problem
global serta kompetensi keterampilan yang statement (mengidentifikasi masalah) (3) Data
mempunyai daya saing internasional. collection (pengumpulan data) (4) Data processing
Pembelajaran menurut kurikulum 2013 (pengolahan data) (5) Verification (verifikasi) (6)
diarahkan agar peserta didik mampu Generalization ( menarik kesimpulan/generalisasi
mengembangkan sikap, keterampilan, dan )[10].
pengetahuan. Pembelajaran dalam konteks Dalam pembuatan LKPD yang bermuatan
kurikulum 2013 harus dilaksanakan melalui nilai- nilai karakter diharapkan peserta didik nantinya
pembelajaran yang aktif dan kreatif sehingga peserta dapat menanamkan semua aspek berkarakter. Untuk
didik pun dapat mengembangkan kemampuan membangun karakter anak bangsa, baik dirumah atau
berpikir kritis dan terampil berkomunikasi serta disekolah perlu diperhatikan beberapa aspek. Seperti
berkembang pula kreativitasnya. Dalam praktiknya, aspek agama, budaya, sikap dan nilai keilmuan akan
kurikulum 2013 harus diimplementasikan melalui menjadi fondasi dari terbentuknya karakter bangsa
pembelajaran berbasis aktivitas pendekatan ilmiah
dan tematik integratif [6]. Kurikulum 2013 terkait
pembelajaran Fisika yang terdapat pada METODE PENELITIAN
Permendikbud No. 69 Tahun 2013 menjelaskan
bahwa kompetensi yang harus dimiliki peserta didik Desain Penelitian
dalam mempelajari Fisika salah satunya adalah Berdasarkan permasalahan yang muncul dan
menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tujuan penelitian yang telah direncanakan, maka jenis
tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, penelitian yang akan dilakukan adalah Research and
bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, Development (R & D) atau penelitian dan
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari pengembangan untuk mengembangkan LKPD
sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan berbasis model discovery learning bermuatan nilai-
percobaan dan berdiskusi. Kurikulum 2013 nilai karakter untuk meningkatkan kompetensi fisika
menjelaskan untuk pencapaian kompetensi peserta peserta didik pada materi Usaha dan Energi,
didik maka proses pembelajaran yang berbasis ilmiah Momentum, dan Impuls.
[7]
. Model pengembangan dalam penelitian ini
Penggunaan LKPD menjadi salah satu adalah model 4-D. Model 4-D terdiri dari 4 tahap
alternatif bahan ajar yang bermanfaat bagi peserta pengembangan, yaitu tahap pendefinisian (define),
didik untuk menguasai kompetensi tertentu, karena tahap perencanaan (design), tahap pengembangan
didalam LKPD itu berisi lembaran tugas yang bisa (develop), dan tahap penyebaran (disseminate)[11].
membantu peserta didik menambah informasi Namun pada penelitian ini, hanya dilaksanakan
tentang materi yang dipelajari secara sistematis hingga tahap pengembangan. Sementara tahap
sehingga pemahaman peserta didik dapat maksimal penyebaran tidak dilaksanakan, karena berbagai
sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang keterbatasan.
ditempuh. Uji coba produk dimaksudkan untuk
Discovery atau penemuan adalah suatu mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai
model pembelajaran yang dikembangkan dasar untuk menetapkan tingkat praktikalitas. Tahap
berdasarkan pendangan konstruktivisme. Model ini Praktikalitas menunjukkan tingkat keterpakaian dan
menekankan pada pentingnya pemahaman struktur kepraktisan LKPD fisika model discovery learning
atau ide-ide terhadap suatu disiplin ilmu, melalui bermuatan nilai-nilai karakter. Tahap praktikalitas
keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses dilaksanakan setelah LKPD digunakan dalam
pembelajaran. Peserta didik bekerja dalam kelompok pembelajaran. Penilaian praktikalitas berdasarkan

3
tanggapan Guru dan peserta didik dengan nilai karakter pada materi usaha dan energi,
menggunakan angket penilaian terhadap LKPD fisika momentum dan impuls [12].
model discovery learning bermuatan nilai-nilai
karakter yang digunakan. Kategori validitas produk dapat dibagi
Dalam penelitian ini, instrumen menjadi 5 kelompok, seperti dalam tabel 3[13].
pengumpulan data pada tahap validasi dan Tabel 3. Kategori Validasi Produk
praktikalisasi. Teknik pengumpulan data untuk Interval Kategori
mengetahui tingkat validitas suatu produk dengan 0 – 20 Tidak valid
memberikan angket kepada pakar sebagai validator, 21 – 40 Kurang valid
kemudian direkapitulasi. Angket validasi digunakan 41 – 60 Cukup valid
untuk mengetahui kelayakan desain, dan persepsi 61 – 80 Valid
validator terhadap produk yang dirancang sebagai 81 – 100 Sangat valid
implementasi bahan ajar yang diadobsi dari kriteria
penilaian LKPD dan beberapa referensi lain untuk Suatu produk dikatakan praktis jika guru dan
pencapaian kompetensi peserta didik untuk kelas X. peserta didik dapat menggunakan produk tersebut
Selain itu juga dilakukan tanya yang konstruktif dalam pembelajaran secara praktis dan efisien.
(revisi) untuk perbaikan jawaban dengan dosen untuk Kepraktisan produk dianalisis berdasarkan angket
mengetahui saran dan masukan LKPD fisika berbasis yang telah diisi oleh guru dan peserta didik dapat
model discovery learning bermuatan nilai-nilai dilihat pada tabel 4.
karakter yang akan dikembangkan.. Tabel 4. Bobot Pernyataan Praktikalitas LKPD
Teknik analisis data yang digunakan adalah Pernyataan Bobot Pernyataan
analisis data deskripsif yaitu dengan mendeskripsikan
validititas dan kepraktisan LKPD fisika bermuatan Sangat Tidak Setuju 1
nilai-nilai karakter berbasis model discovery learning Tidak Setuju 2
pada materi usaha dan energi, momentum dan
impuls. Netral 3
Penilaian produk berdasarkan angket yang Setuju 4
telah diisi oleh tenaga ahli dianalisis untuk Sangat Setuju 5
mengetahui tingkat kevalidan produk yang
dikembangkan. Analisis validitas menggunakan skala Untuk menganalisis nilai praktikalitas dapat
Likert dengan kategori positif, yaitu pernyataan ditentukan dengan menggunakan rumus :
positif memperoleh bobot tertinggi dapat dilihat
𝑋
dalam tabel 2 sebagai berikut: 𝑃= 𝑥 100 % (2)
𝑌
Tabel 2. Bobot Pernyataan Validitas LKPD Keterangan :
Pernyataan Bobot Pernyataan P = Nilai praktikalitas LKPD fisika berbasis
Sangat Kurang 1 model discovery learning bermuatan nilai-
Kurang 2 nilai karakter pada materi usaha energi, dan
momentum dan impuls.
Cukup 3
X = skor yang diperoleh dari hasil praktikalitas
Baik 4 LKPD fisika berbasis model discovery
Sangat Baik 5 learning bermuatan nilai-nilai karakter pada
Dalam menghitung nilai akhir hasil validasi materi usaha dan energi, momentum, dan
dianalisis dalam skala (0-100) dilakukan dengan impuls.
menggunakan rumus : Y = Skor maksimum dari hasil praktikalitas
LKPD fisika berbasis model discovery
𝑋 learning bermuatan nilai-nilai karakter pada
𝑉= 𝑥 100 % (1) materi usaha dan energi, momentum, dan
𝑌
Keterangan: impuls.
V = Nilai validitas LKPD fisika berbasis model
discovery learning bermuatan nilai-nilai Tabel 5. Kategori Praktikalitas Bahan Ajar
karakter pada materi usaha dan energi, Interval KaVegori
momentum dan impuls 0 – 20 Tidak praktis
X = skor yang diperoleh dari hasil validasi LKPD 21 – 40 Kurang praktis
fisika berbasis model discovery learning 41 – 60 Cukup praktis
bermuatan nilai-nilai karakter pada materi 61 – 80 Praktis
usaha dan energi , momentum dan impuls. 81 – 100 Sangat praktis
Y = skor maksimum hasil LKPD fisika berbasis
Sumber : dimodifikasi dari Riduwan (2009)
model discovery learning bermuatan nilai-

4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah
ditetapkan, secara umum ada tiga hasil utama dari
penelitian ini. Ketiga hasil tersebut meliputi:
deskripsi hasil pembuatan LKPD bermuatan nilai-
nilai karakter, hasil validitas tenaga ahli terhadap
LKPD bermuatan nilai-nilai karakter dan hasil uji
praktikalitas. Setelah validasi LKPD, dilakukan
revisi. Revisi terhadap LKPD bermuatan nilai-nilai
karakter dilakukan dengan mempertimbangkan saran
dan masukan dari tenaga ahli terhadap kelemahan,
kekurangan, keterbatasan dan kesalahan dalam
LKPD.
LKPD fisika ini dirancang untuk peserta
didik kelas X semester 2 yang terdiri dari 2 materi
pokok, yaitu usaha dan energi, momentum dan Gambar 2. Tampilan halaman utama dan petunjuk
impuls. Desain LKPD terdiri dari : cover, belajar LKPD
pendahuluan, petunjuk belajar, kompetensi yang akan
dicapai, conten / isi materi pelajaran, informasi Struktur dari LKPD berikutnya adalah
pendukung, latihan-latihan, lembar kerja, kompetensi yang akan dicapai yang berisi tentang
evaluasi/respon balikan.. kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), serta
Tampilan cover dan Pendahuluan LKPD indikator pencapaian hasil belajar , sehingga tujuan
disajikan pada Gambar 1 : pembelajaran tercapai oleh peserta. Tampilan dari
kompetensi yang akan dicapai dalam LKPD
diperlihatkan pada Gambar 3 :

Gambar 1. Tampilan Cover dan Pendahuluan LKPD

Setelah tampilan cover dan pendahuluan


LKPD, selanjutnya adalah halaman utama. Pada Gambar 3. Tampilan Standar Kompetensi yang
halaman utama diberikan gambaran secara umum dicapai
kepada peserta didik supaya bisa mengetahui sub
bab pada LKPD. Struktur dari LKPD selanjutnya Halaman berikutnya ialah content atau isi
adalah petunjuk belajar. Didalam petunjuk belajar ini materi pelajaran dan informasi pendukung dan juga
dijelaskan bagaimana seharusnya pembelajaran nilai-nilai karakter yang sesuai dengan materi yang
dilakukan yang tertera di LKPD. Tampilan halaman dipelajari. Dan dalam LKPD ini diberikan contoh
utama dan petunjuk belajar LKPD diperlihatkan pada pemecahan masalah yang bisa membantu peserta
Gambar 2: didik untuk lebih memahami menguasai pengetahuan
yang akan mereka peroleh. Adapun tampilan dari
content atau isi materi pelajaran dan contoh soal
diperlihatkan pada Gambar 4:

5
Gambar 6. Tampilan Lembar Evaluasi
Gambar 4. Tampilan isi materi dan Contoh
Pemecahan Soal Instrumen penilaian validitas oleh tenaga
ahli terhadap LKPD bermuatan nilai-nilai karakter
LKPD berbasis model discovery learning yang dianalisis memiliki 5 indikator, yaitu
bermuatan nilai-nilai karakter ini terdapat langkah- :kelengkapan LKPD, kelayakan isi, penggunaan
langkah pembelajaran sesuai dengan model discovery bahasa, penyajian LKPD, serta kegrafisan LKPD.
learning yang dapat mendidik peserta didik untuk Kelima indikator tersebut dijabarkan dalam beberapa
memiliki sikap ingin tahu, kerja sama, kreatif, pernyataan.
berfikir logis, dan komunikatif dengan anggota Nilai pada setiap indikator LKPD bermuatan
kelompoknya. Tampilan dari kegiatan pembelajaran nilai-nilai karakter dapat ditentukan dari nilai rata-
dapat terlihat pada gambar 5 : rata semua pernyataan yang terdapat pada setiap
indikator. Hasil rekapitulasi hasil validasi dapat
dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Validasi LKPD

Gambar 5. Tampilan Kegiatan Pembelajaran


Hasil dari uji praktikalitas dapat dianalisis
Untuk latihan, peserta didik diminta untuk dari instrumen uji praklikalitas pada guru fisika
mengerjakan beberapa soal untuk melihat seberapa terhadap LKPD. Berdasarkan lembaran uji
jauh penguasaan yang berhasil peserta didik kuasai praktikalitas menurut guru dianalisis empat
setelah mengikuti proses pembelajaran yang indikator, yaitu: daya tarik LKPD, proses
dilengkapi dengan lembar evaluasi. Contoh bentuk penggunaan LKPD, kemudahan penggunaan LKPD
tugas pada materi usaha dan energi seperti Gambar 6 dan waktu penggunaan LKPD. Setiap indikator
: memiliki pernyataan yang berhubungan dengan
penilaian guru terhadap LKPD. Pada setiap indikator
memperoleh skor dari antara 1 sampai 4
Hasil rekapitulasi hasil praktikalitas guru fisika
terhadap LKPD dapat dilihat pada tabel 7.

6
Tabel 7. Hasil Rekapitulasi Hasil Praktikalitas SMA. Nilai-nilai karakter yang diteliti antara lain:
Guru terhadap LKPD religius, rasa ingin tahu, berfikir logis, kreatif, kerja
sama dan komunikatif .
LKPD yang divalidasi oleh dosen/ pakar Fisika
mencakup lima kategori, yaitu kelengkapan dari
LKPD, kelayakan isi, bahasa yang digunakan,
penyajian LKPD serta kegrafisan LKPD. Dari hasil
analisis tenaga ahli/pakar terhadap lembar validasi
didapatkan nilai rata-rata sebesar 86,76. Hal ini
menunjukkan bahwa LKPD fisika yang dihasilkan
berada pada kategori sangat valid sesuai dengan
kriteria validitas [13].
LKPD direvisi berdasarkan saran dari validator.
Revisi yang dilakukan terhadap LKPD bermuatan
Nilai hasil uji praktikalitas ditentukan nilai-nilai karakter diantaranya dari segi penulisan
dengan mencari nilai rata-rata semua indikator. Hasil dan penyajian materi. Dalam hal tulisan yaitu
uji praktikalitas sebesar 96.19, berarti hasil ini berada menggambarkan vektor, memperbaiki susunan
pada kategori sangat baik. kalimatnya, menggunakan istilah fisika secara
Dari hasil uji praktikalitas peserta didik konsisten, gambar harus diperjelas dan lengkapi
diperoleh berdasarkan hasil angket oleh peserta keterangan gambar. Dalam hal penyajian materi
didik. Setelah proses pembelajaran selesai, peserta yaitu biasakan menggunakan satuan untuk setiap
didik diminta memberikan penilaian mengenai contoh soal, memperjelas arti fisis dari kalimat dan
tampilan LKPD, ketertarikan peserta didik, serta nilai-nilai karakter yang berasal dari materi pelajaran
tingkat pemahaman peserta didik. Hasil rekapitulasi lebih ditekankan.
hasil praktikalitas peserta didik terhadap LKPD dapat Pada uji kepraktisan, didapatkan hasil tanggapan
dilihat pada tabel 8. guru dan peserta didik. Hasil tersebut adalah 96,19
untuk hasil tanggapan guru dan 81,02 untuk hasil
Tabel 8. Hasil Rekapitulasi Hasil Praktikalitas tanggapan peserta didik. Berdasarkan kriteria
peserta didik terhadap LKPD praktikalitas, kedua hasil tersebut berada dalam
kategori sangat praktis.
Kendaladan keterbatasan masih terdapat dalam
penelitian ini. Kendala yang dihadapi dalam
penelitian ini ialah kesulitan dalam melakukan
penilaian karena observer pada penelitian ini hanya
2 orang untuk 32 orang peserta didik. Dan juga masih
ada kesulitan dalam menggali nilai-nilai karakter dari
materi yang dipelajari. Keterbatasan yang dialami
adalah pengembangan materi yang hanya dua KD
dan pendalaman nilai-nilai karakter masih terbatas.
Berdasarkan kendala dan keterbatasan yang ada
didapatkan salah satu solusinya yaitu dalam
Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat pada pembelajaran fisika sebaiknya lebih menggali nilai-
angket tanggapan peserta didik dapat membantu nilai karakter yang ada.
dalam memahami materi fisika yang sedang
KESIMPULAN
dipelajari dapat dilihat dari hasil rekapitulasi hasil
praktikalitas peserta didik diperoleh 81,02 dimana
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
dari hasil tersebut peserta didik dapat menentukan
yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai
kepraktisan desain LKPD yang dihasilkan..
berikut:
Berdasarkan nilai yang didapatkan dari peserta didik
1. Validasi LKPD Fisika berbasis model
dapat disimpulkan bahwa desain LKPD sangat
Discovery learning bermuatan nilai-nilai
praktis.
karakter dalam pembelajaran peserta didik kelas
X semester 2 berada pada kategori sangat valid.
B. Pembahasan
Hal ini ditandai dengan nilai rata-rata validitas
dari tenaga ahli dan praktisi masing-masing
Produk yang dihasilkan pada penelitian ini
86,76 dan 96,19.
adalah LKPD fisika berbasis model discovery
2. Penggunaan LKPD berbasis berbasis model
learning bermuatan nilai-nilai karakter pada materi
Discovery learning bermuatan nilai-nilai
usaha dan energi, momentum dan impuls sesuai
karakter dalam pembelajaran peserta didik kelas
dengan silabus Kurikulum 2013 semester II kelas X
X semester 2 adalah praktis. Hal ini ditandai

7
dengan nilai rata-rata kepraktisan penggunaan [6] Abidin. 2014. Desain Sistem Pembelajaran
LKPD adalah 81,02. Dalam Konteks Kurikukum 2013.Bandung: PT
Refika Aditama
DAFTAR PUSTAKA [7] Permendikbud No. 69 Tahun 2013 tentang
[8] Hosnan,M. 2014. Pendekatan Saintifik dan
[1] UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21
Pendidikan Nasional. Jakarta: Indonesia. Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013.
[2] Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Bandung:Ghalia Indonesia
Standar Proses. Jakarta: kemendikbud [9] Hanafiah,C Suhana. 2009. Konsep Strategi
[3] Festiyed.2015.” Analisis Karakteristik Peserta Pembelajaran.Bandung: PT Refika Aditama
Didik Berdasarkan Dimensi Literasi Sains Pada [10] Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan
Pengembangan Performance Assessment Suatu Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja
Berbasis Discovery Learning. Padang: Rosdakarya.
Proseding Seminar Nasional Pembelajaran [11] Thiagarajan, Sivasailam, dkk. 1974.
Fisika. Instructional Development for Training
[4] Yulkifli. 2017. Pengaruh LKPD berbasis model Teachers of Exceptional Children. Washington
discovery learning pada materi rotasi benda DC: National Center for Improvement
tegar dan fluida terhadap pencapaian Educational System
kompetensi fisika peserta didik Kelas xi sman [12] Riduwan. 2011. Rumus dan Data Dalam
15 Padang. Padang: Pillar of Physics Aplikasi Statistika. Bandung: Alfabeta
Education, Vol.10. Oktober,137-144 [13] Riduwan. 2009. Belajar Mudah Penelitian
[5] Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula.
Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Bandung: Alfabeta
Rosdakarya [14] Riduwan. 2008. Dasar-dasar Statistika.
Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai